Ukuran asli(5.184 × 3.456 piksel, ukuran berkas: 10,24 MB, tipe MIME: image/jpeg)
Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain.
Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.
Ringkasan
DeskripsiTortor.jpg
English: Dalam pertunjukkan ini, penari mengenakan pakaian adat sesuai ciri khas masing-masing daerah yang ada di Sumatera Utara, seperti Karo, Mandailing, Melayu, Nias, Pakpak, Simalungun dan Toba. Tidak itu saja, ditampilkan juga sebuah patung kayu, yang disebut Sigalegale. Sigalegale berasal dari kata “gale” artinya lemah, lesu, lunglai. Sigalegale dipergunakan pada upacara kematian. Upacara untuk orang-orang yang meninggal dunia tanpa mempunyai anak maupun yang wafat tanpa meninggalkan keturunan karena semua anaknya telah tiada. Daerah asal mula munculnya Sigalegale ialah daerah Toba-Holbung, Tapanuli Utara, kemudian menyebar ke Pulau Samosir (di tengah-tengah Danau Toba).
untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama atau kompatibel dengan lisensi pada materi asli.
Foto ini diunggah ke Wikimedia Commons sebagai bagian dari kontes fotografi WikiKaleidoskop yang diselenggarakan oleh Wikimedia Indonesia dengan dukungan Yayasan Wikimedia.
Captions
Penari multietnik menampilkan tarian tradisional Tortor dari etnis Batak.