Semen Baturaja
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: SMBR |
Industri | Semen |
Didirikan | 14 November 1974 |
Kantor pusat | Palembang, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Jobi Triananda Hasjim[1] (Direktur Utama) Franciscus M.A. Sibarani[2] (Komisaris Utama) |
Produk | Semen |
Pendapatan | Rp 1,722 triliun (2020)[3] |
Rp 1,190 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 5,737 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 3,408 triliun (2020)[3] |
Karyawan | 921 (2020)[3] |
Induk | Semen Indonesia (75.51%) Asuransi Jiwa IFG (7.89%) |
Situs web | semenbaturaja |
PT Semen Baturaja Tbk adalah anak usaha Semen Indonesia yang bergerak di bidang produksi semen. Selain pabrik utama di Baturaja, perusahaan ini juga memiliki fasilitas penggilingan dan pengantongan semen di Palembang dan Panjang. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki kantor perwakilan di Jakarta.[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan pada tahun 1974 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Semen Padang (55%) dan Semen Gresik (45%). Pada tanggal 9 November 1979, sebanyak 88% saham perusahaan ini resmi dipegang oleh pemerintah Indonesia, sementara Semen Gresik dan Semen Padang masing-masing hanya memegang 7% dan 5% saham perusahaan ini. Karena mayoritas sahamnya dipegang oleh pemerintah, perusahaan inipun menyandang status persero.[5] Pada tanggal 15 Oktober 1991, semua saham perusahaan ini resmi diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1992, perusahaan ini meningkatkan kapasitas terpasangnya hingga mencapai 500.000 ton semen per tahun. Selain itu, perusahaan ini juga menjalankan proyek Optimalisasi I (OPT I) selama dua tahun, sehingga kapasitas terpasangnya dapat mencapai 550.000 ton semen per tahun.
Pada tahun 1996, perusahaan ini melaksanakan proyek Optimalisasi II (OPT II) dengan target kapasitas terpasang sebesar 1,25 juta ton semen per tahun. OPT II akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2001. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan ini membangun fasilitas produksi dan pengantongan semen baru dengan kapasitas 750.000 ton per tahun. Proyek tersebut akhirnya dapat diselesaikan pada bulan Juli 2013, sehingga kapasitas terpasang perusahaan ini dapat mencapai 2 juta ton per tahun. Pada tanggal 28 Juni 2013, perusahaan ini mengadakan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia. Dana yang didapat dari penawaran umum perdana kemudian digunakan untuk membangun pabrik Baturaja II yang berkapasitas 1,85 juta ton semen per tahun. Pabrik tersebut mulai dibangun pada tahun 2015 dan mulai dioperasikan secara penuh pada tanggal 1 September 2017. Dengan adanya pabrik tersebut, total kapasitas produksi perusahaan ini pun menjadi sebesar 3,85 juta ton semen per tahun.[3][4] Pada tahun 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Semen Indonesia (yang menjadi induk usaha Semen Padang dan Semen Gresik pada 2014), sehingga perusahaan ini tidak lagi menyandang status persero.[6]
Produk
[sunting | sunting sumber]PT Semen Baturaja Tbk memproduksi dua tipe semen:
- Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I Indonesian Standard: SNI 15-2049-2004
American Standard: ASTM C 150-04a
European Standard: EN 197-1:2000
Semen Portland Tipe I merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton di mana syarat-syarat khusus tidak diperlukan. - Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe II
Indonesian Standard: SNI 2049:2015
OPC Tipe II memiliki keunggulan sebagai produk "Medium Resistence" Kemampuannya sebagai material bangunan tahan terhadap kandungan asam sulfat sedang(0,10 - 0,20 %) dan panas hidrasi bersifat sedang. - Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V
Indonesian Standard: SNI 2049:2015
OPC Tipe V memiliki keunggulan sebagai produk "Ultra Resistence" Kemampuannya sebagai material bangunan untuk di lokasi dengan kandungan asam sulfat tinggi (lebih dari 0,2 %). - Portland Composite Cement (PCC)
Indonesian Standard: SNI 15-7064-2004
European Standard: EN 197-1:2000 ( 42.5 N&42.5 R)
PCC digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tipe I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Diakses tanggal 25 Desember 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Diakses tanggal 25 Desember 2021.
- ^ a b "Profil Perusahaan". PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Diakses tanggal 25 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1978" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 25 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2022" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 November 2022.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi Semen Baturaja Diarsipkan 2008-05-29 di Wayback Machine.