Sukosono, Kedung, Jepara
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Sukosono | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Jepara | ||||
Kecamatan | Kedung | ||||
Kode pos | 59463 | ||||
Kode Kemendagri | 33.20.01.2018 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 5.000 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Sukosono adalah desa di kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Sukososno terletak sebelah selatan kota Jepara kira - kira 9 KM.
Berdasarkan Data Monografi, Desa Sukosono memiliki luas ± 383.352 Ha, secara geografis Sukosono terletak 8 meter dari permukaan air laut, beriklim tropis dengan curah hujan 6,70 mm/th, temperatur suhu udara rata-rata 33 °C. Sedangkan secara topografis, kondisi wilayahnya terdiri atas 73,62 % tanah pekarangan, tegalan yang kering dan 26,38 % berupa tanah sawah tadah hujan.
Desa Sukosono merupakan desa paling ujung utara Kecamatan Kedung, yang berbatasan dengan Tujuh desa antara lain:
- Sebelah Selatan: Kerso,Dongos.
- Sebelah Barat: Rau,Petekeyan.
- Sebelah Utara: Sukodono,Langon.
- Sebelah Timur: Ngabul.
Desa Sukosono terbagi menjadi 32 RT dalam 8 RW.
Berdasarkan Data Statistik Penduduk Tahun 2007, penduduk Desa Sukosono sebanyak 5.560 jiwa, terdiri atas 2.779 jiwa laki – laki dan 2.781 jiwa perempuan, dengan rata-rata 12 % bekerja sebagai tani, 48 % sebagai tukang kayu, 40 % bekerja sebagai buruh, karyawan, wiraswata, dan lain-lainya.
PemDes Sukosono
[sunting | sunting sumber]- Petinggi:
Zaenal Arifin
- Sekretaris (Carik):
- Bendahara:
M.Choirul Anwar, S.Kom.
- Kaur Tata Usaha:
Kaspul Muklis, S.E.
- Staf Kaur Tata Usaha:
M. Jamal Udin
- Kaur Perencanaan:
Muhammad Sholeh
- Staf Kaur Perencanaan:
Bambang Harwanto
- Kasi Pemerintahan:
M. Miftahurroziqin
- Kasi Kesejahteraan:
Ambari
- Kasi Pelayanan:
Erfan
- Staf Kasi Pelayanan:
Hanifuddin
- Kamituwo 1:
Abastian Saputra
- Kamituwo 2:
Lajan
- Kamituwo 3:
- Kamituwo 4:
Muh. Sholihin
- Ketua BumDes:
Muhamad Samiun
- Komandan Hansip:
Suharjo
- Penjaga:
Salimun
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan Formal
[sunting | sunting sumber]- RA Miftahul Ulum
- RA Ismailiyyah
- RA Al Masithoh
- TK Satu Atap Pertiwi
- RA Al Fatimiyah
- MI Sultan Fattah
- SD Sukosono 1
- SD Sukosono 2
- SD Sukosono 3
- SD Sukosono 4&5
- MI Miftahul Ulum
- MTs Sultan Fattah
- MTs Miftahul Ulum
- SMP N Satu Atap 3 KEDUNG
- Yayasan Mambaul Qur'an
- MA Sultan Fattah
- MA Miftahul Ulum
Pendidikan Non Formal
[sunting | sunting sumber]- PAUD Al Masithoh
- PAUD Ismailiyyah
- Madin Hidayatul Mubtadiin
- Madin Miftahul Ulum
- Madin Ismailiyah
- Madin Assalamah
- TPQ Ismailiyyah
- TPQ Hidayatul Mubtadiin
- TPQ Ari-Ari
- TPQ Assalamah
- Ponpes Al Wasath
- pondok thoriqoh Al muhtadin
- Ponpes Mambaul Qur'an
- Ponpes Hidayatussalam
- Ponpes Al Wathoniyah
- Ponpes Assalamah
- PKBM Al Wathoniyah
- Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sultan Fattah
Industri
[sunting | sunting sumber]Di Sukosono
- 10 penggergajian kayu
- 2 selep padi
- Banyak Mebel Kayu yang memproduksi kursi,almari dll.
- Servis motor/mobil dan elektronik lainya
- Jasa Finishing
- Sebagian ibu ibu banyak yang menenun kain dari Troso,juga ada yang menjadi karyawan perusahaan garmen,buruh amplas dll.
Olahraga
[sunting | sunting sumber]Di Sukosono terdapat team sepak bola Singaraja fc dan banyak team bola Voly,futsal,bulu tangkis dll.
Event
[sunting | sunting sumber]Di Desa ini terdapat even rutin di laksanakan tiap tahun antara lain:
- Pelestarian budaya SEDEKAH BUMI
(hari rabu legi malam kamis pahing tiap bulan apit).
- Sukosono Festival,
Tumpeng/gunungan dll.
- Takbir keliling tiap Idul Fitri.
- Santunan YATAMA oleh PemDes.
- Pawai Drumband dan karnaval oleh
yayasan MU tiap harlah.
- Pawai dan karnaval oleh ponpes MQ tiap akhirusanah.
- Dll.
Potensi
[sunting | sunting sumber]- Wisata Alam
- Belik Winong
konon katanya air tidak pernah habis walau di ambil terus dan ada yang percaya airnya bisa mengobati penyakit dalam. Lahan sawah yang tidak di imbangi penyuluhan oleh Pemdes sehingga para petani tidak bisa menghasilkan padi yang banyak dan berkualitas sehingga para petani menanam padi hanya bisa mencukupi kebutuhan anggota keluarga.
banyaknya lahan kebun yang tidak dioptimalkan.
Banyaknya SDM yang tidak terkoordinir.