Academia.eduAcademia.edu

Lapaoran katak dan marmut

Praktikum Pengamatan Struktur Morfologi dan Anatomi pada Marmut dan Katak Oleh : Agus Sulistiyono 412013016 ABSTRAK Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan secara anatomi dan morfologi marmut dan katak. Praktikum dilakukan dengan membius katak dan marmut lalu diiris bagian bawah tubuh untuk melihat struktur anatomi katak serta marmut. Dalam tubuh marmut terdapat bagian pencernaan dan pernafasan serta bagian hati. Didalam tubuh katak ketika sudah dibelah terdapat bagian pernafasan dan pencernaan. Katak termasuk hewan amphibi yaitu hewan yang dapat hidup didua alam (air dan daratan). PENDAHULUAN Pengamatan anatomi hewan memerlukan pembedahan guna melihat berbagai organ di dalam tubuh, sehingga tampak lebih nyata bentuk maupun hubungan antara satu organ dengan yang lainnya. Untuk mengamati organ dan sistem organ pada hewan vertebrata, diambil salah satu contoh hewan dari kelas Amphibia yaitu katak. Katak merupakan hewan yang tepat digunakan sebagai pendahuluan dalam mempelajari struktur tubuh vertebrata tinggi, karena struktur tubuhnya jelas, mudah diamati dan mempunyai kesamaan dengan hewan vertebrata tinggi. Marmot (Cavia porcellus) merupakan hewan dari kelas mamalia yang berdarah panas (homoiterm). Suhu tubuhnya tetap tidak terpengaruh oleh lingkungannya. Mamalia itu sendiri dari bahasa latin yaitu mammae yang berarti buah dada, sehingga setiap hewan kelas ini mempunyai kelenjar susu. Kelenjar susu akan berkembang dan fungsi sekresinya akan meningkat pada hewan betina dewasa. Susu dikeluarkan melalui kelenjar yang ada di glandula mamae. Kulit yang menutupi mamalia terdiri atas dua lapisan yaitu corium (di sebelah dalam) dan epidermis (sebelah luar). Marmot mempunyai sifat yang spesifik yaitu mempunyai ekor yang menonjol, pada waktu lahir anak marmut mirip marmut dewasa karena sudah berambut dan matanya sudah terbuka. Ciri lain yang membedakan dengan hewan lain adalah pada jantung mamalia dewasa mempunyai dua ventrikel yang berfungsi untuk memompa darah, dengan dinding yang sengat tebal dan dua atrium. Bagian yang menarik pada marmut adalah cara hewan ini untuk menarik lawan jenisnya, yaitu dengan cara menyebarkan bau yang dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya poeterior dari penis atau vulva, peristiwa ini disebut hedonik. TUJUAN Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur morfologi katak dan marmut serta dapat mengamati struktur anatomi katak dan marmut. Pengamatan juga bertujuan untuk mengetahui organ-organ dalam katakdan mamut. BAHAN DAN METODE Praktikum dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2013 pukul 09.00 – 11.00 WIB bertempat dilaboratorium Biologi Dasar, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Alat yang dipergunakan dalam praktikum yaitu bak preparat, kapas, pinset, gunting bedah, pisau, dan jarum penusuk. Bahan yang digunakan yaitu Chlorofrom dan satu ekor marmut. Praktikum pengamatan dilakukan dengan cara dibius katak atau marmut yang akan dibedah dengan menggunkan Chlorofrom lalu diletakkan diatas bak preparat dan diberi jarum penusuk pada bagian kaki dan tangan. Kemudian diiris bagian badan katak dimulai dari bagian dubur hingga bagian leher, setelah itu dihilangkan daging yang terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ dalamnya. Lalu diambil organ-organ dalamnya dengan hati-hati seperti bagian pencernaan mulai dari mulut hingga anus, kemudian identifikasi bagian-bagiannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum didapatkan bahwa struktur anatomi katak dan marmut dapat diketahui dengan mengamati alat-alat pencernaan, alat-alat pernafasan, dan organ hati. Untuk struktur morfologi dapat diketahui dengan membedakan bentuk tubuh marmut dan katak. Tabel 1. Pengamatan Struktur Morfologi Marmut dan Katak. No. Preparat Gambar praktikum Keterangan 1. Marmut 4 4 3 2 1 1. Kepala (caput) 2. Leher (cervix) 3. Badan (trucus) 4. Anggota gerak 2. Katak 5 4 3 2 1 1. Carpal 2. Radio 3. Nares eksterna 4. Phalangus 5. Humerus Tabel 2. Pengamatan Struktur Anatomi Marmut dan Katak. No. Preparat Gambar praktikum Keterangan 1. Marmut 5 4 3 1 2 1. Usus kecil 2. Usus besar 3. Anus 4. Hati dan jantung 5. Lambung Usus besar Lambung Paru-paru dan hati 2. Katak 6 5 4 3 2 1 1. Jantung 2. Liver 3. Paru-paru 4. Pankreas 5. Lambung 6. Usus besar Marmut termasuk mamalia, yaitu hewan yang memiliki kelenjar mamae untuk menyusui anaknya sebagai makanan pertama setelah mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari mamalia adalah tubuhnya dilindungi oleh rambut, kulit mengandung bermacam-macam kelenjar, jari kaki mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, loncat. Marmut merupakan hewan berdarah panas. Tubuh marmut diisolasi oleh pembungkus (rambut dan subcutannya yang berlemak), dengan sistem ini maka metabolismenya tinggi dan akibatnya dibutuhkan banyak makan. Hasil pengamatan anatomi marmut (Cavia porcellus) didapatkan hasil bahwa tubuh marmut terdiri dari caput (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas anterior (kaki depan) dengan empat buah digiti, ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan lima digit, dan cauda yang tumbuh rudiment. Caput dihubungkan dengan truncus oleh leher (cervix). Truncus dibagi menjadi thoraks dan abdomen, bagian thoraks terdapat ekstrimitas anterior (kaki depan) dengan empat digiti, sedangkan bagian abdomen terdapat ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan tiga digiti, namun cauda tumbuh rudiment. Rongga badan terdiri atas cavum obdimis yang dindingnya dilapisi pleura dan cavum pericardii yang dindingnya dilapisi pericardium. Antara cavum torachis dan cavum abdominis ada selaput diafragma. Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawa yang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja sebagai jalan nafas. Pangkal dari trachea berupa rongga yang disebut larink. Cabang dari trachea adalah bronchus, yang kemudian membentuk percabangan lagi disebut bronchioli. Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya yang disebut pleura. Sistem pencernaan marmot terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus gastrum, intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Caecum pada marmot berkembang dengan baik. Ciri utama yang menunjukkan bahwa katak dan kodok merupakan hewan darat adalah alat pernafasannya yang berupa paru-paru. Struktur saluran udara pernafasan pada hewan ini belum memiliki trachea yaitu saluran yang menghubungkan larynx dengan bronchus dan bronchus ini pun sangat pendek. Pada Anura juga belum dijumpai costae (tulang rusuk) dan diafragma, yaitu sekat yang membatasi rongga dada dengan rongga perut yang juga berfungsi dalam mekanisme pernafasan. Pada katak kulit juga berfungsi sebagai alat pernafasan, pernafasan dengan kulit ini berlangsung baik waktu di darat maupun di air. Hal ini dapat terjadi karena kulit katak kaya akan kapiler dan kulitnya sendiri tipis. Pengamatan morfologi luar (inspectio) pada hewan katak akan tampak bagian-bagian sebagai berikut caput (kepala), collum/servix (tidak jelas), trunchus/abdomen dan extremitas librea (anggota badan bebas) berupa extremitas anterior (kaki depan) dan extremitas posterior (kaki belakang) dilengkapi dengan selaput renang (membrane natatoria). Daerah kepala akan nampak adanya lubang hidung (nares anteriores), celah mulut (rima oris) jika akan dibuka akan nampak rongga mulut (cavum oris), organ penglihatan yang dilindungi selaput tipis yang dapat digerakkan (membrane nictitans) dari bawah k eats, kelopak mata atas (palpebrae superior) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Tampak juga adanya selaput mendengar (membrane tympany) yang melekat pada cincin tulang rawan annulus tympanycus yang melingkar. Pada cavum oris setelah rima oris dibuka maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibulla). KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa marmut (Cavia porcellus) merupakan hewan mamalia yang memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai glandula mamae, tubuhnya diselimuti oleh rambut, memiliki banyak kelenjar, dan mempunyai daun telinga. sistem pencernaan marmut dimulai dari rima oris yang di dalamnya bermuara glandula saliva. Tubuh marmut (Cavia porcellus) umumnya dapat dibedakan dengan nyata, yaitu caput (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas (anggota badan). sistem pernafasan marmut (Cavia porcellus) terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Katak merupakan amphibia yang secara tipikal dapat hidup diair tawar dan didarat, sebagian besar mengalami metamorphosis dari berudu ke dewasa. Morfologi katak terbagi menjadi empat bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda), dan angota gerak. Alat pernapasan katak berupa insang, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar, setelah dewasa menggunakan paru-paru yang berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Alat ekskresinya yaitu berupa sepasang ginjal. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Organ dan Sistem Organ pada Amphibia. (http://biologi.fst.unair.ac.id/matkul_S1bio/Semester%20Gasal/Bio.%20umum/Kul.%20Bio%20Umum/Praktikum%20BioUmum/ACARA%2011%20-%20ORGAN%20DAN%20SISTEM%20ORGAN%20PADA%20AMPHIBIA.doc). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 13.00 WIB. Nugrahani, Wina. 2010. Anatomi Marmut. (http://www.scribd.com/mobile/doc/109907638). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 11.00 WIB.