Wildan Yatim
Wildan Yatim | |
---|---|
Lahir | 11 Juli 1933 Padang Sidempuan, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | - Institut Teknologi Bandung - Universitas Hongkong - Universitas Padjadjaran |
Pekerjaan | Ahli biologi, pengajar |
Dikenal atas | Sastrawan |
Wildan Yatim (lahir 11 Juli 1933) adalah seorang sastrawan, ahli biologi, dan pengajar Indonesia. Dia menulis karya ilmiah maupun cerpen dan novel yang dimuat di berbagai media atau yang diterbitkan dalam bentuk buku, serta telah mendapatkan berbagai penghargaan.[1]
Namanya semakin terangkat menjadi salah satu sastrawan penting Indonesia setelah ia menulis sebuah novel yang berjudul Pergolakan, sebuah novel yang bertema konflik dalam persoalan yang cukup kompleks seputar peristiwa PRRI/Permesta, intrik politik PKI, serta konflik di kalangan Islam yang diterbitkan penerbit Pustaka Jaya pada tahun 1974.[1]
Riwayat
Kehidupan pribadi
Wildan lahir pada 11 Juli 1933 di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada masa Hindia Belanda.[1]
Pendidikan
Ia pernah sekolah di Ibtidaiyah Muhammadiyah (1946) lalu SD Ujung Geding (1948).[2] Ia menempuh pendidikan menengah pertama pada salah satu SMP di Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat. Setamat SMP pada tahun 1951, Wildan kemudian melanjutkan pendidikan pada SMA Widyasana Jakarta yang diselesaikannya pada tahun 1954. Wildan menempuh pendidikan tinggi jurusan biologi pada Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menggondol gelar sarjana (S1) pada tahun 1961. Gelar S2 kemudian ia dapatkan dari Universitas Hongkong pada tahun 1981. Sedangkan gelar doktor (S3) bidang biologi diperolehnya dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung pada tahun 1988.[1]
Karier
Semasa kuliah di ITB Wildan juga aktif sebagai asisten dosen bidang Zoologi ITB. Setelah mendapat gelar S1 ia kemudian memulai karier sebagai pengajar dengan menjadi dosen biologi di fakultas kedokteran dan beberapa fakultas lainnya di Universitas Andalas, Padang dari tahun 1961 hingga 1965. Selain itu, ia juga sempat menjadi Pejabat Dekan FIPIA di universitas yang sama.[2] Selanjutnya sepanjang tahun 1966 - 1974 ia berkarier di Bandung dengan menjabat sebagai Kepala Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Setelah mendapatkan gelar S2 dari Universitas Hongkong pada tahun 1981, Wildan kembali mengajar di Fakultas Kedokteran Unpad.[1][2]
Wildan telah gemar menulis sejak ia lulus dari bangku SMP. Setelah duduk di bangku SMA, ia sudah memulai kariernya sebagai penulis dan sastrawan dengan menerjemahkan berbagai cerpen karya sastrawan asing, seperti Amerika, Inggris, Prancis, dan Rusia, lalu kemudian dipublikasikannya di berbagai media massa, seperti Pikiran Rakyat dan Pedoman Minggu. Karyanya sendiri dalam bentuk cerpen dimuat di majalah Sunday Courier pada tahun 1952.[1]
Setelah menjadi mahasiswa ITB, Wildan aktif mengelola majalah kampus Scientia sebagai pemimpin redaksi pada tahun 1958, dan sekaligus menyalurkan kegemaran menulisnya. Disamping itu ia juga berperan sebagai redaktur Mingguan Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Barat. Sebagai mahasiswa pada masa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, Wildan juga ikut berperan dalam gerakan mahasiswa kala itu dengan menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan juga pernah menjabat Wakil Ketua KASI, Bandung.[1]
Sepanjang kariernya sebagai pengajar dan ilmuwan, Wildan telah menghasilkan banyak karya ilmiah populer yang berkaitan dengan bidang ilmu biologi. Karya-karya tulis tersebut telah dipublikasikannya di berbagai media, seperti Pikiran Rakyat, Majalah Intisari, Selecta, serta di berbagai jurnal ilmiah lainnya.[1]
Karya
Sastra
- Surau Baru (cerpen, 1969)
- Pergolakan (novel, Pustaka Jaya, Jakarta, 1974)
- Jalur Membenam (antologi cerpen, Litera, Jakarta, 1974)
- Saat Orang Berterus Terang (antologi cerpen, Pustaka Jaya, Jakarta, 1974)
- Di Muka Pintu (antologi cerpen, Terate, Bandung, 1975)
- Pertengkaran (antologi cerpen, Pustaka Jaya, Jakarta, 1976)
- Perburuan Penghabisan (cerpen, 1977/1978)
- Galau Meredam (novel, 1977)
- Petualangan Tam (novel, Gaya Favorit Press, Jakarta, 1979)
- Pondok di Balik Bukit (novel, Pustaka Jaya, Jakarta, 1979)
- Hati Bernyanyi (novel, 1980)
- Meniti Sinar Senja (novel, 1981)
- Tak Ada Lagi Bayang-Bayang (novel, Gaya Favorit Press, Jakarta, 1981)
- Mengarung Badai Hati (novel, Gaya Favorit Press, Jakarta, 1981)
- Selandang (antologi cerpen, Balai Pustaka, Jakarta, 1988) [1]
Ilmiah
- Biologi (1970)
- Embryologi (1978)
- Genetika (1980) [1]
Penghargaan
- Penghargaan dari majalah Horison untuk cerpen Surau Baru (1969)
- Pemenang ke-III Sayembara mengarang roman oleh Panitia Tahun Buku Internasional, DKI Jakarta, untuk novel Pergolakan (1972, sebelum terbit)
- Hadiah Yayasan Buku Utama Depdikbud untuk novel Pergolakan (1975)
- Hadiah hiburan Sayembara Cerpen Majalah Horison untuk cerpen Perbuatan Penghabisan (1977/1978) [1]