Papers by Maria K Pingkan
Thesis Chapters by Maria K Pingkan
ABSTRAK
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa L... more ABSTRAK
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri’s The Namesake. Skripsi, Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Kristen Indonesia. Pembimbing: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords : Identitity, Bengali – Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identitas adalah suatu ciri khas, perasaan, maupun keyakinan yang membedakan seseorang dengan orang lain di sekitarnya. Identitas juga merupakan tema yang sering terdapat dalam suatu karya sastra karena keterkaitannya dengan manusia sebagai pemilik identitas. Suatu cara untuk mengetahui identitas seseorang disebut proses identifikasi yang terbagi atas dua, yaitu identifikasi sejak lahir dan identifikasi melalui proses dalam kehidupan. Identitas sejak lahir dapat terlihat melalui nama seseorang yang diberikan oleh orangtua atau keluarga karena nama merupakan identitas pertamanya selain jenis kelamin. Selain itu, sebuah nama memiliki arti bagi si pemberi nama atau harapan bagi yang dinamakan. Setelah dewasa, seseorang akan mencari identitasnya sendiri melalui pengalaman-pengalaman hidup yang merupakan proses pembentukan identitasnya sebagai seorang manusia.
Di dalam novel Jhumpa Lahiri yang berjudul The Namesake, Lahiri menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Gogol Ganguli yang identitasnya dibentuk melalui identitas dua orang wanita terdekat dalam hidupnya, yaitu Ashima Ganguli, ibunya, dan Moushumi Mazoomdar, istrinya. Kedua wanita tersebut menjadi pusat dalam pembahasan skripsi ini karena mereka memiliki tugas atau dharma yang harus mereka jalankan dalam keluarga dan lingkungan sosial yaitu sebagai anak perempuan dan isteri yang berasal dari suku Bengali-India, sehingga mereka harus tunduk kepada tradisi budaya tersebut yang diserap dari agama Hindu. Belum lagi bagi Ashima ia juga berperan sebagai ibu sehingga tugasnya lebih berat. Ashima dan Moushumi hidup sebagai imigran di Amerika namun hanya Ashima yang tetap menjalankan adat-istiadat Bengali-India sekalipun dia sudah menjadi mandiri dan mulai bersosialisasi dengan masyarakat Amerika setelah kematian suaminya. Sebaliknya, Moushumi yang hidup dengan gaya hidup masyarakat Barat, tidak mengindahkan budaya Bengali-India. Singkatnya, gambaran Ashima yang tradisional dan Moushumi yang modern dalam menjalankan peran mereka sebagai wanita Bengali-India mencerminkan identitas mereka yang mereka dapatkan melalui proses dalam kehidupan.
ABSTRACT
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri's The Namesake. Thesis, Department of English, Faculty of Arts Christian University of Indonesia. Supervisor: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords: Identitity, Bengali - Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identity is a hallmark, feelings, and beliefs that distinguish one person with another person in the vicinity. Identity is also a theme that is often contained in a literary work because of its association with humans as the owner's identity. A way to determine a person's identity is called identification process is divided into two, namely the identification of birth and identification through a process in life. Identity from birth can be seen through a person's name given by parents or family because his first name is an identity other than gender. In addition, a name meant to the giver's name or hope for is called. As an adult, someone will find her own identity through life experiences which is the process of establishing his identity as a human being.
In the novel Jhumpa Lahiri's The Namesake, Lahiri tells about the life of a man named Gogol Ganguli, whose identity is formed through the identity of the two women closest in his life, namely Ashima Ganguli, his mother, and Moushumi Mazoomdar, his wife. Both the woman to become central in the discussion of this thesis because they have a duty or dharma they must run in the family and social environment that is as girls and wives of the tribe Bengali-Indian, so they should be subject to the cultural traditions that are absorbed from religion Hindu. Not to mention for Ashima he also serves as the mother so that task is harder. Ashima and Moushumi life as an immigrant in America but only Ashima is still running custom-Bengali India even if he has become independent and start socializing with American society after the death of her husband. Instead, Moushumi who live a lifestyle of Western society, disregarding the Bengali-Indian culture. In short, Ashima overview of the traditional and the modern Moushumi in their role as a Bengali-Indian women reflects their identity that they get through the process in life.
Uploads
Papers by Maria K Pingkan
Thesis Chapters by Maria K Pingkan
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri’s The Namesake. Skripsi, Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Kristen Indonesia. Pembimbing: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords : Identitity, Bengali – Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identitas adalah suatu ciri khas, perasaan, maupun keyakinan yang membedakan seseorang dengan orang lain di sekitarnya. Identitas juga merupakan tema yang sering terdapat dalam suatu karya sastra karena keterkaitannya dengan manusia sebagai pemilik identitas. Suatu cara untuk mengetahui identitas seseorang disebut proses identifikasi yang terbagi atas dua, yaitu identifikasi sejak lahir dan identifikasi melalui proses dalam kehidupan. Identitas sejak lahir dapat terlihat melalui nama seseorang yang diberikan oleh orangtua atau keluarga karena nama merupakan identitas pertamanya selain jenis kelamin. Selain itu, sebuah nama memiliki arti bagi si pemberi nama atau harapan bagi yang dinamakan. Setelah dewasa, seseorang akan mencari identitasnya sendiri melalui pengalaman-pengalaman hidup yang merupakan proses pembentukan identitasnya sebagai seorang manusia.
Di dalam novel Jhumpa Lahiri yang berjudul The Namesake, Lahiri menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Gogol Ganguli yang identitasnya dibentuk melalui identitas dua orang wanita terdekat dalam hidupnya, yaitu Ashima Ganguli, ibunya, dan Moushumi Mazoomdar, istrinya. Kedua wanita tersebut menjadi pusat dalam pembahasan skripsi ini karena mereka memiliki tugas atau dharma yang harus mereka jalankan dalam keluarga dan lingkungan sosial yaitu sebagai anak perempuan dan isteri yang berasal dari suku Bengali-India, sehingga mereka harus tunduk kepada tradisi budaya tersebut yang diserap dari agama Hindu. Belum lagi bagi Ashima ia juga berperan sebagai ibu sehingga tugasnya lebih berat. Ashima dan Moushumi hidup sebagai imigran di Amerika namun hanya Ashima yang tetap menjalankan adat-istiadat Bengali-India sekalipun dia sudah menjadi mandiri dan mulai bersosialisasi dengan masyarakat Amerika setelah kematian suaminya. Sebaliknya, Moushumi yang hidup dengan gaya hidup masyarakat Barat, tidak mengindahkan budaya Bengali-India. Singkatnya, gambaran Ashima yang tradisional dan Moushumi yang modern dalam menjalankan peran mereka sebagai wanita Bengali-India mencerminkan identitas mereka yang mereka dapatkan melalui proses dalam kehidupan.
ABSTRACT
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri's The Namesake. Thesis, Department of English, Faculty of Arts Christian University of Indonesia. Supervisor: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords: Identitity, Bengali - Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identity is a hallmark, feelings, and beliefs that distinguish one person with another person in the vicinity. Identity is also a theme that is often contained in a literary work because of its association with humans as the owner's identity. A way to determine a person's identity is called identification process is divided into two, namely the identification of birth and identification through a process in life. Identity from birth can be seen through a person's name given by parents or family because his first name is an identity other than gender. In addition, a name meant to the giver's name or hope for is called. As an adult, someone will find her own identity through life experiences which is the process of establishing his identity as a human being.
In the novel Jhumpa Lahiri's The Namesake, Lahiri tells about the life of a man named Gogol Ganguli, whose identity is formed through the identity of the two women closest in his life, namely Ashima Ganguli, his mother, and Moushumi Mazoomdar, his wife. Both the woman to become central in the discussion of this thesis because they have a duty or dharma they must run in the family and social environment that is as girls and wives of the tribe Bengali-Indian, so they should be subject to the cultural traditions that are absorbed from religion Hindu. Not to mention for Ashima he also serves as the mother so that task is harder. Ashima and Moushumi life as an immigrant in America but only Ashima is still running custom-Bengali India even if he has become independent and start socializing with American society after the death of her husband. Instead, Moushumi who live a lifestyle of Western society, disregarding the Bengali-Indian culture. In short, Ashima overview of the traditional and the modern Moushumi in their role as a Bengali-Indian women reflects their identity that they get through the process in life.
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri’s The Namesake. Skripsi, Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Kristen Indonesia. Pembimbing: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords : Identitity, Bengali – Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identitas adalah suatu ciri khas, perasaan, maupun keyakinan yang membedakan seseorang dengan orang lain di sekitarnya. Identitas juga merupakan tema yang sering terdapat dalam suatu karya sastra karena keterkaitannya dengan manusia sebagai pemilik identitas. Suatu cara untuk mengetahui identitas seseorang disebut proses identifikasi yang terbagi atas dua, yaitu identifikasi sejak lahir dan identifikasi melalui proses dalam kehidupan. Identitas sejak lahir dapat terlihat melalui nama seseorang yang diberikan oleh orangtua atau keluarga karena nama merupakan identitas pertamanya selain jenis kelamin. Selain itu, sebuah nama memiliki arti bagi si pemberi nama atau harapan bagi yang dinamakan. Setelah dewasa, seseorang akan mencari identitasnya sendiri melalui pengalaman-pengalaman hidup yang merupakan proses pembentukan identitasnya sebagai seorang manusia.
Di dalam novel Jhumpa Lahiri yang berjudul The Namesake, Lahiri menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Gogol Ganguli yang identitasnya dibentuk melalui identitas dua orang wanita terdekat dalam hidupnya, yaitu Ashima Ganguli, ibunya, dan Moushumi Mazoomdar, istrinya. Kedua wanita tersebut menjadi pusat dalam pembahasan skripsi ini karena mereka memiliki tugas atau dharma yang harus mereka jalankan dalam keluarga dan lingkungan sosial yaitu sebagai anak perempuan dan isteri yang berasal dari suku Bengali-India, sehingga mereka harus tunduk kepada tradisi budaya tersebut yang diserap dari agama Hindu. Belum lagi bagi Ashima ia juga berperan sebagai ibu sehingga tugasnya lebih berat. Ashima dan Moushumi hidup sebagai imigran di Amerika namun hanya Ashima yang tetap menjalankan adat-istiadat Bengali-India sekalipun dia sudah menjadi mandiri dan mulai bersosialisasi dengan masyarakat Amerika setelah kematian suaminya. Sebaliknya, Moushumi yang hidup dengan gaya hidup masyarakat Barat, tidak mengindahkan budaya Bengali-India. Singkatnya, gambaran Ashima yang tradisional dan Moushumi yang modern dalam menjalankan peran mereka sebagai wanita Bengali-India mencerminkan identitas mereka yang mereka dapatkan melalui proses dalam kehidupan.
ABSTRACT
Pingkan, Maria Kristina. 2014. Exploring Identities of Bengali-Indian Women in Jhumpa Lahiri's The Namesake. Thesis, Department of English, Faculty of Arts Christian University of Indonesia. Supervisor: Dr. Ied Veda Sitepu, MA.
Keywords: Identitity, Bengali - Indian, women, Jhumpa Lahiri, The Namesake, feminism
Identity is a hallmark, feelings, and beliefs that distinguish one person with another person in the vicinity. Identity is also a theme that is often contained in a literary work because of its association with humans as the owner's identity. A way to determine a person's identity is called identification process is divided into two, namely the identification of birth and identification through a process in life. Identity from birth can be seen through a person's name given by parents or family because his first name is an identity other than gender. In addition, a name meant to the giver's name or hope for is called. As an adult, someone will find her own identity through life experiences which is the process of establishing his identity as a human being.
In the novel Jhumpa Lahiri's The Namesake, Lahiri tells about the life of a man named Gogol Ganguli, whose identity is formed through the identity of the two women closest in his life, namely Ashima Ganguli, his mother, and Moushumi Mazoomdar, his wife. Both the woman to become central in the discussion of this thesis because they have a duty or dharma they must run in the family and social environment that is as girls and wives of the tribe Bengali-Indian, so they should be subject to the cultural traditions that are absorbed from religion Hindu. Not to mention for Ashima he also serves as the mother so that task is harder. Ashima and Moushumi life as an immigrant in America but only Ashima is still running custom-Bengali India even if he has become independent and start socializing with American society after the death of her husband. Instead, Moushumi who live a lifestyle of Western society, disregarding the Bengali-Indian culture. In short, Ashima overview of the traditional and the modern Moushumi in their role as a Bengali-Indian women reflects their identity that they get through the process in life.