Lompat ke isi

Eksipien

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eksipien adalah bahan yang tidak aktif yang dibuat bersamaan dengan bahan aktif dari suatu obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan volume (bulking up) bahan aktif tersebut. Eksipien disebut juga dengan pelarut (diluent) atau "pengisi" (filler). Dengan meningkatkan volume obat tanpa menambah dosis bahan aktifnya memungkinkan obat untuk dikonsumsi lebih mudah. Eksipien tertentu juga berfungsi untuk melarutkan bahan aktif obat yang sukar untuk dilarutkan sehingga mempermudah penyerapan di dalam tubuh.[1] Fungsi lainnya dari eksipien yaitu mempermudah penanganan obat (terutama jika bahan aktif sukar untuk mengalir atau bersifat lengket terhadap kemasan atau mesin pembuat obat), meningkatkan ketahanan terhadap perubahan temperatur lingkungan sehingga mencegah denaturasi, dan memperpanjang usia simpan. Jenis eksipien sangat tergantung dengan jenis bahan aktifnya dan cara obat dikonsumsi.

Jenis eksipien

[sunting | sunting sumber]
Anti-adherent
Antiadherent digunakan untuk mengurangi adhesi antara dua bahan aktif yang berbeda, yang berbentuk bubuk atau granular, dan antara obat dengan kemasannya.
Disintegran
Disintegran membuat bahan aktif terlepas dari tablet dan pecah dengan mudah begitu tersentuh oleh cairan tubuh (misal air ludah atau enzim) dan melepaskan bahan aktifnya.
Lapisan pelindung
Lapisan pelindung (coating) tablet berfungsi melindungi bahan aktif yang ada di dalam tablet dari kelembaban udara luar dan mempengaruhi rasa dari tablet yang ditelan. Beberapa jenis lapisan pelindung seperti enteric coating berfungsi untuk mempertahankan bahan aktif obat hingga ia siap dilepaskan di bagian tubuh tertentu, misal di usus besar.
Pelumas
Pelumas, mirip dengan anti-adheren, mencegah bahan aktif menempel satu sama lain (kohesi) dan menempel ke alat medis maupun mesin pemroses. Fungsi spesifik pelumas yaitu untuk mengurangi gaya gesekan ketika obat diinjeksikan di mesin maupun di alat medis.
Pengawet
Pengawet digunakan untuk memperpanjang usia simpan obat.
Pengikat
Pengikat digunakan untuk menyatukan berbagai bahan aktif di dalam obat. Pengikat mempermudah pembuatan obat sehingga gaya yang diperlukan oleh suatu mesin untuk membentuk obat bisa berkurang (ekstruder, pengaduk, dan sebagainya). Pengikat dalam bentuk cair misalnya digunakan untuk menyatukan air dan alkohol.
Pengisi
Bahan pengisi untuk meningkatkan volume sehingga bahan aktif obat dapat ditakar dengan mudah sesuai dengan konsentrasinya. Pengisi juga menjadikan obat lebih praktis untuk dikonsumsi, terutama untuk obat yang memiliki bahan aktif yang sangat sedikit.
Penyerap
Penyerap digunakan untuk menyerap kelembaban dan air dari dalam obat maupun dari lingkungan dan mencegah kelembaban dan air menyentuh bahan aktif. Penyerapan bisa secara absorpsi maupun adsorpsi.
Perasa
Perasa memberikan rasa tertentu untuk menyembunyikan rasa yang tidak enak dari bahan aktif obat. Perasa dapat berupa bahan alami seperti ekstrak buah, maupun perasa buatan.[2]
Pewarna
Pewarna makanan digunakan untuk mengubah penampilan dari obat dan untuk identifikasi jenis obat.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Lesney, Mark S. (January 2001). "More than just the sugar in the pill". Today's Chemist at Work. 10 (1): 30–36. ISSN 1532-4494. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-14. Diakses tanggal August 13, 2013. 
  2. ^ Mills, Simon (April 2007). Excipients. Training Workshop on Pharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations. World Health Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-20. Diakses tanggal 2014-03-12. 

Bahan bacaan terkait

[sunting | sunting sumber]