Asam pantotenat
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini menggunakan terlalu banyak jargon dan membutuhkan penyederhanaan atau penjelasan lebih lanjut. Silakan lihat halaman pembicaraan, ganti jargon dengan istilah bahasa Indonesia yang lebih umum, atau jelaskan arti jargon. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
asam 3-[(2,4-dihidroksi-3,3-dimetilbutanoil)amino]propanoat
| |
Nama lain
Vitamin B5
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
Sifat | |
C9H17NO5 | |
Massa molar | 219,235 |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Asam pantotenat (vitamin B5) merupakan salah satu jenis vitamin golongan vitamin B kompleks yang bersifat larut dalam air.[1] Vitamin ini pertama kali ditemukan pada tahun 1933.[2] Di dalam tubuh, asam pantotenat berperan sebagai koenzim A (CoA) yang berperan vital dalam banyak metabolisme pelepasan energi.[3]
Sumber
[sunting | sunting sumber]Asam pantotenat dapat ditemukan pada banyak jenis makanan karena pada dasarnya hampir semua makhluk hidup membutuhkannya.[butuh rujukan] Beberapa contoh sumber makanan yang banyak mengandung vitamin ini adalah ragi, kuning telur, brokoli, dan hati.[2] Sumber makanan lain yang juga mengandung vitamin B5 adalah daging ayam, ikan, susu, kacang-kacangan, avokad, ubi, brokoli, kubis, kentang, jamur, telur, gandum utuh, dan jeroan.[4] Konsumsi asam pantotenat yang dianjurkan perhari adalah 4-7 mg.[5] Koloni bakteri diusus (Enterobakter) juga dapat mensintesis asam pantotenat dalam jumlah sedikit.[3]
Defisiensi
[sunting | sunting sumber]Seperti vitamin lainnya, asam pantotenat hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.[butuh rujukan] Akan tetapi, bila jumlahnya tidak mencukupi maka tubuh akan mengalami banyak gangguan kesehatan, seperti kekejangan dan mati rasa.[6] Pada kondisi ringan, defisiensi asam pantotenat dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan gangguan pencernaan.[7] Biasanya, defisiensi ini dialami oleh para pecandu alkohol dan manula.[butuh rujukan] Hal ini disebabkan oleh menurunnya daya cerna makanan sehingga banyak nutrisi yang tidak diserap tubuh dan segera hilang.[3]
Peranan dalam tubuh
[sunting | sunting sumber]Asam pantotenat berperan sebagai komponen koenzim A yang terlibat langsung dalam proses asetilasi dan pelepasan energi dari molekul makronutrien.[5] Koenzim ini sendiri memegang peranan kunci dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.[3] Hasil dari metabolisme ini akan menghasilkan energi.[butuh rujukan] Asam pantotenat juga berperan dalam sintesis senyawa spingolipida, fosfolipid, sterol, hormon pertumbuhan, sel saraf, dan antibodi.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Vitamin yang Larut dalam Air dan Cara Mengoptimalkan Asupannya". Alodokter. 2016-07-24. Diakses tanggal 2023-02-03.
- ^ a b Hidgon J, Drake VJ, Plesofsky N. Pantothenic Acid. Diakes pada 15 Mei 2010.
- ^ a b c d e Vitamin Basics: The Fact about Vitamins in Nutrition. 2009. Diakses pada 15 Mei 2010.
- ^ "Vitamin B5". Alodokter. 2015-09-03. Diakses tanggal 2021-06-01.
- ^ a b Pantothenic acid (vitamin B5, calcium pantothenate). 2006. Diakses pada 15 Mei 2010.
- ^ Plesofsky-Vig N. 1999. Pantothenic acid. In: Shils ME, Olson JA, Shike M, Ross AC. Modern Nutrition in Health and Disease. Ed ke-9. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia. Halaman: 423-432.
- ^ Hodges RE, Ohlson MA, Bean WB. 1958. Pantothenic acid deficiency in man. J Clin Invest 37:1642-57.