Lompat ke isi

Halaman:Kami Perkenalkan (1954).pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

P.J.M Presiden Negara Republik Indonesia.

Dr. Ir. SOEKARNO

Dilahirkan di Surabaja pada tanggal 6 Djuni 1901. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (H.B.S.) di Surabaja pada tahun 1920, maka kemudian ia pindah ke Bandung untuk melandjutkan peladjarannja pada Sekolah Tehnik Tinggi disana dengan mendapat idjazah sipil insinjur.

Selagi duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, ia telah dapat menentukan djalan hidupnja sendiri. Lebih2 ketika mendjadi mahasiswa, ia sudah mengambil bagian jang terpenting dalam gerakan politik.

Ia adalah anggota perkumpulan ,,Jong Java" jang didirikan pada tahun 1915 dimana pada tahun 1927 mendjadi Ketua Algemene Studieclub di Bandung jang pada dasarnja berpendirian non-koperatief. Pada tahun itu djuga, ber-sama2 dengan Mr. Iskaq Tjokroadisurjo, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Budiarto dan Mr. Sunarjo, didirikannja ,,Perserikatan Nasional Indonesia" jang non-koperatief di Bandung jang pada bulan Mei 1928 diubah menjadi ,,Partai Nasional Indonesia" (P.N.I.).

Akibat dari kegiatannja dalam lapangan politik jang bersifat non-kooperatief menjebabkan ia ditangkap oleh Pemerintah Hindia Belanda, akan tetapi kemudian dibebaskan kembali. Pada tahun 1933 ia ditangkap lagi dan dipindahkan ke Endeh - Flores, untuk kemudian dipindahkan ke Bengkulen sebagai tempat kediamannja. Runtuhnja kekuasaan Hindia Belanda, oleh Djepang ia dipindahkan ke Djawa. Selama pendudukan Djepang, ia tetap memainkan lakon jang aktip dalam lapangan politik. Pada waktu kapitulasi Djepang.. jaitu pada tanggal 14 Agustus 1945, ber-sama2 dengan Drs. Moh. Hatta beserta pemimpin Rakjat lainnja dibentuk Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia dimana ia dipilih sebagai Ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua.

Setelah segala sesuatu persiapan selesai, tanggal 17 Agustus 1945, Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan dimana ia terpilih untuk mendjabat Presiden Negara R.I. Pada waktu tentara Belanda melantjarkan agresinja jang ke-II, jaitu pada Desember 1948, ber-sama2 dengan pembesar- Republik lainnja, ia ditangkap oleh tentara Belanda jang kemudian diasingkan ke Prapat untuk terachir dipindahkan ke Bangka.

Dengan persetudjuan Rum - Rooyen Statement, pada tanggal 6 Djuli 1949 kembali ke Jogja. Pada tanggal 27 Desember 1949, ia dinobatkan sebagai Presiden Pertama Negara Republik Indonesia Serikat jang kemudian pada tanggal 17 Agustus 1950 ia memproklamirkan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana ia dipilih pula sebagai Presiden Negara R.I. Berhubung dengan djasanja dalam menjusun ,,Pantjasila", oleh Universitet Gadjah Mada, ia diberi gelar Doktor Honeris Cousa.

Disamping keaktipannja dalam lapangan politik, iapun mentjurahkan tenaga dalam lapangan djurnalistik. Diantaranja ia banjak menerbitkan buku- jang bertjorak perdjuangan. Antaranja seperti „Lahirnja Pantjasila”, „Sarinah” dan sebagainja.