Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas
Bandar Udara Mohammad Taufik Kiemas Mohammad Taufik Kiemas Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Sipil | ||||||||||
Pengelola | Unit Penyelenggara Bandar Udara | ||||||||||
Melayani | Kabupaten Pesisir Barat | ||||||||||
Lokasi | Pesisir Tengah, Pesisir Barat | ||||||||||
Ketinggian dpl | 33,18 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 05°12′39.93″S 103°56′11″E / 5.2110917°S 103.93639°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Sumatera daerah di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Sumber:
Kemenhub RI[1] |
Bandar Udara Mohammad Taufik Kiemas adalah bandara yang dibangun dalam rangka mendukung rencana pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan jalur Krui sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor Barat atau kawasan pantai Barat Pulau Sumatra. Bandara ini juga bakal menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan Barat Sumatra, yang selama ini menjadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing. Selain itu, alasan utama lain mengapa pemerintah membangun bandara ini adalah sebagai untuk alat navigasi udara dan untuk mitigasi bencana alam.
Penetapan lokasi Bandara Muhammad Taufik Kiemas dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan RI No.KP 475/09 tahun 2009 tentang penetapan lokasi Bandar udara baru di Pekon Serai, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.[2]
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KP 811 Tahun 2016 Bandar Udara (Bandara) Pekon Serai yang berada di Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung diresmikan berganti nama menjadi Bandara Udara Muhammad Taufik Kiemas.
Bandara Muhammad Taufik Kiemas direncanakan untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Kementerian Perhubungan akan memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Muhammad Taufik Kiemas dari semula 1.100 m menjadi 1.400 pada tahun 2017 dan tahun 2018, akan diperpanjang menjadi 1.600 m. Saat ini, memang tidak ada penerbangan karena panjang landasan pacunya hanya 1.100 m.[3]
Sejak tahun 2014 sampai dengan Desember 2016, bandara tersebut melayani penerbangan perintis dengan rute Bengkulu-Krui-Tanjung Karang dan Palembang-Krui-Tanjungkarang oleh maskapai Susi Air. Namun, penerbangan perintis tersebut tidak dapat berkembang, sehingga penerbangan perintis tersebut berhenti beroperasi. Sejak tahun 2020 rute ini dilayani oleh maskapai Wings Air. Saat ini Bandara Muhammad Taufik Kiemas mempunyai panjang landasan pacu 1.100 m dan lebar 23 m dan pada tahun anggaran 2016, Pemerintah Daerah telah membebaskan lahan seluas 2,8 Ha untuk dukungan perpanjangan landasan pacu tersebut.
Berada di lahan seluas 50 hektar, Bandara Muhammad Taufik Kiemas sekarang mempunyai landasan pacu sama seperti bandara perintis lainnya: panjang 974 meter dan lebar 23 meter. Landasan itu, dan juga terminal bandara, dibangun tahun 2007-2008. Dalam perencanaan dan harapan yang sudah dibuat, pada periode 2007-2018, landasan akan ditingkatkan menjadi 1.400 meter x 23 meter, agar bisa didarati pesawat sekelas Hercules C-130. pada periode berikutnya, 2018-2027, akan ditingkatkan lagi menjadi 2.100 meter x 45 meter, agar bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737.[4]
Maskapai penerbangan
[sunting | sunting sumber]Maskapai | Tujuan |
---|---|
Wings Air | Bandar Lampung, Bengkulu |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Basis Data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara". Diakses tanggal 30 November 2015.
- ^ Budi (09 Mei 2017). "Bandara Pekon Serai Resmi Berganti Nama Jadi Taufiq Kiemas". JPNN.com.
- ^ <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "Kembangkan Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat Lampung, Runway Bandara Muhammad Taufik Kiemas Akan Diperpanjang". www.dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-08.[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region®id=4165