Dinilai Berhasil Kenalkan Jamu ke Berbagai Generasi, Irwan Hidayat Raih Penghargaan IDN Times News Maker 2024
Irwan dinobatkan jadi IDN Times News Maker 2024 dalam kategori Distinguished Award on Outstanding Leadership in Innovative Herbal Industry, Kamis (16/1/2025).
![Dinilai Berhasil Kenalkan Jamu ke Berbagai Generasi, Irwan Hidayat Raih Penghargaan IDN Times News Maker 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/17/1737084061394-jjy4y.jpeg)
Sepak terjang Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat dalam mengenalkan jamu atau produk herbal ke berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dinilai berhasil oleh berbagai pihak, salah satunya IDN Times.
Berkat andil yang besar dalam mengkomunikasikan jamu ke ruang publik, Irwan dinobatkan sebagai IDN Times News Maker 2024 dalam kategori Distinguished Award on Outstanding Leadership in Innovative Herbal Industry, Kamis (16/1/2025).
Irwan pun menyambut baik penghargaan yang diberikan tersebut. Dia juga membagikan perjalanan panjang dalam memperkenalkan jamu dan obat herbal kepada masyarakat, yang dulunya sulit diterima sebagai pengobatan efektif.
"Tahun 1994 adalah pertama kalinya saya diwawancarai media, saat itu, memperkenalkan obat herbal sangat sulit dan jamu dianggap tidak populer, bahkan tidak dipercaya," ujarnya.
Namun, berkat dukungan media, Irwan perlahan berhasil membangun kesadaran masyarakat terhadap manfaat obat herbal. Dirinya menekankan pentingnya pendekatan komunikasi yang jujur dan konsisten.
"Media sangat membantu asalkan kita jujur dan memiliki niat baik dan dalam pengalaman saya, berita tidak pernah dipelintir, justru media menjadi mitra terbaik," katanya.
Irwan menyebut, pendekatan hubungan masyarakat (public relations) lebih efektif dibandingkan iklan dalam membangun kepercayaan.
"Teman saya pernah mengatakan, PR itu lebih kuat dari iklan, namun, kunci utamanya adalah kejujuran dan komunikasi yang baik," sebutnya.
![Dinilai Berhasil Kenalkan Jamu ke Berbagai Generasi, Irwan Hidayat Raih Penghargaan IDN Times News Maker 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2025/1/17/1737084217161-ktpoj.jpeg)
Di sisi lain, Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis mengungkapkan, pihaknya sangat menghargai upaya komunikasi kepada publik yang dilakukan oleh sejumlah tokoh.
Ia pun menyebut, IDN Times menilai ratusan tokoh dan masing-masing memiliki keunikan di bidangnya, terutama Irwan Hidayat.
"Pak Irwan dipilih karena perjuangannya sejak awal dalam mengkomunikasikan sesuatu yang belum populer, terutama di kalangan anak-anak zaman sekarang, namun, beliau berhasil," ungkapnya.
"Saya rasa, iklan-iklan publik yang sudah banyak bermunculan adalah hasil dari intervensi pemikiran beliau, khususnya tentang bagaimana membuat jamu atau produk herbal menjadi relevan, terutama bagi generasi muda," jelas Uni.
Obat Herbal Makin Diterima
![Dinilai Berhasil Kenalkan Jamu ke Berbagai Generasi, Irwan Hidayat Raih Penghargaan IDN Times News Maker 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2025/1/17/1737084293197-8tmpf.jpeg)
Di tahun 2025, Irwan optimistis bahwa jamu dan obat herbal akan makin diterima, bahkan oleh komunitas medis.
"Tahun ini, saya mulai mengomunikasikan produk herbal dengan para dokter. Apalagi, jamu kita sudah memiliki uji klinis," ucapnya.
Optimisme Irwan tersebut didasarkan pada serangkaian uji klinis yang sudah dilakukan terhadap jamu dari akademisi dan memiliki dasar ilmiah yang kuat.
"Jamu itu sudah ada uji klinisnya, tidak perlu diuji lagi karena sudah dilakukan oleh kalangan akademisi dan dipublikasikan dalam banyak jurnal," ujarnya.
Irwan menegaskan bahwa data hasil uji klinis tersebut membuktikan efektivitas jamu, bahkan lebih baik daripada obat berbahan kimia.
"Kalau produk kimia diuji klinis, herbal juga diuji klinis. Bagus mana? Saya yakin jamu ini lebih hebat," tegasnya.
Selain itu, Irwan berkomitmen untuk terus menyosialisasikan hasil uji klinis ini kepada para dokter di berbagai Fakultas Kedokteran (FK).
"Saya ingin menjelaskan bahwa jamu sebenarnya sudah diuji klinis, tidak perlu diragukan lagi, datanya ada di jurnal-jurnal ilmiah," ujarnya.