ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Makan Bergizi Gratis, Tonggak Sejarah Membangun Bangsa

Senin, 13 Januari 2025 | 13:06 WIB
TR
R
Penulis: Thomas Rizal | Editor: RZL
Siswa siswa SD menikmati makan bergizi gratis (MBG) perdana di SDN Lengkong Wetan 01, Tangerang Selatan, Banten, Senin 6 Januari 2025.
Siswa siswa SD menikmati makan bergizi gratis (MBG) perdana di SDN Lengkong Wetan 01, Tangerang Selatan, Banten, Senin 6 Januari 2025. (Berita Satu Photo/Joanito De Saojoaao)

Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia memasuki babak baru dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui. Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto secara resmi dimulai pada 6 Januari 2025. Antusiasme pun muncul, terutama dari kalangan penerima manfaat yang merasa terbantu dengan program ini.

Pada tahap awal, sebanyak 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah dibuka di 181 kecamatan di 26 provinsi di Indonesia. Setiap SPPG berperan tidak hanya menyediakan makanan bergizi, juga mengelola bahan pangan lokal dan mengorganisasi kegiatan produksi, serta distribusi pangan.

Menurut data yang dihimpun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni di 57 lokasi, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing 40 dan 30 SPPG. Selain di Pulau Jawa, program ini juga menjangkau daerah-daerah lainnya, seperti Aceh, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Respons Positif
Pelaksanaan program ini pada pekan perdana peluncurannya berjalan lancar dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Berdasarkan laporan dari beberapa sekolah di wilayah SPPG Palmerah, banyak siswa yang senang dan antusias terhadap pelaksanaan program MBG.

Salah satunya adalah Lionel Yosef, siswa SMP Barunawati II, yang mengaku bisa menghemat uang jajan dengan adanya makan bergizi yang disediakan di sekolah. Biasanya, ia menghabiskan Rp 15.000 hingga Rp 20.000 setiap hari untuk membeli makanan atau jajanan.

Pelaksanaan program MBG di SMP Negeri 12 Semarang juga mendapat respons positif dari para siswa. Esa Aulia, seorang siswi kelas VII, menilai dengan mendapatkan makan bergizi gratis di sekolah, ia tidak perlu membawa bekal dari rumah.

“Menu yang disediakan sudah sangat baik. Kalau bisa lebih banyak,” ungkapnya.

Siswa siswa SD menikmati makan bergizi gratis (MBG) perdana di SDN Lengkong Wetan 01, Tangerang Selatan, Banten, Senin 6 Januari 2025 - (Berita Satu Photo/Joanito De Saojoaao)
Siswa siswa SD menikmati makan bergizi gratis (MBG) perdana di SDN Lengkong Wetan 01, Tangerang Selatan, Banten, Senin 6 Januari 2025 - (Berita Satu Photo/Joanito De Saojoaao)

Makan bergizi gratis juga disalurkan untuk ibu hamil dan menyusui. Saat meninjau pelaksanaan program MBG di posyandu wilayah Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat (10/1/2025), Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamenduk Bangga) Isyana Bagoes menjelaskan program MBG untuk ibu hamil dan menyusui akan diberikan sekali dalam sepekan.

“Untuk tahap awal, program ini diberikan seminggu sekali dan sudah dilaksanakan di beberapa lokasi. Selain di Ciracas, program MBG juga dijalankan di beberapa lokasi lain, seperti Warung Kiara dan Bojong Koneng (Bogor),” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan program MBG untuk ibu hamil dan menyusui bertujuan untuk pencegahan stunting. Selain edukasi di sekolah, ibu hamil dan menyusui juga perlu diberikan pemahaman mengenai pemberian makanan sehat bagi anak, seperti karbohidrat dan protein yang cukup.

Pada pekan pertama pelaksanaan, program MBG telah menyasar sekitar 570.000 penerima manfaat. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, mengungkapkan program ini akan dilakukan secara bertahap dan jumlah SPPG direncanakan terus bertambah.

“Pemerintah menargetkan pada awal Maret 2025 akan beroperasi 937 SPPG. Dengan penambahan tersebut diharapkan penerima manfaat akan semakin banyak dengan target 3 juta penerima manfaat," kata Dedek di SPPG Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).

Gizi Seimbang
Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, Luciana B Sutanto, menyatakan besaran kalori dalam menu makan bergizi gratis (MBG) sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang untuk sekali makan.

“MBG yang disajikan dengan komposisi yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah, sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang untuk sekali makan,” ujar Luciana dalam wawancara virtual, Selasa (7/1/2025).

Ia menjelaskan, program MBG untuk siswa SD hingga SMA telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori per porsi, yaitu 600 kalori untuk siswa SMP dan 300 kalori untuk siswa SD.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu

Bagikan

BERITA TERKAIT

Pemerintah Imbau Peran Aktif Perempuan dan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Imbau Peran Aktif Perempuan dan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis

NASIONAL
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan PM Modi, India Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan PM Modi, India Dukung Program Makan Bergizi Gratis

NASIONAL
Survei LSI Denny JA: Makan Bergizi Gratis Jadi Program Terbaik 100 Hari Presiden Prabowo

Survei LSI Denny JA: Makan Bergizi Gratis Jadi Program Terbaik 100 Hari Presiden Prabowo

NASIONAL
Wapres Gibran Pantau Program MBG di SMK Ki Hajar Dewantoro Tangerang

Wapres Gibran Pantau Program MBG di SMK Ki Hajar Dewantoro Tangerang

BANTEN
Program Makan Bergizi Gratis di Pandeglang Molor, Ini Kendalanya

Program Makan Bergizi Gratis di Pandeglang Molor, Ini Kendalanya

BANTEN
Pemerintah Siapkan Rp 100 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis 2025

Pemerintah Siapkan Rp 100 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis 2025

NASIONAL

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT