Lompat ke isi

Theodosius I

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Theodosius I
Kaisar ke-67 dari Kekaisaran Romawi
Patung dada Theodisus I. Didirikan di Aphrodisias (Aydin, Turki).
Berkuasa19 Januari 379 – 15 Mei 392 (kaisar di Timur;
15 Mei 392 – 17 Januari 395 (seluruh kekaisaran)
PendahuluValens di Timur
Gratianus di Barat
Valentinianus II di Barat
PenerusArcadius di Timur;
Honorius di Barat
Kelahiran(347-01-11)11 Januari 347
Cauca atau Italica, dekat Sevilla, Spanyol
Kematian17 Januari 395 (umur 48)
Milan
Pemakaman
Pasangan1) Aelia Flaccilla (?-385)
2) Galla (?-394)
KeturunanArcadius
Honorius
Pulcheria
Galla Placidia
Nama lengkap
Flavius Theodosius (dari lahir sampai bertahta);
Flavius Theodosius Augustus (sebagai kaisar)
DinastiTheodosius
AyahTheodosius Senior
IbuThermantia
AgamaKekristenan Nicene

Theodosius I, nama lengkap Flavius Theodosius Augustus, juga dikenal sebagai Theodosius yang Agung, adalah Kaisar Romawi dari tahun 379 hingga 395 M yang terkenal sebagai penguasa terakhir yang memerintah atas seluruh Kekaisaran Romawi sebelum terpecah menjadi dua bagian—Romawi Barat dan Romawi Timur. Ia lahir di Hispania pada tahun 347 dan naik takhta setelah kematian Kaisar Valens. Selama masa pemerintahannya, Theodosius dikenal karena usahanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan memperkuat kekaisaran yang telah terguncang oleh invasi suku-suku barbar dan ketidakstabilan internal. Ia mengambil langkah besar dalam memperkuat dan mempromosikan Kekristenan sebagai agama resmi negara melalui Dekrit Tesalonika pada tahun 380, yang menjadikan Kekristenan Nikea sebagai agama negara di seluruh wilayah kekaisaran. Kebijakannya juga mencakup pelarangan praktik paganisme dan penutupan kuil-kuil pagan, yang berkontribusi pada penurunan pengaruh agama-agama kuno di dunia Romawi. Theodosius juga dikenal karena kemenangan militernya, termasuk penaklukan suku-suku Goth di bawah Fritigern dan penindasan pemberontakan Magnus Maximus dan Eugenius, yang memperkuat otoritasnya sebagai penguasa tunggal. Pada tahun 395, setelah kematiannya, kekaisaran dibagi antara dua putranya, Arcadius yang memerintah di timur dan Honorius di barat, menandai dimulainya era Kekaisaran Romawi Timur dan Barat. Theodosius meninggalkan warisan yang penting dalam sejarah Kekristenan dan Kekaisaran Romawi, dan ia sering dihormati dalam tradisi Kristen sebagai salah satu kaisar yang paling berpengaruh dalam pembentukan identitas agama Eropa.[1]

Riwayat Hidup Singkat

[sunting | sunting sumber]

Theodosius adalah anak dari seorang jenderal yang ternama pada masa pemerintahan Kaisar Valentinianus.[1] Ia dilahirkan di Spanyol sekitar tahun 346, mulai terkenal setelah berhasil memadamkan serangan Sarmatian tahun 374. Sesudah Valens meninggal dalam pertempuran di Adrianopel, ia dipanggil oleh Kaisar Gratianus untuk menjadi Agustus Timur pada tahun 379.[1] Sesudah meninggalnya Kaisar Valentinianus, Theodosius diangkat menjadi Kaisar Romawi pada tahun 392.[1] Pada tahun 390, sebelum ia diangkat menjadi kaisar, ia mendeklarasikan diri untuk dibaptis menjadi Kristen di bawah ajaran Keputusan Konsili Nicea.[2]

Karya Terbesar

[sunting | sunting sumber]

Theodosius adalah seorang yang dididik dalam ajaran Kekristenan yang ortodoks sehingga ia sangat membela keputusan ajaran Konsili Nicea.[1] Pertikaian Arianisme yang belum diselesaikan dengan tuntas oleh Konstantinus dan pengganti-penggantinya kini diselesaikan oleh Theodosius.[1] Untuk menyelesaikan pertikaian Arius, Theodosius menghimpun sebuah konsili umum yang bersidang pada tahun 381 yang dinamakan Konsili Konstantinopel.[1] Kaisar memberi hak-hak istimewa kepada agama negara serta mengeluarkan peraturan yang melarang semua bidat (aliran sesat) dan perpecahan gereja.[1][3] Theodosius Agung meneruskan penyempurnaan Konstantinus dengan membuat peraturan seluruh penduduk kekaisaran untuk memeluk iman Katolik dari Gereja resmi sesuai dengan ajaran uskup Roma dan Alexandria.[3]

Sikap Theodosius memang menentang aliran sesat, oleh karena itu ia melarang aliran-aliran sesat, tetapi tidak menghancurkan kuil-kuilnya.[1][2] Penghancuran justru dilakukan oleh rahib-rahib yang fanatik menentang aliran sesat itu.[1][3]

Tentang ketidakrukunannya dengan Uskup Ambrosius (Uskup Milano), Theodosius akhirnya melakukan pertobatan sesuai permintaan Uskup yang bijaksana itu.[1] Theodosius dikritik sebagai Kaisar yang banyak melakukan pembunuhan (terkait pembunuhan massal 7000 orang di Tesalonika pada tahun 390).[1] Perlu dicatat, di sini Theodosius melakukan kerjasama dengan bangsa Visigoth untuk mengesahkan keputusan tentang peraturan yang disebut Maklumat Tesalonika.[4]

Ambrosius menulis surat teguran yang sangat keras supaya Theodosius meniru Raja Daud yang bertobat dan kembali kepada jalan Allah tanpa kekerasan.[1] Karena pertobatan Theodosius, hubungan keduanya kembali membaik, Uskup Ambrosius tinggal di Roma hingga tahun meninggalnya Theodosius pada 395.[1] Agama Kristen disahkan menjadi agama negara, walaupun motivasinya sangat politis.[1][2] Theodosius juga melakukan perdamaian dengan suku Goth yang selama ini memusuhi kekaisaran dengan cara menyuap mereka, membebaskan pajak dan melakukan penyerahan lahan, serta memberi pekerjaan dalam pasukan bersenjata.[5] Banyak orang Kristen baru, para pejabat gereja mendapatkan hak-hak istimewa, tetapi hal itu justru menjadikan mutu iman orang Kristen menurun.[1]

Setelah Theodosius mangkat pada tahun 395, kekaisaran itu pecah menjadi dua bagian, Timur dan Barat.[3] Bagian Barat menjadi sasaran suku bangsa Jerman sampai pada akhirnya tahun 486 negara Romawi runtuh dan pecah sama sekali.[2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)F.D. Wellem., Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja, Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2003, Hal. 180-183
  2. ^ a b c d "Theodosius I". christianitytoday.com. 8 Agustus 2008. Diakses tanggal 5 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d e (Indonesia)Hendrikus Berkhof dan I. H. Enklaar., Sejarah gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009, Hal. 50
  4. ^ (Indonesia) Peter Walker., In the Steps of Saint Paul, Yogyakarta: Kanisius, 2009, Hal. 100
  5. ^ (Indonesia)John Man., Attila: The Barbarian King Who Challenged Rome, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005, Hal. 136

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Theodosius I
Lahir: 11 Januari 347 Meninggal: 17 Januari 395
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Valens
Kaisar Romawi
379–395
Bersama dengan:
Gratianus, Valentinian II, Arkadius dan Honorius
Diteruskan oleh:
Arkadius dan Honorius