Lompat ke isi

Kabupaten Teluk Bintuni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Teluk Bintuni
Mangrove di Teluk Bintuni
Mangrove di Teluk Bintuni
Lambang resmi Kabupaten Teluk Bintuni
Peta
Peta
Kabupaten Teluk Bintuni di Maluku dan Papua
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni
Peta
Kabupaten Teluk Bintuni di Indonesia
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni (Indonesia)
Koordinat: 1°52′49″S 133°19′52″E / 1.88037°S 133.33105°E / -1.88037; 133.33105
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Barat
Tanggal berdiri11 November 2002
Dasar hukumUU Nomor 26 Tahun 2002/LN Nomor 129 Tahun 2002
Ibu kotaBintuni
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiPetrus Kasihiw
 • Wakil BupatiMatret Kokop
Luas
 • Total18.637,00 km2 (7,195,79 sq mi)
Populasi
 (30 Desember 2023)[2]
 • Total82.404
 • Kepadatan4,4/km2 (11/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 46,10% Islam
  • 0,05% Hindu
  • 0,04% Buddha
  • 0,01% Lainnya[2]
 • BahasaIndonesia, Papua
 • IPMKenaikan 65,27 (2022)
sedang[3]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9104 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0923
Pelat kendaraanPB xxxx B*
Kode Kemendagri92.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 562.582.937.000,- (2020)
Situs webwww.telukbintunikab.go.id

Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua Barat, Indonesia.[1] Teluk Bintuni menjadi kabupaten terluas di Papua Barat, dengan luas 18.637,00 km2. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Teluk Bintuni sebanyak 82.404 jiwa, dengan kepadatan 4,4 jiwa/km2.[2] Kabupaten Teluk Bintuni berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002.

Kabupaten Teluk Bintuni adalah penghasil migas tepatnya di ladang gas Tangguh atau LNG Tangguh yang sekarang dioperasikan oleh British Petroleum. Kabupaten ini memiliki tujuh suku asli yaitu Sebyar, Wamesa, Kuri, Irarutu, Moskona, Sough, dan Sumuri.

Geografi

Teluk Bintuni

Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni adalah 18.673 km² atau meliputi 13,02 % wilayah Provinsi Papua Barat.[4][5]

Batas Wilayah

Berikut ini adalah batas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002.[4]

Utara Distrik Aifat Timur, Kabupaten Sorong Selatan dan Distrik Kebar, Testega, Menyambouw,Sururey Kabupaten Manokwari
Timur Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari; Distrik Wamesa, WindesiWasior Barat Kabupaten Teluk Wondama; dan Distrik Yaur Kabupaten Nabire
Selatan Distrik Kaimana, Teluk Arguni Kabupaten Kaimana dan Distrik Kokas Kabupaten Fakfak
Barat Teluk Bintuni; Distrik Kokoda, Aifat Timur Kabupaten Sorong Selatan

Pemerintahan

Daftar Bupati

Kabupaten Teluk Bintuni dipimpin oleh seorang bupati. Setelah dilakukan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada 2 Desember 2005 terbentuklah Pemerintah Daerah Definitif dengan Alfons Manibui dan Akuba Kaitam sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni.[6] Saat ini, bupati Teluk Bintuni dijabat oleh Petrus Kasihiw, dan wakil bupati dijabat oleh Matret Kokop.[7]

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni dalam dua periode terakhir.[8][9]

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
(3)
Petrus Kasihiw
5 Desember 2020
Petahana
Matret Kokop
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2 Penurunan 0
Gerindra 1 Penurunan 0
PDI-P 2 Penurunan 1
Golkar 6 Penurunan 5
NasDem 3 Kenaikan 7
PKS 1 Penurunan 0
Perindo (baru) 3
PPP 1 Kenaikan 2
PAN 1 Steady 1
Hanura 1 Penurunan 0
Demokrat 2 Penurunan 1
Jumlah Anggota 20 Steady 20
Jumlah Partai 10 Penurunan 7

Distrik/Kecamatan

Kabupaten Teluk Bintuni terdiri dari 24 kecamatan, 2 kelurahan, dan 115 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 28.978 jiwa dengan luas wilayah 11.529,18 km² dan sebaran penduduk 3 jiwa/km².[1][10] Pada awal pembentukannya, Kabupaten Teluk Bintuni terdiri dari 10 distrik.Daftar distrik dan kelurahan di Kabupaten Teluk Bintuni, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Distrik Luas
Wilayah
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Kampung
Daftar
Kampung/Kelurahan
92.06.04 Aranday 72,00 4
92.06.16 Aroba 859,29 5
92.06.03 Babo 687,43 4
92.06.01 Bintuni 421,75 2 6
92.06.18 Biscoop 789,44 7
92.06.13 Dataran Beimes 316,32 6
92.06.08 Fafurwar 1171,00 3
92.06.15 Kaitaro 859,29 5
92.06.20 Kamundan 572,00 4
92.06.10 Kuri 1611,00 5
92.06.11 Manimeri 316,32 6
92.06.17 Masyeta 451,11 4
92.06.23 Meyado 743,69 4
92.06.02 Merdey 789,44 9
92.06.22 Moskona Barat 743,69 4
92.06.05 Moskona Selatan 929,62 5
92.06.24 Moskona Timur 509,57 3
92.06.06 Moskona Utara 679,43 4
92.06.14 Sumuri 1922,00 5
92.06.09 Tembuni 1326,00 4
92.06.19 Tomu 572,00 4
92.06.12 Tuhiba 263,60 5
92.06.07 Wamesa 816,00 4
92.06.21 Weriagar 715,00 5
TOTAL 2 115

Demografi

Jumlah Penduduk

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Teluk Bintuni sementara adalah 52.403 orang, yang terdiri atas 29.022 laki-laki dan 23.381 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut tampak bahwa penyebaran penduduk Kabupaten Teluk Bintuni bertumpu di Distrik Bintuni yakni sebesar 35,40 persen, kemudian diikuti oleh Distrik Sumuri sebesar 12,5 persen, dan Distrik Manimeri sebesar 10,14 persen sedangkan distrik-distrik lainnya di bawah 7 persen.

Distrik Bintuni, Distrik Sumuri, dan Distrik Manimeri adalah 3 distrik dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 18.552 orang, 6.571 orang, dan 5.313 orang. Dengan luas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni sekitar 18.637 kilo meter persegi yang didiami oleh 52.403 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Teluk Bintuni adalah sebanyak 3 orang per kilo meter persegi.[11]

Suku bangsa yang ada di Teluk Bintuni diantaranya suku Wamesa, Sebyar, Kuri, Irarutu, Moskona, Sumuri, Sough, serta suku pendatang lainnya.[12]

Laju Pertumbuhan Penduduk

Secara kumulatif, Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Teluk Bintuni per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000 hingga 2010 sebesar 4,64 persen. Laju pertumbuhan penduduk Distrik Sumuri adalah yang tertinggi dibandingkan distrik-distrik lain di Kabupaten Teluk Bintuni yakni sebesar 14,31 persen, kemudian diikuti oleh Distrik Bintuni yakni sebesar 11,09 persen, dan Distrik Babo sebesar 9,03 persen. Sedangkan yang terendah di Distrik Moskona Barat yakni sebesar -10,64 persen. Distrik Manimeri walaupun menempati urutan teratas ketiga dari jumlah penduduk namun dari sisi laju pertumbuhan penduduknya masih dibawah laju pertumbuhan penduduk secara kumulatif yakni sebesar 2,74 persen. Sebaliknya, Distrik Biscoop yang menempati urutan terbawah ketiga dari jumlah penduduk namun dari sisi laju pertumbuhan penduduknya masih di atas laju pertumbuhan penduduk secara kumulatif yakni sebesar 4,85 persen.[11]

Lambang daerah

  • Tulisan Teluk Bintuni menjelaskan tentang nama wilayah geografis dan wilayah administratif Pemerintah Kabupaten.[13]
  • Tipa busur dan anak busur melambangkat adat dan budaya.
  • Lingkaran warna putih dan kuning melambangkan kehidupan rakyat dan pemerintahan dengan hati yang suci bersatu membangun daerah menuju Bintuni Baru.
  • Merah Putih dalam lidah api melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga semangat pemerintahan dan masyarakat dalam berkarya membangun daerah bangsa dan negara.
  • Padi dan kapas melambangkan perwujudan dari pancasila sebagai tuntunan terhadap keadilan yang merata dalam setiap aspek pembangunan.
  • Daratan dan gunung melambangkan kekayaan hasil hutan dan mineral.
  • Lima pilar melambangkan wujud 5 agama yang merupakan dasar pembangunan iman dan moral manusia, toleransi dan saling menghormati antar umat beragama.
  • Tujuh keping batu bara melambangkan 7 suku pribumi (Sebyar, Wamesa, Kuri, Irarutu, Moskona, Sough, dan Sumuri), sedangkan merah putih melambangkan suku nusantara yang telah menyatu dan rasa memiliki daerah ini
  • Percikan api dan Batu bara melambangkan potensi kekayaan alam disektor pertambangan .
  • Garis gelombang melambangkan potensi kekayaan laut.
  • 2003 mejelaskan dimulainya aktivitas penyelenggaraan pemerintah.

Potensi daerah

Potensi daerah yang terbesar dari Kabupaten Teluk Bintuni adalah sektor pertanian, kelautan, dan pertambangan. Untuk sektor yang lain yaitu perikanan, perkebunan, industri migas yaitu LNG.[14]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Permendagri-137-2017" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 05 Pebruari 2024. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 17 Oktober 2023. 
  4. ^ a b UU No.26 Tahun 2002
  5. ^ "Kondisi Geografis Kabupaten Teluk Bintuni". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2010-11-16. 
  6. ^ "Sejarah Kabupaten Teluk Bintuni". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2010-11-17. 
  7. ^ Pit-Matret Resmi Kembali Menjabat Bupati dan Wakil Bupati Setelah Cuti Kampanye, diakses 2 Januari 2021.
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Teluk Bintuni 2014-2019
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Teluk Bintuni 2019-2024
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  11. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hasil Sensus Penduduk 2010
  12. ^ Papua, Berita (2020-07-13). "Sejarah Suku Sumuri di Teluk Bintuni". Berita Papua. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-03-03. 
  13. ^ "Lambang Kabupaten Teluk Bintuni". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2010-11-17. 
  14. ^ "Potensi Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dalam Papua Barat dalam Angka 2008". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2010-11-17. 

Pranala luar