UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Tanty S Reinhart Thamrin
2016
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 1 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
DAFTAR ISI
Halaman
Latar Belakang
3
Tujuan
3
Hasil Yang Diharapkan
3
Rangkaian Proses Uji Lapang
4
Tahapan Pelaksanaan Uji
4
A Proses Persiapan
4
B Academic Session
7
C Pra Latihan
10
D Uji Ruang
11
E Uji Posko
12
F Pemantapan Uji Lapang
18
G Uji Lapang
23
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 2 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Latar Belakang
Setelah melewati masa persiapan, pelatihan dasar, pelatihan keahlian, persiapan dan formalisasi strutur
organisasi Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana, sudah saatnya sistem tersebut di uji lapang untuk
melihat kemampuan anngota Komando Tanggap Darurat Bencana melaksanakannya.
Tujuan
Tujuan khusus dilaksanakannya Uji Lapang Kesiapsiagaan Sistem Komando Penanggulangan Darurat
Bencana, adalah sebagai berikut:
a. Untuk menguji dan mengevaluasi perencanaan, kebijakan dan prosedur;
b. Untuk mengidentifikasi kesenjangan sumberdaya;
c. Untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi organisasi;
d. Untuk memperjelas peran dan tanggung jawab antar institusi;
e. Untuk melatih personal dalam peran dan tangung jawab;
f. Untuk meningkatkan pemahaman perorangan/kelompok masyarakat.
Hasil yang diharapkan
1. Terlaksananya prioritisasi dan tujuan khusus untuk melaksanakan uji lapang kesiapsiagaan
darurat bencana (dalam konteks ini adalah contoh menghadapi ancaman bencana banjir).
2. Terlaksananya identifikasi dan mobilisasi pelaksana dan peserta kegiatan uji lapang
kesiapsiagaan darurat bencana.
3. Terlaksananya uji lapang kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana.
4. Tersedianya lesson learned dari proses persiapan dan pelaksanaan uji lapang menghadapi
ancaman bencana.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 3 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Rangkaian Proses Uji Lapang
Proses yang akan dilakukan dalam rangkaian uji lapang kesiapan tanggap darurat bencana ini adalah
sebagai berikut:
1. Proses Persiapan
2. Academic Session.
3. Pra Latihan.
4. Uji Ruang.
5. Uji Posko.
6. Pemantapan Uji Lapang.
7. Uji Lapang.
8. Evaluasi
Tahapan Pelaksanaan Uji Lapang
Tahapan pelaksanaan kegiatan uji lapang kesiapsiagaan dilakukan sebagai berikut:
A. PROSES PERSIAPAN
Dalam uji keahlian ini difokuskan pada kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana, dengan
indikator sebagai berikut:
1. Tersedia Tim Komando Tanggap Darurat Bencana yang telah terlatih, dan mendapatkan SK
dari Pemda setempat;
2. Tersedia dokumen Kajian Risiko Ancaman bencana yang dikerjakan bersama-sama oleh
BPBD setempat bersama stakeholder terkait;
3. Tersedia SK Tim Penyusun Dokumen Rencana Kontijensi;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 4 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
4. Tersedia dokumen Rencana Kontijensi Ancaman Bencana;
5. Tersedia dokumen Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana;
6. Tersedia dokumen panduan pelaksanaan gladi komunikasi tanggap darurat bencana;
7. Tersedia dokumen pelaksanaan uji lapang SKPDB;
8. Tersedia scenario uji lapang;
9. Tersedia RIL/ROL uji lapang;
10. Tersedia daftar keahlian yang akan di uji beserta protapnya. Daftar keahlian ini terdiri atas
keahlian-keahlian yang digunakan dalam SIstem Penanganan Darurat Bencana, antara lain :
a.
Aktifasi sistem penanganan darurat bencana : 4 indikator keahlian;
b. Penugasan TRC PB : 3 indikator keahlian;
c. Aktifasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana : 3 indikator keahlian;
d. Fungsi Komandan PDB : 5 indikator keahlian;
e. Fungsi Perwakilan Lembaga : 2 indikator keahlian;
f.
Fungsi Operasi : 2 indikator keahlian;
g. Fungsi Logistik : 5 indikator keahlian;
h. Fungsi Administrasi Keuangan : 4 indikator keahlian;
i.
Fungsi Evakuasi Masyarakat : 2 indikator keahlian;
j.
Fungsi Pengamanan Jalur Evakuasi : 2 Indikator keahlian;
k. Fungsi SAR – 1st Responder : indikator keahlian sesuai standar AHA Internasional;
l.
Fungsi SAR – Pertolongan Pertama di Air : indikator keahlian sesuai standard Basarnas;
m. Fungsi SAR – Pertolongan Pertama di Darat : indikator keahlian sesuai standar
Basarnas;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 5 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
n. Fungsi SAR – Medivac : indikator keahlian sesuai standar BASARNAS;
o. Fungsi SAR – Evakuasi Masyarakat : sesuai indikator BNPB;
p. Fungsi SAR – Evakuasi Penyandang Disabilitas : sesuai indikator evakuasi untuk
penyandang disabilitas internasional;
q. Fungsi Kesehatan – 1st Responder : sesuai indkator prosedur AHA 2015;
r.
Fungsi Kesehatan – Triage : sesuai indikator prosedur AHA 2015;
s. Fungsi Kesehatan – Medivac : sesuai indikator prosedur internasional;
t.
Fungsi Kesehatan - Pos Kesehatan : sesuai indikator prosedur Pos Kesehatan MenKes;
u. Fungsi Shelter – Perlindungan pengungsi : sesuai indikator, prosedur, standard dan
etika perlindungan pengungsi internasional dan nasional;
v. Fungsi Shelter – Bantuan Psikososial : sesuai indikator prosedur, standard dan etika
bantuan psikososial nasional/internasional;
w. Fungsi Logistik – Dapur Umum : sesuai standard dapur umum nasional;
x. Pengakhiran masa tanggap darurat bencana ; sesuai 8 indikator BNPB.
11. Tersedia form hasil uji lapang;
12. Tersedia form observer uji lapang;
13. Tersedia SK Perancang uji lapang;
14. Tersedia SK Panitia Pelaksana uji lapang;
15. Tersedia (draft) Rencana Operasi.
Proses persiapan ini membutuhkan waktu setidaknya 8 minggu efektif. Proses persiapan
sebaiknya dilakukan oleh Panitia Persiapan Uji Lapang yang secara formal dalam SK.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 6 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
B. ACADEMIC SESSION
Academic Session merupakan langkah berikutnya setelah proses persiapan selesai. Academic
Session bertujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan Kerangka Acuan Latihan (KAL) atau Rencana Skenario Latihan;
2. Menjelaskan isi Kerangka Acuan Latihan (KAL) atau Rencana Skenario Latihan, antara lain
memuat poin-poin sebagai berikut:
a. Maksud Latihan
b. Tujuan Latihan
c. Sasaran Latihan
d. Metode Latihan
e. Sumber Daya yang tersedia
f.
Skenario Umum
g. Tanggal, Waktu, dan Durasi Latihan
h. Pelaku Latihan
i.
Asumsi-asumsi yang digunakan
j.
Metode Pengendalian dan Evaluasi Latihan
k. Isu-isu Lokal dan hal-hal yang membutuhkan perhatian khusus
l.
Logistik Latihan
3. Menjelaskan kepada peserta yang merupakan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana yang
telah terlatih untuk memahami dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam uji lapang,
yaitu sbb;
a. Dokumen Rencana Kontijensi Ancaman Bencana;
b. Dokumen Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 7 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
c. Dokumen panduan pelaksanaan gladi komunikasi tanggap darurat bencana;
d. Dokumen pelaksanaan uji lapang SKPDB;
e. Dokumen scenario uji lapang;
f.
Dokumen RIL/ROL uji lapang;
4. Menjelaskan kepada peserta mengenai tugas dan tanggungjawab berdasarkan dokumen
yang akan digunakan dalam rangkaian uji lapang (Uji Ruang, Uji Posko, Pemantapan Uji
Lapang dan Uji Lapang). Dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Daftar keahlian yang akan di uji beserta protapnya;
b. Form evaluasi uji lapang;
c. Form observer uji lapang;
d. Tugas dan Fungsi yang termuat dalam SK Panitia Pelaksana Gladi (uji lapang);
e. Tugas masing-masing sesuai Rencana Operasi Tanggap Darurat Bencana banjir;
f.
Direktif dan pembagian tugas, meliputi :
1) Direktif terkait program latihan, tujuan fleksibilitas, batasan-batasan latihan;
2) Pembagian tugas Presenter, Fasilitator, Pengendali, Tim Evaluasi, Tim Penilai, dan
Bulsi.
Hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Penetapan jadwal final uji lapang dan identifikasi capaian;
2. Penetapan durasi optimum latihan dan uji lapang;
3. Dukungan pejabat senior/tokoh/pengambil kebijakan dari institusi yang akan ikut terlibat
dalam latihan;
4. Kesepakatan terkait metode, skenario, maksud, tujuan, dan sasaran latihan;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 8 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
5. Kesepakatan terkait target tahapan penyelenggaraan latihan dan capalan-capalan
(milestone) di tiap tahapan;
6. Identifikasi peserta latihan (baik sebagai pelaku ataupun penyelenggara);
7. Penetapan sasaran latihan dan uji lapang yang jelas dan terukur – dapat dilihat dalam
form evaluasi uji lapang;
8. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam struktur organisasi latihan
menggunakan struktur Komando Tanggap Darurat Bencana yang sudah diformalisasi;
9. Identifikasi Peraturan, Kebijakan, PROTAP, Rencana Kontinjensi, dan MoU yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan latihan;
10. Identifikasi isu-isu lokal dan hal-hal yang membutuhkan perhatian khusus;
11. Penetapan ruang lingkup keterlibatan pelaku dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
dipraktikkan oleh pelaku dan divalidasi dari pelaku, sehingga kebutuhan logistik terkait
dapat dipersiapkan guna mendukung aktivitas-aktivitas tersebut;
12. Pemahaman fungsikan fasilitator, pengendali, Tim Evaluasi, atau Tim Penilai; bukan
sebagai pelaku;
13. Dukungan pejabat senior/tokoh/pengambil kebijakan
dari institusi yang akan ikut
terlibat dalam latihan;
14. Pemahaman bahwa latihan bukan dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan dari pelaku
latihan, namun lebih untuk memvalidasi prosedur/rencana yang ada dan
mengidentifikasi permasalahan/kesenjangan yang masih ada guna perbaikan ke
depannya.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 9 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Tindak Lanjut
1.
Semua dokumen yang akan digunakan diberikan kepada peserta dan perwakilan instansi
dalam bentuk soft dan hard copy untuk segera dipelajari;
2.
Setiap anggota dan peserta menindaklanjuti penugasan yang diberikan terkait penyiapan
dokumen dan logistik latihan.
3.
Penugasan diharapkan dapat diselesaikan dan diinformasikan kepada Perwira Latihan.
C. PRALAT (Pra Latihan)
Pra Latihan (Pra Lat) dilaksanakan dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran secara umum bentuk dan mekanisme kegiatan latihan yang akan
dilaksanakan.
2. Memberikan gambaran bentuk kesiapan sumber daya (manusia, peralatan dan
perlengkapan) bagi seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan latihan.
3. Mengidentifikasi kesenjangan sumber daya latihan dan uji lapang yang mungkin masih ada.
Pra Latihan sebagai bagian dari persiapan dilakukan untuk memastikan agar seluruh
perencanaan yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Untuk memastikan agar latihan
dapat berjalan dengan baik, maka dilakukan beberapa briefing (pengarahan secara langsung).
Tata Laksana Briefing
Kegiatan briefing dilaksanakan dengan memberikan pengarahan secara langsung:
1. Briefing Penyelenggara dan Pengendali. Briefing ini bertujuan agar seluruh unsur
penyelenggara dan pengendali memahami proses penyelenggaraan latihan, skenario
latihan tugas setiap personil yang terlibat dan capaian latihan.
2. Briefling Pelaku. Briefing Pelaku dilaksanakan oleh Ketua Tim Pengendali dan bertujuan
agar pelaku memahami proses latihan, serta capaian latihan.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 10 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
3. Briefing Tim Evaluasi. Briefing Tim Evaluasi dilaksanakan oleh Ketua Tim Evaluasi dan
bertujuan agar Tim Evaluasi memahami Rencana Latihan, mekanisme jalannya latihan, dan
hal-hal yang akan dievaluasi dari peserta dengan menggunakan Formulir Evaluasi Latihan.
Tindak lanjut PRALAT adalah sebagai berikut:
1. Segera dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan terlibat dalam Pemantapan Uji
Lapang dan uji lapang. Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui adanya kegiatan
latihan serta maksud dan tujuan dari latihan;
2. Segera melakukan penyiapan Daerah Latihan. Penyiapan daerah latihan bertujuan untuk
memastikan kesiapan Daerah Latihan, antara lain dari sisi tata letak, kebutuhan peralatan,
logistik, keamanan, dan aksesibilitas.
D. UJI RUANG
Uji ruang adalah suatu latihan dalam bentuk diskusi pada level pengambil keputusan dari
tiap-tiap instansi yang berfungsi membahas kasus atau permasalahan dalam operasi
penanganan bencana berdasarkan Skenario Latihan guna meningkatkan pemahaman
tentang SOP, buku petunjuk, serta tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Tujuan melakukan Uji Ruang, adalah sebagai berikut:
1. Memvalidasi pemikiran/ide, baik yang berupa prosedur, rencana kontijensi, rencana
operasi, kesepakatan kerjasama, dan lain-lain;
2. Memecahkan suatu permasalahan dalam menjalankan suatu perencanaan dan
prosedur sehingga menghasilkan umpan balik untuk evaluasi dan revisi SOP;
3. Tercapainya kemampuan pengendalian dan koordinasi antar pelaku.
Dalam praktiknya, pelaksanaan Uji Ruang menggunakan pedoman manajemen
penyelenggaraan latihan Uji Ruang Pusdiklat BNPB.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 11 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
E. UJI POS KOMANDO PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA
Uji Posko merupakan suatu kegiatan latihan yang melibatkan satu atau multi-pihak atau
lembaga/instansi untuk menguji kapasitas dan berbagai fungsi yang dimiliki oleh
lembaga/instansi yang terlibat berdasarkan suatu Skenario Latihan.
UJI POSKO dilaksanakan dengan tujuan sebagai sarana untuk:
1. Menguji dan memvalidasi suatu rencana, kebijakan, prosedur yang merupakan bagian dari
Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana (SKPDB) yang telah di formalkan;
2. Menguji kapasitas personil di level manajerial, maupun fungsi, peran, serta tanggungjawab
suatu unit atau bidang yang saling berkaitan dalam KPDB;
3. Menguji rencana tanggap darurat dan mekanisme pengerahan sumberdaya yang dapat
dimobilisasi dalam situasi darurat sesuai kesepakatan dalam rencana kontijensi yang telah
dibuat;
4. Mensimulasikan tahapan dalam suatu kegiatan, teknik, prosedur dan tata cara
pengendalian operasi dalam SOP oleh masing-masing personel di tiap instansi dalam
keadaan tanggap darurat;
5. Meningkatkan kemampuan personil KPDB yang telah dilatih dalam menjalankan kebijakan
dan koordinasi sesuai SOP oleh masing-masing personel di tiap instansi dalam keadaan
tanggap darurat;
6. Melihat kebijakan dan prosedur tiap bagian yang berkaitan dengan PROTAP yang ada serta
mekanisme komando, koordinasi, komunikasi, dan informasi pelaku dalam struktur SKPD;
7. Memvalidasi dan memperbaiki PROTAP yang telah di formalkan oleh Pemda;
8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personel dan organisasi dalam SKTD.
Sasaran pelaksanaan UJI POS KOMANDO ini dilakukan oleh pelaku penanggulangan bencana
adalah sebagai berikut:
a. Peserta latihan memiliki kemampuan teknis sesuai dengan bidang masing-masing yang
bersinergi dengan SKTD lainnya dihadapkan dengan suatu scenario ancaman banjir
yang telas disepakati bersama;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 12 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
b. Peserta dapat menguji rencana kontijensi ancaman banjir terkini, dan PROTAP –
Prosedur Tetap Operasi Tanggap Darurat Bencana yang telah diformalisasi oleh Pemda;
c. Peserta dapat menguji peralatan baru (jika ada) sebelum penggunaan pada kondisi
sesungguhnya di lapangan, dalam hal ini adalah perangkat radio komunikasi darurat
bencana milik BPBD setempat yang baru diserahterimakan dari BNPB;
d. Peserta dapat menguji sistem komunikasi tanggap darurat bencana yang telah
disepakati akan digunakan jika terjadi kondisi/bencana sesungguhnya;
e. Pemahaman bersama bahwa UJI POSKO dilakukan sebagai latihan bukan dimaksudkan
untuk mencari-cari kesalahan dari pelaku latihan, namun untuk memvalidasi prosedur
tetap/rencana yang ada dan mengidentifikasi permasalahan/kesenjangan yang masih
ada guna perbaikan ke depannya.
Pelaku UJI POS KOMANDO adalah personil atau individu yang berasal dari level manajerial
dari satu atau beberapa instansi/lembaga terkait. UJI POS KOMANDO dilaksanakan dengan
mensimulasikan tahapan kegiatan operasi tanggap darurat yang sebenarnya dengan
memberikan berbagai permasalahan yang rumit tetapi realistis berdasarkan scenario yang
telah disepakati. UJI POSKO membutuhkan tanggapan/aksi yang cepat dan efektif dari para
pelakunya yang merupakan pengambil kebijakan di instansi masing-masing. UJI POS
KOMANDO memerlukan konsentrasi penuh dari semua pihak yang terlibat dan
pengendalian waktu yang baik.
Pada pelaksanaannya, pelaku diberikan serangkaian keadaan dan kejadian yang sambung
menyambung, mengandung keputusan, rencana, perintah, dan tindakan dari pelaku yang
mewakili instansi masing-masing dalam SKTD. Situasi dikembangkan melalui para
Pengendali yang meneruskan semua persoalan secara bagian dalam hubungan Komando
Atas, Komando Bawah, dan Komando Samping guna mensimulasikan kejadian
sesungguhnya. Pengendali Atas, Pengendali Samping, dan Pengendali Bawah akan
memberikan kasus kepada para pelaku berdasarkan Skenario Latihan. Selama latihan
berlangsung, Posko, tetap berada di tempat dan semua personil bekerja dengan alat
komunikasi (Handy Talki dan Telepon) yang telah disiapkan.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 13 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
UJI POS KOMANDO dilaksanakan dengan menggunakan scenario yang sama seperti yang
akan digunakan dalam uji lapang. Skenario tersebut berdasarkan rencana kontijensi dan
input kondisi terakhir mengenai cuaca dari BMKG
Proses penyusunan scenario yang digunakan dalam UJI POS KOMANDO (dan selanjutnya
juga digunakan dalam Pemantapan Uji Posko dan Uji Lapang) adalah sebagai berikut:
a. Semua data memgacu pada data rencana kontijensi terbaru, kemudian diupdate dengan
data hasil kaji cepat TRC saat kejadian bencana, sehingga menghasilkan Rencana
Operasi;
b. Sebab kegiatan ini adalah UJI LAPANG (latihan, simulasi, menguji keahlian), dalam
proses persiapan data TRC terlebih dahulu di skenariokan (sudah disusun, sehingga
bukan data tiba-tiba di lokasi saat pelaksanaan uji lapang);
c. Data s e ario TRC i i disesuaika de ga esti asi ke u gki a ter uruk . Esti asi
kemungkinan terburuk dikaji berdasarkan update terkini mengenai cuaca dari BMKG
dan estimasi kerusakan yang mungkin terjadi, jika bencana banjir terjadi di lokasi yang
digunakan sebagai lokasi uji lapang (Keluruhan Benu-benua dan Punggaloba);
d. Dari data real dala Doku e Re a a Ko tije si + Data s e ario TRC,
draft Rencana Operasi;
e ghasilka
e. “ehi gga, dala uji lapa g i i, draft Re a a Operasi ya g sudah disepakati elalui
workshop tersebut kemudian yang digunakan sebagai Rencana Operasi kemudian
menjadi diaktifasi menjadi Perintah Operasi. Perintah Operasi ini digunakan sebagai
panduan dalam Operasi Tanggap Darurat Bencana dlm proses uji lapang;
f.
Lokasi uji lapang mempengaruhi siapa yang memegang tampuk Komandan Tanggap
Darurat di lokasi tersebut.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 14 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Tata Laksana UJI POSKO
1.
Latihan dilaksanakan berdasarkan Skenario Latihan menggunakan waktu sebenarnya
untuk mendorong pelaku agar melakukan kegiatan/respon yang diharapkan sesuai
alokasi waktu;
2.
Skenario Latihan mensimulasikan dinamika kegiatan operasi tanggap darurat
sesungguhnya dengan waktu asumsi yang telah ditentukan. Tim Pengendali
mengantisipasi respon Pelaku dan mengarahkan pelaku agar bertindak sesuai Skenario
Latihan dan respon yang diharapkan;
3.
Skenario yang digunakan dalam UJI POSKO adalah scenario yang sama dengan yang
akan digunakan dalam PEMANTAPAN UJI LAPANG dan UJI LAPANG. Skenario tanggap
darurat tersebut dilakukan dalam 4 langkah (movement), yaitu :
a. MOVE 1 : EWS (Early Warning Sistem)
b. MOVE 2 : Aktivasi Komando Tanggap Darurat Bencana
c. MOVE 3 : Operasi Tanggap Darurat Bencana
d. MOVE 4 : Deaktivasi Komando Tanggap Darurat Bencana
5.
Tim Pengendali dan Tim Evaluasi
1) Menentukan siapa saja anggota Tim Pengendali
2) Menentukan siapa saja anggota Tim Evaluasi.
3) Tim Pengendali dan Tim Evaluasi mendapatkan briefing sebelum pelaksanaan
latihan untuk:
a) Penjelasan tugas dan tanggungjawab masing-masing instanasi sesuai dengan
scenario;
b) Penjelasan aturan latihan selama UJI POSKO berlangsung;
c) Menentukan lokasi masing-masing instansi akan menjalankan tugas. Masingmasing instansi disediakan meja, kursi, radio komunikasi, telepon, daftar
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 15 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
instansi dan nomer telepon yang bisa dihubungi (dalam ruangan), scenario,
papan informasi, dan perlengkapan tulis menulis;
d) Khusus untuk Pos Komando yang akan ditempati oleh Komandan Tanggap
Darurat beserta perangkat kerja SKPDB (Sekretariat, Humas, Bidang
Perencanaan, Bidang Operasi, Bidang Logistik, dan Bidang Admin/Keuangan)
selain perlengkapan standard, yaitu : meja, kursi, radio komunikasi, telepon,
daftar instansi dan nomer telepon yang bisa dihubungi (dalam ruangan),
scenario, papan informasi, dan perlengkapan tulis menulis; juga dilengkapi
dengan sketsel-sketsel yang berisi peta wilayah, peta operasi, data sumberdaya
manusia – perlengapan dan peralatan sesuai yang telah disepakati dalam
rencana kontijensi ancaman banjir 2016, laptop dan printer;
e) Tim Evaluasi juga memberikan penjelasan mengenai tingkat dan bentuk latihan
serta hal-hal yang akan dievaluasi kepada Pelaku/pelaksana/pemain UJI POS
KOMANDO.
4) Tim Pengendali mengendalikan jalannya latihan dengan memberikan stimulasi
kasus bagian per bagian kepada pelaku agar tidak menyimpang dari Skenario
Latihan
a) Pengendali Atas berperan sebagai instansi di tingkat atas ke tingkat bawah;
b) Pengendali Samping berperan sebagai instansi yang kedudukannya dalam satu
level struktur organisasi;
c) Pengendali Bawah berperan sebagai instansi di tingkat bawah dalam hirarki
struktur organisasi.
5) Tim Pengendali dan Tim Evaluasi berada di tempat terpisah dari pelaku sehingga
mereka dapat mengamati jalannya latihan tanpa mempengaruhi penyelesaian
kasus oleh pelaku;
6) Selama latihan berlangsung, Pengendali menggunakan alat komunikasi (HT dan
telepon) yang telah disiapkan dan harus mengetahui prosedur keamanan
seandainya terjadi kondisi darurat sesungguhnya.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 16 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
6. Proses Pelaksanaan Command Post Exercise I dijelaskan dalam dokumen Ringkasan Skenario
UJI POS KOMANDO .
Evaluasi dilakukan berdasarkan kajian dari berbagai indikator yang telah ditetapkan
sebelumnya. Evaluasi dilakukan untuk menilai secara komprehensif pencapaian tujuan dan
sasaran latihan. Komprehensivitas penilaian sebagai bahan evaluasi diukur dari hasil kaji
ulang dan hasil Tim Evaluasi, yang dibandingkan dengan tujuan dan sasaran latihan. Dari
evaluasi ini diperoleh status keberhasilan latihan, identifikasi kesenjangan berdasarkan
kendala-kendala yang ditemukan selama latihan, serta pembelajaran yang diperoleh. Hasil
evaluasi ini kemudian ditulis dalam sebuah singkat.
Tata Laksana Evaluasi UJI POSKO, adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi dilaksanakan dalam sebuah Rapat Evaluasi Latihan (REL) segera setelah
pelaksanaan UJI POS KOMANDO dilakukan.
b. REL (Rapat Evaluasi Latihan) membahas:
1) Status keberhasilan latihan. Status keberhasilan latihan dilihat dari berbagai indicator
yang telah disepakati dalam menilai keberhasilan. Status ini dapat berupa:
a) Berhasil;
b) Perlu peningkatan kapasitas, atau
c) Perlu perbaikan prosedur dan perencanaan.
2)
Identifikasi Kesenjangan. Rentang deviasi antara perencanaan dan pelaksanaan
perlu dianalisis akar masalah penyebabnya. Akar permasalahan tersebut berupa
kesenjangan yang perlu diselesaikan hingga tuntas.
3)
Pembelajaran Berdasarkan Kesenjangan. Pembelajaran yang diperoleh berdasarkan
perta yaa ku i, apa ya g harus dilakuka u tuk kegiata ya g serupa agar
kesenjangan yang ada tidak dite uka lagi adalah para pelaku perlu untuk
meluangkan waktu mempelajari keseluruhan SKPDB, tidak hanya pelaku teknis saja,
namun juga para pengambil kebijakan di instansi masing-masing. Hal ini sangat
penting mengingat fungsi dan tugas masing-masing bidang dalam SKPDB sudah
sangat jelas dan fungsi/tugas tersebut sesuai dengan fungsi tugas masing-asing
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 17 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
organisasi yang ditempatkan pada bidang terkait dalam SKPDB. Misalnya Dinas
Kesehatan ditempatkan di Bidang Operasi, Tim Kesehatan.
4)
Rekomendasi Tingkat Lanjut (RTL).
Rekomendasi tindak lanjut adalah hal-hal yang perlu segera diperbaiki agar pada
Pemantapan Uji Lapang kesahalan tersebut tidak terjadi lagi.
F. PEMANTAPAN UJI LAPANG OPERASI TANGGAP DARURAT
Pemantapan Uji Lapang Kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana dilaksanakan sebagai
bagian dari latihan dan uji lapang Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana.
PEMANTAPAN UJI LAPANG dilakukan dengan melakukan langkah-langkah dalam scenario
tanggap daruarat bencana berdasarkan prosedur tetap masing-masing keahlian. Jika terjadi
kesalahan dalam melakukan langkah-langkah tersebut, maka tim fasilitator akan menghentikan
gerakan dan menjelaskan langkah yang salah tersebut, dan kemudian meminta tim yang
melakukan kesalahan melakukan kembali dengan tanpa kesalahan. Proses ini dilakukan
berulang-ulang sampai tidak ada kesalahan lagi dalam melakukan keahlian masing-masing sesuai
dengan prosedur tetap.
Pemantapan Uji Lapang ini diikuti oleh perwakilan instansi/lembaga yang telah bersama-sama
menyusun Rencana Kontijensi menghadapi ancaman bencana banjir dan Prosedur Tetap
Tanggap Darurat Bencana.
Pemantapan Uji Lapang merupakan suatu metode latihan yang melibatkan asset dan personel
sesungguhnya dalam suatu rangkaian Skenario Latihan sederhana. Pemantapan Uji Lapang
dilaksanakan di daerah latihan dengan tidak mengurangi realism latihan, dalam konteks ini,
Pemantapan Uji Lapang dilakukan di 5 (lima) lokasi sebagai bagian dari latihan dan uji lapang.
Pemantapan Uji Lapang dilakukan dengan kelengkapan sebagai berikut;
1. Kelengkapan seluruh dokumen, yaitu :
a. Dokumen Rencana Kontijensi Ancaman Bencana terbaru;
b. Dokumen Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 18 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
c. Dokumen panduan pelaksanaan gladi komunikasi tanggap darurat bencana;
d. Dokumen scenario uji lapang;
e. Dokumen RIL/ROL uji lapang;
f. Dokumen (draft) rencana operasi;
g. Daftar keahlian yang akan di uji beserta protapnya;
h. Form evaluasi uji lapang;
i. Form observer uji lapang;
j. Tugas dan Fungsi yang termuat dalam SK Panitia Pelaksana Gladi (uji lapang);
k. Tugas masing-masing sesuai Rencana Operasi Tanggap Darurat Bencana banjir.
2. Menggunakan alat bantu komunikasi untuk jalur komunikasi antar pelaku dan pengendalipelaku sesuai Perka BNPB No. 6/2013 tentang Pedoman Radio Komunikasi;
3. Sifat latihan dilakukan dengan satu pihak dikendalikan;
e. Pelaku Latihan terdiri dari satu pihak;
f.
Pengendali mengarahkan tindakan pelaku agar bertindak sesuai Skenario Latihan;
g. Situasi darurat kebencanaan disiapkan oleh penyelenggara latihan ataupun
diperankan oleh Penimbul Situasi (Bulsi/Role Player) yang dikendalikan oleh Tim
Pengendali.
Tujuan dilaksanakannya PEMANTAPAN UJI LAPANG adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji Protap tanggap darurat bencana yang sudah disepakati;
2. Untuk melatih/mempertahankan dan menguji kemampuan/keahlian sesuai tugas masingmasing dalam SKPDB;
3. Untuk mencoba perlengkapan baru.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 19 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Mobilisasi Pelaku/pelaksana PEMANTAPAN UJI LAPANG dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mobilisasi bertujuan agar seluruh Pelaku Latihan telah siap di Daerah Latihan;
2. Koordinator BPBD bertanggungjawab untuk memobilisasi pelaku ke Daerah Latihan, baik
secara bersama-sama maupun secara individu.
Tata Laksana PEMANTAPAN UJI LAPANG
1. PEMANTAPAN UJI LAPANG dilaksanakan berdasarkan Skenario Latihan menggunakan waktu
sebenarnya untuk mendorong pelaku agar melakukan kegiatan/respon yang diharapkan
sesuai alokasi waktu;
2. Skenario yang digunakan dalam UJI POS KOMANDO adalah scenario yang sama dengan
yang akan digunakan dalam PEMANTAPAN UJI LAPANG dan UJI LAPANG. Skenario tanggap
darurat tersebut dilakukan dalam 4 langkah (movement), yaitu :
a. MOVE 1 : EWS (Early Warning Sistem)
b. MOVE 2 : Aktivasi Komando Tanggap Darurat Bencana
c. MOVE 3 : Operasi Tanggap Darurat Bencana
d. MOVE 4 : Deaktivasi Komando Tanggap Darurat Bencana
3. Dokumen scenario per Movement yang digunakan oleh pelaku Pemantapan Uji Lapang ;
4. Dokumen scenario yang digunakan oleh tim dokumentasi adalah versi ringkasan ;
5. Skenario Latihan mensimulasikan dinamika kegiatan operasi tanggap darurat sesungguhnya
dengan waktu asumsi yang telah ditentukan. Tim Pengendali mengantisipasi respon pelaku
dan mengarahkan pelaku agar bertindak sesuai Skenario Latihan dan respon yang
diharapkan;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 20 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
6. Tim Pengendali dan Tim Evaluasi
a. Tim Pengendali
b. Tim Evaluasi
c. Tim Pengendali dan Tim Evaluasi mendapatkan briefing sebelum pelaksanaan latihan
untuk:
1) Penjelasan tugas dan tanggungjawab masing-masing instansi sesuai dengan
scenario;
2) Penjelasan aturan latihan selama PEMANTAPAN UJI LAPANG berlangsung;
3) Menentukan lokasi masing-masing instansi akan menjalankan tugas. SKPDB terdiri
atas perangkat Pos Komando TDB, Pos Lapangan, Pos Kesehatan, Pos Logistik, Pos
SAR, Pos Pengungsi, Pos Tim Keamanan dan Keselamatan, Dapur Umum,
4) Masing-masing instansi disediakan meja, kursi, radio komunikasi, telepon, daftar
instansi dan nomer telepon yang bisa dihubungi (dalam ruangan), scenario, papan
informasi, dan perlengkapan tulis menulis.
7. Tim Pelaku Latihan (pelaku yang di uji keahliannya), mengikuti struktur dalam Sistem
Komando Tanggap Darurat Bencana sesuai Perka BNPB, sebagai berikut:
a. Pos Komando akan ditempati oleh Komandan Tanggap Darurat beserta perangkat kerja
SKPDB (Sekretariat, Humas, Bidang Perencanaan, Bidang Operasi, Bidang Logistik, dan
Bidang Admin/Keuangan) selain perlengkapan standard, yaitu : meja, kursi, radio
komunikasi, telepon, daftar instansi dan nomer telepon yang bisa dihubungi (dalam
ruangan), scenario, papan informasi, dan perlengkapan tulis menulis; juga dilengkapi
dengan sketsel-sketsel yang berisi peta wilayah, peta operasi, data sumberdaya
manusia – perlengapan dan peralatan sesuai yang telah disepakati dalam rencana
kontijensi ancaman, laptop dan printer;
b. Pos Lapangan SKPDB dipimpin oleh Perwira Operasi. Sekretaris BPBD beserta tim
perencanaan, tim secretariat dan tim humas juga berada di Pos Lapangan SKPDB;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 21 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
c. Pos Lapangan SKPDB digunakan oleh Komandan Tanggap Darurat, SEKDA, dan
perangkat TDB untuk melakukan rapat koordinasi tanggap darurat. Kelengkapan Pos
Lapangan SKPDB sama seperti kelengkapan yang dimiliki oleh Pos Komando TDB, yaitu
meja, kursi, radio komunikasi, telepon, daftar instansi dan nomer telepon yang bisa
dihubungi (dalam ruangan), scenario, papan informasi, dan perlengkapan tulis menulis;
juga dilengkapi dengan sketsel-sketsel yang berisi peta wilayah, peta operasi, data
sumberdaya manusia – perlengkapan dan peralatan sesuai yang telah disepakati dalam
rencana kontijensi ancaman banjir, laptop dan printer;
d. Pos Pendamping dan Pos Pendukung dapat diaktifkan jika diperlukan.
e. Pos Kesehatan dipimpin oleh Dinas Kesehatan. Semua instansi yang memiliki tugas
terkait penanganan kesehatan dalam tanggap darurat bencana bergabung di Pos
Kesehatan;
f. Pos Logistik dipimpin oleh Bidang Logistik BPBD. Semua instansi yang memiliki tugas
terkait penanganan logistic dalam tanggap darurat bencana bergabung di Pos Logistik;
g. Pos SAR dipimpin oleh BASARNAS. Semua instansi yang memiliki tugas terkait
penanganan pencarian dan penyelematan dalam tanggap darurat bencana bergabung
di Pos SAR;
h. Pos Tim Keamanan dan Keselamatan dipimpin oleh Kepolisian. Semua instansi yang
memiliki tugas terkait keamanan dan keselamatan dalam tanggap darurat bencana
bergabung di Pos Tim Keamanan dan Keselamatan.
8. Tim Evaluasi memberikan penjelasan mengenai tingkat dan bentuk latihan serta hal-hal yang
akan dievaluasi kepada Pelaku/pelaksana/pemain UJI POS KOMANDO;
9. Tim Pengendali bertugas mengendalikan jalannya latihan dengan memberikan stimulasi
kasus bagian per bagian kepada pelaku agar tidak menyimpang dari Skenario Latihan;
10. Pengendali Atas berperan sebagai instansi di tingkat atas ke tingkat bawah;
11. Pengendali Samping berperan sebagai instansi yang kedudukannya dalam satu level struktur
organisasi;
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 22 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
12. Pengendali Bawah berperan sebagai instansi di tingkat bawah dalam hirarki struktur
organisasi;
13. Tim Pengendali dan Tim Evaluasi berada di tempat terpisah dari pelaku sehingga mereka
dapat mengamati jalannya latihan tanpa mempengaruhi penyelesaian kasus oleh pelaku;
14. Selama latihan berlangsung, Pengendali dan Pelaku menggunakan alat komunikasi (HT dan
telepon) yang telah disiapkan dan harus mengetahui prosedur keamanan seandainya terjadi
kondisi darurat sesungguhnya;
G. UJI LAPANG OPERASI PENANGANAN TANGGAP DARURAT
UJI LAPANG dilakukan dengan melakukan langkah-langkah dalam scenario tanggap daruarat bencana
berdasarkan prosedur tetap masing-masing keahlian, sama persis dengan yang dilakukan dalam UJI POS
KOMANDO dan PEMANTAPAN UJI LAPANG. Perbedaannya adalah di dalam UJI POS KOMANDO, scenario
dilakukan tanpa pergerakan pasukan, dalam PEMANTAPAN UJI LAPANG scenario dilakukan dengan
pergerakan pasukan di lapangan namun jika terjadi kesalahan dalam langkah-langkah yang dilakukan
maka tim fasilitator akan menghentikan gerakan dan menjelaskan langkah yang salah tersebut, dan
kemudian meminta tim yang melakukan kesalahan melakukan kembali dengan tanpa kesalahan ;
sedangkan di UJI LAPANG, proses berlangsung terus tanpa bisa dihentikan walaupun terjadi kesalahan
dalam prosedur keahlian yang diujikan. Para Wasit (Wasit Daerah dan Wasit Tim) mencatat semua
kesalahan prosedur sebagai bahan evaluasi.
UJI LAPANG merupakan suatu metode latihan yang melibatkan asset dan personel sesungguhnya dalam
suatu rangkaian Skenario Latihan sederhana. UJI LAPANG dilaksanakan di daerah latihan dengan tidak
mengurangi realism latihan. Pemilihan lokasi uji lapang telah melewati proses kajian seperti yang telah
dijelaskan dalam halaman#5 laporan ini.
UJI LAPANG dilaksanakan setidaknya di (3) lokasi secara bersamaan sebagai bagian dari latihan dan uji
lapang, yaitu :
1. Pos Komando TDB;
2. Komplek Pos Lapangan SKPDB; yang terdiri atas Pos Lapangan, Pos Pendukung, dan Pos Pendamping
3. Lokasi masyarakat terpapar.
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 23 of 24
UJI LAPANG KESIAPSIAGAAN
SISTEM KOMANDO PENANGGULANGAN
DARURAT BENCANA
Proses Uji Lapang berlangsung dengan melaksanakan 4 Movement , sama seperti yang dilakukan pada
UJI RUANG, UJI POS KOMANDO dan PEMANTAPAN UJI LAPANG sebelumnya, yaitu :
1. MOVE 1 : EWS (Early Warning System);
2. MOVE 2 : Aktivasi Tanggap Darurat;
3. MOVE 3 : Operasi Tanggap Darurat;
4. MOVE 4 : Deaktivasi Tanggap Darurat Bencana.
UJI LAPANG Kesiapsiagaan dilakukan berdasarkan 4 MOVE dalam scenario rencana kontijensi
menghadapi ancmaan bencana banjir 2016 sesuai PP No, 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana. Perka BNPB No. 03/2016, Perka BNPB No. 24/2010, Perka BNPB No. 13/2010,
Perka BNPB 04/2009, Perka BNPB 6/2013, Perka BNPB 15/2011.
Dalam uji lapang kesiapsiagaan, protap yang digunakan adalah Protap yang termuat dalam Perka Perka
BNPB sesuai keahlian yang diujikan, yaitu Perka BNPB No. 03//2016, Perka BNPB No. 24/2010, Perka
BNPB No. 13/2010, Perka BNPB 04/2009, Perka BNPB 6/2013, Perka BNPB 15/2011; Selain itu juga
digunakan protap 1st Responder International. Proptap Life Saver International, dan Standard bantuan
kemanusiaan internasional.
Hasil uji lapang disajikan dalam evaluasi keahlian dalam Uji Lapang Komando Tanggap Darurat Bencana.
SELESAI
Tanty S Reinhart Thamrin (
[email protected])
Page 24 of 24