Lompat ke isi

Pertidaksamaan Jensen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adewandaru (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Pertidaksamaan Jensen adalah sebuah temuan Matematika awal abad 19 yang masih dipakai sampai sekarang, termasuk di algoritma EM. Algoritma EM itu sendiri banyak dipaka...'
Tag: tanpa kategori [ * ] tanpa wikifikasi [ * ]
 
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Pertidaksamaan Jensen adalah sebuah temuan Matematika awal abad 19 yang masih dipakai sampai sekarang, termasuk di algoritma EM. Algoritma EM itu sendiri banyak dipakai untuk memecahkan persoalan di model rumit yang melibatkan variabel laten (tersembunyi) seperti LDA, atau Gaussian Mixture Model yang lainnya. Intinya, Pertidaksamaan Jensen menyatakan bahwa garis Secant dari sebuah fungsi konvex senantiasa terletak di atas grafik fungsi tersebut. Dengan jabaran lebih presisinya (dalam setting probabilistik) , E[f(x)] >= f(E[x])
[[Berkas:Grafik Pertidaksamaan Jensen .png|jmpl|al=|300px]]'''Pertidaksamaan Jensen''' adalah sebuah temuan [[matematika]] awal abad 19 yang masih dipakai sampai sekarang, termasuk di [[algoritma EM]]. Algoritma EM itu sendiri banyak dipakai untuk memecahkan persoalan di model rumit yang melibatkan variabel laten (tersembunyi) seperti LDA, atau Gaussian Mixture Model yang lainnya. Intinya, pertidaksamaan Jensen menyatakan bahwa garis [[sekan]] dari sebuah fungsi konveks senantiasa terletak di atas grafik fungsi tersebut. Dengan jabaran lebih presisinya (dalam setting probabilistik) adalah sebagai berikut:

:<math>
E[f(x)] \ge f(E[x])
</math>

Secara analitis, dapat juga dimodelkan sebagai berikut:

:<math display="inline">
tf(x_1) + (1-t)f(x_2) \ge f(tx_1+(1-t)x_2)
</math>

Dalam gambar, garis sekan (tali busur) merah yang dimodelkan dengan persamaan:

:<math display="inline">
(x,y) = \Bigl(tx_1+(1-t)x_2,tf(x_1) + (1-t)f(x_2)\Bigr)
</math>

Senantiasa <math>y</math> dari garis tersebut berada di atas <math>y</math> dari kurva:

:<math display="inline">
(x,y) = \Bigl(tx_1+(1-t)x_2,f(tx_1+(1-t)x_2)\Bigr)
</math>
{{clear}}
== Bacaan lanjut ==
* {{cite book|author=David Chandler|title=Introduction to Modern Statistical Mechanics|publisher=Oxford|year=1987| isbn=0-19-504277-8 |authorlink=David Chandler (chemist)}}
* [[Tristan Needham]] (1993) "A Visual Explanation of Jensen's Inequality", [[American Mathematical Monthly]] 100(8):768–71.
* {{cite book | author= [[Nicola Fusco]], [[Paolo Marcellini]], Carlo Sbordone| title= Analisi Matematica Due | publisher= Liguori | year= 1996| isbn=978-88-207-2675-1}}
* {{cite book|author=Walter Rudin|title=Real and Complex Analysis|url=https://archive.org/details/realcomplexanaly0000rudi|publisher=McGraw-Hill|year=1987|isbn=0-07-054234-1| authorlink=Walter Rudin}}

{{Authority control}}

[[Kategori:Matematika]]


{{matematika-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Agustus 2024 08.41

Pertidaksamaan Jensen adalah sebuah temuan matematika awal abad 19 yang masih dipakai sampai sekarang, termasuk di algoritma EM. Algoritma EM itu sendiri banyak dipakai untuk memecahkan persoalan di model rumit yang melibatkan variabel laten (tersembunyi) seperti LDA, atau Gaussian Mixture Model yang lainnya. Intinya, pertidaksamaan Jensen menyatakan bahwa garis sekan dari sebuah fungsi konveks senantiasa terletak di atas grafik fungsi tersebut. Dengan jabaran lebih presisinya (dalam setting probabilistik) adalah sebagai berikut:

Secara analitis, dapat juga dimodelkan sebagai berikut:

Dalam gambar, garis sekan (tali busur) merah yang dimodelkan dengan persamaan:

Senantiasa dari garis tersebut berada di atas dari kurva:

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]