Lompat ke isi

Perpindahan ke agama Kristen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertobatan Saulus saat perjalanan menuju Damaskus, dilukis oleh Michelangelo

Perpindahan ke agama Kristen adalah perpindahan agama dari orang yang sebelumnya bukan Kristen ke beberapa bentuk Kekristenan. Ini disebut pembangunan pengalaman kehidupan Kristen.[1] Perpindahan ke agama Kristen utamanya melibatkan keyakinan (iman) dalam Allah Kristen, sementara suatu catatan menyatakan bahwa Allah telah menjatuhkan citra-Nya dalam apa yang Ia buat kepada manusia sejalan dengan kasih, sukacita dan kekudusan-Nya, pengampunan dosa, dan pengakuan terhadap keyakinan mereka bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah dan segala ciptaan-Nya dan meyakini bahwa dosa seseorang dapat diampuni dan hanya melalui keselamatan.Yohanes 14:6 Meskipun perpindahan ke agama Kristen singkatnya melibatkan pilihan pribadi dengan Kekristenan ketimbang agama lainnya, beberapa Kristen memahami bahwa seseorang menerima keselamatan abadi dengan pengalaman perpindahan agama yang menakjubkan atau "transformasi radikal dari diri sendiri".[2]

Perpindahan agama juga dideskripsikan sebagai titik peralihan dari "kehidupan alamiah" ke kehidupan spiritual. Dalam esensi ini, hal ini dipandang sebagai "perubahan radikal hati dan hidup" dan juga proses lebih bertahap dimana alam spiritual orang yang berpindah agama berkembang melalui pendidikan dan budaya Kristen.[3] Menurut teolog Charles Curran, perpindahan agama adalah pesan moral utama dari Yesus. Curran menyebutnya sebagai "kesadaran hati nurani akan keberadaan realitas ilahi" dalam hidup orang tersebut.[4] Injil Matius menyatakan bahwa Yesus mengajarkan "Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."Matius 18:3

Para ilmuwan sosial menunjukkan peminatan besar dalam perpindahan agama Kristen sebagai pengalaman keagamaan yang para orang percaya sebut memperkuat iman mereka dan mengubah hidup mereka.[5] Kristenisasi, yang didefinisikan sebagai "perumusan ulang hubungan sosial, pengartian kebudayaan, dan pengalaman pribadi dalam hal (umumnya diterima atau ditolak) gagasan Kristen," harus dibedakan dengan perpindahan agama.[6] Kristenisasi adalah istilah kebudayaan yang lebih besar, dan biasanya melibatkan upaya untuk secara sistematis memindahkan agama seluruh benua atau budaya dari kepercayaan yang ada ke Kekristenan.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hanigan, James P. "Conversion and Christian Ethics." Online: "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-02. Diakses tanggal 2009-06-13. . Accessed 17 June 2009
  2. ^ Spilka, Bernard et al. The Psychology of Religion, Third Edition: An Empirical Approach. Guilford Press, 2003, ISBN 1-57230-901-6
  3. ^ Oscar S. Kriebe. Conversion and Religious Experience, BiblioBazaar, LLC, 2008. ISBN 0-554-51750-7
  4. ^ Curran, Charles. A New Look at Christian Morality. Fides, 1970. ASIN: B0029MW7YO
  5. ^ Peter G. Stromberg. Language and Self-Transformation: A Study of the Christian Conversion Narrative. Cambridge University Press, 2008. ISBN 0-521-03136-2
  6. ^ Hefner, Robert W. Conversion to Christianity: Historical and Anthropological Perspectives on a Great Transformation. University of California Press, 1993. ISBN 0-520-07836-5
  7. ^ Fletcher, Richard. The Barbarian Conversion: From Paganism to Christianity. University of California Press, 1999. ISBN 0-520-21859-0