Jumat, 7 Februari 2025

Filosofi "Tut Wuri Handayani" di Era Merdeka Belajar

Misbah Mustofa
- Minggu, 10 September 2023 | 11:00 WIB
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara

Oleh M. P. Maulana

Saat ini dunia pendidikan tengah ramai dengan kehadiran era ‘Merdeka Belajar’. Era tersebut ditandai dengan hadirnya budaya belajar mengajar yang agak berbeda dengan model kurikulum sebelumnya.

Salah satunya ialah adaptasi penggunaan teknologi dan model pembelajaran modern dalam penerapan belajarnya. Menghadapi era tersebut tentu diperlukan filosofi pendidikan yang kuat dan kontekstual dengan kultur masyarakat Indonesia.

Salah satu yang populer tiada lain hadir dari Ki Hajar Dewantara. Filosofi pendidikan beliau umumnya hanya dikenal secara sepenggal yakni “Tut Wuri Handayani’, padahal penggalan kutipan tersebut bergandengan secara integral yang terdiri dari tiga prinsip dasar "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani".

Baca Juga: Mengapa Hubungan Emosional antara Guru dan Siswa Penting?

Meskipun filosofi tersebut hadir di masa lampau, namun tetap relevan diterapkan dalam konteks saat ini, terutama dalam menyambut era Merdeka Belajar yang tengah populer saat ini. Bagaimana prinsip-prinsip tersebut diterapkan dan relevansinya?

 

  1. IngNgarso Sung Tulodo "Di depan memberikan teladan", prinsip ini menekankan peran guru sebagai panutan bagi siswa. Di era Merdeka Belajar, guru ditantang untuk menjadi teladan tidak hanya dalam hal moralitas tetapi juga dalama daptasi teknologi. Mereka harus memperlihatkan bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak dan etis, serta menjadi contoh dalam literasi digital.
  2. Ing Madyo Mangun Karso "Ditengah membangkitkan semangat, inisiatif, dan kreativitas". Di era dimana siswa diberikan otonomi lebih besar dalam proses belajarnya, guru memiliki peran krusial untuk membangkitkan motivasi intrinsik siswa. Pendidik bukan lagi menjadi pusat pembelajaran, tetapi sebagai fasilitator yang mendukung inisiatif dan kreativitas siswa.
  3. Tut Wuri Handayani "Dibelakang memberikan dorongan". Prinsip ini menekankan dukungan yang tak henti dari seorang pendidik. Meskipun Merdeka Belajar menekankan kemandirian siswa, keberadaan pendidik tetap esensial sebagai pemberi dorongan, motivasi, dan sumber konsultasi. Di era dimana informasi berlimpah, guru membantu siswa dalam menyaring, memvalidasi, dan menerapkan pengetahuan dengan benar.

Era Merdeka Belajar membawa banyak perubahan dalam pendekatan pendidikan, namun prinsip-prinsip dari Ki Hajar Dewantara tetap relevan. Bahkan, bisa dikatakan bahwa filosofi tersebut menjadi semakin penting di tengah tantangan pendidikan kontemporer.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tau, Apa Itu Stunting dan Kenapa Kita Harus Peduli

Menyelaraskan konsep Merdeka Belajar dengan filosofi "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" memastikan bahwa meskipun pendekatan pendidikannya beradaptasi dengan zaman, esensi pendidikan yang mengedepankan humanitas dan karakter tetap terjaga.

Dengan demikian, di era Merdeka Belajar ini, kita diingatkan kembali akan pentingnya pendidik yang hadir sebagai teladan, motivator, dan pendukung di tengah perubahan paradigma pendidikan yang dinamis dan penuh tantangan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Misbah Mustofa

Tags

Terkini

Aturan Baru Jam Mengajar Guru: Ini Skema Lengkapnya

Rabu, 5 Februari 2025 | 14:45 WIB
X