Academia.eduAcademia.edu

perilaku Individu dan Kelompok

PERILAKU INDIVIDU DAN KELOMPOK MAKALAH Dosen Pengampu: Indria Gutarayana,SE.,MM.,MAB Disusun Oleh: Anis Marcella (22105510007) Septi Dwi Rahmawati (22105510024) DEPARTEMEN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM BALITAR Semester 2022 / 2023 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Individu dan Kelompok”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asas-Asas Manajemen. Besar harapan kami agar makalah ini dapat menjadi referensi akademis dalam mempelajari studi mengenai Kewarganegaraan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat disempurnakan. Penuntasan makalah ini tidak terlepas dari kerja sama antar anggota kelompok yang terlibat secara langsung. Penulisan makalah ini diuji ketika pembelajaran secara bertatap muka. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih sebagai bentuk apresiasi atas semua yang telah diberikan selama proses penyusunan makalah ini. Terakhir, semoga siapapun yang membaca makalah ini mendapatkan manfaat baik secara akademis maupun non akademis. Blitar, 30 Mei 2023 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1 BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................. 2 2.1 Memahami Perilaku Individu............................................................. 2 2.2 Memahami Kelompok dan Tim Kerja ................................................ 3 2.3 Kelompok Formal dan Informal ......................................................... 7 BAB 3 PENUTUP ...................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10 ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompokkelompok seperti ini. Kelompok dapat mengubah motivasi individua tau kebutuhan dan bisa memegaruhi perilaku individu dalam satu kondisi organisasi. Hubungan antar individu dalam kelompok harus terjaga. Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat koletivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara Bersama dengan menampung sebagian besar aspirasi individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi, semakin puaslah anggota kelompok. Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya perubahan adalah perbedaaan individu yang ada di dalam organisasi, yang selanjutnya akan membentuk perilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku kelompok karena kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai perilaku kelompok dalam organisasi. (Desi Putri D. L., 2017) 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana memahami perilaku Individu b. Bagaimana memahami kelompok dan tim kerja c. Bagaimana kelompok formal dan informal 1.3 Tujuan Penulisan a. Memahami perilaku Individu b. Memahami kelompok dan tim kerja c. Mengetahui Bagaimana kelompok formal dan informal 1 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Memahami Perilaku Individu Menurut kamus bahasa Indonesia, individu adalah pribadi orang, seorang, organisme yang hidupnya sendiri Sedangkan perilaku adalah tingkah laku, tanggapan seseorang terhadap lingkungan. Jadi, Perilaku individu adalah perilaku seseorang sehari-hari di dalam kehidupannya. Faktor yang mempengaruhi perilaku individu adalah kepribadian, persepsi, sikap, kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, biografis, pengalaman dan kapasitas belajar. Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antaranya keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian (reward system), sistem pengendalian dan lain sebagainya. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Menurut Nimran, karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, kemampuan, persepsi dan sikap. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut. 1) Ciri-ciri biografis, yaitu ciri -ciri yang melekat pada individu. Antara lain: a. Umur b. Jenis kelamin c. Status perkawinan d. Jumlah atau banyaknya tanggungan e. Masa kerja 2) Kepribadian Kepribadian sebagai pengorganisasian yang dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian diri dengan lingkungannya” dia menambahkan bahwa kepribadian sebagai keseluruhan cara bagaimana individu beraksi dan berinteraksi dengan orang lain. 3) Kemampuan Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Kategori kemampuan dikelompokkan menjadi dua yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. 4) Persepsi 2 Persepsi sebagai suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan. Dia menambahkan bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi. 5) Sikap (Attitude) Sikap merupakan suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan padasituasi yang tepat. [3] Sikap merupakan satu faktor yang harus dipahami agar dapat memahami perilaku orang lain. Dengan saling memahami individu maka organisasi akan dapat dikelola dengan baik. 2.2 Memahami Kelompok dan Tim Kerja Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya. (Elina Dewi R, 2012) Perilaku seorang pekerja dapat menentukan keberhasilan atau prestasi kerja, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi seseorang dalam suatu organisasi tergantung pada efektivitas dirinya sendiri, kecapakan teknisnya, pengalaman manajerialnya juga peran yang dimainkan di organisasi. Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang, contohnya ketika berbicara kepada seseorang, mendengarkan seseorang teman kerja, mendokumen sebuah laporan, memasukan sebuah memo kedalam pengolahan data, membaca buku dan lain-lain. Kelompok didefinsikan, jika dua atau lebih karyawan yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan prestasi anggota dipengaruhi oleh perilaku dan prestasi anggota lainnya. Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku dan kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan prestasi anggota lainnya yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai sasaran tertentu. (Desi Putri d. , 2017) 3 A. Pengertian Kelompok Kelompok (group) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya: 1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masingmasing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain. 2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota. 3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu. 4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi. Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya. Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur, kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik. (Elina Dewi R E. D., 2012) B. Fungsi-Fungsi Kelompok Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah 4 yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit. Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan. (Elina Dewi R E. D., 2012) C. Manfaat Kelompok Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain: 1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya. 2. Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas. 3. Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak 4. Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan. 5. Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok 6. Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar. 7. Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan. (Elina Dewi R E. D., 2012) D. Perbedaan Kelompok dan Tim Stephen P. Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja dengan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan Keahlian. a. Sasaran 1. Kelompok: berbagi informasi, saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing. 2. Tim: kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha Bersama. b. Sinergi 5 1. Kelompok: Netral (kadang negatif) 2. Tim: positif melalui usaha yang terkoordinasi c. Akuntabilitas 1. Kelompok: Individu tidak saling melengkapi 2. Tim: individual dan saling melengkapi d. Keahlian 1. Kelompok: Acak dan jarang 2. Tim: saling mengganti Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali sematamata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input. Contoh perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut: a. Kelompok: 1. 2. 3. 4. Anggota beranggapan pengelompokan hanya sekedar administrasi. Pendekatan hanya sebagai tenaga bayaran. Mengerjakan tugas bagian masing-masing masih harus diperintah. Dalam penyampaian saran harus berhati-hati, karena dapat dianggap sebagai upaya untuk memecah belah. 5. Dalam penerapan hasil kerja sangat dibatasi oleh pemimpin. 6. Anggota tidak berperan aktif terhadap pengambilan keputusan. b. Tim: 1. Anggota menyadari ketergantungan satu sama lain,dan tidak mencari keuntungan pribadi. 2. Adanya komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai. 3. Rasa peka, atau sadar diri terhadap tugas masing-masing, yang dapat dikontribusikan untuk keberhasilan. 4. Bekerja dalam suasana saling percaya, saran dapat diterima dengan terbuka. 5. Penerapan hasil kerja sangat didukung oleh tim. 6. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 6 2.3 Kelompok Formal dan Informal Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk dengan struktur dan tujuan yang jelas untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota-anggotanya biasanya diangkat oleh organisasi sejumlah orang yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal ini. Dan contoh dari kelompok formal ini misalnya kepanitiaan, unit-unit kerja tertentu seperti tim manajer kelompok tukang pembersih, kelompok penyelenggara acara, departemen kecil, kelompok kerja, tim proyek dan sebagainya. Akan tetapi, sebagai akibat dari interaksi yang terjadi setiap hari, di antara anggota kelompok formal akan terjadi hubungan-hubungan yang akrab sehingga muncul apa yang disebut dengan kelompok-kelompok informal. Sehubungan dengan ini kelompok yang tidak sengaja dibentuk dan tidak memiliki struktur tugas yang tegas dan jelas muncul atas dasar minat yang sama, kedekatan dan persahabatan. Kelompok formal juga mempunyai ciri-ciri yaitu: a. b. c. d. e. f. g. Adanya peraturan yang tegas dan mengikat Tujuan kelompok formal untuk menyelesaikan tugas tertentu Seluruh anggota wajib menaati peraturan dalam organisasi Terdapat peran dan kedudukan dalam kelompok Hubungan yang berlangsung tidak bersifat pribadi Struktur organisasi kelompok formal tersusun dengan baik Adanya alat komunikasi yang digunakan sesuai tugas anggota kelompok (Fajri, 2022) Jadi, kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses integrasi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat, keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. Kelompok informal sering timbul dan berkembang dalam kelompok formal, karena adanya beberapa anggota secara tertentu mempunyai nilai-nilai yang sama yang perlu ditularkan sesame anggota. (Desy Putri, 2017) Kelompok informal juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. Terbentuknya kelompok karena kebutuhan yang sama Status kelompok tidak memiliki izin Sifat kelompok tidak mengikat Memiliki loyalitas tinggi antar anggota Tidak teroganisir Tidak ada aturan yang mengikat dan tertulis (Fajri, 2022) 7 Adanya kelompok dapat memberikan sesuatu yang diharapkan anggotanya dari kelompoknya. Alasan dibentuknya antara lain adalah: a. Sosial: Merasa mendapatkan kepuasan dan terpenuhi kebutuhannya dalam kelompok, terutama kebutuhan sosial. b. Rasa aman c. Merasa puas d. Penghargaan e. Kedekatan f. Daya Tarik 8 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompokkelompok yang dapat mengubah motivasi individu atau kebutuhan dan bisa memegaruhi perilaku individu dalam satu kondisi organisasi. Hubungan antar individu dalam kelompok harus terjaga. Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat koletivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara Bersama dengan menampung sebagian besar aspirasi individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi, semakin puaslah anggota kelompok. 9 DAFTAR PUSTAKA Desi Putri, d. (2017, Oktober). PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI. 6. Retrieved Mei 31, 2023, from https://id.scribd.com/document/364185618/Makalah-PerilakuKelompok-dalam-Organisasi Desi Putri, D. L. (2017, Oktober). PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI. 4. Retrieved Mei 31, 2023, from https://id.scribd.com/document/364185618/Makalah-PerilakuKelompok-dalam-Organisasi Desy Putri, D. L. (2017, Oktober). PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI. 9-10. Retrieved Mei 31, 2023, from https://id.scribd.com/document/364185618/Makalah-PerilakuKelompok-dalam-Organisasi Elina Dewi R, E. D. (2012, Mei 12). KELOMPOK DAN TIM. 5. Retrieved Juni 1, 2023, from https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=&cad=rja&uact=8&ved=0CAIQw7AJahcKEwi4x6iGqKL_AhUAAA AAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Frp.liu233w.com%3A443%2Fhttp%2Fymayowan.lecture.ub.ac.i d%2Ffiles%2F2012%2F01%2Fmakalah-KELOMPOK-DANTIM.doc&psig=AOvVaw07KqZHeCo4CeDn4UB3lyLi&u Elina Dewi R, E. D. (2012, Mei 12). KELOMPOK DAN TIM. 7. Retrieved Juni 1, 2023, from https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=&cad=rja&uact=8&ved=0CAIQw7AJahcKEwi4x6iGqKL_AhUAAA AAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Frp.liu233w.com%3A443%2Fhttp%2Fymayowan.lecture.ub.ac.i d%2Ffiles%2F2012%2F01%2Fmakalah-KELOMPOK-DANTIM.doc&psig=AOvVaw07KqZHeCo4CeDn4UB3lyLi&u Elina Dewi R, E. D. (2012, Mei 12). KELOMPOK DAN TIM. 9-10. Retrieved Juni 1, 2023, from https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=&cad=rja&uact=8&ved=0CAIQw7AJahcKEwi4x6iGqKL_AhUAAA AAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Frp.liu233w.com%3A443%2Fhttp%2Fymayowan.lecture.ub.ac.i d%2Ffiles%2F2012%2F01%2Fmakalah-KELOMPOK-DANTIM.doc&psig=AOvVaw07KqZHeCo4CeDn4UB3lyLi&u Fajri, D. L. (2022, September 21). katadata.co.id. Retrieved Mei 31, 2023, from katadata.co.id Web Site: 10 https://katadata.co.id/intan/berita/632adf5ae3f7c/kelompok-formaladalah-kelompok-terstruktur-ini-ciri-dan-contohnya 11