Laporan Kadar Caesin Dalam Susu Ix
Laporan Kadar Caesin Dalam Susu Ix
Laporan Kadar Caesin Dalam Susu Ix
Disusun:
DosenPembimbing:
LABORATORIUM KIMIA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, telah menyelesaikan laporan
resmi praktikum Analisis Makanan Dan Kosmetika Dengan Judul “Penentuan Kadar Casein
Dalam Susu”.
Laporan
protein merupakan pembentuk jaringan baru dalam tubuh. Protein juga berfungsi sebagai
pengatur dalam metabolisme tubuh. Selain itu juga protein merupakan komponen
Komponen utama susu adalah protein, lemak dan laktosa. Susu juga merupakan
sumber berbagai mineral seperti Ca, Mg dan P serta berbagai vitamin. Protein susu terdiri
atas dua yaitu protein padat (kasein) dan protein cair (whey). Kasein adalah senyawa
kompleks protein dengan garam Ca, P dan sejumlah kecil Mg dan sitrat sebagai agregat
makromolekul yang disebut kalsium fosfo-kaseinat atau misel kasein. Protein kasein
terdiri atas empat polipeptida yaitu αs1- kasein, αs2-kasein, β-kasein, dan K-kasein.
Kasein dapat bereaksi dengan asam maupun basa karena molekulnya mempunyai muatan
baik positif maupun negatif, yang sifatnya amfoter. Pengendapan kasein dapat dijalankan
Struktur primer protein terdiri dari rantai polipeptida dari asam-asam amino yang
suatu nilai pH dimana jumlah muatan listrik positif sama dengan muatan negatifnya. pH
protein tidak bermuatan positif maupun negatif, dapat membentuk agregat (gumpalan-
gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena sebagian protein menunjukkan kelarutan
Gula dalam susu disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5 - 8 %. Laktosa
merupakan senyawa yang banyak digunakan dalam pembentukan sel otak, khusunya bagi
anak-anak usia di bawah 7 tahun, agar jumlah maupun perkembangan sel otaknya
berlangsung dengan normal dan lancar. Kandungan terbanyak yang terdapat pada susu
yaitu protein (Legowo, 2002). Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat didalam
air susu. Kadar laktosa di dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam keadaan
larut. laktosa adalah disakarida yang tersusun dari glukosa dan galaktosa dengan ikatan 1-
4. Di dalam badan, laktosa disinetesa di dalam kelenjar susu. Laktosa sangat sukar
dihidrolisa, hanya dapat dihidrolisa dengan asam berkadar tinggi dan suhu yang tinggi
pula. Hidrolisa Laktosa di dalam tubuh dilakukoan oleh mikroba dan enzim β-D-
adalah 20% dari whey dan 3,4% dari total protein susu. Fungsi biologis Laktalbumin
adalah sebagai komponen penyusun enzim laktosa sintase yang berperan dalam
biosintesis laktosa di dalam susu. Laktalbumin kaya akan asam amino esensial triptofan
yang bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Kadar laktalbumin juga dipengaruhi
Kasein merupakan komplek senyawa protein dengan garam Ca, P dan sejumlah kecil
Mg dan sitrat sebagai agregat makromolekul yang disebut kalsium fosfo kaseinat atau
misel kasein. Kasein dapat dipresipitasi oleh asam atau enzim rennin dan presipitasi
kasein oleh rennin ini merupakan dasar untuk pembentukan curd dalam keju
Pada uji alkohol, kasein dalam susu dapat dikoagulasi oleh asam yang terbentuk
dalam susu sebagai aktivitas dari mikroba. Kasein yang telah mengalami koagulasi bila
diencapkan oleh asam lemah akan membebaskan kalsium (Ca) dan bila diendapkan oleh
alkohol akan menghasilkan kalsium- kasienat dalam keadaan seperti ini susu dikatakan
pecah. Demikian pula halnya bila susu lama berada dalam suhu tinggi serta susu yang
(6,5-6,7). Semakin banyak aktivitas bakteri yang merubah laktosa menjadi asam laktat
maka pH susu akan semakin turun (asam) sehingga susu menjadi basi (Nisa, et al, 2010)
2 dan ditambahkan 2 ml
asam asetat 0,1 N diaduk
hingga terbentuknya
pemisahan.
3 Sampel susu kental setelah
dipanakan di diamkan
selama 10 sampai 20
menit.
6. Perhitungan
Perhitungan kadar kasein dalam susu :
Susu kental :
Diket : V titrasi = 79 ml => pink rose
Dit : % kasein ...?
Jawab = V titrasi x 0,9%
= 79 ml x 0,9%
= 71,1 %
Susu bubuk “Dancow” :
Diket : V titrasi = 179,4 ml => pink rose
Dit : % kasein ...?
Jawab = V titrasi x 0,9%
= 179,4 ml x 0,9%
= 161,46 %
Susu bubuk “ Ideal” :
Diket : V titrasi = 54,8 ml => pink rose
Dit : % kasein ...?
Jawab = V titrasi x 0,9%
= 54,8 ml x 0,9%
= 49,32 %
7. Pembahasan
Susu merupakan salah satu bahan makanan yang mudah dicerna dan bernilai gizi
tinggi dan sangat dibutuhkan oleh manusia dari berbagai umur. Susu juga mempunyai
sifat yang mudah rusak sehingga sangat cepat mengalami perubahan rasa, bau, dan
warna. Dalam keadaan normal, susu hanya bertahan maksimal 2 jam setelah pemerahan
tanpa mengalami kerusakan maupun penurunan kualitas. Susu adalah produk pangan
memiliki nilai gizi yang tinggi dan bersala dari sekresi kelenjar susu hewan menyusui.
Susu saat ini banyak digunakan sebegai bahan dasar berbagai produk makanan dan
minuman melalui proses hasil fermentasi atau kimiawi.
Komposisi susu sangat beragam tergantung dari beberapa faktor yaitu waktu
pemerahan, urutan pemerahan, umur sapi, kerapatan dan pH. Susu terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu air, lemak dan protein. Protein yang terdapat dalam susu terdiri
dari dua jenis yaitu, kasein dan whey.
Dalam percobaan ini dilakukan perlakuan pada dua sampel yaitu susu bubuk
“Dancow”, susu kental “Cap Enak” dan susu bubuk “Ideal”. Sampel yang telah
dimasukkan ke dalam gelas beaker sebanyak 10g akan dipanaskan di hot plate pada suhu
40 0C. Sampel tersebut akan membentuk dua lapisan, karena berdasarkan sifat termalnya
kasein termasuk dalam jenis polimer termoplastik sehingga kasein tidak tahan terhadap
suhu tinggi, kasein akan mengalami denaturasi pada pemanasan seperti terlihat pada saat
menanaskan susu pada suhu 100 0C.
Kemudian akan ditambahkan 1-2 ml As. asetat 1 N, setelah itu didiamkan selama 20
menit sehingga membentuk endapan pada susu cair dan susu bubuk. Terbentuknya
endapan menandakan bahwa kasein memang terdapat di dalam susu tersebut. Ketika
didekanter, dan disaring akan menghasilkan endapan berwarna putih agak kuning. Hal
ini disebabkan karena kasein dapat dibuat melalui reaksi penggabungan asam amino,
yang akan menghasilkan kasein, air, serta ion H +.
Selanjutnya perlakuan pada sampel yang akan ditambahkan 1-2 ml NaOH 0,1 N
kemudian dipanaskan dan didinginkan hingga suhu 21-24 0C akan menghasilkan larutan
berwarna putih susu kemudian ditambahkan 3 tetes fenolftalein sehingga larutan tersebut
berubah menjadi berwarna rose/pink. Kemudian ditambahkan 4 mL formaldehide 40%
hal ini dikarenakan protein bersifat amfoter sehingga sulit dititrasi sebagai asam maupun
basa, agar dapat dititrasi sebagai asam, maka sifat basa dari gugus amino dapat
dihilangkan dengan mereaksikannya dengan formaldehide sehingga ion H+ dapat
dititrasi dengan NaOH. Larutan akan berubah kembali berwarna putih susu dan akan
dititrasi dengan NaOH 0,1 N agar dapat menghasilkan kadar kasein dari sampel tersebut.
Terbentuk Reaksinya yaitu:
O O
R CH C + NaOH R CH C + H2O
NH2 OH NH2 ONa
Asam amino Natrium hidroksida Natrium aminoat Air
Kemudian titrasi dengan NaOH menimbulkan warna rose muncul, namun pada
percobaan ini kemungkinan sampel yang digunakan terlalu banyak sehingga titrasi
dilakukan 2-3 kali pengulangan penambahan titran (NaOH) sehingga volume titrasi
menjadi banyak, dan juga pada praktikum ini penambahan indikator dilakukan hingga 40
tetes kemudian dilanjutkan titrasi hingga warna rose muncul. Munculnya warna rose
merupakan indikasi adanya kasein dalam sampel susu yang kami gunakan.
Hasil titrasi pada sampel susu bubuk “Dancow” diperoleh volume NaOH 179,4 ml
kemudian susu kental “Cap Enak” diperoleh volume titrasi 78 ml dan susu bubuk “Ideal”
diperoleh volume titrasi 54,8 mL. Sehingga kadar kasein yang diperoleh dari susu bubuk
“Dancow” adalah 161,46%, kadar kasein susu kental “Cap Enak” adalah 71,1 % dan
susu bubuk “Ideal” adalah 49,32 %.
8. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan yaitu :
a) Kasein merupakan komplek senyawa protein dengan garam Ca, P dan sejumlah
kecil Mg dan sitrat sebagai agregat makromolekul yang disebut kalsium fosfo
kaseinat atau misel kasein. Protein kasein terdiri atas empat polipeptida yaitu αs1-
kasein, αs2-kasein, β-kasein, dan K-kasein. Kasein dapat bereaksi dengan asam
maupun basa karena molekulnya mempunyai muatan baik positif maupun negatif,
yang sifatnya amfoter.
b) Protein susu agar dapat dititrasi sebagai asam maka sifat basa dari gugus amino
dapat dihilangkan dengan mereaksikannya dengan formaldehide sebagai ion H+
dapat dititrasi dengan NaOH.
c) Persentase kasein masing-masing susu diperoleh yaitu, susu bubuk “Dancow”
161,46%, kadar kasein susu kental “Cap Enak” 71,1 %, susu bubuk “Ideal”
49,32 %. Persentase kasein terendah terdapat pada susu bubuk “Ideal” dan
persentase kasein tertinggi pada susu “Dancow”.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter Prespektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Maharani, Azmi, J., dan Copryadi, J., 2010, Isolasi Karakterisasi dan Penentuan Kadar
Laktalbumin Susu Sapi Fries Holdstein dengan Metode Lowry, J. Natur Indonesia,
13 (2): 134-137
Marsono, Y., Utami, T., Indrati, R., dan Yusmairi, 2010, Aktifitas Proteolitik Bakteri Asam
Laktat dalam Fermentasi Susu Kedelai, J. Teknol dan Indrustri Pangan, 21 (2):
129-134
Legowo, M. A., 2002, Sifat Kimiawi, dan Mikrobiologis Susu, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Handiwirawan, E., dan Hasinah, H., 2007, Pemanfaatan Penciri Gen К-Kasein Untuk
Seleksi pada Sapi dan Kerbau, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,
Bogor.
Wardana, S. A., 2012, Teknologi Pengolahan Susu, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.
Witarto, B. A., 2001, Protein Engineering: Perannya dalam Bioindustri dan Prospeknya di
Technology And Working Group on Life Sciences, Institute for Science and