Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan tela... more Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai kemajuan yang cukup pesat, bahkan pada saat ini peternakan di Indonesia sudah banyak yang berskala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Usaha ternak merupakan suatu proses mengkombinasikan faktor – faktor produksi berupa lahan, ternak, tenaga kerja, dan juga modal untuk menghasilkan produk peternakan. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan manajemen atau pengelolaan. Produktivitas ternak dapat ditingkatkan dengan memperbaiki efesiensi produksi, antara lain meningkatkan kelahiran pedet, memperpendek jarak beranak, memperpanjang masa produksi, serta mengoptimalkan pengelolaan perkawinan guna menyediakan bakalan. Aspek pasar dan pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Pemasaran secara definitif dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha (bisnis) di mana komoditas yang terdiri dari jasa dan barang-barang diarahkan dari produsen ke konsumen. Beberapa hal yang terdapat pada aspek pemasaran adalah Spesifikasi Produk, Segmentasi Produk Pasar, Strategi Promosi, Analisis Situasi Pasar, Analisis Pesaing. Lokasi peternakan kerbau berada di desa kendawi kecamatan dabun gelang kabupaten gayo lues, Aceh. Kabupaten Gayo Lues memiliki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT. Wilayah pembangunan lokasi peternakan tersebut jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar. Kandang yang digunakan untuk peternakan kerbau yaitu kandang free stall. Kandang freestall sangat baik untuk sapi perah dimana kandang tersebut sapi dapat bergerak bebas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang diberi sekatan untuk masing-masing ternak. Ukuran kandang free stall dengan luas dsekitar 3 m2 untuk satu ekor dengan total 300 ekor pemeliharaan. Lantai kandang mengunakan lantai non liter dengan atap kandang menggunakan asbes. Bangunan pendukung dapat berupa bangunan gudang, kantor dan kamar susu, serta jenis kandang pendukung lainnya. Jenis kandang yang ada dipeternakan ini berdasarkan fase ternaknya yaitu kandang pedet, kandang dara, kandang induk dan kandang sapi kering.
Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh.
Tabik ! Jalasveva Jayamahe !
Puji syukur kami haturka... more Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh. Tabik ! Jalasveva Jayamahe ! Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan semesta alam yang telah mengumpulkan kami dan memperlancar keberjalanan kegiatan kami mulai dari pra-kegiatan sampai dengan terlaksanannya kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019 ini. Sesungguhnya, keberhasilan menyelesaikan tugas inipun tak terelakan dari jerih payah para pioner kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019 yang telah merelakan waktu, tenaga, dan segala usahanya d i f o k u s k a n p a d a p e n g a b d i a n i n i . Kepada seluruh elemen, baik pihak Universitas Jenderal Soedirman selaku almamater kami, Kementerian Koordinator Kemaritiman Indonesia, maupun pelaksana daerah Kabupaten Gresik terkhusus perangkat desa dan masyarakat Desa Daun di Pulau Bawean kami haturkan rasa terimakasih kami untuk segala bentuk kerjasamanya. Semesta selalu mempunyai cara mempertemukan, dan menyatukan tujuan baik dari manusia-manusianya. Beruntung, dalam keberjalanan kegiatan KKN Ekspedisi Nusantar Jaya 2019 saya, selaku Koordinator bisa dibersamai dan dibantu oleh rekan kerja yang luar biasa. Keberagaman kami menjadikan kami kuat dalam menentukan prinsip kebersamaan dalam penyelesaian masalah dimasyarakat sebagai amanah dari kegiatan pengabdian ini. ... ... .............
Melalui buku album ini, semoga segala kenangan bisa dirajut kembali, rasa bahagia dan duka bisa dilebur untuk mengobati rasa rindu terhadap sesama. Dan semoga, dengan ini bisa menjadi pengingat kita dimanapun, kapanpun, bersama siapapun kita sukses agar supaya selalu bisa merapal doa terbaik untuk sesama, utamanya yang menjadi bagian dari tim KKN Ekspedisi Nusantara Jaya Universitas Jenderal Soedirman 2019 ini. Salam hangat, Tertanda. Mohamad Zaki Nufus
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, seh... more KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Ternak Perah dengan lancar. Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam proses penyusunan. Penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadapara asisten praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah FalkultasPeternakanUnsoed. MakalahIlmuTernak Perah inidisusun untuk sebagai syarat telah mengikuti diskusi praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah. Makalahinijuga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat komponen penilaian darimatakuliahIlmuTernakPerah. Makalah ini berisi sumber-sumberdanpembahasan-pembahasanberdasarkan literatur pustaka yang sesuai. Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekeliruan dari penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalahini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan demi terwujudnya makalahIlmuTernak Perah yang lebih baik diwaktu mendatang.
Manajemen reproduksi merupakan bagian yang amat penting dalam suatu usaha peternakan karena daya ... more Manajemen reproduksi merupakan bagian yang amat penting dalam suatu usaha peternakan karena daya reproduksi kelompok ternak yang tinggi disertai dengan manajemen reproduksi yang baik akan menghasilkan efisiensi yang tinggi dengan produktivitas ternak yang tinggi pula. Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi ternak di Indonesia adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yangditandai dengan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional, belum berorientasi agribisnis dan tidak memperhatikan faktor produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Reproduksi sapi pada suatu peternakan dapat diketahui dari kinerja reproduksinya. Kinerja reproduksi sapi perah dapat dilihat dari berbagai parameter, diantaranya adalah umur sapi dara saat birahi, kawin, bunting dan beranak pertama, jarak waktu saat beranak sampai dengan IB pertama (post partum mating), jarak waktu saat beranak sampai terjadi kebuntingan (days open), angka gangguan reproduksi, dan angka keberhasilan pelaksanaan IB.
Indonesia is unquestionably one of the world’s top biodiversity rich countries and thus a priorit... more Indonesia is unquestionably one of the world’s top biodiversity rich countries and thus a priority for global conservation. The Indonesian archipelago’s 17,000 islands are home to roughly 12% of the world’s mammals, 16% of the world’s reptiles and amphibians, 17% of the world’s birds, and 25% of global fish populations. Yet this biodiversity faces a myriad of threats including logging and palm oil plantation expansion. We cannot deny the fact that Indonesia still has several problems related to its biodiversity especially the fauna issues. One of the biggest problems that Indonesia is working really hard to solve is that the decreasing number of Orangutans in Sumatera and Kalimantan. Orangutans are exclusively Asian species of extant great apes. Native to Indonesia and Malaysia, Orangutans are currently found in only the rainforests of Sumatera and Kalimantan.Clearing forests to plant palm oil for industry and firing the forest in terms of building houses are destructions which cause Orangutans lose their habitat. Orangutans are often killed by unresponsible people for reason which does not make sense. Besides, not only try to destroy Orangutan’s habitat and kill them, people also make Orangutans as the comodity of trading. Surely it leads to the extinction of Orangutans. The purpose of this paper is to know what makes Orangutans become endangered, to raise awareness about our surroundings, and to explain what we can do to help orangutans. There should be cooperation between all parties so the preservation of Orangutans can be done properly. Thegovernment must be forceful to apply the law. All the parties can do the preservation by joining animal-caring activity or movement, buying FSC-certified products, avoiding products that contain palm oil, becoming an activist for conservation, and spreading the words about conservation. It is a hard yet easy job to preserve the animal and nature for the generation to come.
Poverty is happening all over the world. By 2017, poverty remains the world's number one issue. A... more Poverty is happening all over the world. By 2017, poverty remains the world's number one issue. Approximately 896 million people in developing countries live at $ 1.90 a day or less and 22,000 children die every day due to poverty conditions. Problems like hunger, sickness, and thirst for all causes and effects of poverty. Almost all potential poverty impacts affect the lives of children. Education in various forms is the key to breaking the cycle of poverty. That's why House of You is here to provide educational intake to them. House of you is a place to give them about self-awarness, motivation, and education for them. Education Focus given by " House of You " is English education. English is the official language for " de jure " there are 54 countries that are admitted into the official language of the State de facto there are 3 countries. Which is used in various countries. For this reason, it is important to give them basic knowledge of English. The learning offered is with SSP (Sing, Speak and Practice). The result of the existence of the house of you is able to overcome the limitations of ability, reduce poverty, promote human resources, as a container of potential development and specialization owned, creating the next generation and prevent the generation of "fools" generation.
Trash still give rise to problems which are difficult to control. Indonesian cities are facing se... more Trash still give rise to problems which are difficult to control. Indonesian cities are facing serious problems managing municipal solid waste (MSW). This problem occurs because of a lack of concern for everyone to dispose of waste in place. The waste bins for education should be given as early as possible to children, so that children are increasingly concerned about the environment.
As one of the most populous developing countries on earth, Indonesia is one of its main polluters... more As one of the most populous developing countries on earth, Indonesia is one of its main polluters. Inaction on waste pollution may not only cause irreversible damage to the local environment and livelihoods, but also affect other countries and damage shared oceans.Garbage or waste become a serious problem in Indonesia. Based on Environment and Forestry Minister2007, volume of garbage in 194 cities reach 666 million litre or equivalent as 42 kilograms which is the composition consist of 14% or 6 millions ton. Meanwhile, according to the other data reveal that the amount of household waste generated nationwide has increased to 175,000 tons each day or around 64 million tons per year. The results of the survey came as Environment and Forestry Minister, Siti Nurbaya Bakar, on June 23th said that household waste in the country hadreached an alarming level due, in part, to the lack of infrastructure and poor environmental awareness. The ministry previously predicted that waste in major urban centers in Indonesia increases by 2% to 4% annually. The figure is equivalent to around 256 kg of waste per person each year or less than half of what the US (760 kg) or Australia (690 kg) produces, but unlike these countries, only a small percentage of solid waste in Indonesia is adequately processed. According to various estimates around 50% of Indonesia’s households dispose of waste directly to water bodies, including rivers, and the remainder is mostly burned or buried at open dumpsites and non-sanitary landfills. The problem is noticeably worse in urban areas which caused by rapid population and diverse activities such as in Jakarta, Surabaya, Bandung and etc. Around 37% of the waste generated in Indonesia originates in the country’s 30 biggest cities, according to figures by the Indonesia Solid Waste Association (InSWA). According to figures from the United Nations Environment Program (UNEP), around 74% of Indonesia’s solid waste in 2001 was biodegradable, 10% paper, 8% plastic and 4% glass and metal. Yet by 2008 plastic had nearly doubled to 14% and, according to Bakar, reached 50% in 2015. Non-biodegradable waste have a lot negatively effects, besides of unpleasant smell, it can be sanitary hazards, affect local economies, thehealth of residents and even security stability. According to the Environment and Forestry Ministry, domestic waste contributes to around 80% of pollution in rivers nationwide. Most of this waste is significantly caused by household solid waste.
Indonesia is a nautical country from Sabang to marauke. The thousands of islands, the long coastl... more Indonesia is a nautical country from Sabang to marauke. The thousands of islands, the long coastline and the vast sea of which 75% of the Indonesian territory is the ocean make Indonesia as a world-famous maritime nation. President of Indonesia Joko Widodo states "the sea is not only a source of life and the future of the nation, but also as a unifying tool of 17 thousand islands in the archipelago. He invites the community to take care of and utilize natural resources (SDA) marine Indonesia responsibly "(Suara.com). So much of the natural beauty of the Indonesian Sea, ranging from coral reefs and diverse fish to attract tourists both locally and internationally. But unfortunately, Indonesia is a maritime country but Indonesia is the 2nd country contributor of plastic waste to the sea after China. Most people who are not yet aware of the impact of waste disposed into the sea itself, there are still many people who have not utilized the sea as the largest natural resources in Indonesia, especially in Central Sulawesi.
Pemilihan Bibit
Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihar... more Pemilihan Bibit Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi bukan untuk dikonsumsi. Pemeliharaaan ayam bibit merupakan pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang dipelihara bersama-sama pejantan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Ada empat usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk menghasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilakan ayam pembibit buyut (great grand parent stock), pembibitan untuk ayam pembibit nenek (grand parent stock) dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock) (Suharno, 2012).
Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan strategis untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil dalam menyediakan pangan asal ternak yang berdaya saing tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang bermutu diperlukan penemuan bibit ternak unggul yang ditemukan melalui pemuliaan serta proses sertifikasi. Kegiatan pembibitan ternak meliputi pemuliaan, pembudidayaan, perkembangbiakan, pengawasan penyakit, penyebaran, peredaran, pengawasan mutu, pelestarian sumber daya ternak, pengendalian lingkungan serta pengembangan usaha pembibitan yang dapat dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta (Risyana, 2008).
Perkandangan Kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam beternak Kandang sistem tertutup atau closed house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam (Rasyaf, 2000). Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimiliknya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen bagi kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30⁰C. Sistem kedua adalah Evaporation Cooling System (ECS) dengan memberikan kelebihan pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina (Dahlan dan Hudi, 2011)
Biosecurity mulai dari gerbang utama farm, gerbang area kandang dan pintu kandang. Menurut Winkel (1997) bahwa biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Segal dan Almond (2008) menyatakan bahwa alat dan bahan pendukung biosecurity yaitu pagar keliling farm, pintu gerbang, ruang semprot untuk lalu lintas mobil, pintu khusus dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, buku tamu, kotak barang dengan lampu ultraviolet, desinfektan, peralatan mandi dan keramas, pakaian khusus kandang, sepatu, tempat celup kaki dan tangan, kompresor dan tangki pencampuran larutan desinfektan serta tempat pembakaran bangkai ayam. Fadillah dkk. (2007) menyatakan bahwa program biosecurity dilakukan dengan beberapa tahap dan ditempat yang berbeda, yaitu program biosecurity di pintu gerbang dan program biosecurity di sekitar dan di dalam kandang.
Pakan dan Air Minum Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi (Suprijatna, 2005). Pakan merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi produksi daging dan telur yang diinginkan oleh peternak. Berkembangnya industri pakan untuk mendukung perkembangan unggas terlihat dari berkembangnya pabrik pakan yang memproduksi pakan unggas. Jumlah produksi pakan dari tahun dapat dilihat dari peningkatan permintaan pakan (Suci dan Hermana, 2012) Pakan harus mengandung zat makanan (protein, energi, lemak, mineral, vitamin dan air) yang cukup. Khusus kandungan protein perlu dipertimbangkan secara serius tentang kandungan asam amino esensial, terutama methionine, lysine dan trypthopan, mengingat umumnya bahan pakan asal daerah tropik kandungan asam amino rendah. Selain asam amino juga perlu ditambahkan imbangan kalori dengan protein (Rosidi dkk., 2000).
Pemeliharaan Yuwanta (1993) menyatakan bahwa pemeliharaan adalah hal yang paling utama di atas segalanya dalam usaha ayam bibit. Bibit yang bagus tidak akan berproduksi maksimal jika pakan dan metode pemeliharaan yang diterapkan itu salah. Sebaliknya, bibit yang kualitasnya biasa saja dapat menghasilkan jumlah telur yang optimal jika menggunakan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan secara terprogram, maka hasil yang optimal dapat tercapai, dan resiko penyakit maupun kematian dapat diminimalisir.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan, Desa Samirono, Ke... more Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan, Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kegiatan kerja praktik dimulai dari tanggal 17 Januari – 17 Februari 2016. Tujuan dilaksanakan kerja praktik adalah untuk mempelajari tata laksana dan manajemen pemeliharaan sapi potong serta dapat mengaplikasikan kepada masyarakat. Materi yang digunakan untuk kerja praktik di PT Tri Nugraha Farm adalah sapi potong bangsa Simmental dan Limousin. Sapi berjumlah 556 ekor yang ditempatkan di dalam kandang A, B, C, D, E, F, K, L, M, N, O, P, Q, R, S. Sapi ditempatkan di dalam kandang ganda dengan model taill to taill dan head to head dengan central allay serta model atap tipe monitor. Bahan pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT Tri Nugraha Farm adalah berupa konsentrat dan jerami. Konsentrat terdiri dari campuran sumber energi, sumber protein, sumber mineral. Sistem pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan hand feeding, pakan diberikan setiap pagi, siang, dan malam. Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum. Kegiatan penggemukan memperoleh keuntungan Rp. 218.963.426,- . R/C rasio 1 dan Rentabilitas 2,07 persen per periode. Titik impas dicapai pada penjualan sapi 556 ekor (250.806) dengan biaya variabel per satuan produk sebesar Rp Rp 46.479 atau mendapatkan penerimaan sebesar 10.756.900.000,-/periode.
Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan tela... more Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai kemajuan yang cukup pesat, bahkan pada saat ini peternakan di Indonesia sudah banyak yang berskala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Usaha ternak merupakan suatu proses mengkombinasikan faktor – faktor produksi berupa lahan, ternak, tenaga kerja, dan juga modal untuk menghasilkan produk peternakan. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan manajemen atau pengelolaan. Produktivitas ternak dapat ditingkatkan dengan memperbaiki efesiensi produksi, antara lain meningkatkan kelahiran pedet, memperpendek jarak beranak, memperpanjang masa produksi, serta mengoptimalkan pengelolaan perkawinan guna menyediakan bakalan. Aspek pasar dan pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Pemasaran secara definitif dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha (bisnis) di mana komoditas yang terdiri dari jasa dan barang-barang diarahkan dari produsen ke konsumen. Beberapa hal yang terdapat pada aspek pemasaran adalah Spesifikasi Produk, Segmentasi Produk Pasar, Strategi Promosi, Analisis Situasi Pasar, Analisis Pesaing. Lokasi peternakan kerbau berada di desa kendawi kecamatan dabun gelang kabupaten gayo lues, Aceh. Kabupaten Gayo Lues memiliki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT. Wilayah pembangunan lokasi peternakan tersebut jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar. Kandang yang digunakan untuk peternakan kerbau yaitu kandang free stall. Kandang freestall sangat baik untuk sapi perah dimana kandang tersebut sapi dapat bergerak bebas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang diberi sekatan untuk masing-masing ternak. Ukuran kandang free stall dengan luas dsekitar 3 m2 untuk satu ekor dengan total 300 ekor pemeliharaan. Lantai kandang mengunakan lantai non liter dengan atap kandang menggunakan asbes. Bangunan pendukung dapat berupa bangunan gudang, kantor dan kamar susu, serta jenis kandang pendukung lainnya. Jenis kandang yang ada dipeternakan ini berdasarkan fase ternaknya yaitu kandang pedet, kandang dara, kandang induk dan kandang sapi kering.
Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh.
Tabik ! Jalasveva Jayamahe !
Puji syukur kami haturka... more Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh. Tabik ! Jalasveva Jayamahe ! Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan semesta alam yang telah mengumpulkan kami dan memperlancar keberjalanan kegiatan kami mulai dari pra-kegiatan sampai dengan terlaksanannya kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019 ini. Sesungguhnya, keberhasilan menyelesaikan tugas inipun tak terelakan dari jerih payah para pioner kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019 yang telah merelakan waktu, tenaga, dan segala usahanya d i f o k u s k a n p a d a p e n g a b d i a n i n i . Kepada seluruh elemen, baik pihak Universitas Jenderal Soedirman selaku almamater kami, Kementerian Koordinator Kemaritiman Indonesia, maupun pelaksana daerah Kabupaten Gresik terkhusus perangkat desa dan masyarakat Desa Daun di Pulau Bawean kami haturkan rasa terimakasih kami untuk segala bentuk kerjasamanya. Semesta selalu mempunyai cara mempertemukan, dan menyatukan tujuan baik dari manusia-manusianya. Beruntung, dalam keberjalanan kegiatan KKN Ekspedisi Nusantar Jaya 2019 saya, selaku Koordinator bisa dibersamai dan dibantu oleh rekan kerja yang luar biasa. Keberagaman kami menjadikan kami kuat dalam menentukan prinsip kebersamaan dalam penyelesaian masalah dimasyarakat sebagai amanah dari kegiatan pengabdian ini. ... ... .............
Melalui buku album ini, semoga segala kenangan bisa dirajut kembali, rasa bahagia dan duka bisa dilebur untuk mengobati rasa rindu terhadap sesama. Dan semoga, dengan ini bisa menjadi pengingat kita dimanapun, kapanpun, bersama siapapun kita sukses agar supaya selalu bisa merapal doa terbaik untuk sesama, utamanya yang menjadi bagian dari tim KKN Ekspedisi Nusantara Jaya Universitas Jenderal Soedirman 2019 ini. Salam hangat, Tertanda. Mohamad Zaki Nufus
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, seh... more KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Ternak Perah dengan lancar. Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam proses penyusunan. Penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadapara asisten praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah FalkultasPeternakanUnsoed. MakalahIlmuTernak Perah inidisusun untuk sebagai syarat telah mengikuti diskusi praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah. Makalahinijuga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat komponen penilaian darimatakuliahIlmuTernakPerah. Makalah ini berisi sumber-sumberdanpembahasan-pembahasanberdasarkan literatur pustaka yang sesuai. Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekeliruan dari penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalahini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan demi terwujudnya makalahIlmuTernak Perah yang lebih baik diwaktu mendatang.
Manajemen reproduksi merupakan bagian yang amat penting dalam suatu usaha peternakan karena daya ... more Manajemen reproduksi merupakan bagian yang amat penting dalam suatu usaha peternakan karena daya reproduksi kelompok ternak yang tinggi disertai dengan manajemen reproduksi yang baik akan menghasilkan efisiensi yang tinggi dengan produktivitas ternak yang tinggi pula. Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi ternak di Indonesia adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yangditandai dengan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional, belum berorientasi agribisnis dan tidak memperhatikan faktor produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Reproduksi sapi pada suatu peternakan dapat diketahui dari kinerja reproduksinya. Kinerja reproduksi sapi perah dapat dilihat dari berbagai parameter, diantaranya adalah umur sapi dara saat birahi, kawin, bunting dan beranak pertama, jarak waktu saat beranak sampai dengan IB pertama (post partum mating), jarak waktu saat beranak sampai terjadi kebuntingan (days open), angka gangguan reproduksi, dan angka keberhasilan pelaksanaan IB.
Indonesia is unquestionably one of the world’s top biodiversity rich countries and thus a priorit... more Indonesia is unquestionably one of the world’s top biodiversity rich countries and thus a priority for global conservation. The Indonesian archipelago’s 17,000 islands are home to roughly 12% of the world’s mammals, 16% of the world’s reptiles and amphibians, 17% of the world’s birds, and 25% of global fish populations. Yet this biodiversity faces a myriad of threats including logging and palm oil plantation expansion. We cannot deny the fact that Indonesia still has several problems related to its biodiversity especially the fauna issues. One of the biggest problems that Indonesia is working really hard to solve is that the decreasing number of Orangutans in Sumatera and Kalimantan. Orangutans are exclusively Asian species of extant great apes. Native to Indonesia and Malaysia, Orangutans are currently found in only the rainforests of Sumatera and Kalimantan.Clearing forests to plant palm oil for industry and firing the forest in terms of building houses are destructions which cause Orangutans lose their habitat. Orangutans are often killed by unresponsible people for reason which does not make sense. Besides, not only try to destroy Orangutan’s habitat and kill them, people also make Orangutans as the comodity of trading. Surely it leads to the extinction of Orangutans. The purpose of this paper is to know what makes Orangutans become endangered, to raise awareness about our surroundings, and to explain what we can do to help orangutans. There should be cooperation between all parties so the preservation of Orangutans can be done properly. Thegovernment must be forceful to apply the law. All the parties can do the preservation by joining animal-caring activity or movement, buying FSC-certified products, avoiding products that contain palm oil, becoming an activist for conservation, and spreading the words about conservation. It is a hard yet easy job to preserve the animal and nature for the generation to come.
Poverty is happening all over the world. By 2017, poverty remains the world's number one issue. A... more Poverty is happening all over the world. By 2017, poverty remains the world's number one issue. Approximately 896 million people in developing countries live at $ 1.90 a day or less and 22,000 children die every day due to poverty conditions. Problems like hunger, sickness, and thirst for all causes and effects of poverty. Almost all potential poverty impacts affect the lives of children. Education in various forms is the key to breaking the cycle of poverty. That's why House of You is here to provide educational intake to them. House of you is a place to give them about self-awarness, motivation, and education for them. Education Focus given by " House of You " is English education. English is the official language for " de jure " there are 54 countries that are admitted into the official language of the State de facto there are 3 countries. Which is used in various countries. For this reason, it is important to give them basic knowledge of English. The learning offered is with SSP (Sing, Speak and Practice). The result of the existence of the house of you is able to overcome the limitations of ability, reduce poverty, promote human resources, as a container of potential development and specialization owned, creating the next generation and prevent the generation of "fools" generation.
Trash still give rise to problems which are difficult to control. Indonesian cities are facing se... more Trash still give rise to problems which are difficult to control. Indonesian cities are facing serious problems managing municipal solid waste (MSW). This problem occurs because of a lack of concern for everyone to dispose of waste in place. The waste bins for education should be given as early as possible to children, so that children are increasingly concerned about the environment.
As one of the most populous developing countries on earth, Indonesia is one of its main polluters... more As one of the most populous developing countries on earth, Indonesia is one of its main polluters. Inaction on waste pollution may not only cause irreversible damage to the local environment and livelihoods, but also affect other countries and damage shared oceans.Garbage or waste become a serious problem in Indonesia. Based on Environment and Forestry Minister2007, volume of garbage in 194 cities reach 666 million litre or equivalent as 42 kilograms which is the composition consist of 14% or 6 millions ton. Meanwhile, according to the other data reveal that the amount of household waste generated nationwide has increased to 175,000 tons each day or around 64 million tons per year. The results of the survey came as Environment and Forestry Minister, Siti Nurbaya Bakar, on June 23th said that household waste in the country hadreached an alarming level due, in part, to the lack of infrastructure and poor environmental awareness. The ministry previously predicted that waste in major urban centers in Indonesia increases by 2% to 4% annually. The figure is equivalent to around 256 kg of waste per person each year or less than half of what the US (760 kg) or Australia (690 kg) produces, but unlike these countries, only a small percentage of solid waste in Indonesia is adequately processed. According to various estimates around 50% of Indonesia’s households dispose of waste directly to water bodies, including rivers, and the remainder is mostly burned or buried at open dumpsites and non-sanitary landfills. The problem is noticeably worse in urban areas which caused by rapid population and diverse activities such as in Jakarta, Surabaya, Bandung and etc. Around 37% of the waste generated in Indonesia originates in the country’s 30 biggest cities, according to figures by the Indonesia Solid Waste Association (InSWA). According to figures from the United Nations Environment Program (UNEP), around 74% of Indonesia’s solid waste in 2001 was biodegradable, 10% paper, 8% plastic and 4% glass and metal. Yet by 2008 plastic had nearly doubled to 14% and, according to Bakar, reached 50% in 2015. Non-biodegradable waste have a lot negatively effects, besides of unpleasant smell, it can be sanitary hazards, affect local economies, thehealth of residents and even security stability. According to the Environment and Forestry Ministry, domestic waste contributes to around 80% of pollution in rivers nationwide. Most of this waste is significantly caused by household solid waste.
Indonesia is a nautical country from Sabang to marauke. The thousands of islands, the long coastl... more Indonesia is a nautical country from Sabang to marauke. The thousands of islands, the long coastline and the vast sea of which 75% of the Indonesian territory is the ocean make Indonesia as a world-famous maritime nation. President of Indonesia Joko Widodo states "the sea is not only a source of life and the future of the nation, but also as a unifying tool of 17 thousand islands in the archipelago. He invites the community to take care of and utilize natural resources (SDA) marine Indonesia responsibly "(Suara.com). So much of the natural beauty of the Indonesian Sea, ranging from coral reefs and diverse fish to attract tourists both locally and internationally. But unfortunately, Indonesia is a maritime country but Indonesia is the 2nd country contributor of plastic waste to the sea after China. Most people who are not yet aware of the impact of waste disposed into the sea itself, there are still many people who have not utilized the sea as the largest natural resources in Indonesia, especially in Central Sulawesi.
Pemilihan Bibit
Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihar... more Pemilihan Bibit Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi bukan untuk dikonsumsi. Pemeliharaaan ayam bibit merupakan pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang dipelihara bersama-sama pejantan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Ada empat usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk menghasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilakan ayam pembibit buyut (great grand parent stock), pembibitan untuk ayam pembibit nenek (grand parent stock) dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock) (Suharno, 2012).
Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan strategis untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil dalam menyediakan pangan asal ternak yang berdaya saing tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang bermutu diperlukan penemuan bibit ternak unggul yang ditemukan melalui pemuliaan serta proses sertifikasi. Kegiatan pembibitan ternak meliputi pemuliaan, pembudidayaan, perkembangbiakan, pengawasan penyakit, penyebaran, peredaran, pengawasan mutu, pelestarian sumber daya ternak, pengendalian lingkungan serta pengembangan usaha pembibitan yang dapat dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta (Risyana, 2008).
Perkandangan Kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam beternak Kandang sistem tertutup atau closed house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam (Rasyaf, 2000). Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimiliknya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen bagi kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30⁰C. Sistem kedua adalah Evaporation Cooling System (ECS) dengan memberikan kelebihan pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina (Dahlan dan Hudi, 2011)
Biosecurity mulai dari gerbang utama farm, gerbang area kandang dan pintu kandang. Menurut Winkel (1997) bahwa biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Segal dan Almond (2008) menyatakan bahwa alat dan bahan pendukung biosecurity yaitu pagar keliling farm, pintu gerbang, ruang semprot untuk lalu lintas mobil, pintu khusus dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, buku tamu, kotak barang dengan lampu ultraviolet, desinfektan, peralatan mandi dan keramas, pakaian khusus kandang, sepatu, tempat celup kaki dan tangan, kompresor dan tangki pencampuran larutan desinfektan serta tempat pembakaran bangkai ayam. Fadillah dkk. (2007) menyatakan bahwa program biosecurity dilakukan dengan beberapa tahap dan ditempat yang berbeda, yaitu program biosecurity di pintu gerbang dan program biosecurity di sekitar dan di dalam kandang.
Pakan dan Air Minum Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi (Suprijatna, 2005). Pakan merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi produksi daging dan telur yang diinginkan oleh peternak. Berkembangnya industri pakan untuk mendukung perkembangan unggas terlihat dari berkembangnya pabrik pakan yang memproduksi pakan unggas. Jumlah produksi pakan dari tahun dapat dilihat dari peningkatan permintaan pakan (Suci dan Hermana, 2012) Pakan harus mengandung zat makanan (protein, energi, lemak, mineral, vitamin dan air) yang cukup. Khusus kandungan protein perlu dipertimbangkan secara serius tentang kandungan asam amino esensial, terutama methionine, lysine dan trypthopan, mengingat umumnya bahan pakan asal daerah tropik kandungan asam amino rendah. Selain asam amino juga perlu ditambahkan imbangan kalori dengan protein (Rosidi dkk., 2000).
Pemeliharaan Yuwanta (1993) menyatakan bahwa pemeliharaan adalah hal yang paling utama di atas segalanya dalam usaha ayam bibit. Bibit yang bagus tidak akan berproduksi maksimal jika pakan dan metode pemeliharaan yang diterapkan itu salah. Sebaliknya, bibit yang kualitasnya biasa saja dapat menghasilkan jumlah telur yang optimal jika menggunakan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan secara terprogram, maka hasil yang optimal dapat tercapai, dan resiko penyakit maupun kematian dapat diminimalisir.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan, Desa Samirono, Ke... more Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan, Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kegiatan kerja praktik dimulai dari tanggal 17 Januari – 17 Februari 2016. Tujuan dilaksanakan kerja praktik adalah untuk mempelajari tata laksana dan manajemen pemeliharaan sapi potong serta dapat mengaplikasikan kepada masyarakat. Materi yang digunakan untuk kerja praktik di PT Tri Nugraha Farm adalah sapi potong bangsa Simmental dan Limousin. Sapi berjumlah 556 ekor yang ditempatkan di dalam kandang A, B, C, D, E, F, K, L, M, N, O, P, Q, R, S. Sapi ditempatkan di dalam kandang ganda dengan model taill to taill dan head to head dengan central allay serta model atap tipe monitor. Bahan pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT Tri Nugraha Farm adalah berupa konsentrat dan jerami. Konsentrat terdiri dari campuran sumber energi, sumber protein, sumber mineral. Sistem pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan hand feeding, pakan diberikan setiap pagi, siang, dan malam. Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum. Kegiatan penggemukan memperoleh keuntungan Rp. 218.963.426,- . R/C rasio 1 dan Rentabilitas 2,07 persen per periode. Titik impas dicapai pada penjualan sapi 556 ekor (250.806) dengan biaya variabel per satuan produk sebesar Rp Rp 46.479 atau mendapatkan penerimaan sebesar 10.756.900.000,-/periode.
Uploads
Papers by Nufus M Zaki
Aspek pasar dan pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Pemasaran secara definitif dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha (bisnis) di mana komoditas yang terdiri dari jasa dan barang-barang diarahkan dari produsen ke konsumen. Beberapa hal yang terdapat pada aspek pemasaran adalah Spesifikasi Produk, Segmentasi Produk Pasar, Strategi Promosi, Analisis Situasi Pasar, Analisis Pesaing.
Lokasi peternakan kerbau berada di desa kendawi kecamatan dabun gelang kabupaten gayo lues, Aceh. Kabupaten Gayo Lues memiliki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT. Wilayah pembangunan lokasi peternakan tersebut jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar. Kandang yang digunakan untuk peternakan kerbau yaitu kandang free stall. Kandang freestall sangat baik untuk sapi perah dimana kandang tersebut sapi dapat bergerak bebas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang diberi sekatan untuk masing-masing ternak. Ukuran kandang free stall dengan luas dsekitar 3 m2 untuk satu ekor dengan total 300 ekor pemeliharaan. Lantai kandang mengunakan lantai non liter dengan atap kandang menggunakan asbes. Bangunan pendukung dapat berupa bangunan gudang, kantor dan kamar susu, serta jenis kandang pendukung lainnya. Jenis kandang yang ada dipeternakan ini berdasarkan fase ternaknya yaitu kandang pedet, kandang dara, kandang induk dan kandang sapi kering.
Tabik ! Jalasveva Jayamahe !
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan semesta alam
yang telah mengumpulkan kami dan memperlancar
keberjalanan kegiatan kami mulai dari pra-kegiatan
sampai dengan terlaksanannya kegiatan KKN Ekspedisi
Nusantara Jaya 2019 ini. Sesungguhnya, keberhasilan
menyelesaikan tugas inipun tak terelakan dari jerih payah
para pioner kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019
yang telah merelakan waktu, tenaga, dan segala usahanya
d i f o k u s k a n p a d a p e n g a b d i a n i n i .
Kepada seluruh elemen, baik pihak Universitas Jenderal
Soedirman selaku almamater kami, Kementerian
Koordinator Kemaritiman Indonesia, maupun pelaksana
daerah Kabupaten Gresik terkhusus perangkat desa dan
masyarakat Desa Daun di Pulau Bawean kami haturkan
rasa terimakasih kami untuk segala bentuk kerjasamanya.
Semesta selalu mempunyai cara mempertemukan, dan
menyatukan tujuan baik dari manusia-manusianya.
Beruntung, dalam keberjalanan kegiatan KKN Ekspedisi
Nusantar Jaya 2019 saya, selaku Koordinator bisa
dibersamai dan dibantu oleh rekan kerja yang luar biasa.
Keberagaman kami menjadikan kami kuat dalam
menentukan prinsip kebersamaan dalam penyelesaian
masalah dimasyarakat sebagai amanah dari kegiatan
pengabdian ini.
... ... .............
Melalui buku album ini, semoga segala kenangan bisa
dirajut kembali, rasa bahagia dan duka bisa dilebur untuk
mengobati rasa rindu terhadap sesama. Dan semoga,
dengan ini bisa menjadi pengingat kita dimanapun,
kapanpun, bersama siapapun kita sukses agar supaya
selalu bisa merapal doa terbaik untuk sesama, utamanya
yang menjadi bagian dari tim KKN Ekspedisi Nusantara
Jaya Universitas Jenderal Soedirman 2019 ini.
Salam hangat,
Tertanda.
Mohamad Zaki Nufus
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Ternak Perah dengan lancar. Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam proses penyusunan. Penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadapara asisten praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah FalkultasPeternakanUnsoed.
MakalahIlmuTernak Perah inidisusun untuk sebagai syarat telah mengikuti diskusi praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah. Makalahinijuga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat komponen penilaian darimatakuliahIlmuTernakPerah. Makalah ini berisi sumber-sumberdanpembahasan-pembahasanberdasarkan literatur pustaka yang sesuai.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekeliruan dari penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalahini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan demi terwujudnya makalahIlmuTernak Perah yang lebih baik diwaktu mendatang.
Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi ternak di Indonesia adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yangditandai dengan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional, belum berorientasi agribisnis dan tidak memperhatikan faktor produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperbaiki kinerja reproduksi.
Reproduksi sapi pada suatu peternakan dapat diketahui dari kinerja reproduksinya. Kinerja reproduksi sapi perah dapat dilihat dari berbagai parameter, diantaranya adalah umur sapi dara saat birahi, kawin, bunting dan beranak pertama, jarak waktu saat beranak sampai dengan IB pertama (post partum mating), jarak waktu saat beranak sampai terjadi kebuntingan (days open), angka gangguan reproduksi, dan angka keberhasilan pelaksanaan IB.
The ministry previously predicted that waste in major urban centers in Indonesia increases by 2% to 4% annually. The figure is equivalent to around 256 kg of waste per person each year or less than half of what the US (760 kg) or Australia (690 kg) produces, but unlike these countries, only a small percentage of solid waste in Indonesia is adequately processed. According to various estimates around 50% of Indonesia’s households dispose of waste directly to water bodies, including rivers, and the remainder is mostly burned or buried at open dumpsites and non-sanitary landfills. The problem is noticeably worse in urban areas which caused by rapid population and diverse activities such as in Jakarta, Surabaya, Bandung and etc. Around 37% of the waste generated in Indonesia originates in the country’s 30 biggest cities, according to figures by the Indonesia Solid Waste Association (InSWA).
According to figures from the United Nations Environment Program (UNEP), around 74% of Indonesia’s solid waste in 2001 was biodegradable, 10% paper, 8% plastic and 4% glass and metal. Yet by 2008 plastic had nearly doubled to 14% and, according to Bakar, reached 50% in 2015. Non-biodegradable waste have a lot negatively effects, besides of unpleasant smell, it can be sanitary hazards, affect local economies, thehealth of residents and even security stability. According to the Environment and Forestry Ministry, domestic waste contributes to around 80% of pollution in rivers nationwide. Most of this waste is significantly caused by household solid waste.
Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi bukan untuk dikonsumsi. Pemeliharaaan ayam bibit merupakan pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang dipelihara bersama-sama pejantan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Ada empat usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk menghasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilakan ayam pembibit buyut (great grand parent stock), pembibitan untuk ayam pembibit nenek (grand parent stock) dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock) (Suharno, 2012).
Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan strategis untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil dalam menyediakan pangan asal ternak yang berdaya saing tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang bermutu diperlukan penemuan bibit ternak unggul yang ditemukan melalui pemuliaan serta proses sertifikasi. Kegiatan pembibitan ternak meliputi pemuliaan, pembudidayaan, perkembangbiakan, pengawasan penyakit, penyebaran, peredaran, pengawasan mutu, pelestarian sumber daya ternak, pengendalian lingkungan serta pengembangan usaha pembibitan yang dapat dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta (Risyana, 2008).
Perkandangan
Kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam beternak Kandang sistem tertutup atau closed house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam (Rasyaf, 2000).
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimiliknya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen bagi kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30⁰C. Sistem kedua adalah Evaporation Cooling System (ECS) dengan memberikan kelebihan pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina (Dahlan dan Hudi, 2011)
Biosecurity mulai dari gerbang utama farm, gerbang area kandang dan pintu kandang. Menurut Winkel (1997) bahwa biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Segal dan Almond (2008) menyatakan bahwa alat dan bahan pendukung biosecurity yaitu pagar keliling farm, pintu gerbang, ruang semprot untuk lalu lintas mobil, pintu khusus dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, buku tamu, kotak barang dengan lampu ultraviolet, desinfektan, peralatan mandi dan keramas, pakaian khusus kandang, sepatu, tempat celup kaki dan tangan, kompresor dan tangki pencampuran larutan desinfektan serta tempat pembakaran bangkai ayam. Fadillah dkk. (2007) menyatakan bahwa program biosecurity dilakukan dengan beberapa tahap dan ditempat yang berbeda, yaitu program biosecurity di pintu gerbang dan program biosecurity di sekitar dan di dalam kandang.
Pakan dan Air Minum
Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi (Suprijatna, 2005). Pakan merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi produksi daging dan telur yang diinginkan oleh peternak. Berkembangnya industri pakan untuk mendukung perkembangan unggas terlihat dari berkembangnya pabrik pakan yang memproduksi pakan unggas. Jumlah produksi pakan dari tahun dapat dilihat dari peningkatan permintaan pakan (Suci dan Hermana, 2012)
Pakan harus mengandung zat makanan (protein, energi, lemak, mineral, vitamin dan air) yang cukup. Khusus kandungan protein perlu dipertimbangkan secara serius tentang kandungan asam amino esensial, terutama methionine, lysine dan trypthopan, mengingat umumnya bahan pakan asal daerah tropik kandungan asam amino rendah. Selain asam amino juga perlu ditambahkan imbangan kalori dengan protein (Rosidi dkk., 2000).
Pemeliharaan
Yuwanta (1993) menyatakan bahwa pemeliharaan adalah hal yang paling utama di atas segalanya dalam usaha ayam bibit. Bibit yang bagus tidak akan berproduksi maksimal jika pakan dan metode pemeliharaan yang diterapkan itu salah. Sebaliknya, bibit yang kualitasnya biasa saja dapat menghasilkan jumlah telur yang optimal jika menggunakan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan secara terprogram, maka hasil yang optimal dapat tercapai, dan resiko penyakit maupun kematian dapat diminimalisir.
Materi yang digunakan untuk kerja praktik di PT Tri Nugraha Farm adalah sapi potong bangsa Simmental dan Limousin. Sapi berjumlah 556 ekor yang ditempatkan di dalam kandang A, B, C, D, E, F, K, L, M, N, O, P, Q, R, S. Sapi ditempatkan di dalam kandang ganda dengan model taill to taill dan head to head dengan central allay serta model atap tipe monitor.
Bahan pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT Tri Nugraha Farm adalah berupa konsentrat dan jerami. Konsentrat terdiri dari campuran sumber energi, sumber protein, sumber mineral. Sistem pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan hand feeding, pakan diberikan setiap pagi, siang, dan malam. Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum.
Kegiatan penggemukan memperoleh keuntungan Rp. 218.963.426,- . R/C rasio 1 dan Rentabilitas 2,07 persen per periode. Titik impas dicapai pada penjualan sapi 556 ekor (250.806) dengan biaya variabel per satuan produk sebesar Rp Rp 46.479 atau mendapatkan penerimaan sebesar 10.756.900.000,-/periode.
Aspek pasar dan pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Pemasaran secara definitif dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha (bisnis) di mana komoditas yang terdiri dari jasa dan barang-barang diarahkan dari produsen ke konsumen. Beberapa hal yang terdapat pada aspek pemasaran adalah Spesifikasi Produk, Segmentasi Produk Pasar, Strategi Promosi, Analisis Situasi Pasar, Analisis Pesaing.
Lokasi peternakan kerbau berada di desa kendawi kecamatan dabun gelang kabupaten gayo lues, Aceh. Kabupaten Gayo Lues memiliki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT. Wilayah pembangunan lokasi peternakan tersebut jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar. Kandang yang digunakan untuk peternakan kerbau yaitu kandang free stall. Kandang freestall sangat baik untuk sapi perah dimana kandang tersebut sapi dapat bergerak bebas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang diberi sekatan untuk masing-masing ternak. Ukuran kandang free stall dengan luas dsekitar 3 m2 untuk satu ekor dengan total 300 ekor pemeliharaan. Lantai kandang mengunakan lantai non liter dengan atap kandang menggunakan asbes. Bangunan pendukung dapat berupa bangunan gudang, kantor dan kamar susu, serta jenis kandang pendukung lainnya. Jenis kandang yang ada dipeternakan ini berdasarkan fase ternaknya yaitu kandang pedet, kandang dara, kandang induk dan kandang sapi kering.
Tabik ! Jalasveva Jayamahe !
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan semesta alam
yang telah mengumpulkan kami dan memperlancar
keberjalanan kegiatan kami mulai dari pra-kegiatan
sampai dengan terlaksanannya kegiatan KKN Ekspedisi
Nusantara Jaya 2019 ini. Sesungguhnya, keberhasilan
menyelesaikan tugas inipun tak terelakan dari jerih payah
para pioner kegiatan KKN Ekspedisi Nusantara Jaya 2019
yang telah merelakan waktu, tenaga, dan segala usahanya
d i f o k u s k a n p a d a p e n g a b d i a n i n i .
Kepada seluruh elemen, baik pihak Universitas Jenderal
Soedirman selaku almamater kami, Kementerian
Koordinator Kemaritiman Indonesia, maupun pelaksana
daerah Kabupaten Gresik terkhusus perangkat desa dan
masyarakat Desa Daun di Pulau Bawean kami haturkan
rasa terimakasih kami untuk segala bentuk kerjasamanya.
Semesta selalu mempunyai cara mempertemukan, dan
menyatukan tujuan baik dari manusia-manusianya.
Beruntung, dalam keberjalanan kegiatan KKN Ekspedisi
Nusantar Jaya 2019 saya, selaku Koordinator bisa
dibersamai dan dibantu oleh rekan kerja yang luar biasa.
Keberagaman kami menjadikan kami kuat dalam
menentukan prinsip kebersamaan dalam penyelesaian
masalah dimasyarakat sebagai amanah dari kegiatan
pengabdian ini.
... ... .............
Melalui buku album ini, semoga segala kenangan bisa
dirajut kembali, rasa bahagia dan duka bisa dilebur untuk
mengobati rasa rindu terhadap sesama. Dan semoga,
dengan ini bisa menjadi pengingat kita dimanapun,
kapanpun, bersama siapapun kita sukses agar supaya
selalu bisa merapal doa terbaik untuk sesama, utamanya
yang menjadi bagian dari tim KKN Ekspedisi Nusantara
Jaya Universitas Jenderal Soedirman 2019 ini.
Salam hangat,
Tertanda.
Mohamad Zaki Nufus
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Ternak Perah dengan lancar. Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam proses penyusunan. Penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadapara asisten praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah FalkultasPeternakanUnsoed.
MakalahIlmuTernak Perah inidisusun untuk sebagai syarat telah mengikuti diskusi praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah. Makalahinijuga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat komponen penilaian darimatakuliahIlmuTernakPerah. Makalah ini berisi sumber-sumberdanpembahasan-pembahasanberdasarkan literatur pustaka yang sesuai.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekeliruan dari penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalahini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan demi terwujudnya makalahIlmuTernak Perah yang lebih baik diwaktu mendatang.
Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi ternak di Indonesia adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yangditandai dengan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional, belum berorientasi agribisnis dan tidak memperhatikan faktor produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperbaiki kinerja reproduksi.
Reproduksi sapi pada suatu peternakan dapat diketahui dari kinerja reproduksinya. Kinerja reproduksi sapi perah dapat dilihat dari berbagai parameter, diantaranya adalah umur sapi dara saat birahi, kawin, bunting dan beranak pertama, jarak waktu saat beranak sampai dengan IB pertama (post partum mating), jarak waktu saat beranak sampai terjadi kebuntingan (days open), angka gangguan reproduksi, dan angka keberhasilan pelaksanaan IB.
The ministry previously predicted that waste in major urban centers in Indonesia increases by 2% to 4% annually. The figure is equivalent to around 256 kg of waste per person each year or less than half of what the US (760 kg) or Australia (690 kg) produces, but unlike these countries, only a small percentage of solid waste in Indonesia is adequately processed. According to various estimates around 50% of Indonesia’s households dispose of waste directly to water bodies, including rivers, and the remainder is mostly burned or buried at open dumpsites and non-sanitary landfills. The problem is noticeably worse in urban areas which caused by rapid population and diverse activities such as in Jakarta, Surabaya, Bandung and etc. Around 37% of the waste generated in Indonesia originates in the country’s 30 biggest cities, according to figures by the Indonesia Solid Waste Association (InSWA).
According to figures from the United Nations Environment Program (UNEP), around 74% of Indonesia’s solid waste in 2001 was biodegradable, 10% paper, 8% plastic and 4% glass and metal. Yet by 2008 plastic had nearly doubled to 14% and, according to Bakar, reached 50% in 2015. Non-biodegradable waste have a lot negatively effects, besides of unpleasant smell, it can be sanitary hazards, affect local economies, thehealth of residents and even security stability. According to the Environment and Forestry Ministry, domestic waste contributes to around 80% of pollution in rivers nationwide. Most of this waste is significantly caused by household solid waste.
Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi bukan untuk dikonsumsi. Pemeliharaaan ayam bibit merupakan pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang dipelihara bersama-sama pejantan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Ada empat usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk menghasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilakan ayam pembibit buyut (great grand parent stock), pembibitan untuk ayam pembibit nenek (grand parent stock) dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock) (Suharno, 2012).
Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan strategis untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil dalam menyediakan pangan asal ternak yang berdaya saing tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang bermutu diperlukan penemuan bibit ternak unggul yang ditemukan melalui pemuliaan serta proses sertifikasi. Kegiatan pembibitan ternak meliputi pemuliaan, pembudidayaan, perkembangbiakan, pengawasan penyakit, penyebaran, peredaran, pengawasan mutu, pelestarian sumber daya ternak, pengendalian lingkungan serta pengembangan usaha pembibitan yang dapat dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta (Risyana, 2008).
Perkandangan
Kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam beternak Kandang sistem tertutup atau closed house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam (Rasyaf, 2000).
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimiliknya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen bagi kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30⁰C. Sistem kedua adalah Evaporation Cooling System (ECS) dengan memberikan kelebihan pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina (Dahlan dan Hudi, 2011)
Biosecurity mulai dari gerbang utama farm, gerbang area kandang dan pintu kandang. Menurut Winkel (1997) bahwa biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Segal dan Almond (2008) menyatakan bahwa alat dan bahan pendukung biosecurity yaitu pagar keliling farm, pintu gerbang, ruang semprot untuk lalu lintas mobil, pintu khusus dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, buku tamu, kotak barang dengan lampu ultraviolet, desinfektan, peralatan mandi dan keramas, pakaian khusus kandang, sepatu, tempat celup kaki dan tangan, kompresor dan tangki pencampuran larutan desinfektan serta tempat pembakaran bangkai ayam. Fadillah dkk. (2007) menyatakan bahwa program biosecurity dilakukan dengan beberapa tahap dan ditempat yang berbeda, yaitu program biosecurity di pintu gerbang dan program biosecurity di sekitar dan di dalam kandang.
Pakan dan Air Minum
Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi (Suprijatna, 2005). Pakan merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi produksi daging dan telur yang diinginkan oleh peternak. Berkembangnya industri pakan untuk mendukung perkembangan unggas terlihat dari berkembangnya pabrik pakan yang memproduksi pakan unggas. Jumlah produksi pakan dari tahun dapat dilihat dari peningkatan permintaan pakan (Suci dan Hermana, 2012)
Pakan harus mengandung zat makanan (protein, energi, lemak, mineral, vitamin dan air) yang cukup. Khusus kandungan protein perlu dipertimbangkan secara serius tentang kandungan asam amino esensial, terutama methionine, lysine dan trypthopan, mengingat umumnya bahan pakan asal daerah tropik kandungan asam amino rendah. Selain asam amino juga perlu ditambahkan imbangan kalori dengan protein (Rosidi dkk., 2000).
Pemeliharaan
Yuwanta (1993) menyatakan bahwa pemeliharaan adalah hal yang paling utama di atas segalanya dalam usaha ayam bibit. Bibit yang bagus tidak akan berproduksi maksimal jika pakan dan metode pemeliharaan yang diterapkan itu salah. Sebaliknya, bibit yang kualitasnya biasa saja dapat menghasilkan jumlah telur yang optimal jika menggunakan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan secara terprogram, maka hasil yang optimal dapat tercapai, dan resiko penyakit maupun kematian dapat diminimalisir.
Materi yang digunakan untuk kerja praktik di PT Tri Nugraha Farm adalah sapi potong bangsa Simmental dan Limousin. Sapi berjumlah 556 ekor yang ditempatkan di dalam kandang A, B, C, D, E, F, K, L, M, N, O, P, Q, R, S. Sapi ditempatkan di dalam kandang ganda dengan model taill to taill dan head to head dengan central allay serta model atap tipe monitor.
Bahan pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT Tri Nugraha Farm adalah berupa konsentrat dan jerami. Konsentrat terdiri dari campuran sumber energi, sumber protein, sumber mineral. Sistem pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan hand feeding, pakan diberikan setiap pagi, siang, dan malam. Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum.
Kegiatan penggemukan memperoleh keuntungan Rp. 218.963.426,- . R/C rasio 1 dan Rentabilitas 2,07 persen per periode. Titik impas dicapai pada penjualan sapi 556 ekor (250.806) dengan biaya variabel per satuan produk sebesar Rp Rp 46.479 atau mendapatkan penerimaan sebesar 10.756.900.000,-/periode.