Jaringan Islam Liberal adalah salah satu lokomotif yang menggerakan tata nilai pemikiran keagamaa... more Jaringan Islam Liberal adalah salah satu lokomotif yang menggerakan tata nilai pemikiran keagamaan yang menekankan pada pemahaman Islam yang terbuka, toleran, inklusif dan kontekstual. Di Indonesia penyebaran Islam liberal telah berlangsung sejak awal tahun 70-an dan sejak tahun 2001, sejumlah aktivis dan intelektual muda Islam memulai penyebaran gagasan Islam liberal secara lebih terorganisir. Jaringan Islam Liberal mencoba membangun dan mengembangkan suasana beragama yang transformatif dan inklusif, menampakkan signifikansinya untuk selalu “dilirik” oleh komunitas umat. Melalui pemahaman keagamaan yang holistik dan pola keagamaan yang inklusif, umat Islam diharapkan dapat menyelesaikan krisis kemanusiaan, serta menjadikan modernitas sebagai proses yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi manusia.
: This study aims to analyze the considerations of judges in deciding two divorce cases due to ap... more : This study aims to analyze the considerations of judges in deciding two divorce cases due to apostasy claims including Case Number 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg and 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg at the Bitung Religious Court, Bitung City, North Sulawesi, Indonesia. It was conducted qualitatively through a descriptive-comparative approach with primary data obtained from informants including four judges using observation, in-depth interviews, and documentation techniques, subsequently analyzed using an inductive analysis model. Meanwhile, secondary data were retrieved from decision documents. The results showed that the judge decided Case Number 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg in fâsakh and Case Number 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg in ṭalâq ba‘in sughra through the consideration of the subsidiary petitum. These decisions were observed to have legal consequences on hadhânah and the right of mutual inheritance between children and parents. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hakim dalam memutuskan dua perkara perceraian dengan gugatan murtad, yakni Perkara No. 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg dan 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg di Pengadilan Agama Bitung Pengadilan, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan secara kualitatif melalui pendekatan deskriptif-komparatif dengan data primer diperoleh dari informan meliputi empat orang hakim dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis menggunakan model analisis induktif. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim dalam memutuskan dua perkara perceraian dengan gugatan murtad berdasarkan pada alat bukti dimana Perkara No. 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg diputuskan secara fâsakh dan Perkara No. 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg diputuskan secara ṭalâq ba’in sughra dengan menggunakan pertimbangan petitum subsider. Kedua putusan tersebut berakibat hukum pada hadhânah dan hak saling waris antara anak dan orang tua. Keywords: judge's consideration, divorce, apostasy, marriage fasâkh, ṭalâq ba'in sughra
Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is ... more Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is aimed to analyze the meaning of walad in the inheritance of kalâlah in Alquran. Islamic jurists have different vews in interpreting the meaning of walad in kalâlah inheritance. Walad in kalâlah inheritance gives the influence to the siblings inheritance. This article attempts to discuss critically and impartially the meaning of walad. By using comparative method, the writer analyzes the meaning of walad from the Suni and Syiah Imâmiyyah perspective. The writer concludes that there is no consensus among Islamic Scholars in interpreting the meaning of walad, by which for the Suni Scholars, the meaning of walad is only brothers of the heir, whereas for the Syiah Imâmiyyah include the heir's sisters. This different opinion influences the regard of the two mainstreams towards the status of brother and sister in the inheritance of kalâlah. Abstrak. Konsep Kalâlah dalam Alquran dan Penafsir...
This study aims to analyze the application of religious moderation values in Islamic education an... more This study aims to analyze the application of religious moderation values in Islamic education and character subjects at State Senior High School 9 Manado using a qualitative descriptive method. Primary data were obtained from teachers of Islamic Education and Character through interviews and observations, while secondary data was collected through documentation from students' and teachers' books, Lesson Plans, and Syllabus for Islamic education and character subject of 2013 Curriculum. The result showed that teachers' implementation of religious moderation values in Islamic Education and Character subjects is carried out by teachers using an additive approach and developing indicators of achievement of Basic Competencies as outlined in the lesson plan and the syllabus. It is also associated with paying attention to the principles of relevance, consistency, and adequacy. This study also found that implementing religious moderation values is carried out through exemplary examples by teachers in schools and the community.
Sosok tokoh pendidik selalu mengalami perkembangan sepanjang zaman... Di IAIN Manado juga di tela... more Sosok tokoh pendidik selalu mengalami perkembangan sepanjang zaman... Di IAIN Manado juga di telaah beberapa tokoh pemikir agar pemikirannya dapat menjadi semangat bagi generasi akan datang...Salah satu tokoh pendidiik yang bernama Muh Idris Tunru juga menginspirasi mahasiswa, agar dapat melanjutkan studinya kejenjang lebih tinggi, salah satu contoh, Sabil Mokodenseho Lanjut S2 di UIN Jakarta lulus dengan Cumlaude, kini lanjut S,3 sementara menyelesaikan program Doktornya, Tio Rumandor dan Radiastika Aumbas masing-masing, lanjut S2 di UIN Jojakarta kini tahap penyelesaian, Busran Lanjut S2 di IAIN Kendari dan masih banyak lagi yang beliau canangkan utuk kemajuan SDM, Sosok Muh idris merupakan Dekan Pertama dari perubahan STAIN menjadi IAIN di Manado Sulawesi Utara dan dapat dipahami beliau yang komandoi untuk mengakreditasi semua prodi yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada waktu itu.Kini Jadi Ketua Prodi PAI di Program Pascasarjana juga salah satu TIM yang dapat mengakreditasi Prodi MPIn AS dan Ekonomi Syariah. Gagasan tersebut tentu menarik untuk dikembangkan,. Menurut Beliau Manusia merupakan Investasi agama, bangsa dan Negara, dengan SDM maju maka majulah segalanya.
Humans are faced with some terrible natural disasters which endanger their lives and the biospher... more Humans are faced with some terrible natural disasters which endanger their lives and the biosphere. These are inseparable from human activities which lead to global warming. Therefore, it takes conscious effort to carry out environmental conservation and this would be more effective when carried out by all parties. Islamic education is one of the efforts aimed at conserving the environment owing to the fact it builds awareness on its importance and is a journey pioneered for the survival of the next generation. Education helps to understand various values and concepts needed to develop the attitudes and skills towards building mutual relations between humans, culture and the environment. Through education, humans form attitudes which help to have a concern for the environment.
Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is ... more Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is aimed to analyze the meaning of walad in the inheritance of kalâlah in Alquran. Islamic jurists have different vews in interpreting the meaning of walad in kalâlah inheritance. Walad in kalâlah inheritance gives the influence to the siblings inheritance. This article attempts to discuss critically and impartially the meaning of walad. By using comparative method, the writer analyzes the meaning of walad from the Suni and Syiah Imâmiyyah perspective. The writer concludes that there is no consensus among Islamic Scholars in interpreting the meaning of walad, by which for the Suni Scholars, the meaning of walad is only brothers of the heir, whereas for the Syiah Imâmiyyah include the heir’s sisters. This different opinion influences the regard of the two mainstreams towards the status of brother and sister in the inheritance of kalâlah.DOI: 10.15408/ajis.v14i1.1250
Pengetahuan kita tentang asal kejadian manusia ini amat penting artinya dalam merumuskan tujuan p... more Pengetahuan kita tentang asal kejadian manusia ini amat penting artinya dalam merumuskan tujuan pendidikan bagi manusia. Asal kejadian ini justru harus dijadikan pangkal tolak dalam mendapatkan pandangan hidup bagi orang Islam. Pandangan tentang kemahlukan manusia cukup menggambarkan hakekat manusia. Menurut hadits tiap manusia lahir membawa kemampuan-kemampuan. Kemampuan itulah yang disebut pembawaan atau fitrah yang disebut potensi. Dalam hal ini sesuai dengan judul yang dipercayakan kepada mahasiswa oleh dosen pembimbing maka kami mengangkat masalah yang menyangkut tema diatas yaitu "KONSEP MANUSIA DAN RELEVANNYA DENGAN PENDIDIKAN".
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan parti... more ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (2) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. (3) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment secara simultan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Subyek penelitian mengunakan sample sebanyak 60 responden. Metode analisis datanya mengunakan regresi linier bergada, uji asumsi klasik dan uji hipotesa (uji t) dan (uji f), sedangkan pengolahan datanya mengunakan SPSS 24.0 for Windows. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) dengan pengolahan data model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -4.444+ 0,805X1 + 0,295X2+e. Dari persamaan di atas kedua variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru adalah faktor pengambilan keputusan partisipatif. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0.692 Artinya 69.2% variabel kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas yaitu pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2). Sedangkan sisanya 30.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel dalam penelitian. Hal ini menunjukan secara simultan variabel pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, l... more Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, lebih khusus dari beberapa ikhwah yang sering melakukan kajian-kajian Islam di beberapa Masjid di Kota Bitung. Mereka melihat situasi masyarakat khususnya kaum muslimin, belum terlalu akrab dengan al-Qur’an, dan belum memiliki ghiroh/kemauan yang besar untuk mendekatkan diri dengan al-Qur’an, sehingga dalam aplikasi kehidupan keseharian mereka masih sangat jauh dari amalan-amalan al-Qur’an, bahkan sebagian imam-imam Masjid yang ada di Kota Bitung, bacaan al-Qur’an mereka masih harus banyak ditingkatkan. Melihat kondisi ini, para ikhwah berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren Tahfizhul Qur’an, yang mereka beri nama Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Imam Syafi’i. Dalam pembelajaran Tahfizhul Qur’an, pondok pesantren ini menerapkan metode muraja’ah.
A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya t... more A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara lebih mendalam dan komprehensif sehingga selalu hangat untuk dibicarakan, terutama oleh kalangan akademisi. Hal ini karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan seimbang, baik dari segi aspek rohani maupun jasmani. (Mahmud dalam Heri Gunawan: 2014, h. iii). Secara ideal pendidikan Islam berusaha mengantarkan manusia mencapai keseimbangan pribadi secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan ataupun pancaindra. Oleh karena itu pendidikan Islam berupaya mengembangkan semua aspek dalam kehidupan manusia yang meliputi spiritual, intelektual, imajinasi, keilmiahan dan lain-lain baik secara individu maupun kelompok menuju kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup baik dalam hubungannya dengan Khalik, sesama manusia, dan alam. (Muslih Usa: 1991, h. 8) Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hasan Langgulung (Hasan Langgulung : 1993, h. 62) yang menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan social yang berusaha membimbing manusia baik individu maupun social yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Sementara itu menurut Ahmad Watik Pratiknya (Ahmad Watik Pratiknya, " Muslih Usa, (Ed), 1991, h. 99) menjelaskan bahwa pendidikan agama (pendidikan Islam) adalah suatu upaya untuk mengembangkan/mengarahkan anak didik supaya dapat menjadi manusia masa depan yang ideal, dengan cara menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lebih lengkap dalam dimensi religiusnya. Hal ini berarti, suatu proses pengkondisian agar anak didik menjadi lebih mengetahui, memahami, mengimani, dan mengamalkan agamanya sebagai ajaran yang menjadi pandangan dan pedoman hidup. Oleh karena itu pendidikan benar-benar merupakan latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu agar mereka menjadi manusia yang berbudaya sehingga mampu menunaikan fungsi dan tugas khalifah-Nya di bumi serta berhasil mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Azyumardi Azra : 2002, h. ix). Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan karakter manusia yang tidak pernah berhenti, guna meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. (Bambang Pranowo dalam Marwan Saridjo : 2009, h. 25)
A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya t... more A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara lebih mendalam dan komprehensif sehingga selalu hangat untuk dibicarakan, terutama oleh kalangan akademisi. Hal ini karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan seimbang, baik dari segi aspek rohani maupun jasmani. (Mahmud dalam Heri Gunawan: 2014, h. iii). Secara ideal pendidikan Islam berusaha mengantarkan manusia mencapai keseimbangan pribadi secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan ataupun pancaindra. Oleh karena itu pendidikan Islam berupaya mengembangkan semua aspek dalam kehidupan manusia yang meliputi spiritual, intelektual, imajinasi, keilmiahan dan lain-lain baik secara individu maupun kelompok menuju kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup baik dalam hubungannya dengan Khalik, sesama manusia, dan alam. (Muslih Usa: 1991, h. 8) Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hasan Langgulung (Hasan Langgulung : 1993, h. 62) yang menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan social yang berusaha membimbing manusia baik individu maupun social yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Sementara itu menurut Ahmad Watik Pratiknya (Ahmad Watik Pratiknya, " Muslih Usa, (Ed), 1991, h. 99) menjelaskan bahwa pendidikan agama (pendidikan Islam) adalah suatu upaya untuk mengembangkan/ mengarahkan anak didik supaya dapat menjadi manusia masa depan yang ideal, dengan cara menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lebih lengkap dalam dimensi religiusnya. Hal ini berarti, suatu proses pengkondisian agar anak didik menjadi lebih mengetahui, memahami, mengimani, dan mengamalkan agamanya sebagai ajaran yang menjadi pandangan dan pedoman hidup. Oleh karena itu pendidikan benar-benar merupakan latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu agar mereka menjadi manusia yang berbudaya sehingga mampu menunaikan fungsi dan tugas khalifah-Nya di bumi serta berhasil mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Azyumardi Azra : 2002, h. ix). Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan karakter manusia yang tidak pernah berhenti, guna meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. (Bambang Pranowo dalam Marwan Saridjo : 2009, h. 25)
Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involv... more Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involved many factors that are highly likely to be intricately interconnected, so their handling requires tremendous patience. Some cases of conflict and violence that occurred in Indonesia provide a fairly clear illustration. Through research, it can be concluded that Education is the best solution to help people to see how human should be and how he should live. Education must be a way of life in the discovery of a righteous way of life. Education can do something for peace at least in two ways: First, education takes a conservation strategy that education needs to be directed to take care,mantaining ,defend"religious and cultural assets" of knowledgeable, values, and customs from time to time by history in order to retain human dignity and Secondly, education takes a restoration strategy that education is directed to improving and restoring religious and cultural assets that have been subjected to pollution, decay, destruction.
Jaringan Islam Liberal adalah salah satu lokomotif yang menggerakan tata nilai pemikiran keagamaa... more Jaringan Islam Liberal adalah salah satu lokomotif yang menggerakan tata nilai pemikiran keagamaan yang menekankan pada pemahaman Islam yang terbuka, toleran, inklusif dan kontekstual. Di Indonesia penyebaran Islam liberal telah berlangsung sejak awal tahun 70-an dan sejak tahun 2001, sejumlah aktivis dan intelektual muda Islam memulai penyebaran gagasan Islam liberal secara lebih terorganisir. Jaringan Islam Liberal mencoba membangun dan mengembangkan suasana beragama yang transformatif dan inklusif, menampakkan signifikansinya untuk selalu “dilirik” oleh komunitas umat. Melalui pemahaman keagamaan yang holistik dan pola keagamaan yang inklusif, umat Islam diharapkan dapat menyelesaikan krisis kemanusiaan, serta menjadikan modernitas sebagai proses yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi manusia.
: This study aims to analyze the considerations of judges in deciding two divorce cases due to ap... more : This study aims to analyze the considerations of judges in deciding two divorce cases due to apostasy claims including Case Number 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg and 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg at the Bitung Religious Court, Bitung City, North Sulawesi, Indonesia. It was conducted qualitatively through a descriptive-comparative approach with primary data obtained from informants including four judges using observation, in-depth interviews, and documentation techniques, subsequently analyzed using an inductive analysis model. Meanwhile, secondary data were retrieved from decision documents. The results showed that the judge decided Case Number 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg in fâsakh and Case Number 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg in ṭalâq ba‘in sughra through the consideration of the subsidiary petitum. These decisions were observed to have legal consequences on hadhânah and the right of mutual inheritance between children and parents. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hakim dalam memutuskan dua perkara perceraian dengan gugatan murtad, yakni Perkara No. 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg dan 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg di Pengadilan Agama Bitung Pengadilan, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan secara kualitatif melalui pendekatan deskriptif-komparatif dengan data primer diperoleh dari informan meliputi empat orang hakim dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis menggunakan model analisis induktif. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim dalam memutuskan dua perkara perceraian dengan gugatan murtad berdasarkan pada alat bukti dimana Perkara No. 14/Pdt.G/2019/PA.Bitg diputuskan secara fâsakh dan Perkara No. 17/Pdt.G/2019/PA.Bitg diputuskan secara ṭalâq ba’in sughra dengan menggunakan pertimbangan petitum subsider. Kedua putusan tersebut berakibat hukum pada hadhânah dan hak saling waris antara anak dan orang tua. Keywords: judge's consideration, divorce, apostasy, marriage fasâkh, ṭalâq ba'in sughra
Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is ... more Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is aimed to analyze the meaning of walad in the inheritance of kalâlah in Alquran. Islamic jurists have different vews in interpreting the meaning of walad in kalâlah inheritance. Walad in kalâlah inheritance gives the influence to the siblings inheritance. This article attempts to discuss critically and impartially the meaning of walad. By using comparative method, the writer analyzes the meaning of walad from the Suni and Syiah Imâmiyyah perspective. The writer concludes that there is no consensus among Islamic Scholars in interpreting the meaning of walad, by which for the Suni Scholars, the meaning of walad is only brothers of the heir, whereas for the Syiah Imâmiyyah include the heir's sisters. This different opinion influences the regard of the two mainstreams towards the status of brother and sister in the inheritance of kalâlah. Abstrak. Konsep Kalâlah dalam Alquran dan Penafsir...
This study aims to analyze the application of religious moderation values in Islamic education an... more This study aims to analyze the application of religious moderation values in Islamic education and character subjects at State Senior High School 9 Manado using a qualitative descriptive method. Primary data were obtained from teachers of Islamic Education and Character through interviews and observations, while secondary data was collected through documentation from students' and teachers' books, Lesson Plans, and Syllabus for Islamic education and character subject of 2013 Curriculum. The result showed that teachers' implementation of religious moderation values in Islamic Education and Character subjects is carried out by teachers using an additive approach and developing indicators of achievement of Basic Competencies as outlined in the lesson plan and the syllabus. It is also associated with paying attention to the principles of relevance, consistency, and adequacy. This study also found that implementing religious moderation values is carried out through exemplary examples by teachers in schools and the community.
Sosok tokoh pendidik selalu mengalami perkembangan sepanjang zaman... Di IAIN Manado juga di tela... more Sosok tokoh pendidik selalu mengalami perkembangan sepanjang zaman... Di IAIN Manado juga di telaah beberapa tokoh pemikir agar pemikirannya dapat menjadi semangat bagi generasi akan datang...Salah satu tokoh pendidiik yang bernama Muh Idris Tunru juga menginspirasi mahasiswa, agar dapat melanjutkan studinya kejenjang lebih tinggi, salah satu contoh, Sabil Mokodenseho Lanjut S2 di UIN Jakarta lulus dengan Cumlaude, kini lanjut S,3 sementara menyelesaikan program Doktornya, Tio Rumandor dan Radiastika Aumbas masing-masing, lanjut S2 di UIN Jojakarta kini tahap penyelesaian, Busran Lanjut S2 di IAIN Kendari dan masih banyak lagi yang beliau canangkan utuk kemajuan SDM, Sosok Muh idris merupakan Dekan Pertama dari perubahan STAIN menjadi IAIN di Manado Sulawesi Utara dan dapat dipahami beliau yang komandoi untuk mengakreditasi semua prodi yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada waktu itu.Kini Jadi Ketua Prodi PAI di Program Pascasarjana juga salah satu TIM yang dapat mengakreditasi Prodi MPIn AS dan Ekonomi Syariah. Gagasan tersebut tentu menarik untuk dikembangkan,. Menurut Beliau Manusia merupakan Investasi agama, bangsa dan Negara, dengan SDM maju maka majulah segalanya.
Humans are faced with some terrible natural disasters which endanger their lives and the biospher... more Humans are faced with some terrible natural disasters which endanger their lives and the biosphere. These are inseparable from human activities which lead to global warming. Therefore, it takes conscious effort to carry out environmental conservation and this would be more effective when carried out by all parties. Islamic education is one of the efforts aimed at conserving the environment owing to the fact it builds awareness on its importance and is a journey pioneered for the survival of the next generation. Education helps to understand various values and concepts needed to develop the attitudes and skills towards building mutual relations between humans, culture and the environment. Through education, humans form attitudes which help to have a concern for the environment.
Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is ... more Kalâlah in Alquran and Its Interpretation According to Suni and Syiah Imâmiyyah. This article is aimed to analyze the meaning of walad in the inheritance of kalâlah in Alquran. Islamic jurists have different vews in interpreting the meaning of walad in kalâlah inheritance. Walad in kalâlah inheritance gives the influence to the siblings inheritance. This article attempts to discuss critically and impartially the meaning of walad. By using comparative method, the writer analyzes the meaning of walad from the Suni and Syiah Imâmiyyah perspective. The writer concludes that there is no consensus among Islamic Scholars in interpreting the meaning of walad, by which for the Suni Scholars, the meaning of walad is only brothers of the heir, whereas for the Syiah Imâmiyyah include the heir’s sisters. This different opinion influences the regard of the two mainstreams towards the status of brother and sister in the inheritance of kalâlah.DOI: 10.15408/ajis.v14i1.1250
Pengetahuan kita tentang asal kejadian manusia ini amat penting artinya dalam merumuskan tujuan p... more Pengetahuan kita tentang asal kejadian manusia ini amat penting artinya dalam merumuskan tujuan pendidikan bagi manusia. Asal kejadian ini justru harus dijadikan pangkal tolak dalam mendapatkan pandangan hidup bagi orang Islam. Pandangan tentang kemahlukan manusia cukup menggambarkan hakekat manusia. Menurut hadits tiap manusia lahir membawa kemampuan-kemampuan. Kemampuan itulah yang disebut pembawaan atau fitrah yang disebut potensi. Dalam hal ini sesuai dengan judul yang dipercayakan kepada mahasiswa oleh dosen pembimbing maka kami mengangkat masalah yang menyangkut tema diatas yaitu "KONSEP MANUSIA DAN RELEVANNYA DENGAN PENDIDIKAN".
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan parti... more ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (2) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. (3) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment secara simultan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Subyek penelitian mengunakan sample sebanyak 60 responden. Metode analisis datanya mengunakan regresi linier bergada, uji asumsi klasik dan uji hipotesa (uji t) dan (uji f), sedangkan pengolahan datanya mengunakan SPSS 24.0 for Windows. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) dengan pengolahan data model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -4.444+ 0,805X1 + 0,295X2+e. Dari persamaan di atas kedua variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru adalah faktor pengambilan keputusan partisipatif. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0.692 Artinya 69.2% variabel kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas yaitu pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2). Sedangkan sisanya 30.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel dalam penelitian. Hal ini menunjukan secara simultan variabel pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, l... more Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, lebih khusus dari beberapa ikhwah yang sering melakukan kajian-kajian Islam di beberapa Masjid di Kota Bitung. Mereka melihat situasi masyarakat khususnya kaum muslimin, belum terlalu akrab dengan al-Qur’an, dan belum memiliki ghiroh/kemauan yang besar untuk mendekatkan diri dengan al-Qur’an, sehingga dalam aplikasi kehidupan keseharian mereka masih sangat jauh dari amalan-amalan al-Qur’an, bahkan sebagian imam-imam Masjid yang ada di Kota Bitung, bacaan al-Qur’an mereka masih harus banyak ditingkatkan. Melihat kondisi ini, para ikhwah berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren Tahfizhul Qur’an, yang mereka beri nama Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Imam Syafi’i. Dalam pembelajaran Tahfizhul Qur’an, pondok pesantren ini menerapkan metode muraja’ah.
A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya t... more A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara lebih mendalam dan komprehensif sehingga selalu hangat untuk dibicarakan, terutama oleh kalangan akademisi. Hal ini karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan seimbang, baik dari segi aspek rohani maupun jasmani. (Mahmud dalam Heri Gunawan: 2014, h. iii). Secara ideal pendidikan Islam berusaha mengantarkan manusia mencapai keseimbangan pribadi secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan ataupun pancaindra. Oleh karena itu pendidikan Islam berupaya mengembangkan semua aspek dalam kehidupan manusia yang meliputi spiritual, intelektual, imajinasi, keilmiahan dan lain-lain baik secara individu maupun kelompok menuju kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup baik dalam hubungannya dengan Khalik, sesama manusia, dan alam. (Muslih Usa: 1991, h. 8) Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hasan Langgulung (Hasan Langgulung : 1993, h. 62) yang menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan social yang berusaha membimbing manusia baik individu maupun social yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Sementara itu menurut Ahmad Watik Pratiknya (Ahmad Watik Pratiknya, " Muslih Usa, (Ed), 1991, h. 99) menjelaskan bahwa pendidikan agama (pendidikan Islam) adalah suatu upaya untuk mengembangkan/mengarahkan anak didik supaya dapat menjadi manusia masa depan yang ideal, dengan cara menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lebih lengkap dalam dimensi religiusnya. Hal ini berarti, suatu proses pengkondisian agar anak didik menjadi lebih mengetahui, memahami, mengimani, dan mengamalkan agamanya sebagai ajaran yang menjadi pandangan dan pedoman hidup. Oleh karena itu pendidikan benar-benar merupakan latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu agar mereka menjadi manusia yang berbudaya sehingga mampu menunaikan fungsi dan tugas khalifah-Nya di bumi serta berhasil mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Azyumardi Azra : 2002, h. ix). Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan karakter manusia yang tidak pernah berhenti, guna meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. (Bambang Pranowo dalam Marwan Saridjo : 2009, h. 25)
A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya t... more A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara lebih mendalam dan komprehensif sehingga selalu hangat untuk dibicarakan, terutama oleh kalangan akademisi. Hal ini karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan seimbang, baik dari segi aspek rohani maupun jasmani. (Mahmud dalam Heri Gunawan: 2014, h. iii). Secara ideal pendidikan Islam berusaha mengantarkan manusia mencapai keseimbangan pribadi secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan ataupun pancaindra. Oleh karena itu pendidikan Islam berupaya mengembangkan semua aspek dalam kehidupan manusia yang meliputi spiritual, intelektual, imajinasi, keilmiahan dan lain-lain baik secara individu maupun kelompok menuju kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup baik dalam hubungannya dengan Khalik, sesama manusia, dan alam. (Muslih Usa: 1991, h. 8) Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hasan Langgulung (Hasan Langgulung : 1993, h. 62) yang menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan social yang berusaha membimbing manusia baik individu maupun social yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Sementara itu menurut Ahmad Watik Pratiknya (Ahmad Watik Pratiknya, " Muslih Usa, (Ed), 1991, h. 99) menjelaskan bahwa pendidikan agama (pendidikan Islam) adalah suatu upaya untuk mengembangkan/ mengarahkan anak didik supaya dapat menjadi manusia masa depan yang ideal, dengan cara menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lebih lengkap dalam dimensi religiusnya. Hal ini berarti, suatu proses pengkondisian agar anak didik menjadi lebih mengetahui, memahami, mengimani, dan mengamalkan agamanya sebagai ajaran yang menjadi pandangan dan pedoman hidup. Oleh karena itu pendidikan benar-benar merupakan latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu agar mereka menjadi manusia yang berbudaya sehingga mampu menunaikan fungsi dan tugas khalifah-Nya di bumi serta berhasil mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Azyumardi Azra : 2002, h. ix). Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan karakter manusia yang tidak pernah berhenti, guna meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. (Bambang Pranowo dalam Marwan Saridjo : 2009, h. 25)
Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involv... more Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involved many factors that are highly likely to be intricately interconnected, so their handling requires tremendous patience. Some cases of conflict and violence that occurred in Indonesia provide a fairly clear illustration. Through research, it can be concluded that Education is the best solution to help people to see how human should be and how he should live. Education must be a way of life in the discovery of a righteous way of life. Education can do something for peace at least in two ways: First, education takes a conservation strategy that education needs to be directed to take care,mantaining ,defend"religious and cultural assets" of knowledgeable, values, and customs from time to time by history in order to retain human dignity and Secondly, education takes a restoration strategy that education is directed to improving and restoring religious and cultural assets that have been subjected to pollution, decay, destruction.
VISI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
“Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguru... more VISI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN “Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguruan yang bermutu berbasis masyarakat multikultural di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2021”
MISI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu tarbiyah dan keguruan secara optimal pada masyarakat multibudaya. b. Meningkatkan mutu manajemen lembaga yang akuntabel, kredibel, adil, transparan dan bertanggung jawab. c. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pihak lainnya secara berkesinambungan
A. Pendahuluan Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi untuk mendapa... more A. Pendahuluan Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Dalam Pasal 52 UU RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan dan proses secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten, dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Pasal 54 UU RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi terdiri atas: 1) standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan standar nasional pendidikan tinggi; dan 2) standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Perguruan tinggi memiliki keleluasaan mengatur pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang pelaksanaannya dievaluasi secara berkala. Terkait dengan itu, FTIK IAIN Manado menetapkan standar pendidikan tinggi untuk setiap satuan pendidikan. Pemilihan dan penetapan standar itu dilakukan dalam sejumlah aspek yang disebut butir-butir mutu. Standar Mutu Akademik dibutuhkan oleh FTIK IAIN Manado dalam kaitan: 1. Sebagai acuan dasar dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi FTIK IAIN Manado. 2. Sebagai instrumen untuk memacu FTIK IAIN Manado agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan yang bermutu. BAB I
VISI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
“Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguru... more VISI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN “Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguruan yang bermutu berbasis masyarakat multikultural di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2021” MISI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu tarbiyah dan keguruan secara optimal pada masyarakat multibudaya. b. Meningkatkan mutu manajemen lembaga yang akuntabel, kredibel, adil, transparan dan bertanggung jawab. c. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pihak lainnya secara berkesinambungan
Building a harmonious religious life is not a simple plan. This plan has to be run very carefully... more Building a harmonious religious life is not a simple plan. This plan has to be run very carefully considering that religion involves the emotional aspect of the ummah, so some of them prefer to claim the truth rather than seek the truth. The events that have been flare up in some parts of Indonesia in recent years indicate that there has been a conflict between various groups of people and in the various contradictions, ethnic, religious, racial and interreligious issues (SARA) are so rapidly spread to various layers that the atmosphere conflict is quite dangerous in people's lives. The escalation of disputes covered in SARA often creates violent conflicts that are more stressful and troubling. Muslims as religious minorities in Manado life side by side peacefully with non-Muslims although it can not be denied there are also conflicts among religious followers. Considering that in this multicultural society is very vulnerable to disintegration and gap in the community, if the orientation and understanding of religious society are not able to accept social facts in their life. In an effort to achieve those expectations, then multicultural education becomes one of the solution. Multicultural education can serve as a vehicle for developing universal morality, teaching peace and conflict resolution.
Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involv... more Abstrak Peace can not be seen as a substance that stands alone and partially. Violence has involved many factors that are highly likely to be intricately interconnected, so their handling requires tremendous patience. Some cases of conflict and violence that occurred in Indonesia provide a fairly clear illustration. Through research, it can be concluded that Education is the best solution to help people to see how human should be and how he should live. Education must be a way of life in the discovery of a righteous way of life. Education can do something for peace at least in two ways: First, education takes a conservation strategy that education needs to be directed to take care,mantaining ,defend"religious and cultural assets" of knowledgeable, values, and customs from time to time by history in order to retain human dignity and Secondly, education takes a restoration strategy that education is directed to improving and restoring religious and cultural assets that have been subjected to pollution, decay, destruction.
Menjajaki Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN Manado dengan 4 Perguruan tinggi di ... more Menjajaki Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN Manado dengan 4 Perguruan tinggi di Malaysia yaitu : Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Sultan Azlan Syah (USAS), dan Universiti Sains Malaysia (USM). Keempat Universiti tersebut sangat representatif untuk mengembangkan SDM dan Lembaga FTIK IAIN Manado sejalan dengan semangat Kementeri Agama RI.
Disepakati akan melakukan penandatangan MoA di IAIN Ambon pada bulan Februari 2018. Hal-hal yang disepakati untuk MoA adalah : 1. International Conference 2. International Workshop 3. International Journal 4. Pertukaran Mahasiswa 5. PPL Mahasiswa 6. Pengembangan Bahasa dan Tekhnologi 7. Studi Lanjut S2 dan S3
Menjajaki Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN Manado dengan 4 Perguruan tinggi di ... more Menjajaki Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN Manado dengan 4 Perguruan tinggi di Malaysia yaitu : Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Sultan Azlan Syah (USAS), dan Universiti Sains Malaysia (USM). Keempat Universiti tersebut sangat representatif untuk mengembangkan SDM dan Lembaga FTIK IAIN Manado sejalan dengan semangat Kementeri Agama RI. Disepakati akan melakukan penandatangan MoA di IAIN Ambon pada bulan Februari 2018. Hal-hal yang disepakati untuk MoA adalah : 1. International Conference 2. International Workshop 3. International Journal 4. Pertukaran Mahasiswa 5. PPL Mahasiswa 6. Pengembangan Bahasa dan Tekhnologi 7. Studi Lanjut S2 dan S3
Uploads
Papers by idris Tunru
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (2) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. (3) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment secara simultan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Subyek penelitian mengunakan sample sebanyak 60 responden. Metode analisis datanya mengunakan regresi linier bergada, uji asumsi klasik dan uji hipotesa (uji t) dan (uji f), sedangkan pengolahan datanya mengunakan SPSS 24.0 for Windows. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) dengan pengolahan data model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -4.444+ 0,805X1 + 0,295X2+e. Dari persamaan di atas kedua variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru adalah faktor pengambilan keputusan partisipatif. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0.692 Artinya 69.2% variabel kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas yaitu pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2). Sedangkan sisanya 30.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel dalam penelitian. Hal ini menunjukan secara simultan variabel pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, lebih khusus dari beberapa ikhwah yang sering melakukan kajian-kajian Islam di beberapa Masjid di Kota Bitung. Mereka melihat situasi masyarakat khususnya kaum muslimin, belum terlalu akrab dengan al-Qur’an, dan belum memiliki ghiroh/kemauan yang besar untuk mendekatkan diri dengan al-Qur’an, sehingga dalam aplikasi kehidupan keseharian mereka masih sangat jauh dari amalan-amalan al-Qur’an, bahkan sebagian imam-imam Masjid yang ada di Kota Bitung, bacaan al-Qur’an mereka masih harus banyak ditingkatkan. Melihat kondisi ini, para ikhwah berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren Tahfizhul Qur’an, yang mereka beri nama Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Imam Syafi’i. Dalam pembelajaran Tahfizhul Qur’an, pondok pesantren ini menerapkan metode muraja’ah.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji (1) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (2) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. (3) Pengaruh pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment secara simultan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Subyek penelitian mengunakan sample sebanyak 60 responden. Metode analisis datanya mengunakan regresi linier bergada, uji asumsi klasik dan uji hipotesa (uji t) dan (uji f), sedangkan pengolahan datanya mengunakan SPSS 24.0 for Windows. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) dengan pengolahan data model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -4.444+ 0,805X1 + 0,295X2+e. Dari persamaan di atas kedua variabel pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru adalah faktor pengambilan keputusan partisipatif. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0.692 Artinya 69.2% variabel kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas yaitu pengambilan keputusan partisipatif (X1), pemberian reward dan punishment (X2). Sedangkan sisanya 30.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel dalam penelitian. Hal ini menunjukan secara simultan variabel pengambilan keputusan partisipatif, pemberian reward dan punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan sebagian kaum muslimin di Kota Bitung, lebih khusus dari beberapa ikhwah yang sering melakukan kajian-kajian Islam di beberapa Masjid di Kota Bitung. Mereka melihat situasi masyarakat khususnya kaum muslimin, belum terlalu akrab dengan al-Qur’an, dan belum memiliki ghiroh/kemauan yang besar untuk mendekatkan diri dengan al-Qur’an, sehingga dalam aplikasi kehidupan keseharian mereka masih sangat jauh dari amalan-amalan al-Qur’an, bahkan sebagian imam-imam Masjid yang ada di Kota Bitung, bacaan al-Qur’an mereka masih harus banyak ditingkatkan. Melihat kondisi ini, para ikhwah berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren Tahfizhul Qur’an, yang mereka beri nama Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Imam Syafi’i. Dalam pembelajaran Tahfizhul Qur’an, pondok pesantren ini menerapkan metode muraja’ah.
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
“Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguruan yang bermutu berbasis masyarakat multikultural di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2021”
MISI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu tarbiyah dan keguruan secara optimal pada masyarakat multibudaya.
b. Meningkatkan mutu manajemen lembaga yang akuntabel, kredibel, adil, transparan dan bertanggung jawab.
c. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pihak lainnya secara berkesinambungan
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
“Menjadi pusat pendidikan ilmu tarbiyah dan keguruan yang bermutu berbasis masyarakat multikultural di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2021”
MISI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu tarbiyah dan keguruan secara optimal pada masyarakat multibudaya.
b. Meningkatkan mutu manajemen lembaga yang akuntabel, kredibel, adil, transparan dan bertanggung jawab.
c. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pihak lainnya secara berkesinambungan
Disepakati akan melakukan penandatangan MoA di IAIN Ambon pada bulan Februari 2018.
Hal-hal yang disepakati untuk MoA adalah :
1. International Conference
2. International Workshop
3. International Journal
4. Pertukaran Mahasiswa
5. PPL Mahasiswa
6. Pengembangan Bahasa dan Tekhnologi
7. Studi Lanjut S2 dan S3
Disepakati akan melakukan penandatangan MoA di IAIN Ambon pada bulan Februari 2018.
Hal-hal yang disepakati untuk MoA adalah :
1. International Conference
2. International Workshop
3. International Journal
4. Pertukaran Mahasiswa
5. PPL Mahasiswa
6. Pengembangan Bahasa dan Tekhnologi
7. Studi Lanjut S2 dan S3