Lompat ke isi

Tepung jagung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Produk bermerek "Maizena" yang kemudian digunakan sebagai nama generik dari tepung jagung.

Tepung jagung, pati jagung, atau maizena[1][2] adalah pati yang didapatkan dari endosperma biji jagung. Tepung jagung merupakan bahan makanan populer yang biasa digunakan sebagai bahan pengental sup atau saus, dan digunakan untuk membuat sirup jagung dan pemanis lainnya.[3]

Hingga tahun 1850, tepung jagung paling banyak digunakan untuk mencuci pakaian dan proses industri.[4]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Tepung jagung digunakan sebagai bahan pengental pada makanan berbasis cairan (seperti sup). Tepung jagung dapat membentuk adonan ketika dicampur dengan air dingin. Nugget ayam menggunakan tepung jagung untuk meningkatkan penyerapan minyak dan kerenyahan ketika penggorengan.[5] Tepung jagung dapat diolah menjadi bioplastik. Tepung jagung juga digunakan sebagai bahan anti lengket pada proses transportasi gula dan produk yang terbuat dari lateks, termasuk kondom dan sarung tangan medis.[6][7]

Proses pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Jagung direndam air hangat selama 30 hingga 48 jam yang memfermentasikannya sedikit. Lembaga atau inti biji jagung dipisahkan dan endosperma dihancurkan lalu dilarutkan dalam air untuk mendapatkan patinya. Setelah itu, pati dipisahkan dengan cara sentrifugasi, lalu dikeringkan. Produk samping dari proses ini dapat dijadikan pakan hewan ternak, bahan baku minyak jagung, dan sebagainya. Pati jagung dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Arti kata Maizena dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ "Maizena". Maizena marca registrada. Diakses tanggal 2013-17-04.  [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ http://www.merriam-webster.com/dictionary/cornstarch
  4. ^ "Corn starch". Everything2. Diakses tanggal 2011-06-12. 
  5. ^ Bilge Altunaker; Sepil Sahin; Gulum Sumnu (2004). "Functionality of batters containing different starch types for deep-fat frying of chicken nuggets". European Food Research and Technology. 218 (4): 318–322. 
  6. ^ http://news.google.com/newspapers?nid=1298&dat=19960111&id=JOkyAAAAIBAJ&sjid=xQcGAAAAIBAJ&pg=7209,1622583
  7. ^ http://www.fda.gov/medicaldevices/deviceregulationandguidance/guidancedocuments/ucm113316.htm
  8. ^ "International Starch: Production of corn starch". Starch.dk. Diakses tanggal 2011-06-12. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]