Academia.eduAcademia.edu

TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM

Humanistik Westen (dalam mulyana, google) menyatakan bahwa belajar sosial (juga dikenal sebagai belajar observanonal atau belajar vicarious atau belajar dan model) adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan, penguasaan, dalam kasus proses belajar imitasi, peniruan perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Didalamnya ada proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan terhadap oran tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan operant. Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian-kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada penamaan tentang proses belajar sebagaimana apa adanya seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. (Dalyono, 2012;43)

TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (LANJUTAN) Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik Westen (dalam mulyana, google) menyatakan bahwa belajar sosial (juga dikenal sebagai belajar observanonal atau belajar vicarious atau belajar dan model) adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan, penguasaan, dalam kasus proses belajar imitasi, peniruan perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Didalamnya ada proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan terhadap oran tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan operant. Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian-kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada penamaan tentang proses belajar sebagaimana apa adanya seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. (Dalyono, 2012;43) Prinsip-Prinsip Belajar menrut Teori Belajar sosial dan Humanistik Jeanne (2008;5) menyebutkan beberapa prinsip yang di terapkan dalam teori belajar sosial, yaitu: Belajar dengan mengamati Dari perspektif kondisioning operant, belajar seringkali merupakan proses trial and error. Teori belajar sosial menyatakan bahwa para seseorang dapat menguasai banyak respon baru dengan mengamati perilaku orang lain, atau model. Belajar sebagai proses internal yang bisa (dan bisa juga tidak) tercemin dalam perilaku. Beberapa dari hal-hal yang dipeajari orang muncul dalam perilaku mereka dengan segera, yang lain memengaruhi perilaku mereka dikemudian hari, dan yang lagi tidak mempengaruhi perilaku mereka sama sekali. Pengaruh timbal balik antara variable lingkungan, perilaku, dan individu. Perilaku yang berorientasi tujuan Orang seringkali menetapkan tujuan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan perilaku mereka berdasarkan tujuan itu, pada dasarnya mereka termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Pengaturan perilaku oleh diri sendiri. Rogers (dalam mulyana, google) menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistic yang pentng, diantaranya adalah sebagai berikut: Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami Belajar yang significant terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri. Belajar yang menyangkut suatu perubahan didalam persepsi mengenai dirinya sendiri, dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman diberikan itu semakin kecil. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas lebih mudah dicapai apabila terutama siswa dibiasakan untuk mawasdiri dan mengerikan dirinya. Penerapan Teori Belajar Sosial dan Humanistik dalam Pembelajaran Jeanne (2008;5) menyebutkan beberapa penerapan teori belajar sosial dalam pendidikan, yaitu: Bantulah siswa menguasai perilaku baru dengan lebih cepat dengan memodelkan (mencontohkan) perilaku itu. Ingatlah bahwa hasil pembelajaran yang baru tidak selalu Nampak seketika, melainkan bisa tercemin dalam perilaku siswa kelak di kemudian hari. Doronglah siswa membuat pilihan-pilihan yang akan mengarah pada pengalaman pengalaman belajar bermanfaat. Dorongah siswa menetapkan tujuan-tujuan yang produktif bagi diri mereka sendiri, khususnya yang menantang namun dapat dicapai. Ajari siswa strategi-strategi untuk membantu diri mereka sendiri berperilaku secara tepat dan belajar secara efektif. Dalam prakteknya teori humanistic cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir secara induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatkan siswa secara eksplisit belum ada pedoman baku tentang langkah langkah pembelajaran dengan pendekatan humanistic. (Dalyono, 2012;45) Kepustakaan Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyana. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. (online). (https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/teori-belajar-kognitif/teori-belajar-sosial.diakses 14 April 2015).