Ergosterol
Ergosterol (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) adalah sebuah molekul sterol yang diproduksi oleh fungi sebagai komponen dari dinding sel.[1]
Ergosterol pertama kali diisolasi dari cendawan Claviceps purpurea, penyebab penyakit ergot pada tanaman.[2]
Dalam bioteknologi, komponen ergosterol dapat dimanfaatkan untuk mengukur pertumbuhan fungi produk pertanian seperti tomat dan gandum.[1] Pengukuran dilakukan dengan menjalankan ekstraksi terlebih dahulu, sebelum mengukur ergosterol dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 282 nm.[1] Selain dengan spektrofotometer, pengukuran ergosterol dapat dilakukan dengan kromatografi cair maupun kromatografi gas.[1]
Ergosterol juga dapat berperan sebagai prekursor dari vitamin D2 (previtamin D2).[2][3] Ergosterol dapat mengalami transformasi menjadi vitamin D2 setelah terpapar oleh cahaya matahari yang mengandung sinar ultra-violet.[2] Untuk itu, ergosterol dapat dimanfaatkan sebagai suplemen makanan. Produksi ergosterol, umumnya dilakukan dengan memanfaatkan khamir Saccharomyces cereviceae, meskipun penggunaan kapang seperti Trichoderma dan Fusarium pernah dilaporkan.[2] Produksi dijalankan dalam kondisi fermentasi yang kaya karbohidrat dan miskin nitrogen.[2] Ketersediaan oksigen juga diketahui sangat penting untuk memastikan produksi ergosterol yang efisien.[2]
Referensi
- ^ a b c d (Inggris)Pitt JI. Hocking AD. 2009. Fungi and Food Spoilage. Springer. ISBN 9780387922072.
- ^ a b c d e f (Inggris)Rai M. 2009. Advances in Fungal Biotechnology. I. K. International. ISBN 9788189866532.
- ^ (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve