Melimpahnya produksi sub sektor perikanan tangkap di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek men... more Melimpahnya produksi sub sektor perikanan tangkap di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek menjadikan wilayah tersebut ditetapkan sebagai kawasan minapolitan berbasis perikanan tangkap. Desa Karanggandu, Margomulyo, Prigi dan Tasikmadu merupakan kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo. Dalam kawasan minapolitan telah terbagi menjadi tiga (3) zona pengembangan yang meliputi zona inti, zona pengolahan dan zona penunjang. Namun melimpahnya potensi perikanan yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal pada zona pengolahan dalam bentuk industri pengolahan. Saat ini produksi ikan tangkap hanya dipasarkan dalam bentuk ikan segar atau olahan sederhana dimana diketahui bahwa bentuk diversifikasi olahan ikan tangkap tidak hanya berkutat pada jenis tersebut. Keberadaan industri pengolahan ikan di Kecamatan Watulimo tersebut ternyata belum bisa menjawab permasalahan yang dialami oleh para nelayan karena tidak mampu menjaga stabilitas harga pasar ikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Dalam penelitian ini dilakukan tiga (3) sasaran yaitu: 1) menentukan jenis produk industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo melalui wawancara; 2) mengidentifikasi faktor dan variabel pengaruh pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo dengan teknik analisis delphi; 3) merumuskan strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo dengan teknik SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan mengenai strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Strategi pengembangan diberikan pada masing-masing skala industri. Pembagian skala usaha terdiri dari skala usaha industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang dan industri besar. Kata kunci: kawasan minapolitan, industri prospektif, pengolahan ikan tangkap, strategi pengembangan
Peran Swasta Dalam Penyediaan Infrastruktur Infrastruktur merupakan elemen penting dari sebuah ko... more Peran Swasta Dalam Penyediaan Infrastruktur Infrastruktur merupakan elemen penting dari sebuah kota. Adanya infrastruktur yang lengkap dan bagus mampu mengindikasikan adanya kegiatan ekonomi yang dinamis pada wilayah tersebut. Dalam penyediaannya, pemerintah adalah aktor utama yang berkewajiban menyediakan infrastruktur publik untuk warganya. Namun dalam proses penyediaannya, masih banyak faktor yang menghambat. Salah satu faktor yang menghambat tersebut adalah kurangnya dana yang dimiliki pemerintah guna membangun sebuah infrastruktur publik. Pembiayaan pembangunan infrastruktur publik sendiri dapat dilakukan dengan dua hal yaitu pembiayaan melalui pendapatan daerah tersebut yang sering disebut pembiayaan konvensional atau pembiayaan non-konvensional. Terbatasnya dana yang dimiliki, menyebabkan pemerintah tidak mampu dalam membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, air minum, dll. berdasarkan hasil estimasi dari BAPPENAS mengenai perbandingan kemampuan pendanaan pemerintah dengan kebutuhan investasi terkait infrastruktur diperoleh data sebagai berikut : Sumber : hasil estimasi BAPPENAS Berdasarkan tabel diatas, terlihat jika terdapat kesenjangan antara kemampuan pemerintah dengan kebutuhan ivestasi dalam membangun infrastruktur publik. Dengan kata lain, peran investor atau swasta dalam penyediaan infrastruktur publik sangatlah penting. Sehingga pendanaan atau investasi untuk pembangunan infrastruktur dapat terpernuhi. Salah satu cara pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendanaan infrastruktur publik ialah mengajak pihak swasta untuk turut serta dalam menyediakan infrastruktur publik. Cara tersebut dapat dikatakan sebagai pembiayaan infrastruktur melalui sumber pembiayaan non-konvensional. Sumber pembiayaan non-konvensional sendiri memiliki beberapa macam bentuk pembiayaan, yaitu pembiayaan melalui pendapatan, hutang dan kekayaan. Dari ketiga jenis pembiayaan pembangunan non-konvensional tersebut, yang paling sering diterapkan di Indonesia adalah pembiayaan melalui pendapatan (development impact fees). Development impact fees ini adalah bentuk pembiayaan pembangunan infrastruktur dimana suatu perusahan yang membangun
Melimpahnya produksi sub sektor perikanan tangkap di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek men... more Melimpahnya produksi sub sektor perikanan tangkap di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek menjadikan wilayah tersebut ditetapkan sebagai kawasan minapolitan berbasis perikanan tangkap. Desa Karanggandu, Margomulyo, Prigi dan Tasikmadu merupakan kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo. Dalam kawasan minapolitan telah terbagi menjadi tiga (3) zona pengembangan yang meliputi zona inti, zona pengolahan dan zona penunjang. Namun melimpahnya potensi perikanan yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal pada zona pengolahan dalam bentuk industri pengolahan. Saat ini produksi ikan tangkap hanya dipasarkan dalam bentuk ikan segar atau olahan sederhana dimana diketahui bahwa bentuk diversifikasi olahan ikan tangkap tidak hanya berkutat pada jenis tersebut. Keberadaan industri pengolahan ikan di Kecamatan Watulimo tersebut ternyata belum bisa menjawab permasalahan yang dialami oleh para nelayan karena tidak mampu menjaga stabilitas harga pasar ikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Dalam penelitian ini dilakukan tiga (3) sasaran yaitu: 1) menentukan jenis produk industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo melalui wawancara; 2) mengidentifikasi faktor dan variabel pengaruh pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo dengan teknik analisis delphi; 3) merumuskan strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo dengan teknik SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan mengenai strategi pengembangan industri prospektif pengolahan ikan tangkap di kawasan minapolitan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Strategi pengembangan diberikan pada masing-masing skala industri. Pembagian skala usaha terdiri dari skala usaha industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang dan industri besar. Kata kunci: kawasan minapolitan, industri prospektif, pengolahan ikan tangkap, strategi pengembangan
Peran Swasta Dalam Penyediaan Infrastruktur Infrastruktur merupakan elemen penting dari sebuah ko... more Peran Swasta Dalam Penyediaan Infrastruktur Infrastruktur merupakan elemen penting dari sebuah kota. Adanya infrastruktur yang lengkap dan bagus mampu mengindikasikan adanya kegiatan ekonomi yang dinamis pada wilayah tersebut. Dalam penyediaannya, pemerintah adalah aktor utama yang berkewajiban menyediakan infrastruktur publik untuk warganya. Namun dalam proses penyediaannya, masih banyak faktor yang menghambat. Salah satu faktor yang menghambat tersebut adalah kurangnya dana yang dimiliki pemerintah guna membangun sebuah infrastruktur publik. Pembiayaan pembangunan infrastruktur publik sendiri dapat dilakukan dengan dua hal yaitu pembiayaan melalui pendapatan daerah tersebut yang sering disebut pembiayaan konvensional atau pembiayaan non-konvensional. Terbatasnya dana yang dimiliki, menyebabkan pemerintah tidak mampu dalam membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, air minum, dll. berdasarkan hasil estimasi dari BAPPENAS mengenai perbandingan kemampuan pendanaan pemerintah dengan kebutuhan investasi terkait infrastruktur diperoleh data sebagai berikut : Sumber : hasil estimasi BAPPENAS Berdasarkan tabel diatas, terlihat jika terdapat kesenjangan antara kemampuan pemerintah dengan kebutuhan ivestasi dalam membangun infrastruktur publik. Dengan kata lain, peran investor atau swasta dalam penyediaan infrastruktur publik sangatlah penting. Sehingga pendanaan atau investasi untuk pembangunan infrastruktur dapat terpernuhi. Salah satu cara pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendanaan infrastruktur publik ialah mengajak pihak swasta untuk turut serta dalam menyediakan infrastruktur publik. Cara tersebut dapat dikatakan sebagai pembiayaan infrastruktur melalui sumber pembiayaan non-konvensional. Sumber pembiayaan non-konvensional sendiri memiliki beberapa macam bentuk pembiayaan, yaitu pembiayaan melalui pendapatan, hutang dan kekayaan. Dari ketiga jenis pembiayaan pembangunan non-konvensional tersebut, yang paling sering diterapkan di Indonesia adalah pembiayaan melalui pendapatan (development impact fees). Development impact fees ini adalah bentuk pembiayaan pembangunan infrastruktur dimana suatu perusahan yang membangun
Uploads
Papers by oky aryanti