Bappebti: Perdagangan Aset Kripto Meroket, Nilai Transaksi Rp 650,61 Triliun pada 2024
Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:25 WIBTangerang Selatan, Beritasatu.com - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya menyebut terjadi kenaikan signifikan pada perdagangan aset kripto di tahun 2024. Dikatakan, total nilai transaksi aset kripto hingga akhir tahun kemarin tercatat sebesar Rp 650,61 triliun.
“Terjadi peningkatan sekitar 335,91% dari tahun 2023 yang lalu. Hal ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia. Jumlah pelanggan aset kripto hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan,” katanya saat jumpa pers sosialisasi capaian kinerja 2024 dan langkah strategis Bappebti 2025 di Hotel Zuri, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (24/1/2025).
Dikatakannya pada 2023, perdagangan aset kripto sebesar Rp 149,25 triliun. Dia memprediksi transaksi aset kripto bakal terus meroket. Begitu pula dengan jumlah pelanggan dari mata uang digital tersebut.
“Untuk jumlah pelanggan aset kripto hingga Desember 2024 mencapai 22,91 juta. Bisa jadi naik terus bahkan sampai 25 juta pelanggan itu bakal tercapai,” paparnya.
Diakui bahwa capaian kinerja Bappebti pada 2024 menjadi pijakan dalam menyiapkan langkah strategis ke depan. Hal ini guna meningkatkan peran Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dalam mendukung penguatan perdagangan dan ekonomi Indonesia.
“Capaian Bappebti 2024 menunjukkan bagaimana PBK dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan perdagangan komoditas strategis Indonesia melalui transaksi multilateral di PBK. Selain itu, instrumen PBK lain berupa Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) mampu mendorong stabilitas harga dan pasokan komoditas, menjaga inflasi, serta meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia,” ungkap Tirta.
Selama 2024, Bappebti mencatat peningkatan kinerja PBK dengan total nilai transaksi mencapai Rp33.214,89 triliun (naik 29,34 persen) dibandingkan pada 2023 yang mencapai Rp25.679,97 triliun. Kontrak berjangka yang banyak ditransaksikan dalam transaksi multilateral antara lain komoditas timah, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), emas, kopi, dan kakao.
Adapun produk pada transaksi bilateral yaitu komoditi, forex, indeks saham, dan saham tunggal asing (single stock). Bappebti juga telah meluncurkan Bursa CPO Indonesia yang dirancang untuk menciptakan harga acuan CPO yang transparan, kredibel, dan real-time pada 2023.
“Mekanisme Bursa CPO masih bersifat sukarela dan terbatas untuk pasar domestik. Bursa CPO Indonesia mencakup transaksi fisik dan futures dengan dukungan 19 pelabuhan sebagai lokasi serah terima fisik CPO.Transaksi di Bursa CPO Indonesia pada Oktober 2023-November 2024 untuk futures mencapa i28,061 lot (140,3 ton), sedangkan transaksi fisik sebesar 10 lot (250 ton),” terang Tirta.
Capaian lain terkait PBK pada 2024 adalah penguatan ekosistem perdagangan aset kripto melalui Bursa Aset Kripto Indonesia pada 28 Juli 2023.
Dikatakan Tirta Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (selfregulatory organization/SRO), asosiasi, dan para pemangku kepentingan industri aset kripto di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di samping tentunya memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat. Dengan demikian, Bappebti optimistis nilai transaksi aset kripto akan meningkat pada 2025.
“Selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO, dan pedagang fisik aset kripto (PFAK) juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat. Literasi ditujukan terutama untuk pelanggan perdagangan aset kripto yang didominasi generasi muda,” jelas Tirta.
Total nilai transaksi perdagangan aset kripto periode Januari-November 2024 tercatat Rp 556,53 triliun atau naik 356,16% dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp 122 triliun. Hal ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia.
Jumlah pelanggan aset kripto hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan. Sementara itu, pelanggan yang aktif bertransaksi pada November 2024 berjumlah 1,3 juta pelanggan.
Adapun jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada November 2024 antara lain Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Doge Coin (DOGE), Pepe (PEPE),dan XRP(XRP).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Belasan Rumah Hanyut Disapu Banjir di Grobogan
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sukabumi
3
4
B-FILES
Kesiapan PT Pupuk Indonesia dalam Memasuki Babak Baru Distribusi Pupuk Bersubsidi
Entang SastraatmadjaKonflik Batin Remaja Generasi Z
Riana Sahrani