MANAJEMEN EVENT JOGJA PUBLIC RELATIONS DAYS (JPRD) DALAM MENINGKATNYA
JUMLAH PESERTA PADA TAHUN 2017
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhamadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
RISQI KURNIAWAN
20130530087
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Kosentrasi Broadcasting
Risqi Kurniawan (20130530087)
Event Management Jogja Public Relations Days (JPRD) pada periode 2017
Tahun Skripsi: 2018 + 88 Hal
Daftar Kepustakaan: 25 buku + 2 Jurnal
Penelitian ini mengkaji manajemen event Jogja Public Relation Days (JPRD) 2017 yang
diselenggarakan oleh Perhumas Muda Yogyakarta (PMY). JPRD merupakan event tahunan yang
diselenggarakan dengan melibatkan peserta dari mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap tiga informan dan dokumentasi berupa laporan kegiatan serta
foto-foto yang menjadi bukti selama penyelenggaraan event JPRD.
Hasil penelitian menunjukan secara perencanaan panitia penyelenggara menyusun struktur kepanitian
terlebih dahulu untuk dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia. Selanjutnya setiap divisi
akan menyusun perencanaan kerja dan program yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan event. dalam penyusunan kerja didahului dengan melakukan riset dengan memanfaatkan
media internet untuk mengumpulkan informasi penyelenggaraan event sejenis. Keunikan tema menjadi
pertimbangan dalam menarik pengunjung. Pada tahap pelaksanaan panitia bertindak berdasarkan penetapan
rencana yang telah di sepakati, dimulai dari aktivitas promosi yang menggunakan interactive marketing dan
roadshow ke kampus-kampus, pencarian sponsor yang relevan dengan tema event, hingga penyelenggaraan
event. Selanjutnya pada tahap evaluasi panitia melakukan evaluasi bersama-sama untuk mendengarkan
faktor pendukung dan penghambat dari setiap divisi yang berguna untuk penyelenggaraan selanjutnya.
Pendahuluan
Jogja Public Relations Days (JPRD) per-
Pada penyelenggaraan Jogja Public Rela-
tama kali dilaksanakan pada tahun 2014.
tions Day (JPRD) setiap tahunnya mem-
JPRD sudah menjadi agenda tahunan yang
iliki tema yang berbeda hal ini dilakukan
diselenggarakan oleh Perhumas Muda
guna untuk menghadirkan nuansa baru
Yogyakarta Jogja Public Relations Days
bagi para pengunjungnya. Selain itu, tema
merupakan
yang
juga akan menentukan bagaimana image
Muda
acara itu sendiri. Panitia penyelenggara
Yogyakarta yang pada tahun ini akan
melakukan riset sebelum membuat suatu
mengangkat tema yaitu “Discovering the
tema. Tidak mudah untuk mensinergikan
Hidden Jewels of Indonesia” sebagai tema
buah pikir dari banyak orang yang
pelaksanaan Jogja Public Relations Days
terlibat,diperlukan kerjasama yang baik
2017. Dengan tema ini, PERHUMAS
untuk semua divisi dan orang-orang yang
Muda Yogyakarta mengharapkan dapat
terlibat didalamnya, agar tujuan dari acara
menciptakan sebuah terobosan baru dalam
ini dapat tersampaikan kepada khalayak.
acara
diselenggarakan
tahunan
Perhumas
program kehumasan untuk menyuarakan
potensi-potensi dari pariwisata Indonesia
yang
belum
banyak
dikenal
oleh
masyarakat sebagai bagian dari aktivitas
kehumasan di Indonesia. Hal tersebut
diharapkan
dapat
menyempurnakan
daripada teori PR/Humas itu sendiri yakni
kontribusi nyata dalam pengembangan
promosi pariwisata Indonesia yang bisa
terbilang salah satu modal Indonesia dalam
bersaing di percaturan internasional. Selain
dapat
menambah
kehumasan,
hal
inovasi
ini
dibidang
juga
dapat
meningkatkan citra dan kualitas dari
berbagai potensi pariwisata Indonesia,
tidak hanya di mata penduduk lokal namun
sampai
di
kancah
internasional.Pada
penyelenggaraan acara JPRD 2017 terbagi
dalam beberapa 4 Program, yakni: 1)
Talkshow
Everlast
Ecoutourist:
Thing.2)
Small
Workshop.
League. 4) Awarding Night.
Think
3)
PR
Peningkatan jumlah peserta merupakan
salah satu indikator keberhasilan dalam
pelaksanaan event. penyelenggaraan event
JPRD diikuti setidaknya lebih dari 100
peserta dan 20 lebih grup yang akan
berkompetisi
(wawancara
Retno,
06Desember 2017). Peningkatan yang dialami pada tahun 2017 cukup signifikan
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Handoko (2011:86) ihwal utama
dalam
sebuah
perencanaan
adalah
mengetahui tentang tujuan yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi di masa
depan. Tujuan adalah sebagai acuan dalam
menyusun strategi dan program, karena
pada
dasarnya
merupakan
strategi
cara
mencapai tujuan.
Kajian Pustaka
Management Event
yang
dan
program
dipilih
untuk
Johnny Allen (dalam Abdullah, 2009:47)
target pasar. Melalui riset yang dilakukan
mendefiniskan
secara mendalam, penyelenggara dapat
sebagai
event
ritual
istimewa, pertunjukkan, penampilan yang
melihat
pasti direncakan dan dapat dibuat untuk
yangsedangberkembang,mengembangkan
acara khusus, atau untuk mencapai tujuan
sistem penyediaan layanan baru, dan
sosial, budaya atau tujuan bersama. Noor
memecahkan
(2013:7).mendefinisikan
tsebagai
menjadi masalah besar. Terdapat tiga
diselenggarakan
metode riset, yakni kuantitatif, kualitatif
suatu
kegiatan
yang
even
untuk memperingati hal-hal penting, baik
secara individu atau kelompok.Berpijak
trend
masalah
kecil
sebelum
dan campuran.
Design
pada kedua definisi tersebut, peneliti
Fase ini merupakan kelanjutan dari proses
mengartikan
riset yang dilakukan. Umumnya, proses ini
bahwa
eventmerupakan
sebuah kegiatan bisa berwujud atraksi
dimulai
ritual
mengenai
keagamaan,
olahraga,
tradisi,
dan lain
budaya,
tema
adanya
dan
brainstoming
konsep
acara,
yang
bagaiman dekorasi dan artistic, hiburan
dilakukan dalam kurun waktu tertentu
yang disajikan, strategi komunikasi yang
dengan mendatangkan orang-orang ke
akan digunakan, dan sebagainya. Fase ini
suatu tempat agar mereka memperoleh
juga dilakukan studi kelayakan eventuntuk
informasi atau pengalaman penting serta
menyaring ide-ide kreatif yang muncul.
tujuan
Studi kelayakan event menyangkut tentang
lain
sebagainya
dengan
yang
diharapkan
oleh
penyelenggara.
kemampuan
Model Event
manusia, dan kondisi politik.
phase
1
Planning
Resear
ch
dilakukan
setelah
analisis
Design
Phase
4
Phase
3
Coordi
nation
Plannin
g
design. Tahapan ini penyelenggara event
mulai
Sumber: Goldbatt,
beberapa
antaranya
penganggaran
dipakai
untuk
hal,
waktu
melakukan
di
yang
aksi,
menentukan tim kerja, menentukan pengisi
Research
dilakukan
melakukan
pertimbangan pemilihan tempat (venue),
2002:36
Riset
daya
sistuasi dan bersamaan dengan tahapan
Phase
2
Evaluat
ion
sumber
Planning
Mangament Goldbatt
Phase
5
finansial,
acara, bagaimana mempersiapkan layanan
untuk
menentukan
kebutuhan, keinginan, dan harapan dari
pendukung,
bagaiaman
produksi,
bagaiman
mencari
sponsor,
dan
dalam sebuah latar alamiah.
sebagainya.
Coordination
Studi deskriptif adalah sebuah penelitian di
Seorang manajer sebuah acara harus
mampu
melakukan
koordinasi
dan
berkomunikasi dengan pihak-pihak lain
agar dapat bekerja secara simultan dengan
satu tujuan yang sama. Fase ini terkait
bagaimana komunikasi dengan internal
panitia, steakholder, vendor dan sponso.
Termasuk
dalam
koordinasi
dan
hal
ini
rapat
dan
on
site
komunikasi
managament.
suatu kejadian objek atau aktivitas, proses
dan manusia secara apa adanya pada waktu
sekarang atau jangka waktu yang masih
memungkinkan dalam ingatan narasumber
(Andi, 2011:203). Peneliti menggunakan
metode deskriptif kualitatif karena peneliti
ingin
menggambarakan,
meringkaskan
berbagai kondisi, sebagai situasi, yang
menarik
Evaluasi dapat dilakukan di setiap fase
dilakukan
secara
menyeluruh.
Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan
melakukan
mana peneliti berusaha mengungkap fakta
menjadi objek penelitian, dan berupaya
Evaluation
atau
infroman secara terperinci, dan disusun
survey
pencatatan
kepuasan
berapa
dan
temuan
penelitian
itu
kepermukaan sebagai suati ciri, karakter,
sifat, atau model atau gambaran tentang
kondisi dan situasi dari yang menjadi
permasalahan penelitian.
jumlah
peserta dan pengunjung. Metode evaluasi
yang lain adalah melalui monitoring
dengan menugaskan orang lain untuk
mengamati eventdengan metode telepon
atau mail survey.
METODE
Wawancara
Wawancara yang dipilih peneliti adalah
wawancara mendalam dengan partisipasi
terbatas, artinya wawancara ini dilakukan
setelah timbul suasana hubungan yang
baik antara peneliti dengan informan,
Penelitian ini menggunakan metode
sehingga wawancara mendalam dapat
kualitatif deskriptif kualitatif. Menurut
berjalan lancar. menurut James P. Spradley
Creswell (2010:4) penelitian kualitatif
terdapat lima persyaratan minimal untuk
adalah sebuah proses penyelidikan untuk
memilih informan yang baik, yakni: (1)
memahami masalah sosial atau masalah
enkulturasi
manusia, berdasarkan pada penciptaan
langsung; (3) suasana budaya yang tidak
gambaran holistik lengkap yang dibentuk
dikenal; (4) waktu yang cukup; (5) non-
dengan kata-kata, melaporkan pandangan
analistis. Di lapangan, peniliti yang sudah
penuh;
(2)
keterlibatan
terampil menggunakan banyak informan
yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal
yang berbeda karena akan menemukan
itu dapat dicapai dengan jalan : (1)
bahwa beberapa informan diantaranya
membandingkan data hasil pengamatan
terkadang
dengan
tidak
memenuhi
lima
didepan
Observasi
Bimo
2005:35)
Walgito
observasi
penyelidikan
yang
(Moeleong,
adalah
suatu
dijalankan
secara
sistematis dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indra terutama mata
terhadap kejadian-kejadian yang langsung.
Secara
sederhana,
penulis
memahami
observasi sebagai kegiatan manusia yang
mengandalkan kemampuan panca indra
sebagai alat bantu. Dengan kata lain,
manusia akan terlibat langsung dan aktif
untuk
melakukan
pengamatan
dalam
sebuah kegiatan.
(2)
umum
dikatakannya
dengan
secara
membandingkan
apa
pribadi;
apa
yang
(3)
yang
dikatakan
orang-orang tentang situasi
penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang
waktu; (4) membandingkan keadaan dan
perspektif
seseorang
dengan
berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan; (5) membandingkan hasil
wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan (Patton dalam Moeloeng,
2005:178)
peneliti lakukan yaitu; (1) membandingkan
Didapat dari rangkaian data pendukung
seperti: dokumentasi foto/video, arsiparsip, website dan lain sebagainya. Datadata yang termasuk dalam ulsan dokumen
akan dipergunakan untuk melengkapi atau
data
wawancara;
Dalam penelitian ini trianggulasi yang
Ulasan Dokumen
memperkuat
hasil
membandingkan apa yang dikatakan orang
persyaratan itu (Spradley, 2006:68).
Menurut
data
yang
didapat
dari
observasi lapangan maupun observasi
partisipan. Teknik yang digunakan peneliti
dalam memvalidasi data menggunakan
teknik trianggulasi data sumber, yaitu
dengan membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat
apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara
pribadi.
(2)
membandingkan
hasil
wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada
pembahasan
ini
peneliti
akan
memaparkan hasil dari penelitian yang
telah dilakukan melalui pengumpulan data
dan akan melaporkan hasil dari observasi
serta wawancara dengan beberapa pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan Jogja
PR
Days
pada
tahun
2017
untuk
mendapatkan data
penyusunan
yang valid dalam
judul
seseorang untuk menyaksikan lagi atau
Manajemen EventJogja Public Relations
tidak. Sikap adalah evaluasi perasaan
Days (JPRD) pada tahun 2017. Hal yang
emosional dan kecenderungan tindakan
menarik
adalah
yang menguntungkan atau sebaliknya dan
bagaimana eventmenjadi pilihan strategi
bertahan lama seseorang terhadap suatu
untuk mewujudkantujuan.
objek (Morrisan, 2012: 105).
Event
penelitian
dari
dengan
penonton akan menentukan keputusan
penelitian
diselenggarakan
ini
bukan
hanya
Selain untuk mengkomunikasikan pesan
sekedar memberikan informasi kepada
tertentu,
target sasaran, tetapi juga membujuk
suatu cara untuk mewujudkan tujuan dari
penonton agar berperilaku sesuai dengan
penyelenggara event. Pada penelitian ini
strategi
peneliti akan memberikan gambaran dan
yang
telah
ditentukan
eventjuga
penyelenggara dan mengajak penonton
membahas
untuk
perencanaan,
memperoleh
dukungan
dalam
digunakan
bagaimana
sebagai
proses
dari
pengorganisasian,
mewujudkan tujuan dari event tersebut.
pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan
Event merupakan suatu kegiatan yang
dalam pelaksanaan JPRD pada tahun 2017.
dirancang dengan tema tertentu untuk
1. Perencanaan Event
memperingati peristiwa seperti budaya,
Dalam
adat istiadat, agama dan tradisi. Selain itu
menjelaskan
eventjuga bertujuan untuk masyarakat
melihat efektifitas dalam penyelenggaraan
dapat berinteraksi langsung dengan para
eventJogja Public Relations Days (JPRD).
pemain
event JPRD adalah untuk membuka ruang
dan
panitiapenyelenggara.Penyelenggaraan
peneliti
langkah-langkah
akan
untuk
bagi masyarakat khususnya mahasiswa-
Perhumas Muda untuk meningkatkan dan
public relations. Hal tersebut selaras
mengedukasi mahasiswa khususnya dalam
dengan yang dijelaskan Noor yaitu tujuan
dunia PR, selaras dengan pernyataan
diselenggarakanya event dapat berupa
Sulaksana
eventmerupakan
pembelajaran, bertukar pikiran, sosialisasi,
diselenggarakan
peringatan,
(2007:83)
peristiwa
yang
langkah
ini
mahasiswa dalam memahami ilmu tentang
suatu
sebagai
bab
bagi
event
JPRD
sub
hiburan,
mempromosikan
untuk mengomunikasikan pesan tertentu
komunitas dan meningkatkan pendapatan
kepada audiens sasaran. Dengan diadakan
(Noor, 2013:132).
eventdapat mendekatkan penonton dengan
Tahapan
penyelenggara, sehingga dapat menambah
Wibowo (2013:104) menjelaskan bahwa
penonton
menyelenggarakan
setiap
tahunnya.
Kepuasan
dari
perencanaan
eventtidak
menurut
bisa
langsung dilaksanakan harus melakukan
dua kriteria dalam target sasaran yaitu
berbagai tahapan. Panitia penyelenggara
demografis yang melakukan pemetaan
melakukan berbagai perencanaan yaitu
berdasarkan jenis kelamin, umur dan
menentukan tema, menentukan sasaran
pekerjaan. Adapun yang kedua adalah
yang ingin dicapai, menyusun strategi
psikografis yaitu melakukan riset dengan
untuk mencapai sasaran, memilih waktu,
bertanya kepada calon peserta motivasi
tempat dan menyusun rancangan anggaran
untuk melihat event dan memilih produk.
biaya. Secara umum apa yang dilakukan
Berdasarkan
panitia penyelenggara JPRD telah sesuai
penyelenggara menggunakan pendekatan
dengan apa yang diutarakan Wibowo di
psikografis dalam melakukan pemetaan
atas
konteks
segmen dalam penyelenggaraan JPRD
tahapan
dalam menentukan target sasaran, karena
perencanaan dimulai dengan pembentukan
target dari eventtersebut adalah mahasiswa
struktural kepanitiaan. Hal ini dilakukan
dari komunikasi khususnya yang tertarik
agar penggunaan sumber daya manusia
dengan dunia public relations. EventJPRD
dapat
diselenggarakan
hanya
saja
penyelenggaraan
pada
JPRD
dioptimalkan
sesuai
dengan
teori
diatas,
dengan
tujuan
memberikan
penyusunan panitia di awal memudahkan
kepada audiensya tentang peran seorang
para panitia untuk fokus pada tugas dan
public
perannya masing-masing, sehingga ada
pariwisata. Sesuai dengan teori Wibowo
efektifitas penggunaan waktu.
(2013:109)
Perencanaan selanjutnya yaitu menentukan
merencanakan
eventharus
target
sasaran
ingin
Target
pasar
adalah
relations
yang
yang
atau
untuk
kebutuhan. Selain itu dengan melakukan
sasaran.
edukasi
panitia
informasi
ditengah
industri
menyatakan
dalam
menentukan
dicapai.
Sebuah
memilih salah satu atau beberapa segmen
eventharus membuat
konsumen
dari
menggambarkan sasaran untuk jangka
kegiatan-kegiatan pemasaran. Perusahaan
panjang dari event. Hal tersebut bertujuan
atau
untuk
yang
komunitas
menjadi
harus
fokus
memfokuskan
membantu
pernyataan
memusatkan
yang
dan
kegiatannya pada beberapa bagian saja
mengarahkan
(segmen) konsumen (Morissan, 2012:70).
penyelenggaraan.
Pemilihan segmen dilakukan berdasarkan
Setelah menentukan target pengunjung
mapping
segmen
oleh
panitia
event,
yang
kegiatan-kegiatan
harus
direncanakan
segmen
selanjutnya yaitu menyusun strategi yang
diperlukan untuk menentukan target pasar
tepat untuk mencapai sasaran sesuai yang
agar dapat tepat pada sasaran. Terdapat
diinginkan oleh penyelenggara. Komunitas
penyelenggara.
mapping
atau
perusahaan
mengkomunikasikan
Ruslan
untuk membagikan informasi berupa teks,
untuk
gambar, suara dan video dengan pengguna
sarana
eventsebagai
komunitas.
memanfaatkan
pesan
Menurut
(2007)
dari
Iriantara
atau
target
sasaran
sebuah
perusahaan.
merupakan
JPRD menggunakan beberapa strategi
kebijakan untuk mencapai suatu tujuan
dalam hal pengisi acara dan strategi
yang
kedalam
mempromosikan di media sosial. Hal
sejumlah strategi atau rencana untuk
tersebut terlihat dari penonton yang hadir
pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan
merupakan anak muda yang menjadi target
penyelenggara.
sasaran utama JPRD, karena generasi
kemudian
Berdasarkan
hasil
dilakukan
oleh
strategi
dalam
lainnya
dijabarkan
wawancara
peneliti
yang
muda sudah mengikuti perkembangan
JPRD
teknologi dan kecenderungannya mencari
menggunakan beberapa strategi. Strategi
informasi
pertama yaitu untuk para pengisi acara,
eventjuga begitu tak kenal maka tak akan
dalam rangkaian acara yang ditawarkan
mengunjungi, sebab logikanya, bagaimana
upaya pertama yang dilakukan adalah
konsumen mau mendatangi acara atau
menentukan para narasumber dari aktor
eventtersebut jika mereka tidak kenal acara
public relations terkemuka di Indonesia.
tersebut, promosi yang baik menurut Noor
Strategi
yaitu dalam hal
(2013:163) salah satu teknik promosi yang
publikasi, panitia penyelenggara JPRD
sering digunakan dalam bisnis bersekala
menggunakan social media dan melakukan
besar atau kecil untuk komersial adalah
talk
menjadi sponsor ada penyelenggara event.
selanjutnya
show
kekampus
yang
ada
di
melalui
Yogyakarta untuk mempromosikan event.
Dengan
Dengan
eventmendapatkan
update
informasi
tentang
internet.
begitu
Dalam
penyelenggara
keuntungan.
Sesuai
eventJPRD yang akan diselenggarakan
dengan teori Noor (2013:240) kunci utama
dibulan Desember berupa informasi teks,
yang perlu diketahui adalah keuntungan
pengisi acara, poster, waktu dan tanggal.
apa yang akan didapat oleh pengunjung
Event JPRD menggunakan media sosial
terhadap
seperti instagram, facebook, twitter dan
didapatkan oleh JPRD dikenal diseluruh
Website.
dapat
Indonesia. Sedangkan keuntungan yang
dari beberapa
didapatkan pengunjung saat menyaksikan
Calon
pengunjung
mendapatkan informasi
event.
Keuntungan
yang
media sosial yang dimiliki oleh JPRD.
eventJPRD
Kotler dan Keller (2012:563) menjelaskan
pengalaman dan pemahaman baru tentang
media sosial menjadi cara bagi konsumen
peran public relations.
adalah
mendapatkan
Menurut Shone dan Parry (2004:64) untuk
menyesuaikan dengan jadwal pembicara,
mendapatkan pilihan terbaik mengenai
tamu undangan serta ketersediaan dari
waktu
bangunan itu sendiri. Festival manager
dan
tempat
penyelenggaraan
sebaiknya mencari informasi atau survey
orang
sebanyak mungkin tentang waktu yang
terkait penyewaan tempatmelihat atau
tepat dan tempat yang strategis untuk
melakukan survey selama tiga bulan untuk
penyelengaraan. Hal tersebut bertujuan
pemilihan
untuk mengantisipasi masalah agar tidak
eventJPRD.
bersamaan dengan eventsejenis yang akan
wawancara diperoleh gambaran bahwa
diselenggarakan di Yogyakarta. Sejak
pihak penyelenggara menentukan waktu
berdiri,
penyelenggaraan setengah tahun sebelum
eventJPRD
diselenggarakan
yang
tempat
event,
Budaya
ketersediaan
IFI
LIP,
Loop
tanggungjawab
yang
tepat
untuk
Berdasarkan
dari
hasil
karena
ditempat yang berbeda-beda seperti Taman
Yogyakarta,
memiliki
para
pembicara
tempat
dan
yang
beragam
persiapan
dan
Station, Universitas, dan lain sebagainya.
membutuhkan
Tempat
penyelenggaraan
pertimbangandalamkeikutsertaannya.JPRD
disesuaikan
dengan
sedang
terjadi.
menentukan
menurut
momentum
Selain
waktu
Noor
JPRD
itu
yang
dalam
penyelenggaraan
(2013:146)
juga
2017
dilaksanakan
selama
hari,Lamanyawaktu
penyelenggaraan
eventjuga dapat menjadi daya dukung
untuk kesuksesan event.
rangkaian
ditetapkan.
penyelenggara
sebelum
penyelenggaraan
tanggal
pelaksanaan
sangat
diperlukan
untuk
tempat
membuat
rencana
yang
tepat,
melakukan
acara
Khusus untuk
berhubungan dengan besarnya biaya yang
Menetapkan
tiga
untuk
survey
diskusi,
panitia
menentukan
lokasi
acara
dibeberapa
menentukan
tempat. Pemilihan dan survey lokasi harus
tanggal cadangan, karena bisa terjadi
direncanakan dan dilakukan secara matang
perubahan waktu penyelenggara dan tidak
oleh
didukung oleh fasilitas yang lainnya.
festivalmanagersebelum
Perubahan waktu bisa saja terjadi karena
lokasi, mengadakan rapat untuk beberapa
adanya kendala-kendala saat perencanaan
tempat yang menjadi pilihan. Panitia
atau belum siapnya suatu komunitas atau
sesuai divisi melakukan survey lapangan.
penyelenggara.
Masalah
penyelenggara
sebaiknya
panitia.
yang
sering
Koordinator
menentukan
terjadi
untuk
JPRD
pengambilan keputusan tempat atau lokasi
memilih bulan Maret sebagai waktu
adalah tempat yang tidak strategis dan
Untuk
waktu
penyelenggaraan,
pelaksanaan. Hanya saja tanggal akan
tempat yang diinginkan digunakan oleh
yang baik dengan melakukan rapat rutin
event lain.
sebelum diselenggarakan eventJPRD dan
Pengorganisasian
koordinasi antara panitia saat pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan event , komunitas
eventdengan saling memberikan informasi
atau
panitia
dari situasi yang terjadi.Berdasarkan hasil
penyelenggara dan pembagian job desk.
dari wawancara, untuk membentuk tim
Dalam
perusahaan
membentuk
penyelenggaraan
event
akan
atau panitia yang solid dan loyal pada
sumber
daya
JPRD, dibutuhkan kesamaan visi dan misi
manusia (SDM) untuk mempermudah
serta saling memahami antara panitia,
penyelenggaraan. Pembagian job desk
menghilangkan egois, sehingga jika terjadi
bertujuan
serta
masalah dapat segera diselesaikan dan
mempermudah saat pelaksanaan. Tim
tidak merambat menjadi masalah yang
dikelompokkan menjadi beberapa bagian
besar
divisi
eventyang akan diselenggarakan.
membutuhkan
banyak
untuk
dan
membantu
setiap
divisi
memiliki
yang
berdampak
buruk
pada
koordinator atau kepala divisi. Para kepala
Dalam hal pembentukan panitia untuk
divisi memiliki kepemimpinannya dalam
event
mengorganisasi bawahannya, begitu juga
melakukan hal tersebut sesuai dengan teori
dengan
yang berkaitan. Dalam hal pembentukan
bawahannya
memiliki
JPRD
panitia
menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
membentuk struktur organisasi yang terdiri
Dalam
kemudahan
dari Koordinator setiap program acara,
dibuatlah
staff dibawahnya dan memberikan peluang
struktur organisasi yang sifatnya temporal
masyarakat untuk dapat berpartisipasi
sesuai dengan jenis eventyang dilakukan.
menjadi panitia dengan oprec volunteer.
pembuatan
tim
pelaksana,
Selain itu dalam pembentukkan panitia
kepemimpinan
telah
kepemimpinannya bagi diri sendiri dalam
memberikan
dan
penyelenggara
JPRD
2. Pelaksanaan
diperlukan koordinasi dengan panitia lain.
Setelah semua perencanaan dilalui dari
Koordinasi yang baik menurut Noor
perencanaan event, pembentukkan panitia,
(2013:104) bahwa dalam merencanakan
maka
tahap
selanjutnya
adalah
keuntungan,
menuangkan rencana kedalam pelaksanaan
termasuk didalamnya koordinasi yang baik
event. Pada tahap ini semua anggota
antara anggota panitia tetap berfokus pada
panitia terlibat dalam proses pelaksanaan
ide yang ditampilkan, berfikir kedepan
akan memberikan hasil dari perencanaan
sebagai alat kontrol yang efektif untuk
yang
kemajuan pelaksanaan event. Koornidasi
diselenggarakan,
eventmemiliki
banyak
telah
disusun.
pihak
Sebelum
event
penyelenggara
terlebih dahulu melakukan gladi bersih
mengetahui sukses atau tidaknya eventdan
atau
beberapa
solusi untuk pelaksanaan untuk eventtahun
komponen. Pengecekan dilakukan pada
selanjutnya. Menurut Allen (2011:492)
persiapan
penilaian terhadap efektifitas program,
pengecekan
terhadap
teknis
yaitu
lighting,
microphone, venue dan faktor pendukung
implementasi
perencanaan,
lainnya. Selanjutnya pengecekan pada
tercapai
tidaknya
narasumber atau pembicara yang akan
eventdapat ditentukan dari penilaian hasil
tampil.
menemukan
dari evaluasi. Evaluasi terdiri dari pre-
ungkapan dari beberapa informan yang
event evaluation, the monitoring and
sempat mengalami kebingungan dilokasi
control process dan post event evaluation.
Disini
peneliti
penyelenggaraan acara, mengingat lokasi
benteng vrederburg yang cukup luas dan
atau
sampai
tujuan
dari
KESIMPULAN
teridiri dari berbagai gedung. Seharusnya
Berdasarkan hasil analisis penelitian
panitia penyelenggara menggunakan papan
yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap
media informasi untuk membantu para
audiens
atau
pengunjung
agar
tidak
manajemen event JPRD periode 2017
dalam meningkatkan pengunjung, terdapat
tersesat.
3. Evaluasi
beberapa tahapan manajemen even yang
Setelah proses pelaksanaan eventJPRD
dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah
dimulai dari penentuan tema, perencanaan
evaluasi. Evaluasi merupakan bagian dari
program,
manajemen eventdengan menilai sebaik
penyusunan
apa eventtersebut diselenggarakan dan
kritikan untuk eventtersebut. Evaluasi
pembukaan
pendaftaran,
kepanitian
(volunteers),
pengorganisasian,
pelaksanaan
dan
bertujuan untuk mengetahui hasil dari
evaluasi.
proses pelaksanaan yang telah dilakukan
Pada tahap penentuan tema dilakukan
dari proses perencanaan hingga proses
pelaksanaan.
menyampaikan
Masing-masing
keluhan,
panitia
kegelisahan,
kepuasan dan saran selama menjalani
proses perencanaan dan pelaksanaan event.
Selain itu evaluasi merupakan bagian dari
sistem
manajemen
eventdimana
pada
tahapan ini para penyelenggara dapat
dengan melakukan riset terhadap issue
yang
sedang
berkembang
di
tengah
masyarakat dengan memanfaatkan media
internet untuk mengumpulkan informasi.
Selain itu, panitia juga mengumpulkan
data-data terkait event komunikasi yang
Selanjutnya tahap pelaksanaan, kegiatan
diselenggarakan pada suatu periode untuk
dapat berlangsung sesuai jadwal yang telah
dapat menentukan sebuah tema yang
disusun dan tidak ada suatu masalah yang
berbeda dibanding yang lainnya.
terjadi.
Tahap
Perencanaan
tiap-tiap
Dalam
kegiatan
ini
tidak
divisi
ditemukan kendala yang menghambat
membuat rumusan rangkaian acara serta
berjalannya event baik dari segi teknis
penyusunan
maupun hal lainnya.
jadwal,
lokasi
penyelenggaraan, dan waktu. Penentuan
Selanjutnya, pembahasan ditahap evaluasi
lokasi yang sesuai tema dapat menambah
event JPRD capaian antara tujuan dan hasil
kesan yang kuat dalam penyelenggaraan
dari
event serta pertimbangan terhadap akses
evaluasi
menuju lokasi berdampak pada antusias
kegiatan event dari perencanaan hingga
para partisipan untuk mengikuti acara dari
saat acara selesai dilaksanakan agar setiap
awal sampai akhir acara. Selain itu
panitia selalu pada korider tugas dan peran
penjadwalan antara satu program dengan
nya.
program yang lain juga mempengaruhi
REFERENSI
keikutsertaan
Abdullah, Iqbal Alan. (2009). Manajemen
Konferensi dan Event. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
dan
antusias
dari
para
partisipan.
Koordinasi event utamanya terletak pada
pelaksanaan
rapat
perencanaan
event
JPRD. Bentuk struktur kepanitiaan dibuat
berdasarkan kebutuhan atas setiap divisi
dalam sebuah penyelenggaraan, Panitia
dapat melibatkan volunteer dalam sebuah
penyelenggaraan event.
penyelenggaraan
dapat
event.
dilakukan
Kegiatan
sepanjang
Allen, Johny O’Toole, William Harris,
Robert McDonnell, Ian. (2011).
Festival & Special Event Management
(Fifth Edition). Quensland: John
Wiley & Sons Australia, Ltd
Andi, Prastowo. (2011). Memahami
Metode Penelitian: Suatu Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: ArRuzz Media
Creswell, John W. (2010). Research
Design Pendekatan Kualitatif da
Mixed. Diterjemahkan oleh Achmad
Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Getz, D. (2010). Event Management and
Event Tourism. New York: Cogmzant
Communications
Sulaksana, Uyung. (2007). Integrated
Marketing
Communications.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Goldbatt, Joe. (2002). Special events.
Third edition. New York: John Wiley
and Sons
Sulistiany. (1999). Penelitian Kualitiatif.
Yogyakarta. Media Pustaka
Handoko, T. Hani (2011). Manajemen,
Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE
Idrus, Muhammad. (2009). Metode
Penelitian
Sosial.
Yogyakarta:
Erlangga
Lexy.J. Meoleong. (2005). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja Roskakarya
Morrisan. (2012). Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Noor, Ani. (2013). Manajemen Event.
Cetakan I. Bandung. Alfabeta
Pudjiastuti, Wahyuni. (2010). Special
Event Alternatif Jitu Membidik Pasar.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ruslan, Rosady. (2007). Kiat dan Strategi
Kampanye Public Relations. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Rob, Harris, dan Johnny Allen. (2002).
Perencanaan dan pengelolaan event
dan festival. Sidney: University of
technology.
Terry, Goerge & Leslie W. Rue. (2010).
Dasar-dasa Manajemen. Cetakan
kesebelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Manajemen. Bandung: Alfabeta
Shone, Anton and Bryan Parry. (2004).
Successful Event Management: A
practical handbook, 2nd ed. London:
Thompson Learning
Spradley, James. P. (2006). Metode
Emografi. Yogyakarta. Tiara Wacana
Suseno, Indro K. (2006). Cara Pintar
Menjadi event organizer. Yogyakarta:
Galang Pres
Terry, George R & Rue, Leslie W. Rue.
(2010). Dasar-dasar Manajemen.
(Terje: G.A. Ticoalu). Jakarta: Bumi
Aksara.
Wibowo. (2013). Manajemen Kinerja.
Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Yeoman, Ian, Martin Robertson, Jane AliKnight, Siobhan Drummond, & Una
Mc Mahon-Beattie. (2007). Festival
and
Events
Management:
an
international arts and culture
perspective.
UK:
ButterworthHeinemann (Elsevier).
Yin, Robert. (2003). Studi Kasus Desain
dan Metode. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada
Jurnal:
Schmitt, Bernd. (2010). Experience
Marketing: Concepts, Frameworks
and Consumer Insights. Marketing,
Vol 5, No. 2, hal. 55-112
Sylvester, Darren. (2010). Perencanaan
dan Pengelolaan Event& Festival.
Jakarta: The Ford Foundation.