Lompat ke isi

Benteng Somba Opu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Torbenbrinker (bicara | kontrib)
Gambar benteng
k Membatalkan 12 suntingan oleh Alim sombere' (bicara) ke revisi terakhir oleh RaFaDa20631()
Tag: Pembatalan
 
(28 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 19: Baris 19:
|area =
|area =
|height =
|height =
|builder = Raja Gowa IX |material =
|builder = Raja Gowa IX, Karaeng [[Tumapa'risi' Kallonna]] |material =
|built = Abad ke-16
|built = tahun 1525
|abandoned =
|abandoned =
|epochs =
|epochs =
Baris 35: Baris 35:
|notes =
|notes =
}}
}}
'''Benteng Somba Opu''' adalah benteng peninggalan [[Kesultanan Gowa]] yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, [[Barombong, Gowa|Kecamatan Barombong]], [[Kabupaten Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]. <ref>[http://www.wisatanesia.com/2010/06/benteng-somba-opu.html]</ref>
'''Benteng Somba Opu''' adalah benteng peninggalan [[Kesultanan Gowa]] yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng [[Tumapa'risi' Kallonna]] pada tahun 1525. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, [[Barombong, Gowa|Kecamatan Barombong]], [[Kabupaten Gowa]], [[Sulawesi Selatan]].<ref>[http://www.wisatanesia.com/2010/06/benteng-somba-opu.html]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://pojokpress.com/index.php/2017/11/22/benteng-somba-opu-makassar/"Benteng Somba Opu, Makassar"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
[[File:Benteng.JPG|thumb|left|Benteng Samba Opu]]
[[Berkas:Benteng.JPG|jmpl|Benteng Samba Opu]]
[[File:BentengSambaOpuDinding.JPG|thumb|left|Dinding benteng sebelah barat]]
[[Berkas:BentengSambaOpuDinding.JPG|jmpl|Dinding benteng sebelah barat]]
[[File:BentengSambaOpuMeriam.JPG|thumb|Museum dan meriam di benteng Samba Opu]]
[[Berkas:BentengSambaOpuMeriam.JPG|jmpl|Museum dan meriam di benteng Samba Opu]]
Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan dimana [[rempah-rempah]] yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari [[Asia]], sekitar [[Indonesia]] dan wilayah [[Eropa]]. Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh [[VOC]] pada tahun [[1669]], kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun [[1980]]-an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun [[1990]] benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik lagi. Pada saat ini pun Benteng Somba Opu telah menjadi sebuah objek wisata bersejarah karena di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat [[Sulawesi Selatan]]. Tempat ini pun juga menjadi perwakilan [[suku Bugis]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Mandar|Mandar]] dan [[Suku Toraja|Toraja]]. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga memiliki sebuah [[meriam]] dengan panjang 9 meter dan berat sekitar 9.500 kilogram, serta ada sebuah [[museum]] yang berisi benda- benda bersejarah peninggalan [[Kesultanan Gowa]]. <ref>[http://www.iradiofm.com/informatif/kabar-dari-jakarta/273-serba-serbi/3027-benteng-somba-opu]</ref>
Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan di mana [[rempah-rempah]] yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari [[Asia]], sekitar [[Indonesia]] dan wilayah [[Eropa]]. Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh [[VOC]] pada tahun [[1669]], kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun [[1980]]-an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun [[1990]] benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik lagi. Pada saat ini pun Benteng Somba Opu telah menjadi sebuah objek wisata bersejarah karena di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat [[Sulawesi Selatan]]. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga memiliki sebuah [[meriam]] dengan panjang 9 meter dan berat sekitar 9.500 kilogram, serta ada sebuah [[museum]] yang berisi benda- benda bersejarah peninggalan [[Kesultanan Gowa]].<ref>[http://www.iradiofm.com/informatif/kabar-dari-jakarta/273-serba-serbi/3027-benteng-somba-opu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


==Referensi==
== Lihat pula ==
* [[Museum Karaeng Pattingalloang ]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{benteng-stub}}
{{benteng-stub}}

[[kategori:Benteng di Indonesia]]
[[Kategori:Benteng di Indonesia|S]]
[[kategori:Kabupaten Gowa]]
[[Kategori:Kabupaten Gowa]]
[[Kategori:Somba Opu, Gowa]]

Revisi terkini sejak 22 November 2024 14.46

Benteng Somba Opu
LokasiSulawesi Selatan
JenisBenteng
Sejarah
PendiriRaja Gowa IX, Karaeng Tumapa'risi' Kallonna
Didirikantahun 1525
Catatan situs
Kondisitelah direkonstruksi
Akses umumYa

Benteng Somba Opu adalah benteng peninggalan Kesultanan Gowa yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada tahun 1525. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.[1][2]

Benteng Samba Opu
Dinding benteng sebelah barat
Museum dan meriam di benteng Samba Opu

Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan di mana rempah-rempah yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari Asia, sekitar Indonesia dan wilayah Eropa. Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh VOC pada tahun 1669, kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun 1990 benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik lagi. Pada saat ini pun Benteng Somba Opu telah menjadi sebuah objek wisata bersejarah karena di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga memiliki sebuah meriam dengan panjang 9 meter dan berat sekitar 9.500 kilogram, serta ada sebuah museum yang berisi benda- benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]