Bandar Udara Tanjung Api
Bandar Udara Tanjung Api Tanjung Api Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Pulau Sulawesi, Indonesia | ||||||||||
Lokasi | Desa Pusungi, Distrik Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una | ||||||||||
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 15 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 0°51′51.9″S 121°37′23.1″E / 0.864417°S 121.623083°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar Udara Tanjung Api (Tanjung Api Airport) (IATA: OJU, ICAO: WAFU), adalah salah satu bandara domestik di Indonesia yang berlokasi di Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Panjang landasan pacunya mencapai 1,850 meter. Lebar landasan mencapai 30 meter, dengan rencana penambahan lebar sekitar 15 meter.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]2006-2013
[sunting | sunting sumber]Pembangunan Bandara Tanjung Api diwacanakan saat Bupati Damsik Ladjalani menjanjikan pembangunan bandara di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una. Damsik berpendapat bahwa akses perhubungan akan semakin mudah dengan adanya bandara di Tojo Una-Una. Jarak Ampana dari ibu kota Sulawesi Tengah, Kota Palu, terbilang jauh karena seseorang harus menempuh perjalanan darat sekitar sepuluh jam untuk mencapai Ampana dari Kota Palu.
Pengalokasian dana dimulai pada tahun 2006 dengan nilai Rp. 84 Miliar melalui APBD Tojo Una-Una periode 2006-2014. Pembangunan fisik bandara sudah dimulai pada tahun 2010, dengan fokus utama adalah landasan pacu bandara. Infrastruktur transportasi ini sebenarnya sudah diupayakan sejak tahun 2006 silam, tetapi masih menunggu restu pengoperasian hingga kini.[1]
Pada tahun 2007, Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafii Djamal, mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan yang memutuskan untuk mengubah lokasi calon bandara Tanjung Api Ampana. Lokasi semula adalah Desa Labuan, Kecamatan Ampana Kota, tetapi dibatalkan karena terkendala masalah pembebasan lahan. Akhirnya setelah melalui pengkajian ulang, ditetapkan lokasi calon bandara yang baru, yaitu di Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete.[2]
2014-sekarang
[sunting | sunting sumber]Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan 20 pelabuhan dan 10 bandara untuk lebih membuka konektivitas antar-pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satu dari 10 bandara yang diresmikan adalah Bandara Tanjung Api di Ampana, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Jonan mengatakan bahwa sepuluh bandara tersebut melayani penerbangan perintis dengan kapasitas mampu didarati oleh pesawat jenis ATR 72 600 dan C-22/Grand Caravan. Jonan menambahkan bahwa sumber pembiayaannya seluruhnya berasal dari dana APBN dan APBD.[3]
Kementerian Perhubungan menargetkan pengoperasian Bandara Tanjung Api Ampana, Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, secara menyeluruh pada Agustus 2016. Rasidin, Kepala Bandara Tanjung Api Ampana, mengatakan bahwa pembangunan terminal penumpang telah rampung 86% dan dapat diselesaikan pada akhir tahun.
Terminal penumpang yang didesain seperti burung Maleo, burung yang banyak ditemukan di Tojo Una-Una itu, memiliki luas 1.000 m2 dan telah dibangun sejak 2014. Pembangunan tahap ketiga berupa pelebaran dan perpanjangan landas pacu akan dimulai awal tahun depan.
Landasan yang saat ini memiliki panjang 1.850 meter akan ditambah 200 meter sehingga dapat menampung ukuran pesawat yang lebih besar. Selain itu, lebar landasan akan ditambah 15 meter menjadi 45 meter.[4]
Jadwal Penerbangan
[sunting | sunting sumber]Penerbangan perdana di bandara ini terjadi pada hari Kamis, 2 April 2015. Dalam penerbangan perdana ini, rute yang dilayani dari berbagai tujuan, di antaranya Ampana-Luwuk, Ampana-Palu, dan Ampana-Gorontalo. Sementara untuk Landing perdana terjadi pada 20 Mei 2015 yang dilakukan Pesawat Cessna dengan kapasitas delapan penumpang pada pukul 13.00 WITA.[5]
Pesawat Cessna tersebut terbang dari Makassar membawa sejumlah penumpang salah satunya Bupati Tojo Una-Una, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bandara Luwuk serta membawa seorang infestor yang direncanakan akan menanam saham di Tojo Una-una.[6]
Saat ini, Bandara Tanjung Api telah melayani penerbangan perintis oleh maskapai Aviastar sebanyak empat kali dalam seminggu yaitu pada hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Untuk penerbangan Aviastar yang menuju ke Palu, load factor-nya cukup bagus, dengan persentase diatas 60%.[4]
Bandara Tanjung Api dilayani oleh maskapai Aviastar dan Wings Air dengan pesawat jenis ATR 42 seri 300 yang berkapasitas 18 penumpang.[7]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]- Base Course
- Taxiway
- Bagasi Handling System
- Apron
- Terminal VIP[4]
Maskapai dan Tujuan
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Menengok Nasib Bandara Tanjung Api Ampana, travel.kompas.com
- ^ Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia KM50, hubud.dephub.go.id[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Menhub Resmikan 20 Pelabuhan dan 10 Bandara, cikalnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2016-02-26.
- ^ a b c Kemenhub Targetkan Bandara Tanjung Api Ampana Beroperasi 2016, Bisnis.com[pranala nonaktif permanen]
- ^ Informasi Bandara Tanjung Api, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
- ^ Tes Landing Pesawat Cessna Mendarat di Bandara Tanjung Api, ZonaDinamika.com
- ^ Ini Jadwal Penerbangan Pesawat Perintis, SultimPost.com[pranala nonaktif permanen]