Laporan Praktikum Kimia - Identifikasi Asam Dan Basa
Laporan Praktikum Kimia - Identifikasi Asam Dan Basa
Laporan Praktikum Kimia - Identifikasi Asam Dan Basa
Kelompok
:
Anisa Nurdini
Dina Fajriyah
Febbi Meidawati
Rifa Hikmah Salsabila
Susi Nurhayati
Kelas
XI IPA 3
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas rahmat dan hidayah - Nya, kiranya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini .
Dalam pembuatan laporan praktikum ini, Penulis menyadari banyak
menemukan kesulitan, terutama dalam pengumpulan data, yang disebabkan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang Penulis miliki. Namun dengan
bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan laporan ini dapat
terselesaikan walaupun mungkin jauh dari kesempurnaan, sehingga tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya
kepada
semua
pihak
yang
telah
membantu
dalam
Penulis
Kata pengantar
Daftar isi
Konsep dasar
Tujuan praktikum
Laporan hasil praktikum
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Siswa dapat mengidentifikasi asam dan basa melalui indikator asam basa
(lakmus maupun indikator alami)
A. Teori Asam Basa
Menurut Arhenius
Teori asam menurut Arhenius yakni asam merupakan senyawa yang
mengandung ion H saat berada di dalam air. Sementara basa merupakan
senyawa yang mengandung ion OH saat berada dalam air, dan akan terionisasi
menghasilkan ion OH. Penyebab sifat asam menurut Arrhenius adalah karena
adanya ion H
jika zat tersebut dilarutkan dalam air, begitu juga sifat basa
ditimbulkan karena adanya ion OH - yang terjadi oleh pelarutan zat dalam air.
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H
disebut
asam dan basa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
HCl --> H + + Cl
NaOH --> Na + + OH
Menurut Lewis
Asam menurut Lewis adalah setiap zat atau senyawa yang menerima pasangan
- pasangan elektron yang kemudian membentuk sebuah ikatan kovalen
koordinasi. Sedangkan basa adalah setiap senyawa yang mempunyai pasangan pasangan
elektron
yang
dapat
disumbangkan
ke
zat
lainnya
dalam
Netral
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Lakmus merah
Tetap
merah
Lakmus biru
Tetap
biru
HCl 0,1 M
Tetap
Merah
NaOH 0,1 M
merah
Biru
Tetap biru
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga,
kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam
basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang
berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur
dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral).
Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan
asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu
menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah
warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Lakmus
Merah
Biru
NaOH
Biru
Biru
HCl
Alkohol
Cuka
Garam
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Biru
Air Sabun
Biru
Biru
PP
Berubah
menjadi ungu
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Berubah
menjadi ungu
Ekstrak
Kunyit
Kol Ungu
Coklat
Hijau
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Merah
Ungu
Merah
Ungu
Coklat
Hijau
Hasil pengamatan :
Kesimpulan
1. Jadi, apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi
merah, maka larutan itu bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan
merah) berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat
basa. Kedua lakmus (biru dan merah) warnanya tetap, maka larutan
yang diuji tersebut bersifat netral.
2. Apabila larutan setelah ditetesi PP berubah warna menjadi ungu,
berarti larutan tersebut merupakan basa. Namun, jika tidak mengalami
perubahan, maka larutan tersebut bersifat asam atau netral.
3. Larutan dicampur dengan ekstrak kunyit bersifat :
-
Asam atau netral, jika tetap atau tidak mengalami perubahan warna
DAFTAR PUSTAKA