Ravenna
Ravenna adalah sebuah kota di Italia yang terletak di wilayah Emilia-Romagna. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, terutama sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 dan sebagai pusat penting dalam Kekaisaran Bizantium di Italia. Dengan peninggalan seni dan arsitektur dari masa Romawi dan Bizantium yang terpelihara dengan baik, Ravenna adalah salah satu destinasi budaya terpenting di Italia dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2014) |
Ravenna | |
---|---|
Negara | Italia |
Wilayah | Emilia–Romagna |
Provinsi | Ravenna (RA) |
Frazioni | Casalborsetti, Lido di Savio, Lido di Classe, Lido di Dante, Lido Adriano, Marina di Ravenna, Punta Marina Terme, Porto Corsini, Porto Fuori, Marina Romea, Ammonite, Camerlona, Mandriole, Savarna, Grattacoppa, Conventello, Torri, Mezzano, Sant'Antonio, San Romualdo, Sant'Alberto, Borgo Montone, Fornace Zarattini, Piangipane, San Marco, San Michele, Santerno, Villanova di Ravenna, Borgo Sisa, Bastia, Borgo Faina, Carraie, Campiano, Casemurate, Caserma, Castiglione di Ravenna, Classe, Coccolia, Ducenta, Durazzano, Filetto, Fosso Ghiaia, Gambellara, Ghibullo, Longana, Madonna dell'Albero, Massa Castello, Mensa Matellica, Osteria, Pilastro, Roncalceci, Ragone, Santo Stefano, San Bartolo, San Zaccaria, Savio, S. Pietro in Trento, San Pietro in Vincoli, San Pietro in Campiano |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Michele De Pascale |
Luas | |
• Total | 652,89 km2 (25,208 sq mi) |
Ketinggian | 4 m (13 ft) |
Populasi (1 Januari 2014)[1] | |
• Total | 158.784 |
• Kepadatan | 2,4/km2 (6,3/sq mi) |
Demonim | Ravennate, Ravennese[2] |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+2 (CEST) |
Kode pos | 48100 |
Kode area telepon | 0544 |
Santo/a Pelindung | Santo Apollinaris |
- Hari | 23 Juli |
Situs web | Situs web resmi |
Basilika Sant'Apollinare Nuovo.
KriteriaBudaya: i, ii, iii, ivNomor identifikasi788Pengukuhan1996 (Sesi ke-20)
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Tidak ada kejelasan mengenai asal usul nama Ravenna, walaupun diyakini bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Etruska.[3] Beberapa kalangan berspekulasi bahwa "ravenna" berhubungan dengan "Rasenna" (kemudian "Rasna"), istilah yang digunakan orang Etruskan untuk menyebut diri mereka sendiri, tetapi tidak ada konsensus mengenai hal ini.[butuh rujukan]
Zaman kuno
[sunting | sunting sumber]Asal mula Ravenna tidak dapat dipastikan.[4] Pemukiman pertamanya dalam berbagai cara dikaitkan dengan (dan kemudian dipandang sebagai kehadiran bersama) orang Thessalia, Etruskan, dan Umbria, sesudah itu teritorinya dihuni juga oleh orang Senones, khususnya daerah pedesaan di sisi selatan kota (yang bukan bagian dari laguna), Ager Decimanus. Ravenna berisikan rumah-rumah yang dibangun di atas gundukan serangkaian pulau kecil di sebuah laguna berawa – suatu situasi yang serupa dengan Venesia beberapa abad berikutnya. Orang Romawi mengabaikan pemukiman itu saat penaklukan mereka atas Delta Sungai Po, tetapi kemudian menerimanya ke dalam Republik Romawi sebagai kota federasi pada tahun 89 SM. Pada tahun 49 SM, di tempat ini Julius Caesar menghimpun pasukannya sebelum menyeberangi Sungai Rubico. Belakangan, setelah pertempurannya melawan Markus Antonius pada tahun 31 SM, Kaisar Augustus mendirikan pelabuhan militer Classe.[5] Pelabuhan itu, yang awalnya terlindungi temboknya, merupakan suatu stasiun penting Armada Kapal Imperial Romawi. Kini kota ini terkurung daratan, tetapi Ravenna masih merupakan salah satu pelabuhan laut yang penting di Laut Adriatik hingga permulaan Abad Pertengahan. Selama kampanye-kampanye militer Jermanik, Thusnelda, janda Arminius, dan Marbod, Raja Marcomanni, ditawan di Ravenna.
Ravenna sangat makmur di bawah kepemimpinan Romawi. Kaisar Trajanus membangun sebuah akuaduk yang panjangnya 70 km (43,50 mi) pada awal abad ke-2. Selama Perang Marcomanni, para pemukim Jermanik di Ravenna memberontak dan berhasil merebut kendali kota ini. Oleh karena itu, Markus Aurelius memutuskan untuk tidak mendatangkan lebih banyak lagi suku bangsa barbar ke Italia, bahkan menyingkirkan mereka yang telah didatangkan ke sana.[6] Pada tahun 402, Kaisar Honorius memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi Barat dari Milan ke Ravenna. Pada waktu itu populasi kota ini 50.000 penduduk.[7] Pemindahan tersebut antara lain dilakukan karena alasan defensif: Ravenna dikelilingi rawa-rawa dan paya-paya, serta dianggap mudah dipertahankan (meski kenyataannya kota ini berkali-kali jatuh ke dalam kekuasaan pasukan lawan sepanjang sejarahnya); terdapat juga kemungkinan bahwa pemindahan ke Ravenna disebabkan karena pelabuhan kota ini dan hubungan kelautan yang baik dengan Kekaisaran Romawi Timur. Namun, pada tahun 409, Raja Alarik I dari Kerajaan Visigoth hanya melewati Ravenna, dan melanjutkan perjalanannya untuk menjarah Roma pada tahun 410 serta menyandera Galla Placidia, putri Kaisar Teodosius I. Setelah terjadi banyak perubahan situasi, Galla Placidia kembali ke Ravenna bersama putranya, Kaisar Valentinianus III, dan dengan dukungan dari Teodosius II keponakannya. Ravenna mengalami suatu masa damai, pada saat Kekristenan disukai oleh istana kekaisaran, dan di kota ini didirikan beberapa monumennya yang paling terkenal, misalnya Baptisterium Ortodoks, Mausoleum Galla Placidia yang penamaannya tidak sesuai (sebenarnya ia tidak dimakamkan di sana), dan San Giovanni Evangelista.
Otoritas Romawi di Barat runtuh pada akhir abad ke-5, dan orang terakhir di Barat yang bergelar kaisar dijatuhkan oleh Odoaker pada tahun 476. Odoaker memerintah sebagai Raja Italia selama 13 tahun, tetapi pada tahun 489 Kaisar Timur Zeno mengutus Raja Ostrogoth Teoderikus Agung untuk merebut kembali semenanjung Italia. Setelah kalah dalam Pertempuran Verona, Odoaker mundur ke Ravenna, tempat ia bertahan dari suatu pengepungan selama 3 tahun yang dilakukan oleh Teoderikus, hingga direbutnya Rimini menyurutkan perbekalan kota Ravenna. Teoderikus merebut Ravenna pada tahun 493, diduga membunuh Odoaker dengan tangannya sendiri, dan Ravenna menjadi ibu kota Kerajaan Ostrogoth di Italia. Teoderikus, mengikuti jejak para pendahulunya, juga membangun banyak bangunan megah di Ravenna dan sekitarnya, termasuk Sant'Apollinare Nuovo yang adalah gereja istananya, sebuah Baptisterium dan katedral Arian (sekarang Santo Spirito), serta Mausoleumnya sendiri di luar tembok kota.
Baik Odoaker maupun Teoderikus dan para pengikut mereka merupakan penganut Kekristenan Arian, namun hidup berdampingan dalam damai dengan kaum Latin, yang kebanyakan adalah penganut Kekristenan Ortodoks. Para uskup Ortodoks Ravenna mengerjakan proyek-proyek bangunan terkenal, di antaranya yang masih terlestarikan hingga sekarang adalah Capella Arcivescovile. Teoderikus mengizinkan warga Romawi di dalam kerajaannya untuk tunduk pada hukum Romawi dan sistem peradilan Romawi. Sementara kaum Goth hidup dengan adat dan hukum mereka sendiri. Pada tahun 519, ketika sekelompok massa membakar sinagoge-sinagoge di Ravenna, Teoderikus memerintahkan kota ini untuk membangun kembali semuanya dengan biaya mereka sendiri.
Teoderikus wafat pada tahun 526 dan digantikan oleh Atalarikus cucunya yang masih muda di bawah kewenangan Amalasunta putrinya, tetapi pada tahun 535 keduanya meninggal dunia dan garis keturunan Teoderikus hanya diwakili oleh putri Amalasunta yang bernama Matasunta. Berbagai pemimpin militer Ostrogoth mengambil alih Kerajaan Italia, tetapi tidak ada yang meraih kesuksesan sebagaimana Teoderikus. Sementara itu, Yustinianus I, seorang kaisar Bizantin Kristen Ortodoks, menentang pemerintahan Ostrogoth maupun aliran Arian dalam Kekristenan. Pada tahun 535, Belisarius jenderalnya menginvasi Italia, dan menaklukkan Ravenna pada tahun 540. Setelah penaklukan Italia terselesaikan pada tahun 554, Ravenna menjadi tempat kedudukan pemerintahan Bizantin di Italia.
Dari tahun 540 sampai 600, uskup-uskup Ravenna memulai suatu program pembangunan penting gereja-gereja di Ravenna serta di kota pelabuhan Classe dan sekitarnya. Monumen-monumen yang masih terlestarikan hingga sekarang misalnya Basilika San Vitale dan Basilika Sant'Apollinare in Classe, serta San Michele in Africisco yang terlestarikan sebagian.
Eksarkat Ravenna
[sunting | sunting sumber]Setelah penaklukan-penaklukan yang dilakukan Belisarius atas nama Kaisar Yustinianus I pada abad ke-6, Ravenna menjadi tempat kedudukan gubernur Bizantin Italia, yaitu Eksarka, dan dikenal sebagai Eksarkat Ravenna. Pada masa tersebut ditulis Kosmografi Ravenna.
Di bawah pemerintahan Bizantin, uskup agung Ravenna untuk sementara waktu diberikan status otosefalus oleh sang kaisar pada tahun 666 sehingga terlepas dari Gereja Roma, tetapi tidak lama kemudian statusnya dicabut. Namun demikian, uskup agung Ravenna memegang tempat kedua di Italia setelah paus, dan memainkan peranan penting dalam banyak kontroversi teologis selama periode tersebut.
Abad Pertengahan dan Renaisans
[sunting | sunting sumber]Suku Langobardi (Lombard), di bawah kepemimpinan Raja Liutprandus, menduduki Ravenna pada tahun 712, tetapi terpaksa mengembalikannya kepada kekuasaan Bizantin.[8] Bagaimanapun, pada tahun 751, Raja Langobardi Aistulfus berhasil menaklukkan Ravenna, dan karenanya mengakhiri kekuasaan Bizantin di Italia utara.
Raja Pippin dari kaum Frankia menyerang kaum Langobardi atas nama Paus Stefanus II. Ravenna kemudian secara bertahap berada di bawah otoritas langsung para paus, kendati hal ini ditentang oleh uskup-uskup agung pada sejumlah periode. Paus Adrianus I memberikan kewenangan kepada Charlemagne untuk mengambil apa pun yang ia sukai dari Ravenna, dan berbagai patung, mosaik, kolom Romawi, serta barang-barang portabel lain, yang kesemuanya tidak diketahui jumlahnya, dibawa ke utara untuk memperkaya ibu kotanya di Aachen.
Pada tahun 1198, Ravenna memimpin suatu liga kota-kota Romagna untuk melawan Kaisar, dan Paus tidak dapat mengatasinya. Setelah peperangan pada tahun 1218, keluarga Traversari berhasil memaksakan kekuasaannya di kota ini, yang berlangsung hingga tahun 1240. Setelah suatu masa yang singkat di bawah kepemimpinan seorang vikaris Imperial, Ravenna dikembalikan ke Negara Gereja pada tahun 1248 dan sekali lagi ke tangan keluarga Traversari hingga pada tahun 1275 keluarga Da Polenta menetapkan tanah pemilikan kebangsawanan mereka yang bertahan lama. Salah seorang penghuni Ravenna yang paling terkemuka pada saat itu adalah Dante Alighieri, seorang penyair yang diasingkan. Penguasa terakhir dari keluarga Da Polenta, Ostasio III, dijatuhkan oleh Republik Venesia pada tahun 1440, dan kota ini dianeksasi ke teritori Venesia.
Ravenna berada di bawah pemerintahan Venesia sampai tahun 1509, saat daerah tersebut diserang pada masa Peperangan Italia. Pada tahun 1512, pada saat peperangan Liga Suci, Ravenna dijarah oleh bangsa Prancis.
Setelah penarikan mundur kekuasaan Venesia, Ravenna kembali diperintah oleh para legatus Paus sebagai bagian dari Negara Gereja. Kota ini mengalami kerusakan akibat suatu banjir besar yang terjadi pada bulan Mei 1636. Selama 300 tahun selanjutnya, serangkaian kanal dikondisikan agar mengalihkan aliran sungai-sungai di dekatnya dan mengeringkan rawa-rawa di sekitarnya, dengan demikian mengurangi kemungkinan terjadinya banjir dan menciptakan suatu sabuk besar lahan pertanian di sekitar kota.
Zaman modern
[sunting | sunting sumber]Terlepas dari pendudukan singkat lainnya oleh Venesia (1527–1529), Ravenna merupakan bagian dari Negara Gereja sampai tahun 1796, ketika kota ini dianeksasi ke negara boneka Prancis dari Republik Cisalpina, Republik Italia sejak tahun 1802, dan Kerajaan Italia sejak tahun 1805. Kota ini dikembalikan ke Negara Gereja pada tahun 1814. Setelah diduduki oleh pasukan Piemonte pada tahun 1859, Ravenna dan daerah Romagna di sekitarnya menjadi bagian dari Kerajaan Italia bersatu yang baru pada tahun 1861. Saat Perang Dunia II, pasukan 27th Lancers Britania memasuki dan menduduki Ravenna pada tanggal 5 Desember 1944. Pada waktu itu kota ini hanya sedikit mengalami kerusakan.
Destinasi wisata utama
[sunting | sunting sumber]8 monumen Kristen awal di Ravenna tercantum dalam Daftar Warisan Dunia:
- Baptisterium Ortodoks, disebut juga Baptisterium Neon (ca 430)
- Mausoleum Galla Placidia (ca 430)
- Baptisterium Arian (ca 500)
- Kapel Episkopal Agung (ca 500)
- Basilika Sant'Apollinare Nuovo (ca 500)
- Mausoleum Teoderikus (520)
- Basilika San Vitale (548)
- Basilika Sant'Apollinare in Classe (549)
Destinasi wisata yang lain misalnya:
- Gereja St. Yohanes Penginjil dari abad ke-5, dibangun oleh Galla Placidia setelah ia selamat dari badai di laut. Bangunan ini direstorasi setelah pengeboman pada Perang Dunia II. Menara loncengnya memiliki 4 lonceng, 2 yang besar berasal dari tahun 1208.
- Gereja Spirito Santo, mengalami perubahan yang cukup drastis sejak berdirinya pada abad ke-6. Pada mulanya merupakan katedral Arian. Fasadnya memiliki sebuah serambi dari abad ke-16 yang terdiri dari lima arkade (lorong beratap).
- Basilika St. Fransiskus, dibangun kembali pada abad ke-10 sampai ke-11 di atas konstruksi sebelumnya yang didedikasikan kepada Para Rasul dan kemudian kepada St. Petrus. Di balik fasadnya yang tersusun dari batu bata sederhana, terdapat badan gereja (nave) dengan dua lajur untuk jalan. Berbagai fragmen mosaik-mosaik dari gereja pertama dapat terlihat pada lantainya, yang biasanya tergenang air setelah hujan deras (beserta juga ruang bawah tanahnya). Di tempat ini diselenggarakan upacara pemakaman Dante Alighieri pada tahun 1321. Penyair itu dimakamkan di sebuah makam yang menyatu dengan bangunan gereja ini; selama berabad-abad, otoritas setempat menolak permintaan Firenze (Florence) untuk mengembalikan jenazahnya dari tempat pengasingannya ini.
- Gereja Barok Santa Maria Maggiore (525–532, dibangun kembali tahun 1671). Di sini terdapat sebuah lukisan karya Luca Longhi.
- Gereja San Giovanni Battista (1683), juga dengan gaya Barok, dengan sebuah menara lonceng Abad Pertengahan.
- Basilika Santa Maria in Porto (abad ke-16), dengan fasad mewah dari abad ke-18. Bangunan gereja ini terdiri dari sebuah badan yang memiliki dua lajur jalan, dengan sebuah kupola (menara) yang tinggi. Dalam bangunan ini terdapat lukisan terkenal Madonna Yunani, yang diduga dibawa dari Konstantinopel ke Ravenna.
- Galeri Komunal memiliki beragam karya seni dari para pelukis Romagnol.
- Rocca Brancaleone ("Kastel Brancaleone"), dibangun oleh kaum Venesia pada tahun 1457. Pernah menjadi bagian dari tembok kota, dan sekarang menjadi taman publik. Bangunan ini dibagi menjadi dua bagian: Kastel yang sesungguhnya dan Kubu Kota seluas 14.000 m2 (150.694,75 sq ft).
- Yang disebut "Istana Teoderikus", kenyataannya merupakan pintu masuk bekas gereja San Salvatore. Tempat ini memiliki mosaik-mosaik dari istana sesungguhnya raja Ostrogoth tersebut.
- Gereja Sant'Eufemia (abad ke-18), menyediakan akses menuju apa yang disebut Domus Karpet Batu (abad ke-6 sampai ke-7): berisikan mosaik-mosaik indah dari sebuah istana Bizantin.
- Museum Nasional
- Museum Episkopal Agung
Musik
[sunting | sunting sumber]Kota ini setiap tahun menyelenggarakan Festival Ravenna, salah satu pergelaran opera dan musik klasik yang paling terkemuka di Italia. Pertunjukan opera diadakan di Teatro Alighieri, sedangkan konser-konser digelar di Palazzo Mauro de André serta dalam situs kuno Basilika San Vitale dan Basilika Sant'Apollinare in Classe. Riccardo Muti, direktur musik Chicago Symphony Orchestra yang adalah warga lama kota ini, berpartisipasi secara rutin dalam festival tersebut, yang mengundang berbagai orkestra dan penampil lainnya dari seluruh dunia.
Ravenna dalam sastra
[sunting | sunting sumber]- Pra-1800
- Kota ini disebutkan dalam Canto V pada bagian Inferno dari Divina Commedia karya Dante Alighieri.
- Juga pada abad ke-16, Nostradamus menyajikan empat ramalan:
- "[Kanal] Magnavacca di Ravenna berada dalam kesulitan besar, dipimpin oleh lima belas yang diam di Fornase", mengacu pada lima belas penyabot dari Prancis.[9]
- Sebab ajang pertempuran meluas ke Perugia dan suatu pelarian suci setelahnya, menyisakan kuda-kuda lapuk untuk dimakan
- Sehubungan dengan penangkapan seorang wanita "di dekat Ravenna" dan kemudian perebutan 70 jiwa [oleh] legatus Lisboa di laut
- Ravenna merupakan salah satu dari tiga penentang bernama serupa atas kelahiran Antikristus yang ketiga dan terakhir yang memperbudak Slovenia (lih. Ravne na Koroškem)[10]
- Ravenna menjadi latar The Witch, suatu drama karya Thomas Middleton (1580–1627)
- Pasca-1800
- Lord Byron tinggal di Ravenna antara tahun 1819 dan 1821 didorong oleh rasa cintanya kepada Teresa Guiccioli, seorang wanita muda dari keluarga bangsawan setempat yang telah bersuami. Di sini Byron melanjutnya Don Juan karyanya dan menulis:
- Buku Harian Ravenna, Kamusku, dan Kenangan-Kenangan.[11]
- Oscar Wilde (1854–1900) menulis puisi berjudul Ravenna pada tahun 1878.[12]
- Alexander Blok (1880–1921), seorang penyair liris dan simbolis, menulis puisi berjudul Ravenna (Mei–Juni 1909) karena terinspirasi oleh perjalanannya ke Italia pada musim semi tahun 1909.
- Dalam perjalanan yang dilakukannya, filsuf dan penyair Jerman bernama Hermann Hesse (1877–1962) mengunjungi Ravenna dan terinspirasi untuk menulis dua puisi mengenai kota ini. Puisi-puisi itu diberi judul Ravenna (1) dan Ravenna (2).
- Puisi "Lune de Miel" (ditulis dalam bahasa Prancis) karya T. S. Eliot (1888–1965) menceritakan pasangan dari Indiana yang sedang berbulan madu yang tidur tidak jauh dari situs kuno Basilika Sant'Apollinare in Classe (tidak jauh di luar Ravenna), terkenal akan kapital-kapital berukir dari kolom-kolomnya, yang menggambarkan daun-daun akantus diterpa angin, tidak seperti daun-daun yang tergambar dalam kolom (tiang atau pilar) serupa di tempat lain.
- J.R.R. Tolkien (1892-1973) mungkin menggunakan Ravenna, setidaknya suatu bagian dari kota ini, sebagai inspirasi bagi kota Minas Tirith rekaannya.[13]
Ravenna dalam film
[sunting | sunting sumber]Michelangelo Antonioni membuat film Red Desert (Deserto Rosso) karyanya pada tahun 1964 di daerah industri lembah Pialassa dalam batas-batas kota ini.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Ravenna memiliki suatu pelabuhan wisata dan komersial yang bermakna penting.
Stasiun kereta Ravenna memiliki layanan langsung kereta Trenitalia menuju Bologna, Ferrara, Lecce, Milan, Parma, Rimini, Venesia, dan Verona.
Bandar Udara Ravenna terletak di Ravenna. Bandara-bandara komersial terdekat yaitu Bandar Udara Forlì, Bandar Udara Rimini, dan Bandar Udara Bologna.
Jalan bebas hambatan yang melintasi Ravenna misalnya: A14-bis dari pusat Bologna; di poros utara-selatan rute Uni Eropa E45 (dari Roma) dan E55 (SS-309 "Romea" dari Venesia); dan di poros regional Ferrara-Rimini SS-16 (sebagian disebut "Adriatica").
Taman hiburan
[sunting | sunting sumber]Kota kembar
[sunting | sunting sumber]Ravenna menjalin persaudaraan dengan:
- Chichester, Britania Raya
- Dubrovnik, Kroasia, sejak 1969
- Speyer, Jerman, sejak 1989
- Chartres, Prancis, sejak 1957
- Tønsberg, Norwegia
- Szekszárd, Hungaria
- Laguna, Brasil
Olahraga
[sunting | sunting sumber]Klub historis sepak bola Italia di kota ini adalah Ravenna F.C. Klub itu sekarang bermain di Eccellenza Emilia-Romagna Girone B.
A.P.D. Ribelle 1927 merupakan sepak bola Italia dari frazione Castiglione di Ravenna, pecahan dari Ravenna F.C. yang dibentuk pada tahun 1927. Klub itu saat ini bermain di Serie D Italia setelah mendapat promosi dari Eccellenza Emilia-Romagna Girone B pada musim 2013-14.
Presiden klub tersebut adalah Marcello Missiroli dan manajernya Enrico Zaccaroni.
Stadion kandang mereka yaitu Stadio Massimo Sbrighi dengan kapasitas 1.000 tempat duduk. Warna timnya putih dan biru.
Pantai-pantai di Ravenna menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola Pantai FIFA 2011, yang diselenggarakan pada bulan September 2011.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Catatan
- ^ "GeoDemo - Istat.it". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-28. Diakses tanggal 2016-09-25.
- ^ Generally speaking, adjectival "Ravenna" and "Ravennate" are more common for most adjectival uses—the Ravenna Cosmography, Ravenna grass, the Ravennate fleet—while "Ravennese" is more common in reference to people. The neologism "Ravennan" is also encountered. The Italian form is ravennate; in Latin, Ravennatus, Ravennatis, and Ravennatensis are all encountered.
- ^ Tourism in Ravenna – Official site – History. Turismo.ravenna.it (2010-06-20). Retrieved on 2011-06-20.
- ^ Deborah M. Deliyannis, Ravenna in Late Antiquity (Cambridge University Press, 2010), for this and much of the information that follows
- ^ From classis, Latin "fleet".
- ^ Dio 72.11.4-5; Birley, Marcus Aurelius
- ^ http://www.academia.edu/1166147/_The_Fall_and_Decline_of_the_Roman_Urban_Mind_
- ^ Noble, Thomas F. X. (1984). The Republic of St. Peter: The Birth of the Papal State, 680–825. Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Press. ISBN 0-8122-1239-8.
- ^ Jones, Tom (2012). Nostradamus. Pittsburgh, PA: Dorrance Publishing. ISBN 9781434918239.
- ^ Reading, Mario (2009). The Complete Prophesies of Nostradamus. London: Watkins Publishing. ISBN 9781906787394.
- ^ "Sito Ufficiale – Ufficio Turismo del Comune di Ravenna – I grandi scrittori". Turismo.ra.it. Diakses tanggal 2009-05-06.
- ^ Ravenna
- ^ http://www.theguardian.com/books/2015/oct/23/jrr-tolkien-middle-earth-annotated-map-blackwells-lord-of-the-rings?CMP=fb_gu
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Ravenna - Catholic encyclopedia
- Tourism and culture Official website (Italia) (Inggris)
- Ravenna, A Study Diarsipkan 2020-09-02 di Wayback Machine. (1913) by Edward Hutton, from Project Gutenberg
- Ravenna's early history and its monuments - Catholic Encyclopedia
- Adrian Fletcher's Paradoxplace Ravenna Pages Diarsipkan 2017-07-13 di Wayback Machine. (photos)
- Deborah M. Deliyannis, Ravenna in Late Antiquity (Cambridge University Press, 2010)
- Pages using infobox UNESCO World Heritage Site with unknown parameters
- Kota di Emilia-Romagna
- Komune di provinsi Ravenna
- Situs Warisan Dunia UNESCO di Italia
- Ravenna
- Ibu kota bekas negara
- Kastel di Italia
- Kota pelabuhan Mediterania di Italia
- Negara Gereja
- Pelabuhan Romawi di Italia
- Situs Romawi di Emilia-Romagna