Rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri, mulai dari c... more Rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri, mulai dari cara memasang dan menera alat ukur, menimbang, mengukur panjang badan, dan tinggi badan balita hingga mencatat hasil ukur berdampak pada pendataan dan pelaporan status gizi yang tidak akurat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya penyuluhan dan pelatihan kepada kader posyandu. Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan Anak menegaskan pentingnya deteksi dini masalah gizi pada bayi dan balita melalui pemantauan pertumbuhan, salah satunya dapat dilakukan di Posyandu. Orientasi kader posyandu merupakan salah satu upaya untuk mendukung pembinaan posyandu, dengan harapan dapat menghasilkan kader yang handal dalam upaya pengembangan posyandu khusunya di wilayah kerja Kabupaten PPU. Dengan dilaksankannya program ini mampu meningkatkan pengetahuan kader yang didapatkan melalui kuesioner pre-post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan kader posyandu. Hasil dari pengukuran tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas Penajam yang diperoleh dari rata-rata pengetahuan 32 kader posyandu sebesar 75% dan meningkat menjadi 97,5%.
Rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri, mulai dari c... more Rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri, mulai dari cara memasang dan menera alat ukur, menimbang, mengukur panjang badan, dan tinggi badan balita hingga mencatat hasil ukur berdampak pada pendataan dan pelaporan status gizi yang tidak akurat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya penyuluhan dan pelatihan kepada kader posyandu. Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan Anak menegaskan pentingnya deteksi dini masalah gizi pada bayi dan balita melalui pemantauan pertumbuhan, salah satunya dapat dilakukan di Posyandu. Orientasi kader posyandu merupakan salah satu upaya untuk mendukung pembinaan posyandu, dengan harapan dapat menghasilkan kader yang handal dalam upaya pengembangan posyandu khusunya di wilayah kerja Kabupaten PPU. Dengan dilaksankannya program ini mampu meningkatkan pengetahuan kader yang didapatkan melalui kuesioner pre-post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan kader posyandu. Hasil dari pengukuran tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas Penajam yang diperoleh dari rata-rata pengetahuan 32 kader posyandu sebesar 75% dan meningkat menjadi 97,5%.
Uploads
Papers by Asri Ana