Gua Jomblang
Gua Jomblang merupakan gua vertikal yang bertipe collapse doline yang juga menjadi objek wisata di Gunungkidul.[1] Gua ini terbentuk akibat proses geologi amblasnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu.[2] Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Itulah yang membuat unik karena di dalam gua terdapat luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang. Gua Jomblang terletak di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.[3]
Saat ini Gua Jomblang merupakan tempat konservasi tumbuhan purba dan dikembangkan menjadi tempat wisata minat khusus yang mana dikelola oleh penduduk atau warga setempat. Untuk menuruni gua vertikal ini pihak pengelola sudah menyediakan perlengkapan lengkap sesuai standar keselamatan caving di gua vertikal.[4]
Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman gua yang gelap gulita. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan. Tidak salah jika banyak fotografer yang berburu foto di dalam goa ini.[5]
Daya tarik
[sunting | sunting sumber]Daya tarik yang dimiliki oleh wisata Gua Jomblang ini yaitu munculnya cahaya indah dari dalam Gua Jomblang. Cahaya ini hanya muncul sekali sekitar pukul 11.00-12.00 WIB dalam keadaan cahaya cukup/cerah di luar, selain waktu tengah hari ini, pengunjung tidak bisa mendapatkan cahaya tersebut.[6]
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi Luweng Jomblang terletak di desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.[6]
Kisah rakyat
[sunting | sunting sumber]Selain menjadi destinasi wisata gua dan juga spot foto yang menarik, gua ini memiliki kisah rakyat yang diwariskan turun temurun. Dikisahkan bahwa pada zaman kolonial dahulu, gua ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk membuang jasad-jasad terduga anggota PKI.[7]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pemandangan dari dalam gua saat cahaya bersinar secara diagonal
-
Pemandangan dari dalam gua saat cahaya bersinar dari atas
-
Mulut gua dari luar
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Isti, Ayu (2022-12-08). "Tempat Wisata Gunung Kidul Terbaru, Sajikan Panorama Alam Eksotis". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-06. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-14). "3 Fakta Unik Gua Jomblang, Cahaya Surga di Perut Bumi Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-26. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ "Bupati Gunungkidul Jajal Gua Jomblang di Semanu hingga Berenang di Dalamnya". Tribunjogja.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-06. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ "Penuh Keseruan, Intip Potret Liburan Refal Hady ke Gua Jomblang". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2022-05-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-09. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-14). "Ingin Memotret Cahaya Surga di Gua Jomblang? Simak Dulu Tips Berikut Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ a b Media, Kompas Cyber (2022-02-14). "3 Fakta Unik Gua Jomblang, Cahaya Surga di Perut Bumi Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-26. Diakses tanggal 2023-01-06.
- ^ "The Hidden Dark Side Beneath the Beauty of Jomblang Cave in Yogyakarta". goajomblang.com. 2022-09-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal 2023-03-06.