Prasasti Hujung Langit

Prasasti Hujung Langit adalah sebuah prasasti batu dari masa kedatuan Sriwijaya yang ditemukan di Dusun Harakuning Jaya, Pekon (desa) Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat. Diduga bahwa isi prasasti ini adalah mengenai penetapan sebidang tanah di Hujung Langit sebagai sima oleh Pungku Haji Yuwarajya Sri Haridewa, untuk dipergunakan membiayai pemeliharaan suatu bangunan suci.^:21

Prasasti Hujung Langit di Harakuning Jaya dekat Liwa

Deskripsi prasasti

Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu alam yang mengerucut, berukuran tinggi 162 cm dan lebar 60 cm. Sisi batu yang bertulisan cukup rata, dan (pada tahun 1954) menghadap ke arah timur. Teksnya terdiri atas 18 baris, dengan baris terakhir tidak lengkap, dan sekitar 15 cm di atasnya, terdapat gambar belati berbilah lebar, yang ujungnya menghadap ke arah kanan.^{:280-282, Fig 17}

Prasasti ditemukan pertama kali oleh petugas Dinas Topografi Hindia Belanda, dan laporannya dimuat dalam Jaarverslag van den Topografischen Dienst (laporan tahunan Dinas Topografi) tahun 1912 (pada hlm. 104, Lembar XXII, dan Gambar 2). Batu prasasti ini, pada saat pemeriksaan tahun 1954, berdiri di atas gundukan kecil di ruang terbuka dan dikelilingi pepohonan besar, khususnya pohon nangka. Di sekelilingnya terdapat sejumlah potongan batu yang menandakan bahwa pernah ada sebuah monumen di lokasi ini.^{:280, Note 3} Sekarang batu prasasti ini telah dipagari dan dibangunkan semacam cungkup untuk melindunginya dari panas dan hujan.^:50,:22

Tulisan dan pertanggalan

Kondisi tulisan pada Prasasti Hujung Langit telah sangat aus. Meskipun demikian, dari sebagian huruf-huruf yang masih terbaca dapat diketahui bahwa prasasti tersebut ditulis dalam aksara Jawa Kuna dan dalam bahasa Melayu Kuna. Pakar epigrafi, Louis-Charles Damais menyimpulkan penggunaan bahasa Melayu ini dari adanya kata-kata "sa-hutan" (pada baris ke-4), yang tidak biasa (pengganti 'hutan', dalam bahasa Jawa umumnya digunakan kata alas), dan partikel lokatif "di" (pada baris ke-12, dengan arti "di dalam", "di") yang tidak mungkin digunakan dalam bahasa Jawa Kuna.^:283 Selanjutnya, berdasarkan bentuk huruf-huruf yang digunakan (paleografi) serta melalui perhitungan yang rumit, Damais menetapkan bahwa prasasti tersebut berasal dari tahun 919 Saka (997 M).^:288

Teks prasasti alih aksara

Alih aksara dari teks Prasasti Hujung Langit, adalah sbb.:^:23

1. swasti śri sakāla warsatita 919;
2. margasara masa tithi nawami suklapaksa wā wa;
3. śu wara wuku kunińan. ni tātkālaŋu marku hu;
4. juŋlańit) barkenan) sahutan). satanah;
5. wulan °ahuji kâmarukĕ-sakalulihut
6. badan). sakamatyan. sātukidupan). salaku saja
7. -- -- mabuŋbuŋ. manatkala puŋku haji yowa rajya śrī haridewa
8. juru rědap) juru -- --mwaŋlan juru paja
9. bat) dummak). panīńhatukh agata. barpuji -- --
10. juru ńatalan). Nana wihāra samgat) juru.
11. pajak) pramukhānahan) ni buñcaŋ pajak) markunań .... .
12. -- -- han. wayan di hujuŋlańit -- -- ha - la parka -- --
13. - pama banawa -- -- bdra juru sāmyo danda ńa -- -- -- -- -- -- -- --
14. -- -- buńa mayaŋ tinaŋluh kumaramatya kembaŋ ńanumīrada pusaka
15. - bat) juru mabwań. Pamngat juru ruhanan pramukha śri di
16. banwa -mamtu -- -- -- -- rama_ni hulun ri sań ãjna makabehan)
17. sara patyāńaran. hujuń lańit sa -- -- -- Mwan han) ńana
18. [Penutup]

Terjemahan^:24

1. Selamat! Ketika sang waktu pada tahun Saka telah berlangsung 919 tahun lamanya
2. Margasira bulannya (masa), tanggal 9 paro terang (ṥuklapakșa) wās wage
3. Sukra (adalah) waranya, Kuningan adalah wukunya. Pada saat (penguasa) daerah Hu-
4. jung Langit mempersembahkan seluruh hutan, (dan) seluruh tanah
5. (pada) bulan Asuji (yang apabila) perintah ini dilanggar akan ditusuk (oleh senjata tajam) dan diremas
6. badan(nya) (dalam) seluruh kematian (dan) seluruh kehidupan, (secara) terus menerus
7. ............., ketika punku haji yuwa rajya (yang bernama) sri Haridewa
8. sakti (bersama) juru redap, juru ..... dan juga juru paja-
9. bat (memberikan) hadiah (berupa) tanah (untuk) datang mempersembahkan (dan) memuja..
10. juru natalan terdapat wihara ..... samgat juru
11. pajak. demikian pramukha kabayan dipekerjakan (di sana)
12. ......... wayan di Hujung Langit .......... .
13. .......perahu ..... . . juru samya danda..... .
14. ......bunga pinang yang mati muda (sehingga tidak menghasilkan) buah, memberi kembang untuk barang-barang pusaka
15. ..... . .juru mabwang pamngat juru ruhanan ...... pramukha sri di
16. banwa .... . rama hulun (demikianlah) perintah (ini) (diturunkan) untuk semuanya
17. (dari) pemilik ketentuan (daerah) yang bernama Hujung Langit ...........
18. [Penutup]

Situs purbakala

Artikel utama: Situs Hujung Langit

Penelitian-penelitian yang lebih lanjut mengungkapkan bahwa Prasasti Hujung Langit kemungkinan merupakan bagian dari suatu bangunan suci kuno, yang terletak pada suatu dataran yang dikelilingi oleh parit dan rawa-rawa sungai purba. Pada bagian lain dari dataran tersebut telah ditemukan adanya tinggalan-tinggalan megalitik, seperti arca-arca megalitik, batu datar, serta batu bergores.^:29

Di samping itu, pada area yang lebih luas telah pula ditemukan kepingan-kepingan tembikar (kereweng) dan keramik, yang menandakan bahwa situs ini juga menjadi lokasi dari suatu permukiman kuno.^:216

Pranala luar

• Daftar prasasti di Nusantara