Lompat ke isi

Fransiskus Tuaman Sinaga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yang Mulia

Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga
Uskup Sibolga
Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga
GerejaKatolik Roma
Provinsi gerejawi
Medan
KeuskupanSibolga
Penunjukan6 Maret 2021
(3 tahun, 293 hari)
PendahuluLudovicus Simanullang, O.F.M. Cap.
Jabatan lainPenasihat Episkopal Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI)
Imamat
Tahbisan imam
14 Februari 2003
(21 tahun, 314 hari)
oleh Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap.
Tahbisan uskup
29 Juli 2021
(3 tahun, 148 hari)
oleh Ignatius Kardinal Suharyo
Informasi pribadi
Nama lahirFransiskus Tuaman Sasfo Sinaga
Lahir22 November 1972 (umur 52)
Penggalangan, Tebing Syahbandar, Serdang Bedagai, Sumatera Utara
DenominasiKatolik Roma
KediamanKeuskupan Sibolga
Orang tuaGultom Sinaga (ayah)
Remsina br. Simbolon (ibu)
Jabatan sebelumnya
  • Rektor Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Dian Mandala (2015–2021)
Almamater
Semboyan"Lauderis Domine Deus Meus"[1]
(Semoga Engkau dipuji, ya Tuhanku dan Allahku)
LambangLambang Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga
Katedra Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga

Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga (lahir 22 November 1972) adalah Uskup Sibolga yang ditunjuk pada 6 Maret 2021 dan ditahbiskan menjadi Uskup pada 29 Juli 2021. Mgr. Fransiskus merupakan Uskup Sibolga yang ketiga, melanjutkan kepemimpinan Mgr. Ludovicus Simanullang, O.F.M. Cap. Sekaligus ia menjadi uskup pertama di Keuskupan Sibolga yang ditahbiskan dari kalangan imam diosesan. Sebelum menjadi Uskup Sibolga, Mgr. Fransiskus merupakan Rektor Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Dian Mandala, Gunungsitoli. Ia ditahbiskan menjadi Uskup Sibolga pada 29 Juli 2021.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Fransiskus merupakan anak ketujuh dari sepuluh anak pasangan Gultom Sinaga dan Remsina Simbolon. Ia kemudian menempuh pendidikan dasar dan menengah di Tebing Tinggi, sejak tahun 1980 hingga tahun 1992. Ia kemudian memasuki Seminari Menengah Christus Sacerdos di Pematangsiantar. Ia menjalani Tahun Orientasi Rohani di Sinaksak, sebelum memasuki pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Santo Yohanes, Pematangsiantar, sejak tahun 1994 hingga 1999. Ia menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Paroki Salib Suci, Sirombu, yang disusul dengan pendidikan teologi di STFT Pematangsiantar.

Sinaga menerima tahbisan diakonat di Gereja Santo Fransiskus Asisi, Pangaribuan, pada tanggal 9 Juli 2002. Ia kemudian menjalani masa diakonat di Gereja Santa Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli. Pada 14 Februari 2003, ia menerima tahbisan imamat dari Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. di Gereja Kristus Raja Sarudik.[3]

Uskup Sibolga

[sunting | sunting sumber]

Pengumuman penunjukkan Mgr. Sinaga menjadi Uskup Sibolga berlangsung pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, pukul 12.00 Waktu Roma (pukul 18.00 WIB). Pengumuman ini berlangsung serentak di dua tempat, yakni di Gereja Katedral Santa Theresia Lisieux oleh Sekretaris Keuskupan Sibolga, R.D. Blasius Super Yesse, dan di Gereja Konkatedral Santa Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli oleh Administrator Diosesan Keuskupan Sibolga, R.P. Charles Sebastian Sihombing, O.F.M. Cap.

Pada awalnya, tahbisan episkopal hendak dilangsungkan pada 20 Mei 2021, bertempat di Aula Magna Catholic Center Keuskupan Sibolga, Pandan, Tapanuli Tengah. Tanggal tersebut juga merupakan tanggal tahbisan episkopal Mgr. Ludovikus Simanullang, O.F.M. Cap., serta Hari Kebangkitan Nasional. Jadwal ini kemudian ditunda karena berlangsung dalam masa mudik.[4] Tahbisan kemudian hendak dilangsungkan pada 17 Juni 2021, bertempat di lokasi yang sama. Namun kemudian, Mgr. Sinaga terjangkit COVID-19, sehingga jadwal ini kemudian kembali ditunda.[5]

Tahbisan episkopal berlangsung pada hari Kamis, 29 Juli 2021, bertempat di Gereja Katedral Santa Theresia Lisieux, Sibolga Kota, Sibolga. Penahbisan ini dilaksanakan secara terbatas, dengan dihadiri sekitar 50 orang dan 4 orang uskup.[6] Uskup Agung Jakarta yang juga merupakan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ignatius Kardinal Suharyo bertindak menjadi Uskup Penahbis Utama. Bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator adalah Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap., Uskup Agung Medan dan Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Palembang terpilih sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang. Mgr. Yuwono menjadi homilis dalam Perayaan Ekaristi tersebut.[7] Satu hari sebelum tahbisan episkopal, berlangsung Ibadat Sore (vesper) di lokasi yang sama, untuk memberkati lambang (insignia) yang akan dikenakan oleh Mgr. Frans Sinaga. Ibadat sore tersebut dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., Uskup Bandung yang juga Sekretaris Jenderal KWI.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-07. Diakses tanggal 2023-06-06. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-31. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-04. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-02. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-01. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-31. Diakses tanggal 2021-07-31. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Ludovikus Simanullang, O.F.M. Cap.
Uskup Sibolga
6 Maret 2021–kini
Petahana