AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
DISUSUN OLEH:
ADISTA SALSABILA PUTRI
NIM : C1B020091
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi dan Lingkungannya” tepat pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Jambi, 17 September 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan Penulisan 4
Manfaat Penulisan 4
Bab II Pembahasan 5
2.1 Pengertian Perusahaan Jasa 5
2.2 Karakteristik Perusahaan Jasa 5
2.3 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 7
2.4 Jenis Transaksi Perusahaan Jasa 9
Bab III Penutup 8
3.1 Kesimpulan 8
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mendengar tentang perusahaan jasa pasti sudah biasa di telinga Anda bukan? semua orang pasti tahu tentang perusahaan jasa. Hal ini karena aktivitas perusahaan jasa sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Lihat saja contohnya seperti jasa laundry, jasa ojek, jasa fotocopy, travel dan masih banyak lagi. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan penjualan dan penawaran produknya dalam bentuk pelayanan atau jasa.
Perbedaan proses kegiatan dan produk yang dihasilkan menjadikan siklus akuntansi perusahaan jasa juga berbeda. Idealnya, perusahaan jasa memiliki proses akuntansi yang lebih sederhana dibandingkan dengan jenis perusahaan lain. Agar memahami lebih lengkap mengenai akuntansi perusahaan jasa, simak ulasan berikut ini.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian dari Perusahaan Jasa?
Apa saja Karakteristik Perusahaan Jasa?
Bagaimana Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa?
Apa saja jenis transaksinya?
Tujuan Penulisan
Memahami tentang pengertian perusahaan jasa
Mencari tahu apasaja yang termasuk dalam karakteristik perusahaan jasa
Memahami tentang siklus akuntansi perusahaan jasa
Mencari tahu tentang berbagai jenis transaksi perusahaan jasa
1.4 Manfaat Penulisan
Menambah pengetahuan tentang perusahaan jasa
Memberikan gambaran umum mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa
Mengerti tentang jenis transaksi perusahaan jasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Jasa
Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu tindakan yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Sama dengan Kotler, Adrian Payne mendefinisikan perusahaan jasa sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau dengan barang miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sementara, Gronross menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki serangkaian aktivitas intangible antara dua pelanggan dan karyawan jasa untuk mengatasi masalah pelanggan.
Contoh Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:
Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan pajak.
Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.
Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.
Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta sekolah.
Penginapan seperti hotel, asrama dan mess.
Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio dan telepon.
Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa.haan Jasa adalah sebagai berikut:
2.2 Karakteristik Perusahaan Jasa
Merujuk pengertian perusahaan jasa, maka dapat kita peroleh beberapa karakteristik dari perusahaan jasa. Adapun karakteristik nya seperti:
1. Kegiatan Utamanya Menjual Jasa
Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama perusahaan jasa pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang dimilikinya.
2. Tidak Menyediakan Produk Dalam Bentuk Fisik
Seperti yang Anda tahu bahwa jasa merupakan bentuk intangible sehingga perusahaan jasa tidak menjual produk yang bisa disimpan atau dilihat. Meskipun produknya tidak dapat dilihat tetapi manfaat nya dapat dirasakan oleh konsumen atau penggunanya.
3. Hasil Tidak Dapat Disamakan
Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan konsumen atau pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan setiap orang berbeda. Selain itu, kualitas karyawan juga tergantung kondisi psikologis, kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh karyawan yang memiliki shift sejak pagi hingga sore pasti berbeda dalam memberikan pelayanannya, layanan pagi pasti lebih prima dibanding dengan layanan yang dilakukan sore hari saat kondisi karyawan sudah capek bukan?
4. Tidak Ada Harga Pokok Produksi
Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lainnya adalah tidak adanya harga pokok produksi dan penjualan. Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan produksi barang karena tidak membutuhkan bahan baku produksi. Hal tersebut membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang harga pokok produksi dan penjualan.
5. Tidak Ada Standar Harga yang Umum
Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung keluhan atau keinginannya. Sehingga harga jasa tidak bisa dipatok secara umum dan harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan perusahaan.
Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, serta modal.
Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu pengguna laporan tersebut.
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus membuat laporan keuangan. Nah, seperti yang Anda ketahui untuk membuat laporan keuangan maka Anda harus mengetahui siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan begitu laporan keuangan yang dihasilkan baik dan benar. Berikut siklus akuntansi perusahaan jasa.
1. Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan)
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi. Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Contohnya seperti nota pembelian, kwitansi penjualan, dan sebagainya. Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis yaitu:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
2. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal
Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.
3. Posting ke Buku Besar
Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Golongkanlah data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor dan nama akun dan lain sebagainya. Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.
5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, ada transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.
Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Contohnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain sebagainya.
6. Neraca Lajur
Penyusunan neraca lajur akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah. Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.
7. Penyusunan Laporan Keuangan
Langkah selanjutnya yakni menyusun laporan keuangan. Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun seperti:
Laporan laba rugi
Laporan perubahan modal
Neraca
Laporan arus kas
8. Penyusunan Jurnal Penutup
Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.
9. Jurnal Pembalik
Tahapan jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya merupakan pembayaran yang dibayar di muka dan belum jatuh tempo.
10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)
Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.
2.3 Jenis Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa
Perbedaan karakteristik antar jenis perusahaan juga menyebabkan adanya perbedaan untuk beberapa transaksi yang ada pada perusahaan jasa. Berikut beberapa jenis transaksi akuntansi perusahaan jasa:
Pembelian
Transaksi pembelian ini adalah kegiatan membeli suatu produk. Transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan jasa seperti pembelian peralatan dan perlengkapan kerja. Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan. Selanjutnya Anda harus mencatat transaksi lain yang berhubungan dengan transaksi pembelian yang dilakukan. Misalnya, Salon Cantik melakukan pembelian berupa hairdryer, gunting, alat catok, vitamin rambut di Toko Merah Merona, maka setelah pembelian dilakukan Anda harus segera mencatatnya dalam pembukuan usaha Anda.
Pendapatan
Seperti halnya perusahaan lain, perusahaan jasa juga memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Adapun pendapatan dari perusahaan jasa yakni pendapatan dari layanan yang telah diberikan. Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan memberikan layanan yang terbaik. Transaksi pendapatan wajib dicatat dalam pembukuan perusahaan baik tunai maupun kredit.
Pembayaran Beban-Beban
Selain mengeluarkan uang untuk membeli keperluan seperti peralatan dan perlengkapan. Perusahaan jasa juga memiliki biaya atau beban. Adapun contoh beban-beban yang biasanya dikeluarkan seperti beban tagihan listrik, telepon, internet, administrasi dan beban-beban lainnya.
Penerimaan Piutang
Piutang merupakan penjualan atau pemberian layanan yang dilakukan secara kredit. Sesuai dengan kebijakan/kesepakatan yang dilakukan maka konsumen akan melunasi pembayaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan sehingga pada waktu pelunasan piutang, perusahaan juga harus mencatatnya.
Penanaman Modal atau Investasi
Pada saat pertama kali didirikan pasti ada setoran modal dari pemilik atau pun investor. Nah, semua investasi juga harus dicatat dengan baik. Apalagi jika dana atau modal yang diperoleh dari pihak lain. Dengan demikian pembagian hasil dan pengembaliannya jelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Itulah informasi tentang akuntansi perusahaan jasa yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu Anda dapat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lain. Selain itu dengan memahami jenis transaksi maka Anda juga dapat menentukan pos / akun dari setiap transaksi-transaksi yang terjadi secara benar. Dengan demikian Anda dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Jumlah dan jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa berbeda antar perusahaan, bergantung pada besar atau tidak lingkup operasional perusahaan itu sendiri.
Untuk memudahkan Anda menghitung dan mengelola semua transaksi yang terjadi, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal. Jurnal adalah dapat membantu Anda menjalankan sistem akuntansi perusahaan Anda dengan cepat. Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Pangestika, W. (2020, Januari 05). 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa serta Penjelasannya. Retrieved Oktober 14, 2020, from jurnal.id: https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-perusahaan-jasa/
3