Academia.eduAcademia.edu

DAFTAR GAMBAR

1. Pendahuluan 1- 1. Salah satu jenis kapal niaga pengangkut muatan dingin 1-2. Permesinan kapal 1-3 Permesinan kapal diatas dek 1-4 Salah satu unit permesinan di kamar mesin 1-5 Sistim pendinginan mesin induk 1-6 Sistim pemadaman kebakaran 1-7 Instalasi fresh water distiller 1-8 Mengelas pipa 1-9 Penampang melintang bowl and disc purifier 1-10 Kelep pada posisi kompresi 1-11 Katup keamanan ketel 1-12 Prinsip kerja instalasi mesin pendingin 1-13 Kunci Inggris 1-14 Mesin bengkel CNC 2. Menggambar bangunan mesin 2-1a Papan gambar 2-1b Sambungan kaki 2-1c Pandangan sebelah belakang 2-2 Pemeriksaan kertas kerja 2-3a Meja gambar sisi belakang 2-3b Meja gambar sisi depan 2-4 Mistar yang dapat disetel 2-5 Mistar gambar 2-6 Posisi pensil 2-7 Mistar segitiga 2-8 Cara memeriksa segitiga 2-9 Mistar pengukur 2-10 Tongkat skala 2-11 Pensil gambar 2-12 Isi kotak jangka 2-13 Jangka 2-14 Jangka orleon 2-15 Jangka pegas 2-16 Jangka tarik 2-17 Pena dengan engsel silang 2-18 Mal gambar 2-19 Menulis dengan nomograp 2-20 Bidang proyeksi 2-21 Proyeksi garis 2-22 Gambar pandangan 2-23 Bentuk dan penulisan ukuran 2-24a Proyeksi benda diatas dua bidang tegak lurus 2-24b Bentangan bidang proyeksi 2-25 Letak pandangan proyeksi 2-26 Bentangan bidang proyeksi 2-27 Proyeksi Eropa 2-28 Susunan dan perencanaan umum dari gambar kerja 2-29 Susunan gambar kerja yang salah 2-30 Nomor bagian alat 2-31 Pengatur buka tutup 2-32 Daftar bagian benda kerja 2-33 Ukuran kertas 2-34 Memasang kertas 2-35 Pembagian ruang gambar 2-36 Penekan paking 2-37 Urutan menggambar pandangan atas dan tegak 2-38 Murwartel 2-39 Dasar ulir sekerup 2-40 Tebal garis putus-putus 2-41 Garis putus-putus bertitik 2-42 Perpotongan antara garis-garis putus-putus bertitik 2-43 Perbandingan tebal garis 2-44 Pertemuan garis-garis yang berpotongan. 2-45 Garis arsir 2-46 Cara mengarisr dua bagian benda 2-47 Macam garis arsir 2-48 Cara meletakkan garis potong berbentuk busu dengan busur lingkaran 2-49 Sudut puncak 2-50 Keran tegak hasil bubut 2-51 Bentuk pokok benda kerja 2-52 Cara pengukuran 2-53 Cara pengukuran diameter 2-54 Pengukuran garis tengah terbesar dan terkecil 2-55 Ukuran-ukuran yang diperlukan 2-56 Penonjolan garis-garis penunjuk ukuran 2-57 Ukuran pandangan muka dan pandangan atas 2-58 Pengukuran jumlah panjang 2-59 Meletakkan ukuran yang benar 2-60 Ukuran yang diperlukan untuk pembuatan dan penyelesaian 2-61 Pengukuran lingkaran-lingkaran yang konsentris 2-62 Pengukuran yang tak cocok dengan skala 2-63 Petunjuk pemasangan 2-64 Pengukuran untuk ruang terbatas 2-65 Meletakkan ukuran pada ruang garis yang sempit 2-66 Mengukur jari-jari 2-67 Pengukuran garis tengah tirus dan panjangnya 2-68 Pengukuran serongan 2-69 Pengukuran dengan garis kurung 2-70 Bilangan ukuran dengan segiempat 2-71 Penjelasan terhadap benda-benda berbentuk bulat. 2-72 Ukuran pada benda yang akan dikerjakan 2-73 Penulisan ukuran untuk benda yang akan dikerjakan kiri dan kanan 2-74 Potongan –potongan 2-75 Potongan penekan paking 2-76 Pandangan atas dan muka penekan paking 2-77 Penggunaan garis gores bertitik 2-78 Garis arsiran benda bentuk bola 2-79 Garis arsiran benda bentuk silindris 2-80 Memotong menurut garis sumbu 2-81 Memotong menurut panjangnya 2-82 Kesalahan meletakkan ukuran 2-83a Penulisan ukuran garis tengah 2-83b Perspektif benda kerja 2-84 Penempatan ukuran-ukuran 2-85 Pemotongan terhadap alat-alat yang dibagi 2-86 Pembuatan gambar rincian 2-87 Membubuhkan garis tengah 2-88 Penjelasan pengukuran 2-89 Penggunaan garis gores bertitik 2-90 Ulir sekerup pengikta dengan profil tajam 2-91 Ulir sekerup penggerak dengan bentuk trapesium 2-92 Jenis ulir sekerup Whitworth 2-93 Jenis ulir sekerup Whitworth 2-94 Jenis ulir sekerup Whitworth 2-95a Membuat lobang ulir sekerup 2-95b Baut dan lobang ulir sekerup 2-96 Ulir sekerup trapesium 2-97a Pegas spiral 2-97 Pegas spiral 2-98 Garis potong luar dan dalam 2-99 Mengukur jarak sumbu atau lingkaran 2-100 Contoh bagan ukur dengan ukuran tertulis 2-101 Menentukan ukuran pokok 2-102 Mengukur diameter dalam Dan 2-103 Mengukur ketinggian 2-104 Pengukuran bagian dalam 2-105 Ukuran pokok p dan q 2-106 Pekerjaan bakar tanpa tanda pengerjaan 2-107 Tanda pendekatan 2-108 Tanda segitiga 2-109 Tanda dua segitiga 2-110 Tanda tiga segitiga 2-111 Penempatan tanda segitiga 2-112 Penulisan tanda yang salah 2-113 Penulisan tanda pengerjaan 2-114 Tanda pengerjaan pada bagian dalam lubang 2-115 Tanda pekerjaan umum 2-116 Penempatan tanda pengerjaan secara sendiri-sendiri 2-117 Menghitamkan tanda pengerjaan 2-118 Tanda pengertian istimewa pada tanda-tanda pekerjaan umum 2-119 Menulis susunan ukuran batas untuk lubang dan dudukan 2-120 Penulisan ukuran batas sudut 2-121 Mengukur sumbu-sumbu 2-122 Mengukur sumbu-sumbu 3. Bangunan kapal 3-1 Kapal penumpang 3-2 Kapalbarang 3-3 Kapal kontener 3-4 Kapal tangker 3-5 Kapal kimia cair 3-6 Kapal curah 3-7 Kapal LNG 3-8 Kapal ro-ro 3-9 Kapal sungai /pedalaman 3-10 Kapal ferry 3-11 Kapal pelayaran samudera 3-12 Bagian-bagian pokok kapal 3-13 Kapal dek rata 3-14 Kapal pulau rata 3-15 Kapal dengan anjungan memanjang 3-16 Kapal dengan bangunan atas ditinggikan 3-17 Kapal dengan dek tenda 3-18 Kapal dek shelter 3-19 Kapal dengan kamar mesin di belakang 3-20 Penampang membujur halauan 3-21 Penampang depan samping halauan 3-22 Halauan lurus 3-23 Halauan miring 3-24 Halauan miring II 3-25 Halauan gunting 3-26 Halauan sendok 3-27 Halauan Meier 3-28 Halauan pemecah es 3-29 Halauan berumbi 3-30 Buritan counter 3-31 Cruiser spoon I 3-32 Cruiser spoon II 3-33 Buritan full cruiser 3-34 Buritan eliptik 3-35 Buritan rata 3-36 Konstruksi buritan 3-37 Konstruksi buritan dan daun kemudi 3-38 Konstruksi buritan 3-39 Ukuran-ukuran pokok kapal 3-40 Tanda tonnase 3-41 Plimsol mark 3-42 Penampang melintang kapal 3-43 Jenis-jenis profil kerangka kapal 3-44 Jenis-jenis gading-gading 3-45 Dek dan kerangka dek 3-46 Ambang palka dan papan penutup palka 3-47 Penutup palka mc Gregor 3-48 Pemasangan dasar berganda 3-49 Nama kulit kapal 3-50 Kulit kapal 3-51 Sekat pelanggaran dansekat kedap air buritan 3-52 Pintu kedap air sorong 3-53 Perhitungan luas bidang yang dibatasi oleh sumbu X 3-54 Perhitungan isi / volume kapal 3-55 Stabilitas melintang 3-56 Stabilitas membujur 3-57 Titik berat kapal 3-58 Titik apung 3-59 Titik metasenter 3-60 Kapal tegak seimbang 3-61 GM positip terjadi moment penegak 3-62 GM negatip, terjadi momen guling yang memperbesar kemiringan kapal 4. Kerja bangku 4-1 Mistar unit metrik 4-2 Mistar untuk pecahan pada skala inci 4-3 Mistar unit perpululuhan pada skala inci 4-4 Mengukur dengan mistar secara langsung 4-5 Mengukur dengan mistar secara tak langsung 4-6 Mengukur diameter dalam secara tidak langsung 4-7 Memeriksa kerataan permukaan benda kerja 4-8 Melukis garis lurus 4-9 Mistar sorong 4-10 Mistar sorong dial 4-11 Mistar sorong digital 4-12 Beberapa macam penggunaan mistar sorong 4-13 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar sorong 4-14 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar sorong 4-15 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar sorong 4-16 Mikrometer luar 4-17 Mengukur benda bulat dengan micrometer 4-18 Mengukur benda kerja berbentuk bulat 4-19 Mengukur benda kerja yang masih dalam proses pengerjaan 4-20 Mikrometer dalam 4-21 Batang pengukur 4-22 Mikrometer Dalam dengan batang pemegang yang terpasang 4-23 Mengukur diameter dengan mikrometer Dalam 4-24 Mikrometer Kedalaman 4-25 Cara menggunakan Micrometer Kedalaman 4-26 Siku kombinasi 4-27 Beberapa macam kegunaan blok penyiku 4-28 Mengukur atau menyetel kemiringan meja sinus 4-29 Melukis garis-garis sejajar 4-30 Mencari titik pusat dengan blok pemusat 4-33 Melukis garis tegak lurus pada dua bidang 4-34 Busur bilah 4-35 Bevel Protacdor dengan bilah bantu 4-36 Mengukur sudut langsung dengan Bevel Protacdor 4-37 Macam-macam pelingkup sudut 4-38 Menggunakan Height gauge 4-39 Height Gauge 4-40 Mengukursudut tirus luar dengan Height gauge 4-41 Mal radius 4-42 Satu set mal radius dalam map 4-43 Satu set mal radius pada satu tangkai 4-44 Satu set mal radius pada gelang 4-45 Memeriksa radius dengan mal radius 4-46 Mal ulir 4-47 Mengeset kedudukan pahat 4-48 Memeriksa pitch ulir dengan mal ulir 4-49a Threatd plug gauges 4-49b Thread ring gauges 4-50 Plat kaliber 4-51 Memeriksa sudut dan panjang mata sayat dengan angle drill gauges 4-52 Mal bor untuk memeriksa ukuran diameter bor 4-53 Siku mati dan penggunaannya 4-54 Siku pejal dan siku pisau serta penggunaannya 4-55 Pisau kerataan 4-56 Macam-macam jangka bengkok 4-57 Penggunaan jangka bengkok 4-58 Jangka kaki dan penggunaannya 4-59 Dial Indicator 4-60 Dial indicator dan bagian-bagiannya 4-61 Penggunaan dial indicator 4-62 Dial Test Indicator 4-63 Penampang Dial Test Indicator 4-64 Posisi sensor saat pemeriksaan 4-65 Plug gauge 4-66 Pemeriksaan ukuran diameter lubang 4-67 Macam-macam bentuk kepala plug gauge 4-68 Ring gauge 4-69 Feeler gauge 4-70 Blok Ukur 4-71 Snap gauge 4-72 Taper plug gauge dan taper plug gauge dengan ujung 4-73 Taper ring gauge 4-74 Kikir 4-75 Jenis potongan gigi kikir 4-76 Kikir flat tirus 4-77 Kikir flat 4-78 Kikirsetengah bulat 4-79 Kikir bulat 4-80 Kikir segiempat 4-81 Kikir segitiga 4-82 Kikir flat tipis 4-83 Kikir pisau 4-84 Kikir pilar 4-85 Kikir crossing 4-86 Kikir Kabinet 4-87 Kikir jarum (instrument) 4-88 Sikat kikir 4-89 Bagian-bagian pahat dan pahat rata 4-90 Penggunaan pahat rata 4-91 Pahat alur 4-92 Penggunaan pahat alur 4-93 Pahat alur minyak 4-94 Penggunaan pahat alur minyak 4-95 Pahat dam 4-96 Memotong bahan yang tebal setelah diawali dengan drilling di atas landasan dengan pahat dam 4-97 Dua macam pahat kuku 4-98 Penggunaan pahat kuku 4-99 Penggunaan pahat intan 4-100 Cara menyekrap dengan skrap rata 4-101 Menyekrap pada bearing yang besar 4-102 Macam-macam skrap 4-103 Macam-macam penitik 4-104 Penitik pusat (center punch) 4-105 Penitik otomatis 4-106 Membuat titik lubang untuk dudukan mata bor sebelum dilakukan drilling 4-107 Posisi penitik pada permukaan 4-108 Penitik otomatis dengan alat penjarak 4-109 Penitik pusat dengan bentuk lonceng 4-110 Penitik garis (prick punch) 4-111 Penggunaan penitik garis 4-112 Penitik papak 4-113 Penggunaan penitik papak 4-114 Macam-macam penggores 4-115 Menarik garis lurus dengan penggores 4-116 Penggunaan penggores 4-117 Melanur permukaan benda kerja sebelum dilukis 4-118 Jangka tusuk dan penggunaannya 4-119 Jangka Jenney dan penggunaannya 4-120 Jangka sejajar dan penggunaannya 4-121 Ragum meja 4-122 Bagian-bagian ragum 4-123 Ragum mesin 4-124 Ragum universal 4-125 Ragum ekor 4-126 Penjepit benda kerja dengan clam-claw 4-127 Hand clamp 4-128 Blok V 4-129 Blok V dan penjepit 4-130 Menanda dan memasang benda kerja bulat yang kecil sebelum dibor dengan blok V dan penjepit 4-131 Penjepitan benda kerja bulat yang besar diatas blok V pada meja mesin sebelum dibor atau dimesin 4-132 Klem instrumen 4-133 Macam-macam bentuk palu besi 4-134 Macam-macam palu lunak 4-135 Membentuk kepala paku keling 4-136 Penggunaan bagian rata 4-137 Penggunaan Mallet untuk setting benda kerja diatas mesin 4-138 Meja perata dari besi tuang 4-139 Menanda dan mengukur di atas meja perata 4-140 Memeriksa kerataan bidang 4-140a Memeriksa kerataan bidang 4-141 Paron 4-142 Paron di atas landasan kayu 4-143 Obeng 4-144 Beberapabentuk kunci pas 4-145 Kunci fleksibel 4-146 Kunci pipa 4-147 Kunci T dan kunci L 4-149 Kunci Allen 4-150 Menentukan titik pusat dengan penitik pusat berbentuk lonceng 4-151 Mencari titik pusat dengan menggunakan blok pemusat dari siku kombinasi 4-152 Mencari titik pusat 4-153 Menentukan titik pusat 4-154 Membuat garis lurus dan sejajar dengan crassblock 4-155 Posisi jangka jenney terhadap benda kerja pada saat membuat garis 4-156 Membuat garis lurus dan sejajar dengan jangka jenney 4-157 Menggambar garis tegak lurus dengan jangka tusuk 4-158 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus 4-158 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus 4-159 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus 4-160 Menggamabr garis sejajar dan tegak lurus 4-161 Menggambar garis radius dengan Mal radius 4-162 Menggambar garis lengkung dengan menggunakan jangka tusuk 4-163 Foto memilih ketinggian ragum yang sesuai 4-164 Foto memperhatikan kedudukan kaki dan posisi tangan saat mengikir 4-165 Mengorek chip yang melekat pada kikir dengan logam lunak 4-166 Membersihkan kikir dengan sikat kikir 4-167 Penempatan plat pelapis pada mulut ragum 4-168 Meletakkan alat-alat kerja 4-169 Foto meletakkan alat kerja bangku di meja kerja 4-170 Rak kikir dan cara menyimpan kikir 4-171 Cara dan gaya memegang kikir 4-172 Sketsa pengerjaan benda kerja 4-173 Mengikir bersilang 4-174 Memeriksa kerataan dengan hair line 4-175 Memeriksa kesikuan dengan square line 4-176 Memeriksa kesikuan bidang III terhadap bidang II dan bidang I 4-177 Memeriksa kesikuan bidang IV 4-178 Memgukur lebar benda kerja dan memeriksa kesejajaran. 4-179 Mengukur panjang benda kerja kerja dengan jangka sorong 4-180 Mengindikasikan kesejajaran dua bidang dengan menggunakan jangka bengkok 4-181 Mengukur ketebalan benda kerja dengan mikrometer 4-182 Foto mengukur ketebalan benda kerja dengan mikrometer 4-183 Mengikir melintang radius luar dari benda kerja tebal pada pengikiran pengasaran 4-184 Mengikir melintang radius luar dari benda kerja tipis pada pengikiran pengasaran 4-185 Langkah kedua pada pengikiran radius luar 4-186 Finishing pengiliran radius luar 4-187 Mengikir radius dalam bagian kanan 4-188 Mengikir radius dalam bagian kiri 4-189 Mengikir bagian bawah lubang segiempat dengan kikir key way 4-190 Mengikir tarik 4-191 Mengikir lubang bulat 4-192 Simbul untuk menyatakan spesifikasi permukaan pada gambar teknik. 4-193 Gergaji tangan dan bagian-bagiannya 4-194 Sengkang gergaji dengan tangkai berbentuk pistol dan berbentuk lurus 4-195 Bentuk gigi gergaji 4-196 Memasang daun gergaji pada sengkang gergaji 4-197 Cara lain memasang daun gergaji pada sengkangnya 4-198 Bebarapa cara penjepitan benda kerja yang akan dikikir 4-199 Permulaan pemotongan benda kerja dengan menggunakan ibu jari sebagai pengarah 4-200 Sudut potong waktu menggergaji 4-201 Satu set dengan bagian-bagiannya. 4-202 Pemutar tap 4-203 Pengoperasian tap 4-204 Ekstrator digunakan bersama pemutar tap untuk mengeluarkan patahan tap di dalam lubang. 4-205 Snei cepat 4-206 Snei belah 4-207 Snei yang dapat diatur 4-208 Pemutar snei 4-209 Posisi tangan pada awal mensnei 4-210 Mensnei diatas meja bubut 5. Pengelasan 5-1 Tabung oksigen dan regulatornya 5-2a Bagan regulator 5-2b Regulator 5-3 Tabung Asetilen 5-4 Brander 5-5 Unit las asetilen dengan tabung asetilen 5-6 Unit las asetilen dengan generator asetilen 5-7 Nyala asetilen lebih 5-8 Nyala netral 5-9 Nyala oksidasi lebih 5-10 Mengatur tekanan udara 5-11 Kampuh 5-12 Sambungan tepi 5-13 Sambungan sudut 5-14a Cara maju 5-14b Cara mundur 5-15 Gerakan kawat las 5-16 Pemotongan logam dengan asetilen 5-17 Roda penyengga pembakar 5-18 Pengarah pemotongan melingkar 5-19 Bagian-bagian mesin pemotong portabel 5-20 Pemotongan dari pinggir 5-21 Posisi mulut pemotong 5-22 Memotong dari tengah 5-23 Pemotongan miring 5-24 Memotong benda bulat pejal 5-25 Pemotongan ke satu dan dua 5-26 Pengelasan dengan las tekan 5-27 Bagan mesin las listrik 5-28 Elektroda las 5-29 Nyala busur las 5-30 Contoh mesin las arus AC 5-31 Contoh mesin las arus DC 5-32 Pemegang elektroda 5-33 Tang masa 5-34 Palu terak 5-35 Sikat kawat 5-36 Bentuk rigi-rigi las 5-37 Cara menyalakan busur listrik pada mesin AC dan DC 5-38 Cara mematikan busur nyala elektroda 5-39 Berbagai bentuk gerak ayunan elektroda 5-40 Las titik 5-41 Posisi pengelasan dibawah tangan 5-42 Posisi pengelasan mendatar 5-43 Posisi pengelasan tegak 5-44 Posisi pengelasan diatas kepala 5-45 Cara menyalakan busur listrik 5-46 Cara menarik elektroda 5-47 Membuat tali-tali las bertumpang 5-48 Tali las dengan ayunan 5-49 Pengelasan sambungan I 5-50 Pengelasan sudut luar 5-51 Pengelasan sudut dalam 5-52 Pelindung muka 5-53 Kaca mata bening 5-54 Resipator 5-55 Pakaian las 5-56 Sarung tangan 5-57 Sepatu las 6. Komponen bagian mesin 6-1 Sambungan belt 6-2 Macam-macam belt 6-3 Kopling pena 6 – 4 Kopling plat tunggal 6-5 Kopling cakar 6-6 Kopling gelincir 6-7 Kopling fluida 6-8 Kopling conax 6-9 Kopling flens tempa 6-10 Kopling bus 6-11 Kopling flens luwes 6-12 Kopling karet ban 6-13 Kopling karet bintang 6-14 Kopling gigi 6-15 Kopling rantai 6-16 Kopling universal hook 6-17 Kopling flens kalau 6-18 Roda gigi lurus 6-19 Roda gigi miring 6-20 Roda gigi miring ganda 6-21 Roda gigi dalam 6-22 Pinyon dan batang gigi 6-23 Roda gigi kerucut lurus 6-24 Roda gigi kerucut spiral 6-25 Roda gigi permukaan 6-26 Roda gigi miring silang 6-27 Roda gigi cacing silindris 6-28 Roda gigi cacing globoid 6-29 Roda gigi hipoid 6-30 Bantalan logam putih 6-31 Bantalan bola radial alur dalam baris tunggal 6-32 Bantalan bola radialmagneto 6-34 Bantalan bola kontak sudut baris tunggal 6-35 Bantalan bola mapan sendiri baris ganda 6-36 Bantalan rol silinder baris tunggal 6-37 Bantalan rol kerucut baris tunggal 6-38 Bantalan rol bulat 6-39 Bantalan jarum 6-40 Bantalan bola aksial satu arah 6-41 Bantalan bola aksial dua arahdengan dudukan berbidang bola 6-42 Bantalan rol bulat aksial baris tunggal 6-43 Berbagai macam bentuk kepala baut dengan perlengkapannya. 6-44 Berbagai bentuk pegas 6-45 Berbagai macam bentuk poros 6-46 Berbagai macam bentuk konstruksi rem 7. Mesin bengkel 7-1 Mesin bubut 7-2 Alas 7-3 Bagian dalam tetap 7-4 Kepala lepas 7-5 Eretan 7-6 Jenis-jenis pahat bubut 7-7 Senter 7-8 Pembawa 7-9 Pelat pembawa 7-10 Pelat genggam tiga rahang 7-11 Pelat genggam tiga rahang 7-12 Penyangga tetap 7-13 Penyangga jalan 7-14 Kedudukan poros bantu 7-15 Kartel 7-16 Membubut permukaan rata 7-17 Bentuk tirus 7-18 Membubut tirus 7-19 Membubut tirus 7-20 Membubut ulir 7-21 Mengebor dengan mesin bubut 7-22 Konstruksi mesin gergaji sengkang 7-23 Mesin gergaji pita 7-24 Mesin bor 7-25 Kedudukan tap pada bor 7-26 Mesin frais mendatar 7-27 Mesin frais vertikal 7-28 Paksi 7-29 Arbor 7-30 Frais kepala 7-31 Frais kepala pisau 7-32 Ragum 7-33 Kepala lepas 7-34 Kepala pembagi 7-35 Kepala pembagi, pembagian diferensial 7-36 Meja putar keliling 7-37 Pisau mantel 7-38 Pisau sisi 7-39 Pisau muka 7-40 Pisau sudut 7-41 Pisau ujung 7-42 Pisau alur 7-43 Pisau pembentuk 7-44 Pisau roda gigi 7-45 Pisau gergaji 7-46 Memfrais sebuah alur 7-47 Memfrais sudut 7-48 Mesin ketam lengan kuat 7-49 Mesin ketam dan bagian-bagiannya 7-50 Mesin ketam eretan 7-51 Mesin ketam lengan kuat 7-52 Mesin ketam tusuk 7-53 Mesin ketam tusuk dan bagian-bagiannya 7-54 Meja sekrap 7-55 Mengetam benda kerja 7-56 Beberapa macam bentuk pahat ketam 7-57 Sudut pahat 7-58 Nenerapa bentuk pahat ketam 7-59 Catok mesin dengan bagian putar 7-60 Bentuk catok 7-61 Memasang ganjal pelat seng 7-62 Pengganjalan dengan pelat tips dibawah benda kerja 7-63 Cara menjepit benda kerj yang berbentuk segmen atau sektor 7-64 Menyekrap rata 7-65 Memeriksa kedudukan mulut catok dengan dial indikator 7-66 Mengikat catok pada meja 7-67 Pahat sedang bergerak ke belakang 7-68 Jenis-jenis hasil sekrapan 7-69 Mesin gerinda duduk 7-70 Mesin gerinda berdiri 7-71 Mesin gerinda asah datar horisontal 7-72 Mesin gerinda asah datar vertikal 7-73 Pemasangan batu gerinda 7-74 Bentuk sisi potong 7-75 Macam-macam bentuk batu gerinda 7-76 Kedudukan batu gerinda pada poros mesin gerinda. 7-77 Kedudukan penahan pada saat mengasah batu gerinda 7-78 Diamon dresser 7-79 Cara menjepit benda kerja bulat pada balok V 7-80 Klem dan ragum 7-81 Pencekam magnit 7-82 Cara menggerinda 7-83 Gerakan-gerakan saat menggerinda 7-84 Langkah-langkah mengasah pahat bubut 7-85 Langkah-langkag pengasahan pahat bubut pada mesin gerinda 7-86 Mengasah pisau frais 7-87 Mesin pembengkok 7-88 Mesin penekuk 7-89 Mesin pelipat / pembengkok 7-90 Mesin rol pelengkung 7-91 Mesin penekuk 7-92 Mesin rol kombinasi 7-93 Mesin pelubang (pakai tangan) 7-94 Mesin pelubang (pons) 7-95 Mesin pelurus 7-96 Mesin pencanai 7-97 Mesin tempa udara 7-98 Mesin tempa tuas pegas 7-99 Mesin tempa pneumatik 7-100 Mesin tempa martil pegas 7-101 Mesin tempa palu papan / martil jatuh 7-102 Mesin pengempa 7-103 Dapur tempa 8. Mesin fluida 8-1 Pompa plunyer kerja tunggal 8-2 Pompa plunyer kerja ganda 8-3 Pompa plunyer kerja secara diferensial 8-4 Pompa sayap 8-5 Pompa roda gigi 8-6 Pompa ulir 8-7 Pompa sentrifugal 8-8 Kompresor torak 8-9 Rotor kompresor turbin 8-10 Kompresor torak resiprok 8-11 Kompresor torak dua tingkat tekanan dengan pendingin 8-12 Kompresor diapragma 8-13 Kompresor rotari baling-baling luncur 8-14 Kompresor sekrup 8-15 Roots blower 8-16 Kompresor aliran aksial 8-17 Kompresor aliran radial 8-18 Perangkat kompresor torak 8-19 Perangkat kompresor torak 8-20 Pengaturan pembuangan 8-21 Pengaturan pembuangan 8-22 Pengaturan pemegang katup 8-23 Pengaturan on-off 8-24 Pendinginan 8-25 Penampung udara kempaan 8-26 Saluran Cabang 8-27 Jaringan melingkar 8-28 System Antar Cabang 8-29 Penyambung Ring 8-30 Penyambung Ring Jepit 8-31 Penyambung tonjolan 8-32 Penyambung Flens 8-33 Soket 8-34 Stecker 8-35 Gerigi berulir dalam 8-36 Gerigi berulir luar 8-37 Penyambung cepat untuk plastik 8-38 Pengeringan endapan 8-39 Pembuang air otomatis 8-40 Saringan mikro 8-41 Pengatur tekanan dengan pembuangan 8-42 Pengatur tekanan tanpa pengganti aliran 8-43 Pengatur tekanan dengan pengganti aliran 8-44 Pengukur tekanan 8-45 Prinsip Venturi 8-46 Perangkat lumas (lubricator) 8-47 Unit pelayan 8-48 Silinder penggerak tunggal 8-49 Silinder Torak 8-50 Silinder Diapragma 8-51 Silinder rol diapragma 8-52 Silinder penggerak ganda 8-53 Silinder ganda dengan bantalan pelindung 8-54 Silinder dengan dua sisi batang torak 8-55 Tandem silinder 8-56 Silinder Banyak Posisi 8-57 Impact Silinder 8-58 Silinder kawat 8-59 Silinder rotari 8-60 Macam-macam penyangga silinder 8-61 Konstruksi silinder pnematik 8-62 Motor radial 8-63 Motor aksial 8-64 Motor baling-baling luncur 8-65 Blok kontrol udara 8-66 Perubah tekanan 8-67 Penguat tekanan 8-68 Unit pemakan hidrolik pnematik 8-69 Unit pemakan 8-70 Unit pemakan dengan penggerak rotari 8-71 Unit pemakan (skematik) 8-72 Meja pembagi rotari 8-73 Meja pembagi pnematik 8-74 Cekam kolet 8-75 Bantalan pelindung meja luncur 8-76 Katup 2/2-way 8-77 Katup 3/2-way 8-78a Katup 3/2-way membuka 8-78b Katup 3/2-way menutup 8-79 Katup 3/2-way (posisi normal menutup) 8-80 Katup 3/2-way (posisi normal membuka) 8-81 Katup 4/2-way 8-82 Diagram pemakaian katup 4/2-way 8-83 Katup 3/2-way (digerakkan dengan pnematik) 8-84 Diagram Aliran 8-85 Katup 3/2-way dengan prinsip dudukan cakra 8-86 Katup 5/2-way (prinsip cakra ditangguhkan) 8-87 Katup 3/2-way (digerakkan solenoid) 8-88 Katup 4/2-way (katup pemandu & solenoid) 8-89 Katup 3/2-way (katup pemandu dan tuas rol) 8-90 Katup 3/2-way (posisi normal membuka) 8-91 Katup 4/2-way (kontrol pemandu) 8-92 Katup 5/2-way (prinsip luncur memanjang) 8-93 Jenis sealing antara rumah dan spool 8-94 Katup luncur tangan memanjang (katup 3/2-way) 8-95 Katup luncur rata memanjang (katup 4/2-way) 8-96 Diagram aliran kontrol impuls positif 8-97 Katup luncur rata memanjang (katup 4/2-way) Pemindahan posisi dengan tekanan bantu 8-98 Diagram aliran impuls negatif 8-99 Katup luncur plat 8-100 Katup luncur plat (posisi tengah pembuangan) 8-101 Diagram aliran katup 3/3-way 8-102 Diagram aliran katup 4/3-way 8-103 Aliran katup 8-104 Katup pengecek 8-105 Katup Bola 8-106 Kontrol silinder penggerak tunggal 8-107 Kontrol silinder penggerak ganda 8-108 Katup hambat bantu 8-109 Katup hambat bantu 8-110 Diagram suplai udara penghambat 8-111 Penghambatan udara pembuangan 8-112 Katup hambat bantu (dengan mekanik hambat dapa disetel) 8-113 Katup pembuang cepat 8-114 Diagram aliran katup pembuang 8-115 Impuls ejektor 8-116 Katup dua tekanan 8-117 Diagram katup dua tekanan 8-118 Katup rangkai 8-119 Diagram aliran katup rangkai 8-120 Katup pengontrol volume aliran 8-121 Stop cock 8-122 Blok kontrol udara (memakai tekanan) 8-123 Diagram aliran blok kontrol udara 8-124 Katup penunda waktu (normal menutup) 8-125 Diagram aliran katup penunda waktu 8-126 Katup penunda waktu (normal membuka) 8-127 Diagram katup penunda waktu 8-128 Posisi normal katup 5/4-way 8-129 Posisi kedua katup 5/4-way 8-130 Posisi ketiga katup 5/4-way 8-131 Posisi keempat katup 5/4-way 8-132 Katup 8-way (torak yang berbeda) 8-133 Unit pemakan (katup 8-way) 8-134 Impuls generator (multivibrator) 8-135 Diagram penggunaan multivibrator 8-136 Tingkat penurunan kembar 8-137 Unit program kontrol 8-138 Perintang udara 8-139 Diagram pemakaian rintangan udara 8-140 Sensor pancaran 8-141 Sensor refleks 8-142 Diagram penggunaan sensor refleks 8-143 Ciri-ciri sensor refleks 8-144 Pengisapan vakum nozzle 7-145 Pengisap vakum nozzle 8-146 Grafik karakteristik 8-147 Sensor tekanan balik 8-148 Sensor tekanan balik batang kontrol 8-149 Diagram pemakaian 8-150 Saklar pnematik 8-151 Saklar elektrik 8-152 Penguat satu tingkat 8-153 Penguat dua tingkat 8-154 Perubah sinyal elektrik pnematik 8-155 Kontraktor perubah sinyal 9. Mesin-mesin bengkel CNC 9-1 Mesin bubut CNC 9-2 Mesin frais CNC 9-3 Mesin bubut dua sumbu 9-4 Mesin bubut tiga sumbu 9-5 Penggerak asutan untuk meja kerja 9-6 Transmisi ulir peluru 9-7 Pengukuran lintasan ikremental langsung 9-8 Pengukuran lintasan ikremental tak langsung 9-9 Pengukuran lintasan absolut tak langsung 9-10 Pengukuran lintasan absolut langsung 9-11 Spindel kerja mesin bubut 9-12 Spindel kerja mesin frais 9-13 Cekam benda kerja (bubut) 9-14 Cekam benda kerja (frais) 9-15 Turet perkakas potong 9-16 Penyimpan perkakas potong 9-17 Sumbu asutan pada meja kerja dan kepala spindel 9-18 Pusat pengerjaan dengan enam sumbu 9-19 Sistem perkakas (frais) 9-20 Sistem perkakas (bubut) 9-21 Penyisip berindeks 9-22 Support perkakas untuk perkakas frais menurut Din 2080 9-23 Support perkakas untuk bubut menurut VDI 3425 9-24 Ukuran perkakas (frais) 9-25 Ukuran perkakas (bubut) 9-26 Sistem NC 9-27 Sistem CNC 9-28 Pengendalian titik 9-29 Pengendalian 9-30 Pengendalian lintasan 9-31a Pengendalian lintasan 2D 9-31b Pengendalian lintasan 2 ½ D 9-31c Pengendalian lintasan 3D 9-32 Fungsi-fungsi mesin 9-33 Pengendalian CNC 9-34 Panel pengoperasian pengendalian CNC 9-35 Skala ON-OFF 9-36 Tombol asutan, tuas asutan, knop putar 9-37 Saklar asutan override 9-38 Tombol huruf dan angka 9-39 Tombol fungsi untuk perintah PC 9-40 Tombol fungsi komputer 9-41 Transfer data pada berbagai media penyimpan data 9-42 Kabel-kabel sambungan 9-43 Pertukaran impuls kontak antara komputer dan mesin 9-44 Skema fungsi penempatan posisi sumbu (looping) 9-45 Pengaruh-pengaruh pada penyayatan 9-46 Faktor pengaruh ”mesin” 9-47 Geometri pada baji potong (atas) dan bagian perkakas frais dan bubut (bawah) 9-48 Faktor pengaruh benda kerja 9-49 Faktor pengaruh bahan 9-50 Sistem koordinat 9-51 Gambar benda kerja 9-52 Gambar benda kerja dalam sistem koordinat 9-53 Aturan tangan kanan 9-54 Koordinat ruang 9-55 Sistem koordinat tiga demensi dengan bidang negatif dari sumbu koordinat 9-56 Sistem koordinat untuk pekerjaan frais 9-57 Sistem koordinat untuk pengerjaan bubut 9-58 Titik nol dan titik patokan pada mesin CNC 9-59 Posisi titik nol mesin pada mesin bubut (pengerjaan dibelakang pusat bubut) 9-60 Posisi titik nol mesin pada mesin bubut (pengerjaan dimuka pusat bubut) 9-61 Posisi titik nol mesin pada mesin frais 9-62 Posisi titik referensi pada mesin bubut 9-63 Posisi titik referensi pada mesin frais 9-64 Contoh-contoh untuk posisi titik nol benda kerja pada pembubutan 9-65 Contoh untuk posisi titik nol benda kerja pada frais 9-66 Gerakan-gerakan pemrosesan 9-67 Garis dalam sistem koordinat 2 demensi 9-68 Garis dalam bidang X/Y 9-69 Garis dalam sistem koordinat 3 demensi 9-70 Busur dalam arah jarum jam 9-71 Busur berlawanan arah jarum jam 9-72 Kompensasi radius perkakas 9-73 Jalur kiri dan kanan dari kontur akhir 9-74 Ujung perkakas 9-75 Contoh kuadran 9-76 Kompensasi radius perkakas 9-77 Data ukuran dalam ukuran referensi 9-78 Koordinat dalam ukuran referensi 9-79 Data ukuran dalam pengukuran inkremental 9-80 Koordinat dalam pengukuran inkremental (urutan P1, P2, P3,.....P9) 9-81 Titik nol benda kerja pada pengukuran referensi 9-82 Titik nol benda kerja pada pengukuran inkremental 9-83 Koordinat tanpa penggantian signyal 9-84 Koordinat dengan penggantian signyal 9-85 Garis antara titik start dan titik sasaran. 9-86 Busur antara titik start dan titik sasaran 9-87 Element kontur pada bubut 9-88 Ukuran titik sasaran dalam pengukuran referensi 9-89 Ukran titik sasaran pada pengukuran unkremental 9-90 Pemrograman radius 9-91 Pemrograman titik pusat lingkaran inkremental 9-92 Hubungan informasi geometri dan informasi dalam langkah-langkah pengerjaan 9-93 Benda kerja 9-94 Benda kerja dalam sistem koordinasi (koordinat X = ukuran diameter) 9-95a Pemrograman geometri sederhana 9-95b Pemrograman geometri sederhana 9-95c Pemograman geometri sederhana 9-95d Pemrograman geometri sederhana 9-95e Pemrograman geometri sederhana 9-95f Pemrograman geometri sederhana 9-95g Pemrograman geometri sederhana 9-95h Pemrograman geomatri sederhana 9-96 Pengaruh suatu perintah dalam program NC 9-97 Sintaks program terdiri atas kata program 9-98 G00 pada membubut 9-99 G00 pada mengefrais 9-100 Dua jalan cepat yang berurutan 9-101 G01 padapembubutan 9-102 G01 padapengefraisan 9-103 Garis dalam asutan (3 demensi) 9-104 Busur pada membubut 9-105 Busur pada mengefrais 9-106 Contoh G02 9-107 Penentuan arah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam. 9-108 Benda kerja 9-109 Rencana kerja 9-110 Lembar file ”Perkakas” 9-111 Lembar file ”alat cekam 9-112 Lembar program 9-113 Lembar set up 10. Dasar-dasar Kelistrikan 10-1 Perilaku bahan konduktor 10-2 Perilaku bahan semikonduktor 10-3 Bermacam-macam jenis sekering 10-4 Sebuah baterai menimbulkan arus dalam rangkaian yang mengandung sebuah sistem 10-5 Percobaan Faraday 10-6 Percobaan Faraday 10-7 Aturan tangan kanan 10-8 Aturan tangan kiri 10-9 Simbol skema transformator 10-10 Tipe-tipe transformator dan simbolnya 10-11 Untuk mengurangi efek arus pusar, inti besi trafo dibuat berlapis-lapis 10-12 Prinsip kerja generator 10-13 Aturan tangan kanan Fleming 10-14 Posisi-posisi gerakan penghantar 10-15 Gelombang sinus 10-16 Generator arus bolak balik 10-17 Prinsip generator arus searah 10-18 Komutator 10-19 Jangkar dan lilitan jangkar 10-20 Magnet dan kumparannya 10-21 Gerakan kawat berarus dalam medan magnet 10-22 Penampang motor listrik 4 kutub 11. Mesin Penggerak Kapal 11-1 Mesin Diesel sebagai Penggerak Utama kapal niaga 11-2 Mesin diesel 2 tak 11-3 Proses kerja mesin diesel 2 tak 11-4 Langkah isap 11-5 Langkah kompresi 11-6 Langkah kerja 11-7 Langkah buang 11-8 Mesin diesel 4 tak 11-9 Penampang melintang motor diesel 11-10 Melintang motor diesel 11-11 Bagian-bagian mesin diesel 2 tak 11-12 Penampang melintang mesin Diesel 11-13 Pelat Landasan mesin utama 11-14 Rangka mesin induk 11-15 Cengkang bantalan utama 11-16 Bantalan tap luncur 11-17 Cengkang bantalan tap dan tutupnya 11-18 Cam shaft 11-19 Crank Shaft 11-20 Piston lengkap 11-21 Piston dan piston ring 11-22 Batang penggerak 11-23 Camsahft 11-24 Rocker Arm dan Valves 11-25 Pembilasan di mesin 2 tak 11-26 Penataan pipa bahan bakar 11-27 Pengabut bahan bakar 11-28 Pengabutan bahan bakar diesel 11-29 Bagian piston mesin 4 tak yang dilumasi 11-30 Bagian piston mesin 2 tak yang dilumasi 11-31 Pelumasan engkol dan bantalannya 11-32 Pompa pelumas kepala silang 11-33 Penataan pipa pelumasan mesin induk 11-34 Sistem pendinginan tertutup 11-35 Sistem pendinginan terbuka 11-36 Pendingin piston dengan air tawar 11-37 Pendingin piston dengan minyak lumas 11-38 Sistem udara penjalan 11-39 Ketel uap induk tipe ISD (Internal Superheater D –type) 11-40 Penampang ketel uap pipa air 11-41 Ketel uap pipa air B & W tipe Integral 11-42 Ketel uap Foster Wheeler tipe D 11-43 Sket Ketel uap ESD 1 11-44 Skets ketel uap ESD II 11-45 Penempatan appendasi ketel uap 11-46 Katup keamanan 11-47 Manometer 11-48 Gelas penduga untuk ketel uap tekanan rendah 11-49 Gelas penduga jarak jauh 11-50 Gelas penduka ketel uap tekanan tinggi 11-51 Katup spui 11-52 Instalasi pengopakan 11-53 Burner (pembakar) 11-54 Pembakar tipe aliran kembali 11-55 Udara melalui dalam dan luar pipa 11-56 Pemanas udara lingstrom 11-57 Superheater 11-58 Superheater konveksi 11-59 Bagan peredaran lingkar uap dalam instalasi uap 11-60 Roda jalan turbin delaval 11-61 Pipa-pipa pancar 11-62 Volume jenis dan kecepatan uap 11-63 Sudu antar dan sudu putar 11-64 Segmen pipa pancar 11-65 Bagan sebuah turbin tekanan sama 11-66 Profil sudu sebuah turbin tekanan sama 11-67 Segitiga-segitiga kecepatan pada turbin tekanan sama 11-68 Gabungan Segitiga kecepatan 11-69 Rencana sudu-sudu dari turbin tekanan sama 11-70 Bagian sebuah turbin delaval 11-71 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin delaval 11-72 Bagian sebuah turbin Zoelly 11-73 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin zoelly 11-74 Turbin zoelly beruang tiga yang sedang dipasang 11-75 Bagan sebuah turbin curtiss dengan tiga tangga kecepatan 11-76 Profil sebuah roda curtiss dengan dua tingkatan kecepatan 11-77 Diagram tekanan kecepatan sebuah roda curtiss dengan tiga tingkatan kecepatan 11-78 Perencanaan sudu sebuah roda curtiss dengan tiga tingkatan yang disederhanakan 11-79 Penempatan dan bentuk sudu antar dan sudu jalan dari roda curtiss 11-80 Turbin sedang dipasang. Sebuah roda curtiss dua tingkatandihubungkan di muka tingkatan zoelly 11-81 Profil sudu sebuah turbin tekanan lebih 11-82 Perencanaan sudu sebuah turbin tekanan lebih 11-83 Perencanaan sudu sebuah turbin tekanan lebih dengan randemen sudu maksimal 11-84 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin parsons 11-85 Bagan sebuah turbin ljungstrom 11-86 Bagan penampang memanjang dan penampang lintang sebuah kondensor 11-87 Penambatan sebuah pipa kondensor 12. Permesinan Bantu 12-1 Sistem sirkulasi air pengisian 12-2 Sistem pendinginan mesin induk 12-3 Sistem pelumasan mesin induk 12-4 Sistem bahan bakar 12-5 Sistem udara penjalan 12-6 Posisi langkah siklus 12-7 Proses kerja motor diesel 4 tak 12-8 Motor diesel 4 tak penggerak generator listrik 12-9 Motor diesel bentuk Vee (“V”) 12-10 Piston dan kelengkapannya 12-11 Penampang piston 12-12 Piston ring 12-13 Cara kerja Rocker arm 12-14 Proses pembakaran 12-15 Proses pemompaan bosch 12-16 Beberapa posisi pompa bahan bakar type bosh 12-17 Proses pengabutan injector 12-18 Proses pelumasan silinder liner 12-19 Pengendapan karena gravity 12-20 pengendapan dg laluan air dan minyak serta endapan di dasar tangki 12-21 Solusi Sentrifugal 12-22 Prinsip dasar kerja 12-23 Prinsip dasar kerja purifier 12-24 Pembersihan di tangki endap d sentrifuse 12-25 Skematik sentrifuse jenis disc bowl 12-26 Aksi Partikel diantara disc-disc 12-27 Tubular bowl sentrifuse 12-28 Bowl, distributor, disc 12-29 Purifier 12-30 Aliran dalam bowl purifier 12-31 Purifier bowl 12-32 Bagian dalam bowl 12-33 Cara kerja Purifier jenis self cleaning 12-34 Turbulo separator 12-35 Automatic OWS 12-36 Sistem Otomat OWS 12-37 Three Stages OWS 12-38 Comyn OWS 12-39 Coalesting bed-type OWS 12-40 Tingkat suhu antara dua cairan 12-41 Arah pemindahan panas 12-42 Diagram Heat Exchanger 12-43 Pemanas jenis pipa telanjang (bare tube) 12-44 Pemanas air laut, jenis shell and tube 12-45 Finned tube air heater 12-46 Boiling evaporator 12-47 Shell and Tube 12-48 Bagian-bagian Shell Tube 12-49 Cooler jenis pelat 12-50 Regenerative Condensor 12-51 Skematik prinsip dasar penyulingan air 12-52 Permesinan dek tenaga uap 12-53 Mesin penggulung jenis dogclutch 12-54 Capstan jangkar dipasang horizontal 12-55 Susunan Unit telemotor 12-56 Transmiter Hydroulik 12-57 Receiver Hydroulik 12-58 Sistem Pengisian (charging system) 12-59 Prinsip Kerja Telemotor Listrik 12-60 Pompa Hele-Shaw 12-61 V.S.G. Pump 12-62 Pompa Downel 12-63 Kemudi hydroulik 4 silinder 12-64 Mesin kemudi hydroulik jenis 4 RAM 12-65 Mesin kemudi hydroulik jenis 2 RAM 12-66 Mesin kemudi jenis Vane Rotary 12-67 Bagian-bagian mesin kemudi jenis Vane Rotary 12-68 Susunan Hunting Lever 12-69 Mesin kemudi listrik jenis Single Motor 12-70 Mesin kemudi listrik jenis Ward Leonard 12-71 Air Cooler 12-72 Brine Cooler 12-73 Bare tube (pipa telanjang) 12-74 Kompresor torak kerja tunggal 12-75 Ring plate valve 12-76 Flexing valve 12-77 Katup diapraghma 12-78 Stuffing box 12-79 Water cooler condenser jenis shell and tube 12-80 Katup ekspansi dengan pengaturan tangan (Hand Expansion Valve) 12-81 Diagram skematik Automatic Expansion Valve 12-82 Internal Equalized Thermostatic 12-83 Externally Equlized Valve 12-84 Siklus pokok system pendingin 12-85 Siklus lengkap pendingin bahan makanan 12-86 Oil Separator dipasang pada saluran tekan 12-87 Dehydrator (Pengering) 12-88 Type alat control difresensial dan rentang 12-89 High pressure control 12-90 Low pressure control 12-91 Selenoid valve 12-92 Aplikasi kemanan pemasangan low pressure 12-93 Lampu pencari kebocoran eknik Instalasi Permesinan Kapal PAGE 24 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan