Fernando Alonso
Fernando Alonso Díaz (pengucapan bahasa Spanyol: [feɾˈnando aˈlonso], akrab disapa Nando, lahir 29 Juli 1981) adalah seorang pembalap mobil profesional dari Spanyol. Ia sempat turun di dalam ajang Formula Satu pada rentang waktu musim 2001, 2003 sampai dengan 2018, dan 2021 sampai dengan saat ini. Ia pernah menjadi juara dunia termuda sepanjang sejarah F1 pada saat merebut gelar juara dunia tahun 2005 dalam usia 24 tahun dan 59 hari, sehingga memecahkan rekor berumur 33 tahun milik Emerson Fittipaldi yang berusia 25 tahun dan 273 hari ketika meraih gelar juara dunia di musim 1972. Rekor tersebut dipecahkan oleh Lewis Hamilton pada musim balap 2008, dan kemudian dipecahkan lagi oleh Sebastian Vettel di musim 2010. Alonso juga sempat menjadi pembalap termuda yang pernah menjuarai grand prix dan meraih pole position, masing-masing pada seri Grand Prix Hungaria 2003[2] dan Grand Prix Malaysia 2003,[3] sebelum dipecahkan oleh Sebastian Vettel pada Grand Prix Italia 2008.[4] Ia juga merupakan juara dunia F1 yang pertama dari negara Spanyol.[5]
Fernando Alonso | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lahir | 29 Juli 1981 Oviedo, Asturias, Spanyol | ||||||
Pekerjaan | Pembalap mobil | ||||||
Tinggi | 171 cm (5 ft 7 in)[1] | ||||||
Berat | 68 kg (150 pon)[1] | ||||||
Suami/istri | |||||||
Penghargaan | Daftar lengkap | ||||||
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |||||||
Kebangsaan | Spanyol | ||||||
Tahun aktif | 2001–2018, 2021–sekarang | ||||||
Tim 2024 | Aston Martin Aramco-Mercedes | ||||||
Nomor mobil | 14 | ||||||
Jumlah lomba | 404 (401 start[a]) | ||||||
Juara Dunia | 2 (2005, 2006) | ||||||
Menang | 32 | ||||||
Podium | 106 | ||||||
Total poin | 2337 | ||||||
Posisi pole | 22 | ||||||
Lap tercepat | 26 | ||||||
Lomba pertama | Grand Prix Australia 2001 | ||||||
Menang pertama | Grand Prix Hungaria 2003 | ||||||
Menang terakhir | Grand Prix Spanyol 2013 | ||||||
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2024 | ||||||
Klasemen 2024 | ke-9 (70 poin) | ||||||
Situs web | fernandoalonso | ||||||
Karier Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA | |||||||
Musim debut | 2018–19 | ||||||
Tim saat ini | Toyota Gazoo Racing | ||||||
Nomor mobil | 8 | ||||||
Start | 8 | ||||||
Gelar juara | 1 (2018–19) | ||||||
Menang | 5 | ||||||
Pole | 4 | ||||||
Karier Seri IndyCar | |||||||
2 lomba dalam kurun waktu 3 tahun | |||||||
Tim | No. 66 (Arrow McLaren SP) | ||||||
Klasemen 2020 | ke-31 | ||||||
Hasil terbaik | ke-21 (2017) | ||||||
Lomba pertama | Indianapolis 500 2017 (Indianapolis) | ||||||
Lomba terakhir | Indianapolis 500 2020 (Indianapolis) | ||||||
| |||||||
Tanda tangan | |||||||
Terakhir diperbarui pada: 18 Desember 2024. | |||||||
Penghargaan
| |||||||
|
Alonso mulai membalap dengan gokart pada umur 3 tahun. Ia lalu berhasil menjuarai kejuaraan gokart Spanyol pada tahun 1994-1997, dan sempat menjadi juara dunia gokart pada tahun 1996. Ia kemudian memulai debutnya di ajang balap F1 pada musim 2001 bersama dengan tim Minardi, dan kemudian pindah ke tim Renault sebagai pembalap tes pada tahun berikutnya. Mulai dari musim 2003, Alonso kemudian "naik kelas" menjadi pembalap utama tim asal Prancis tersebut. Setelah sempat "singgah" di tim McLaren pada musim 2007, Alonso kemudian kembali lagi ke tim Renault selama dua musim pada musim 2008-2009, dan pada musim 2010, Alonso kemudian memperkuat tim asal Italia, yaitu Scuderia Ferrari.[6][7] Di tim Ferrari, Alonso bertahan sampai dengan akhir musim 2014, dengan prestasi tertinggi yaitu peringkat kedua di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap di musim 2010 dan 2012. Pada musim 2015, Alonso kembali membalap untuk tim McLaren, dan bertahan sampai dengan akhir musim 2018.[8] Usai keluar dari ajang F1, Alonso melanjutkan karier balapannya di beberapa ajang, di antaranya adalah Seri IndyCar, FIA WEC, dan IMSA. Alonso kembali lagi membalap di dalam ajang F1 sejak musim 2021 sampai dengan saat ini (2024).
Kepandaian Alonso dalam mengolah strategi balapan, kepiawaiannya menaklukan trek basah, dan kemampuannya dalam membangun serta menggeber mobil sampai batas maksimal sekalipun mobil tersebut secara spek kurang cepat dari para kompetitornya telah menempatkan Alonso sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah ada di dalam arena Formula Satu era modern.[9][10][11]
Kehidupan awal
Fernando Alonso Díaz lahir pada tanggal 29 Juli 1981 dari keluarga kelas pekerja di Oviedo, Asturias, Spanyol Utara.[12][13] Ia adalah putra dari mekanik pabrik bahan peledak tambang dan pengemudi kart amatir, yaitu José Luis Alonso,[13][14] dan istrinya yang menjadi karyawati pusat perbelanjaan, yaitu vAna Díaz.[12][14][15] Alonso memiliki seorang kakak perempuan, yaitu Lorena, yang pada saat ini berprofesi sebagai seorang dokter.[15]
Ia bersekolah di Sekolah Dasar Malaikat Pelindung Suci (bahasa Spanyol: Santo Ángel de la Guarda) di Oviedo dari tahun 1985 hingga 1995 di bawah Sistem Pendidikan Dasar (bahasa Spanyol: Educación General Básica).[16] Alonso selanjutnya memasuki Institut Leopoldo Alas Clarín dari San Lazaro (bahasa Spanyol: Instituto Leopoldo Alas Clarín de San Lázaro) sampai kariernya di balap mobil menyebabkan ia mengundurkan diri pada saat memasuki Kursus Orientasi Universitas (bahasa Spanyol: Curso de Orientación Universitaria) pada tahun 2000.[16] Ia sempat diberikan izin untuk belajar jarak jauh dari sekolah, setelah ia tidak mematuhi perintah ibunya dan jarang mengikuti pelajaran.[17][18] Ia mencapai prestasi akademik yang baik dengan meminta catatan teman sekelasnya dan tidak bermasalah.[16][19]
Ayah Alonso ingin berbagi hobi dengan anak-anaknya dan membuat gokar untuk Lorena. Namun, Lorena tidak tertarik pada karting, dan Alonso yang berusia tiga tahun menerima kart tersebut.[12][14][20] Pedal kart dimodifikasi untuk kemampuan berkendara, dan federasi balap lokal memberinya izin membalap wajib pada usia lima tahun.[13][15][17] Ayahnya menolak tawaran untuk putranya untuk menjadi penjaga gawang klub sepak bola RC Celta de Vigo.[17][21] Keluarga Alonso kemudian mengalami permasalahan dana yang dibutuhkan untuk berkarier di gokar.[12] Mereka tidak bisa membeli ban hujan dan memaksa Alonso beradaptasi dengan trek basah dengan ban slick.[22] Di sela-sela waktu senggang sekolah, Alonso berupaya untuk menyusun tiga sektor pengaturan waktu di trek yang membuat dirinya bersemangat untuk bisa terus meningkatkan kemampuannya.[23] Ibunya menjahit pakaian balapnya dan menyesuaikannya sesuai dengan usia pertumbuhannya.[24] Ia juga memastikan Alonso 'kaya' secara akademis.[12] Ayahnya mengemudikan kart sejak awal, dan menjadi akuntan, konselor, manajer, dan mekanik untuk dirinya.[24][25]
Karier awal
Balap gokar
Saat memasuki usia tujuh tahun, Alonso berhasil memenangkan balapan kart pertamanya di Pola de Laviana.[15][26] Ia berhasil memenangkan Kejuaraan junior anak-anak tahun 1988 dan 1989 Asturias dan Galicia, dan naik ke kelas Kadet pada tahun 1990.[27][28] Pengusaha importir gokar, yaitu Genís Marcó, terkesan oleh Alonso, dan membimbingnya setelah mengetahui sosok Alonso dari pemilik trek kart, yaitu José Luis Echevarria.[27] Marcó memakai uang pribadinya untuk menjadi sponsor bagi Alonso, dan membantunya memasuki balap gokar di benua Eropa.[15][18][29] Ia berbicara dengan Juara Dunia Karting enam kali, yaitu Mike Wilson, yang kemudian memberi Alonso sebuah sesi tes di trek di Parma.[27] Marcó mengajari Alonso untuk bersikap konservatif dan menjaga kondisi mobil gokarnya.[30]
Alonso berhasil memenangkan Kejuaraan Kadet Negara Basque dan Asturias tahun 1990 dan finis di posisi kedua di Kejuaraan Nasional Kadet Spanyol 1991.[15] Federasi karting lokal mengizinkannya masuk kelas 100cc karena dianggap masih di bawah umur untuk mengendarai mesin yang lebih bertenaga. Pada acara Kejuaraan Karting Catalan di Móra d'Ebre, Marcó bertanya kepada Alonso apakah ia ingin mengikuti Kejuaraan Karting Spanyol.[29] Wilson membimbing Alonso, ia bergabung bersama dengan tim Italian American Motor Engineering pada tahun 1993. Alonso berhasil memenangkan tiga Kejuaraan Nasional Junior Spanyol berturut-turut dari tahun 1993 hingga 1995.[28]
Hasilnya memungkinkan ia untuk maju ke kejuaraan dunia.[15] Alonso berada di urutan ketiga pada Piala Pelangi Kadet Commission Internationale de Karting (CIK-FIA) 1995.[27] Dalam periode ini, Alonso juga bekerja sebagai mekanik untuk pembalap karting yang lebih muda untuk mendapatkan uang tambahan.[17] Ia berhasil memenangkan Kejuaraan Karting Junior Spanyol keempatnya, Trofeo Estival, Marlboro Masters, dan CIK-FIA 5 Continents Juniors Cup di Karting Genk pada tahun 1996.[27][28] Pada tahun 1997, ia berhasil merebut kejuaraan Internasional A Italia dan Spanyol, dan berada di urutan kedua dalam Kejuaraan Eropa dengan sembilan kemenangan, Master Karting Paris Bercy, dan Kejuaraan Karting Spanyol.[15][28]
Kejuaraan roda terbuka junior
Memasuki usia 17 tahun, Alonso membuat debut balap mobilnya di ajang Euro Open by Nissan 1999 bersama dengan tim Campos Motorsport. Ia berhasil memenangkan gelar juara setelah berhasil mengalahkan Manuel Gião pada lomba terakhir musim ini. Ia mengumpulkan dengan enam kemenangan dan sembilan posisi pole.[b] Untuk tahun 2000, ia melaju ke Kejuaraan Formula 3000 Internasional bersama dengan Team Astromega yang didukung oleh Minardi,[12][20] setelah kesepakatan sponsor dengan pembalap Robert Lechner gagal.[32] Alonso berhasil finis di posisi kedua di Hungaroring, dan memenangkan putaran akhir musim di Circuit de Spa-Francorchamps, untuk posisi keempat secara keseluruhan dengan 17 poin.[20]
Karier Formula Satu
Minardi dan Renault (2001–2006)
Cesare Fiorio, direktur olahraga, memberikan Alonso sebuah sesi tes di mobil Formula Satu (F1) di Circuito de Jerez pada bulan Desember 1999, sebagai bagian dari persetujuan perusahaan pengorganisasian Nissan RPM untuk memberikan kesempatan kepada juara Euro Open untuk mendapatkan kesempatan di tingkat yang lebih tinggi.[33] Alonso menjadi pembalap penguji dan cadangan tim Minardi pada musim 2000, sebelum bergabung bersama dengan tim balapnya pada musim 2001.[12] Dengan mobil non-kompetitif, hasil terbaik Alonso di musim ini adalah finis di urutan kesepuluh di Grand Prix Jerman, dan tidak mencetak poin untuk posisi ke-23 secara keseluruhan.[20][34]
Ia masuk sebagai pembalap penguji Renault untuk musim 2002 atas perintah dari manajer Flavio Briatore untuk membiasakan diri dengan tim, dan meningkatkan dirinya untuk masa depan.[35] Alonso bekerja dengan departemen teknik untuk meningkatkan kinerja Giancarlo Fisichella dan Jenson Button, dan turun dalam sesi pengujian di Spanyol dan Inggris.[36][37] Ia sempat mengendarai mobil Jaguar dalam sesi evaluasi melawan pembalap penguji André Lotterer dan James Courtney di Sirkuit Silverstone pada bulan Mei 2002.[38] Alonso dipromosikan ke tim balap Renault untuk tahun 2003. Ia kemudian memecahkan rekor pembalap termuda yang berhasil meraih posisi pole pada balapan kedua musim ini, yaitu Grand Prix Malaysia, dan memecahkan rekor Troy Ruttman sebagai pemenang balapan F1 termuda di Grand Prix Hungaria di akhir tahun.[c][39] Ia berhasil meraih empat podium pada tahun 2003, dan berada di urutan keenam di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 55 poin.[20]
Alonso bertahan bersama dengan tim Renault untuk musim 2004.[40] Ia menjalani musim yang lebih baik dengan menyelesaikan lomba pembukaan musim ini, yaitu Grand Prix Australia, di posisi ketiga, dan meraih tiga podium lagi pada musim tersebut. Ia berhasil meraih posisi pole untuk Grand Prix Prancis, dan tidak meraih kemenangan balapan dalam perjalanan ke posisi keempat di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 59 poin.[20] Alonso bertahan di tim Renault pada musim 2005.[12] Ia berduel dengan pembalap McLaren, yaitu Kimi Räikkönen, untuk memperebutkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap pada musim tersebut, karena perubahan peraturan yang mewajibkan tim untuk tidak mengganti ban selama balapan, dan mesin harus bertahan selama dua balapan sebelum dapat diganti. Mobil Alonso lebih andal daripada mobil Räikkönen, meskipun kurang kecepatan.[41] Alonso berhasil mematahkan rekor Emerson Fittipaldi sebagai Juara Dunia Pembalap yang termuda, setelah berhasil memenangkan tujuh kemenangan, enam posisi pole, dan empat belas podium untuk total keseluruhan 133 poin.[12][20][41]
Ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama dengan tim Renault untuk musim 2006 pada bulan April 2005.[42] Bursa taruhan memasang Alonso sebagai favorit untuk mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap.[43] Saingan utamanya adalah pembalap Ferrari, yaitu Michael Schumacher.[12][44] Alonso berhasil memenangkan enam dari sembilan balapan pertama, dan finis tidak lebih rendah dari posisi kedua untuk memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 84 dari kemungkinan 90 poin.[20][37] Larangan Fédération Internationale de l'Automobile pada perangkat peredam massal yang disetel oleh tim Renault untuk memperlambat laju Alonso dan peningkatan pengembangan mobil Ferrari yang dikendarai oleh Schumi untuk daya saing membuat keduanya terikat pada poin memasuki putaran kedua dari terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Jepang.[12][44] Alonso berhasil memenangkan balapan setelah Schumi tersingkir karena mengalami kerusakan mesin pada saat sedang asyik memimpin jalannya lomba.[44] Ia perlu mencetak satu poin di balapan terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Brasil, untuk meraih gelar juara dunia kedua.[45] Alonso berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap dengan finis di posisi kedua, dan merupakan Juara Dunia ganda termuda di dalam ajang Formula Satu.[c][39]
McLaren dan kembali ke Renault (2007–2009)
Ia dan pemilik tim McLaren, yaitu Ron Dennis, bertemu secara diam-diam di negara Jepang setelah Dennis berbicara dengan Alonso tentang peluang untuk tim di masa depan, dan Alonso menyatakan ketertarikannya pada ide tersebut. Kedua pria tersebut menyetujui kontrak berdurasi selama tiga tahun untuk Alonso membalap untuk tim McLaren mulai musim 2007.[46][47] Kontrak Alonso dengan tim Renault berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, dan ia tidak diberikan pembebasan lebih awal karena alasan sponsor. Tim Renault mengizinkan Alonso untuk tampil untuk yang pertama kalinya untuk tim McLaren dalam sebuah sesi tes di Circuito de Jerez pada bulan November 2006.[48][48][49] Pesaing utamanya pada musim 2007 adalah rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, dan Räikkönen dari tim Ferrari. Alonso berhasil meraih empat kemenangan Grand Prix di Malaysia, Monako, Eropa, dan Italia, yang membuatnya memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, hingga Hamilton berhasil menyusulnya.[50] Sebelum putaran terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Brasil, ia memiliki 103 poin di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap berbanding 100 yang dipegang oleh Räikkönen dan 107 yang dipegang oleh Hamilton, dan perlu memenangkan perlombaan dan agar rekan setimnya finis di posisi ketiga atau lebih rendah untuk bisa meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang ketiga kalinya.[51] Alonso menyelesaikan balapan ini di posisi ketiga untuk posisi ketiga secara keseluruhan dengan 109 poin. Ia memiliki jumlah poin yang sama dengan Hamilton, tetapi Hamilton dinyatakan finis di urutan kedua, karena selama musim ini berlangsung, ia berhasil meraih lebih banyak posisi finis kedua daripada Alonso.[20][52]
Sepanjang musim ini, Alonso dan Hamilton terlibat dalam sejumlah insiden, seperti skandal spionase dan gejolak selama sesi kualifikasi untuk Grand Prix Hungaria ketika Hamilton tidak mematuhi instruksi dari tim, sehingga merugikan Alonso, dan Alonso menanggapinya dengan menunda Hamilton pada saat masuk ke dalam jalur pit.[47][53] Ketegangan memuncak di Alonso dan tim McLaren mengakhiri kontrak mereka dengan persetujuan bersama pada bulan November.[53][54] Alonso dilarang bergabung bersama dengan tim yang dianggap oleh tim McLaren sebagai penantang utama mereka untuk musim 2008.[55] Setelah menolak tawaran dari beberapa tim, ia menandatangani kontrak berdurasi selama dua tahun untuk bergabung kembali bersama dengan tim Renault karena komitmen jangka panjang pabrikan terhadap F1 dan rekor on-track.[56][57][58] Mobil Alonso kekurangan tenaga sejak awal karena moratorium yang diberlakukan di dalam pengembangan, dan ia mencetak sembilan poin dalam tujuh balapan pertama.[37][59] Ia kemudian dapat meningkatkan penampilannya di paruh musim kedua karena perkembangan aerodinamis pada mobil, dan berhasil menang di Singapura dan Jepang;[37] balapan sebelumnya melihat tim Renault memerintahkan rekan setimnya, yaitu Nelson Piquet Jr., untuk sengaja menabrakkan mobilnya ke arah dinding pembatas, dan memicu pengerahan mobil keselamatan, yang kemudian dikenal sebagai "crashgate".[20] Alonso mencetak poin lebih banyak dari pembalap lain dalam lima balapan terakhir dengan 43 poin.[59][60] Ia mencetak 61 poin untuk finis di posisi kelima di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.[20]
Alonso akan menjadi bebas transfer untuk tahun 2009 jika tim Renault finis lebih rendah dari posisi ketiga di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[61] Setelah mendapat tawaran dari tim Red Bull Racing dan Honda,[61][62] ia kembali menandatangani kontrak dengan tim Renault dengan kontrak berdurasi selama dua tahun.[63] Mobilnya terbukti tidak kompetitif karena tidak memiliki sistem diffuser ganda.[37][64] Alonso menghindari sayap depan aerodinamis yang diamanatkan dalam upaya untuk menyalip lebih mungkin, karena ia tidak percaya bahwa itu akan membantunya.[20] Ia mencetak poin dalam delapan balapan dan meraih satu podium: tempat ketiga di Grand Prix Singapura.[65] Alonso berhasil meraih posisi terdepan untuk Grand Prix Hungaria, dan sempat memimpin jalannya lomba di 12 putaran pertama sebelum ia tersingkir setelah roda kanan depan mobilnya dipasang dengan tidak benar.[66] Alonso berada di urutan kesembilan di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 26 poin, posisi terendahnya sejak ia berada di urutan keenam pada tahun 2003.[65] Ia mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pembalap terbaik di dalam sejarah ajang F1.[20]
Ferrari (2010–2014)
Alonso mengambil tawaran dari presiden tim Scuderia Ferrari, yaitu Luca Cordero di Montezemolo, untuk mengemudikan mobil Ferrari mulai dari musim 2009, tetapi prinsipal tim, yaitu Jean Todt, lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Felipe Massa dan Räikkönen hingga musim 2010.[67] Alonso mendapatkan persetujuan pada pertengahan musim 2009 untuk mengemudikan mobil Ferrari mulai dari musim 2011, tetapi dipindahkan lagi ke musim 2010 setelah tim Renault diselidiki atas pengaturan balapan di Singapura, dan Räikkönen dikeluarkan dari tim.[65][68] Hamilton dan Jenson Button dari tim McLaren serta Sebastian Vettel dan Mark Webber dari tim Red Bull adalah pesaing utama Kejuaraan Dunia di musim 2010.[69] Ia berhasil memenangkan lima balapan pada musim itu, dan memasuki lomba akhir musim di Grand Prix Abu Dhabi dengan memimpin delapan poin setelah sebelumnya sempat tertinggal 47 di pertengahan musim. Karena kesalahan strategi dalam lomba, Alonso menjadi runner-up musim di bawah Vettel setelah finis di posisi ketujuh, sehingga kehilangan 19 poin dari Vettel yang berhasil memenangkan balapan.[70]
Musim 2011-nya beragam: mobilnya dibuat secara konservatif dan tidak memiliki cengkeraman aerodinamis dan penanganan ban di sesi kualifikasi.[71] Ia menambah kecepatan dari mobilnya untuk mengklaim sepuluh podium dan memenangkan Grand Prix Inggris setelah kesalahan strategi dari tim Red Bull. Kualifikasi terbaiknya tahun ini adalah yang kedua di Grand Prix Kanada, dan ia mengungguli rekan setimnya, yaitu Massa, sebanyak lima belas kali selama musim itu. Alonso berada di urutan keempat secara keseluruhan dengan 257 poin; ia bersaing untuk finis di posisi kedua setelah juara dunia musim ini, yaitu Vettel, setelah serangkaian penyelesaian yang kuat sampai Webber berhasil memenangkan Grand Prix Brasil pada akhir musim.[20][72]
Menjelang musim 2012, Alonso memperpanjang kontraknya dengan tim Ferrari hingga musim 2016.[73] Saingan utamanya untuk memperebutkan gelar juara dunia di tahun 2012 adalah Vettel.[74] Kemenangan di Malaysia, Valencia, dan Jerman, serta penyelesaian balapan di zona poin yang konsisten, membuatnya unggul 40 poin di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Tabrakan di garis start, kerusakan mekanis, dan peningkatan performa Vettel menghilangkan keunggulan poin Alonso.[75][76] Alonso memasuki balapan terakhir musim ini di Grand Prix Brasil dengan berada 13 poin di belakang Vettel, dan harus finis di posisi ketiga dan agar Vettel tidak mencetak poin untuk gelar Kejuaraan Dunia Pembalap ketiga. Ia hanya mampu finis di urutan kedua, dan Vettel finis di posisi keenam, meskipun sempat melintir di putaran pembuka. Alonso kembali harus puas menjadi runner-up di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 278 poin.[20][74][76]
Mengawali musim 2013, Alonso mengendarai mobil yang dirancang secara agresif, yang memungkinkannya untuk menang di Tiongkok dan Spanyol, dan secara konsisten mencetak poin.[77] Ia lebih lambat dari Vettel setelah pergantian kompon ban di Grand Prix Jerman dan komponen bodywork depan dan belakang yang dimaksudkan untuk meningkatkan performa mobilnya tidak efektif.[78] Dengan 242 poin, Alonso berada di urutan kedua untuk yang ketiga kalinya di dalam kariernya.[20] Hubungannya dengan tim Ferrari mendingin karena persepsinya bahwa tim tidak dapat membangun mobil pemenang gelar Kejuaraan Dunia.[79]
Musim 2014, Alonso membuatnya tidak meraih kemenangan balapan karena mobilnya kurang bertenaga dibandingkan dengan tim Mercedes yang berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia. Alonso hanya mampu meraih hasil terbaik posisi ketiga di Grand Prix Tiongkok dan kedua di Grand Prix Hungaria. Alonso turun ke urutan keenam di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 161 poin.[20][37] Ia memenuhi syarat lebih cepat dari rekan setimnya, yaitu Räikkönen, sebanyak 16 kali, dengan rata-rata lebih dari 1/2 detik per putaran pada tahun 2014.[79]
Kembali ke McLaren (2015–2019)
Alonso memiliki perbedaan pendapat yang parah dengan kepala tim, yaitu Marco Mattiacci, pada tahun 2014, dan ia lebih memilih untuk meninggalkan tim Ferrari setelah negosiasi kontrak untuk tetap berada di tim gagal. Ia bergabung kembali bersama dengan tim McLaren dengan kontrak tiga tahun mulai dari musim 2015 hingga 2017 tanpa klausul opt-out.[80] Sebuah kecelakaan pada saat sesi tes pra-musim di Circuit de Barcelona-Catalunya pada bulan Februari 2015 membuat Alonso mengalami gegar otak, dan ia digantikan oleh pembalap cadangan Kevin Magnussen untuk balapan pembukaan musim di Grand Prix Australia.[81] Ia mengalami musim yang sulit: mesin Honda di mobilnya kurang bertenaga dan kecepatan keseluruhan membuatnya menjadi rentan untuk dilewati oleh lawan.[82][83] Alonso mencetak poin dua kali pada musim 2015: posisi kesepuluh di Grand Prix Inggris dan kelima di Grand Prix Hungaria untuk urutan ke-17 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 11 poin.[20] Ia tidak puas dengan kecepatan yang lambat, yang menjadi bukti setelah beberapa keluhan di radio pada tahun itu.[84][85]
Meskipun mobilnya tidak dapat diandalkan dan tidak kompetitif, Alonso tetap bertahan bersama dengan tim McLaren untuk musim 2016.[86][87] Cedera akibat kecelakaan berat dengan Esteban Gutiérrez di balapan pembukaan musim, yaitu Grand Prix Australia, menyebabkannya absen di Grand Prix Bahrain karena alasan medis, dan posisinya digantikan oleh pembalap cadangan Stoffel Vandoorne.[88] Ia berhasil lolos lebih baik dari rekan setimnya, yaitu Button, sebanyak lima belas kali, dan mencetak poin sebanyak sembilan kali, termasuk dua kali finis di posisi kelima di Grand Prix Monako dan Grand Prix Amerika Serikat. Ia berada di urutan kesepuluh di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 54 poin.[20]
Alonso bertahan di tim McLaren pada musim 2017, tetapi keandalan mobil yang buruk memengaruhi musimnya, terutama selama putaran awal, dan hasil terbaiknya adalah finis di tempat keenam di Grand Prix Hungaria.[89] Setelah tiga kali finis di posisi sepuluh besar secara berturut-turut, Alonso finis di posisi ke-15 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 17 poin.[20]
Setelah negosiasi kontrak dengan CEO McLaren, yaitu Zak Brown, Alonso menandatangani perpanjangan kontrak beberapa tahun bersama dengan tim McLaren pada tanggal 19 Oktober 2017.[90][91] Ia berhasil finis di posisi kelima di balapan pembukaan musim, yaitu Grand Prix Australia 2018, dan meraih sembilan kali finis di posisi sepuluh besar. Alonso berhasil mengungguli rekan setimnya, yaitu Stoffel Vandoorne, di setiap balapan, dan melaju dengan cepat dan agresif. Ia menjadi semakin kesal dengan pembalap tertentu, dan komitmennya pada ajang F1 memudar setelah tim McLaren berhenti mengembangkan mobil mereka untuk fokus pada musim 2019.[92][93] Alonso berada di urutan ke-11 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 50 poin, dan meninggalkan olahraga tersebut sebagai pembalap pada akhir musim 2018, dengan alasan kurangnya balapan di trek, hasil yang dapat diprediksi dan diskusi yang dirasakan jauh dari balapan tentang siaran transmisi radio dan polemik merusak serial tersebut.[20][94]
Alonso tetap tinggal di tim McLaren sebagai duta merek untuk membantu dan menasihati pembalap pada musim 2019. Ia juga sesekali turun dalam sesi tes tertentu untuk mengembangkan mobil mereka. Alonso mengendarai mobil MCL34 selama tes dua hari pasca-balapan di Bahrain pada bulan April 2019 untuk mengembangkan ban untuk Pirelli.[95] Tidak ada kemungkinan uji coba lebih lanjut yang direncanakan untuknya, dan tim McLaren fokus pada pembalap mereka pada saat ini.[96] Kontrak duta besar Alonso dengan tim McLaren berakhir pada akhir musim 2019, dan tidak diperpanjang untuk musim 2020.[97]
Alpine (2021–2022)
Alonso menerima tawaran dari Alpine F1 Team untuk musim 2021, bersama dengan Esteban Ocon, dengan Renault yang telah mengganti nama tim dengan nama barunya.[98] Dalam persiapan untuk kembali ke dalam ajang F1, Alonso melakukan empat hari pengujian dengan mengendarai mobil Renault R.S.18, dan berhasil menjadi yang tercepat dalam sesi tes pembalap muda pasca musim 2020 dengan mengendarai mobil Renault R.S.20 untuk tim Renault.[99][100] Dalam balapan pertamanya bersama dengan tim Alpine di Grand Prix Bahrain 2021, Alonso terpaksa mundur setelah serpihan plastik memasuki saluran rem mobilnya.[101] Pada Grand Prix Emilia Romagna 2021, ia finis di urutan ke-11 setelah meraih posisi kualifikasi ke-15, dengan rekan setimnya, yaitu Ocon, finis di depan di urutan kesepuluh, tetapi keduanya ditingkatkan satu posisi setelah Kimi Räikkönen dihukum, sehingga memberikan Alonso poin pertamanya di musim ini.[102][103]
Dalam lomba Grand Prix Hungaria, Alonso untuk sementara memimpin jalannya balapan sebelum ia melakukan pit stop dan turun ke urutan keempat, di depan Lewis Hamilton. Rekan setimnya, yaitu Ocon, memuji gaya membalap bertahan yang diperlihatkan oleh Alonso pada saat sedang melawan Hamilton, yang memungkinkannya untuk meraih kemenangan balapan pertamanya.[104] Pada bulan Agustus 2021, Alonso mengajukan opsi untuk memperpanjang kontraknya hingga musim 2022.[105] Alonso mencetak poin dalam beberapa balapan setelah liburan musim panas, di mana dia berhasil finis di posisi keenam di Belanda,[106] kedelapan di Italia,[107] keenam di Rusia, setelah sebelumnya sempat berada di urutan ketiga di Rusia sebelum dipaksa mengganti ban dalam kondisi basah,[108] dan ketiga di Qatar. Finis ketiganya di Qatar adalah podium pertamanya sejak Grand Prix Hungaria 2014.
Untuk musim 2022, Alonso tetap bersama dengan tim Alpine.[109] Alonso berhasil mencapai posisi start tertingginya pada saat membalap untuk tim Alpine selama sesi kualifikasi yang basah untuk Grand Prix Kanada, di mana dia memulai balapan ini dari posisi kedua, tetapi harus menghadapi strategi yang dipertanyakan dan masalah mesin yang berkembang selama balapan. Dia turun ke posisi ketujuh, dan lebih jauh lagi, menerima penalti waktu pasca-balapan yang menjatuhkannya ke posisi kesembilan.[110]
Aston Martin (2023–sekarang)
Alonso bergabung bersama dengan tim Aston Martin dalam kontrak multi-tahun pada musim 2023 bersama dengan Lance Stroll.[111] Ia bergabung bersama dengan tim karena menginginkan skema kontrak multi-tahun, dan tim Alpine hanya bersedia untuk memberinya satu tahun lagi di dalam ajang F1.[112]
Pada debutnya di Grand Prix Bahrain, Alonso berhasil finis di posisi ke-3, dan mengamankan podium.[113] Alonso mengawali Grand Prix Arab Saudi di posisi ketiga, dan mendapatkan penalti 5 detik karena tidak menempatkan mobil dengan benar di awal balapan. Alonso akhirnya finis di posisi ketiga. Pada akhir balapan, FIA menganggap bahwa tim Aston Martin tidak melayani penalti tersebut dengan benar, dan Alonso mendapatkan penalti 10 detik tambahan, akibatnya ia turun ke posisi ke-4. Penalti tersebut kemudian dicabut, dan Alonso berhasil mendapatkan podiumnya yang ke-100.[114][115] Alonso berhasil finis di posisi ketiga sekali lagi setelah kekacauan Grand Prix Australia; di mana start ulang yang ketiga dan terakhir sesi melihat mobilnya melakukan kontak dengan pembalap Ferrari, yaitu Carlos Sainz Jr., dan menyebabkan pembalap yang terakhir disebutkan menerima penalti lima detik; oleh karena itu, Sainz kemudian diklasifikasikan di posisi yang paling terakhir dari semua mobil yang berhasil finis. Mobil Alonso sama sekali tidak mengalami kerusakan.[116] Alonso setuju dengan kritik Sainz terhadap penalti tersebut, dengan menyatakan bahwa penalti itu "terlalu keras".[117] Tim Aston Martin mengalami masalah DRS selama berlangsungnya sesi kualifikasi untuk Grand Prix Azerbaijan, dan menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi kedelapan di dalam sesi kualifikasi "sprint shootout" yang baru,[118] dan posisi keenam untuk sesi kualifikasi utama;[119] dia kemudian finis di urutan keenam di dalam perlombaan sprint,[120] dan keempat di balapan utama.[121] Pada titik inilah performa mobil mengalami penurunan, sehingga gagal mengamankan podium secara konsisten, meskipun ia berhasil meraih dua podium di Zandvoort,[122] di mana ia juga berhasil mencatatkan putaran tercepat pertamanya sejak Grand Prix Hungaria 2017,[123] dan São Paulo; balapan yang terakhir disebutkan melihat Alonso berhasil mengalahkan Sergio Pérez dengan selisih hanya 0,053 detik saja.[124] Setelah finis di peringkat ketujuh di Grand Prix Abu Dhabi, Alonso mengakhiri musim ini dengan berada di peringkat keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan mencetak 206 poin melawan rekan setimnya, yaitu Stroll, yang mencetak 74 poin. Posisi keempat yang telah berhasil diraih oleh Alonso di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap adalah posisi yang tertinggi sejak musim 2013.
Karier balap ketahanan
Alonso melakukan debut balap ketahanan mobil sportnya dalam lomba Barcelona 24 Jam 1999. Pada lomba tersebut, ia dipasangkan dengan Antonio García, Salvi Delmuns, dan jurnalis Pedro Fermín Flores, mereka finis di posisi ketiga dalam kelas M10, dan kesepuluh secara keseluruhan dalam Hyundai Accent.[125] Alonso sedianya akan mengikuti Le Mans 24 Jam 2015 bersama dengan tim Porsche untuk kelas LMP1, sebelum Honda memblokirnya.[126]
WeatherTech SportsCar Championship (2018–2019)
Alonso mengendarai mobil Ligier JS P217 yang diikutsertakan oleh United Autosports dalam lomba Daytona 24 Jam 2018 sebagai persiapan untuk mengikuti ajang Le Mans 24 Jam 2018.[127] Alonso, Philip Hanson, dan pembalap cadangan McLaren, yaitu Lando Norris, memulai lomba ini dari urutan ke-13, dan finis di posisi ke-38 setelah beberapa masalah mekanis memengaruhi mobil selama balapan.[128] Alonso kembali membalap di Daytona 24 Jam 2019 bersama dengan tim Wayne Taylor Racing. Ia berbagi Cadillac DPi-V.R bersama dengan Kamui Kobayashi, Renger van der Zande, dan Jordan Taylor. Kuartet tersebut menyelesaikan 593 putaran untuk memenangkan acara yang dipersingkat karena hujan.[129]
FIA World Endurance Championship (2018–2019)
Brown membahas entri untuk Le Mans 24 Jam 2018 dengan Alonso, dan siap untuk menyetujui peralihan ke tim lain jika keadaan tertentu terpenuhi.[130] Alonso dan Toyota mengadakan pembicaraan dan setuju untuk berkompetisi dalam lomba ketahanan paling terkenal itu.[131] Ia mengunjungi pabrik Toyota di Cologne untuk pemasangan kursi mobil TS050 Hybrid pada bulan November 2017.[132] Toyota memasukkan Alonso ke tes rookie pasca musim di Sirkuit Internasional Bahrain pada akhir bulan itu.[133] Pada bulan Januari 2018, tim McLaren dan Toyota mencapai kesepakatan untuk mengizinkan Alonso mengikuti Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA musim 2018–19 secara penuh.[d][135] Ia bergabung bersama dengan Sébastien Buemi dan Kazuki Nakajima di mobil Toyota nomor #8.[134]
Alonso mengendarai mobil TS050 Hybrid 2018 dalam sesi tes tiga hari di Ciudad del Motor de Aragón pada bulan Februari, dan melaju tanpa lampu buatan dalam balapan kart 24 jam sebagai persiapan.[136][137] Ia, bersama dengan Buemi dan Nakajima, berhasil memenangkan Kejuaraan Pembalap LMP1 dengan lima kemenangan, termasuk Le Mans 24 Jam 2018 dan Le Mans 24 Jam 2019 selama musim, yang berlangsung dalam delapan putaran, meskipun ini ditingkatkan oleh rekan satu tim mereka, yaitu Mike Conway, Kamui Kobayashi, dan José María López yang mengalami masalah sensor pada saat sedang memimpin jalannya Spa 6 Jam 2019, dan kemudian mengalami masalah ban pada saat sedang memimpin jalannya Le Mans 24 Jam 2019 dengan nyaman dengan satu jam tersisa.[138][139][140][141] Alonso meninggalkan seri ini di akhir musim.[142]
Karier balap lainnya
IndyCar: Indianapolis 500
McLaren Honda Andretti (2017)
Sebelum Grand Prix Australia 2017, Zak Brown berkata kepada Alonso bahwa mereka harus mengikuti Indianapolis 500 2017, yang menurut Alonso ia bercanda. Ide tersebut kemudian muncul kembali di sebuah konservasi di Los Angeles, dan Alonso mengatakan kepada Brown bahwa ia senang dengan ide tersebut karena tim McLaren pernah memenangkannya sebelumnya. Ia dan manajernya, yaitu Garcia Abad, bertemu dengan Brown dan Éric Boullier di China untuk membicarakan lebih lanjut tentang rencana tersebut, dan mengatakan bahwa ia akan memutuskannya keesokan harinya. Alonso memberi tahu Brown bahwa ia ingin balapan di Indianapolis, dan mengatakan kepadanya bahwa itu adalah "keputusan yang bagus untuk semua orang: menang, menang untuk diri saya sendiri, untuk F1, para penggemar, dan semua orang."[143] Brown kemudian berbicara dengan kepala eksekutif Seri IndyCar, yaitu Mark Miles, dan menemukan bahwa tidak ada mobil bertenaga Honda.[144] Miles bertemu dengan tim Andretti Autosport yang dimiliki oleh Michael Andretti, yang membuat pembalap Stefan Wilson setuju untuk membatalkan rencana masuknya dalam kemitraan dengan tim Michael Shank Racing, dan mengizinkan Alonso untuk mengemudi sebagai gantinya.[145]
Dengan mengemudikan mobil McLaren-Honda-Andretti Dallara DW12 No. 29, Alonso menyelesaikan program orientasi rookie tiga tahap di Indianapolis Motor Speedway pada tanggal 3 Mei.[e][147][148] Alonso melaju ke segmen Fast Nine di sesi kualifikasi, dan menetapkan kecepatan rata-rata empat putaran tercepat kelima. Pada saat lomba ini berjalan, ia memimpin jalannya lomba ini sebanyak empat kali, dengan total 27 putaran, sebelum mesin mobilnya mengalami masalah di 21 putaran tersisa.[149] Alonso diklasifikasikan finis di urutan ke-24.[150]
McLaren Racing (2019)
Tim McLaren mulai merencanakan entri untuknya di Seri IndyCar musim 2019 pada bulan Agustus 2018, dan akan didukung oleh seri tersebut.[151] Alonso menguji mobil Dallara DW12-Honda spesifikasi musim 2018 milik tim Andretti Autosport di Barber Motorsports Park pada tanggal 5 September.[152] Tim McLaren memilih untuk hanya mengikuti Indianapolis 500 2019 saja karena fokusnya pada ajang Formula Satu dan berkolaborasi dengan tim Carlin Motorsport dalam kemitraan logistik dan teknis, serta menandatangani kesepakatan pasokan mesin dengan Chevrolet.[153] Alonso berkunjung ke Pusat Teknologi McLaren pada awal bulan Maret 2019 untuk pemasangan kursi agar nyaman di mobil Dallara IR18-Chevrolet No. 66, dan pedal remnya dipindahkan dari kakinya karena lebih jarang digunakan di dalam ajang IndyCar daripada di dalam ajang Formula Satu. Andy Brown adalah teknisi balap Alonso, dan kepala mekaniknya adalah Liam Dance.[154] Alonso tidak berhasil lolos setelah Kyle Kaiser dari tim Juncos Racing menurunkannya ke urutan ke-34.[f] Alasannya termasuk mobil cadangan yang perlu dirakit dan diterbangkan dari pabrik Carlin setelah Alonso mengalami kecelakaan di dalam sesi latihan. Kesalahan mengubah dari sistem metrik Amerika ke sistem metrik Inggris menyebabkan mobilnya tergores di sepanjang permukaan aspal, dan rasio roda gigi yang salah memperlambat laju mobilnya.[156]
Arrow McLaren SP (2020)
Alonso memasuki Indianapolis 500 2020 bersama dengan tim Arrow McLaren SP setelah kesepakatan dengan tim Andretti Autosports gagal.[157] Alonso mengalami kecelakaan pada saat sesi latihan. Ia meraih posisi start ke-26.[158] Alonso berhasil menyelesaikan balapan ini, mampu bangkit sampai posisi ke-15 di tengah balapan, dan kemudian berakhir di posisi ke-21 dan satu putaran ke bawah karena mengalami masalah kopling yang menyebabkan tim harus menyalakan mobilnya secara manual di setiap pit stop.[159]
NASCAR
Sehari setelah berakhirnya musim 2018, Alonso menjajal mobil NASCAR Seri Piala dalam acara tukar mobil dengan juara Seri Piala sebanyak tujuh kali, yaitu Jimmie Johnson, di Sirkuit Internasional Bahrain. Sebelum acara ini digelar, Alonso juga sempat melakukan shakedown dengan mobil F1 McLaren edisi musim 2013.[160][161]
Balap off-road
Alonso memasuki Reli Dakar bersama dengan tim Toyota pada tahun 2020 setelah mengikuti program pengujian selama lima bulan di benua Afrika, Eropa, dan Timur Tengah, serta mengendarai serangkaian balapan untuk menjadi lebih baik.[162][163] Ia membalap di dalam ajang Lichtenburg 400 di negara Afrika Selatan, Rally du Maroc di negara Maroko, dan Reli Al Ula–Neom di negara Arab Saudi,[164] dengan juara kelas sepeda Reli Dakar sebanyak lima kali, yaitu Marc Coma, sebagai co-drivernya. Alonso berada di urutan ketiga di Reli Al Ula-Neom, yang merupakan pencapaian tertingginya dalam tiga acara persiapan.[165] Dengan Coma sebagai co-driver, ia menyelesaikan Dakar di posisi ke-13 dengan finish tahap terbaik di posisi kedua.[166] Sebuah upaya penghentian untuk perbaikan di tahap kedua dan berguling di tahap kesepuluh membuatnya kehilangan beberapa jam di klasifikasi umum.[167]
Gaya membalap
Inti dari kualitasnya adalah ia sangat lengkap. Anda berjuang untuk menemukan titik lemah, pada dasarnya, dalam hal keterampilan tingkat tinggi. Persiapan teknis dalam hal berkendara. Kemampuan untuk mengatasi berbagai situasi. Kecerdasan - hanya kapasitas untuk memahami situasi saat ia berada di dalam atau di luar mobil. Komitmen... sangat sulit bagi Fernando untuk menerima bahwa ia lebih lambat dari orang lain. Ini sangat penting untuk sifatnya [,] yang berpotensi menimbulkan masalah ketika ia tidak cukup dewasa untuk mengelola aspek mendasar dari identitasnya ini... Saya telah melihat ini dengan Michael [Schumacher]... Aspek Fernando ini adalah tentu saja tidak kurang dari Michael, tetapi ia mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda..
Andrea Stella, kepala mekanik mobil Alonso di tim Ferrari yang membandingkannya dengan Michael Schumacher.[168]
Alonso sering dianggap sebagai salah satu pembalap F1 terhebat dalam sejarah olahraga tersebut.[169] Wartawan dan sesama pembalap menganggap Alonso sebagai seorang pembalap yang cepat dan konsisten yang dapat menambah kecepatan dari sebuah mobil di segala cuaca dan di semua trek.[168][170] Fisichella mengatakan bahwa Alonso mengerti kapan dia harus melaju lebih cepat, dan kapan dia harus menjaga ban mobilnya dalam balapan.[170] Mantan pembalap dan pundit Sky Sports, yaitu Martin Brundle, menggambarkan Alonso sebagai "seperti Senna dalam perasaan intimnya di mana cengkeramannya", dan mengutip pengetahuan pembalap tentang seberapa banyak cengkeraman yang digunakan untuk memasuki tikungan.[170] Ia mengemudi dengan agresif dan menggunakan area pengereman untuk memojokkan mobil tanpa kehilangan kecepatan pada saat keluar. Hal ini memungkinkan Alonso untuk tetap "di tepi adhesi", dan telah diamati selama sesi kualifikasi dan putaran pertama balapan.[23] Juara dunia musim 1979, yaitu Jody Scheckter, mengkritik Alonso yang sering menyebabkan konflik internal dalam tim.[171] Pendapat ini diamini oleh Christian Horner, yang mengesampingkan peluang mengontrak Alonso untuk tim Red Bull, karena ia telah menyebabkan kekacauan di tim sebelumnya.[172]
Pengalaman Alonso meningkatkan kesadarannya akan peristiwa di sekelilingnya dan pesaing dalam balapan dan menyesuaikan situasinya untuk fokus pada Kejuaraan Dunia Pembalap.[173] Alonso adalah pembalap serba bisa yang dapat menaiki apex dan memperbaiki mobil yang meluncur agar bisa melaju lebih cepat.[174] Ia berhati-hati dalam menemukan perasaan ideal dengan remnya, dan dapat menerapkan tenaga maksimum dengan waktu respons yang cepat. Kekuatan fisik Alonso kontras dengan keterampilan pengeremannya, dan secara teratur melampaui batas itu tanpa berlebihan dalam berbagai kondisi.[175] Menurut Jonathan Noble dari Motorsport.com, ini memungkinkan Alonso untuk "menciptakan semacam ABS alami - sepenuhnya memanfaatkan cengkeraman ban untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi saat berbelok tanpa mengunci roda."[175]
Helm dan nomor kendaraan
Helm Alonso diproduksi oleh Bieffe (2001), Arai (2003–2009, 2016), Schuberth (2010–2015),[176][177] dan Bell (2017–),[178] menampilkan warna kuning dan merah bendera negara Spanyol dengan nuansa biru dari bendera Asturias, ditambah dengan dua panah petir perak yang berasal dari mobil remote control yang dia terima sebagai hadiah di masa kecilnya di atas.[179] Ia mengubah desain warna basis utamanya saat berpindah tim selama karir F1-nya; pada tahun 2008, Alonso melampirkan dua gambar simbol sekop, kartu as, dan hati untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang juara dunia sebanyak dua kali.[180]
Selama tiga Grand Prix Monako berturut-turut dari musim 2011 hingga 2013 dan di Grand Prix Singapura 2011, ia mengenakan helm berwarna emas putih untuk menggantikan warna biru dan kuning.[181][182] Pada Grand Prix India 2013 berikutnya, Alonso mengenakan helm putih untuk merayakan jumlah total poin karirnya yang dicetak hingga Grand Prix Jepang, yaitu 1571 poin, dan dengan kata-kata "Rekor Dunia poin F1", disertai dengan pesan terima kasih dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Italia.[183]
Pada lomba terakhirnya untuk tim Ferrari di Grand Prix Abu Dhabi 2014 melihatnya memakai helm dengan gambar yang menggambarkan pit stop pada tahun itu dengan warna merah, tanda tangan dari berbagai anggota tim, dan bendera negara Italia di tengahnya.[184] Pada Indianapolis 500 2017 dan Grand Prix Amerika Serikat 2017, Alonso memakai helm hitam dengan garis-garis merah, kuning, dan biru di sekelilingnya dan nomor balapannya.[185][186] Ia merevisi corak Daytona 24 Jam 2018 menjadi putih, bukan hitam, dan tidak memiliki garis di bagian depan. Bagian belakang memiliki tata letak Daytona International Speedway dan tetap memiliki warna biru, merah, dan kuning seperti biasanya.[185]
Pada tahun 2018, Alonso mengubah livery depannya menjadi dominan biru dengan bagian belakang atas biru muda dan bagian belakang merah dan kuning.[187] Helmnya untuk Grand Prix Abu Dhabi 2018 terbagi rata antara bendera negara Spanyol di sebelah kanan dengan pola kotak-kotak biru di sekeliling sisinya. Warna kuning di area itu diganti dengan emas di antara dua garis horizontal dengan warna merah dan garis vertikal tebal, ditambahkan dengan daftar 32 kemenangan balapan F1 Alonso.[188]
Untuk musim 2014, FIA membuat peraturan baru yang memungkinkan para pembalap untuk memilih nomor mobil tertentu untuk digunakan di sepanjang karir F1 mereka. Alonso memakai nomor #14 karena itu adalah nomor keberuntungannya sejak kemenangan kejuaraan gokart dunianya di kart dengan nomor #14, pada usia 14 tahun, pada tanggal 14 Juli 1996.[189]
Manajemen pembalap
Alonso mengoperasikan sebuah perusahaan manajemen pembalap, yang bernama A14 Management. A14 Management mengelola portofolio pembalap muda di dalam beberapa ajang disiplin ilmu olahraga bermotor. Untuk musim 2023, ini termasuk Maximilian Günther, Clément Novalak, Nikola Tsolov, Gabriel Bortoleto, Pepe Martí, Han Cenyu, Andrés Cárdenas, dan Carl Bennett.[190]
Citra dan dampak
Penerimaan
Nate Saunders dari ESPN menulis bahwa Alonso "adalah salah satu pembicara paling fasih di F1 dan salah satu yang terbaik dalam berinteraksi dengan media".[191] Ia kadang-kadang menggunakan konferensi pers dengan pers untuk menumbuhkan narasi tertentu dari sebuah cerita, menyampaikan dirinya sebagai pengendali pasar pembalap F1, atau sebagai orang yang mengetahui fakta dari suatu situasi.[191] Alonso tidak menyukai ketenaran dan lebih menyukai kehidupan pribadi,[192] dengan Chris Jenkins dari USA Today yang mendeskripsikannya sebagai seseorang yang pemalu.[13] Ia terkenal karena menahan diri dari kebiasaan mahal dan harta benda.[193]
Persona publik Alonso tercatat berbeda dari kepribadian pribadinya.[194] Rekan sesama pembalap asal Spanyol, yaitu Carlos Sainz Jr., mengklaim bahwa "ada dua Fernando", mengacu pada sifat defensif Alonso pada saat dikritik karena rasa malunya, dibandingkan dengan selera humor, kemurahan hati, dan sifat baiknya pada saat tidak sedang balapan. Menurut jurnalis Autosport, yaitu Ben Anderson, kesuksesan Alonso di dalam ajang F1 mengharuskannya untuk bersikap egois dan egois, serta memiliki rasa percaya diri, untuk mengatasi konsekuensi dari "meledakkan gelembung egois" untuk memperbaiki dirinya sendiri.[194] Alonso mengakui fasad tersebut, dan memberi tahu Anderson bahwa: "Saya tahu siapa saya di luar F1, tetapi itu tetap menjadi tanda tanya bagi semua orang karena saya suka memisahkan kehidupan pribadi saya dari kehidupan profesional saya" dan ciri kepribadiannya yang berbeda di depan umum dan pribadi.[194] Alonso membuat penampilan kameo sebagai pengisi suara versi bahasa Spanyol sebagai versi antropomorfik dirinya dalam film Cars 2 (2011), dan asisten perintah suara di Cars 3 (2017).[195][196]
Wartawan Nigel Roebuck menyebut Alonso sebagai "pembalap kelas dunia pertama yang keluar dari Spanyol",[192] dan dianggap membantu mempopulerkan ajang F1 di negara itu, di mana ia pernah dianggap sebagai olahraga pinggiran dan bentuk olahraga balap yang kurang dikenal daripada sepeda motor dan reli.[197] Ia adalah atlet pria favorit Personality Media, dengan peringkat pengakuan 99 persen di antara publik Spanyol pada tahun 2015.[198] Pada akhir tahun 2018, Alonso masuk dalam dua besar pembalap terpopuler dalam survei penggemar Grand Prix Drivers' Association pada tahun 2010, 2015, dan 2017.[199]
Kompleks Olahraga Fernando Alonso di Oviedo dibuka pada bulan Juni 2015, dan menampilkan trek karting yang sesuai dengan CIK-FIA, yang menampilkan 29 tata letak. Sebuah museum yang didedikasikan untuk karir balapnya, yang bernama 'Museo y Circuito Fernando Alonso', dibuka pada tahun yang sama, menampilkan mobil balap, helm, pakaian balap, dan memorabilia Alonso.[200]
Dukungan dan filantropi
Alonso telah berbisnis dengan Banco Santander, Cajastur, TAG Heuer, Europcar, Silestone,[201] Liberbank,[202] ING,[203] Chandon,[204] Adidas,[205] dan Bang & Olufsen.[206] Ia adalah pendiri dan duta merek dari peritel mode Kimoa,[207] dan bermaksud untuk membentuk Fernando Alonso Cycling Team untuk berkompetisi di acara UCI pada tahun 2015, sebelum proyek tersebut gagal terwujud.[g][208] Sebagai hasil dari uang dukungan Alonso dan gaji F1, ia telah terdaftar sebagai salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia oleh Forbes setiap tahun dari tahun 2012 hingga 2018.[209] Majalah itu menamainya sebagai pembalap berpenghasilan tertinggi dari bulan Juni 2012 hingga bulan Juni 2013,[210] dari bintang internasional berpenghasilan tertinggi pada tahun 2016,[211] dan salah satu selebritas internasional dan Eropa dengan bayaran tertinggi pada tahun 2017.[212][213] Alonso juga masuk dalam daftar Forbes Celebrity 100 pada tahun 2008 dan 2017.[214] Pada tahun 2020, Alonso disponsori oleh Ruoff Mortgage untuk usahanya di dalam ajang Indianapolis 500.[215]
Pada bulan November 2017, Alonso mendirikan sebuah tim balap, yang diberi nama FA Racing G2 Logitech G eSports, di mana dia menjadi ketua tim dan berkompetisi dalam kejuaraan balap online virtual di berbagai platform.[216] Tim ini dibubarkan pada tahun 2018, dan diluncurkan lagi dalam kemitraan dengan FA Racing dan Veloce Esports pada bulan Maret 2019.[217] Tim Alonso juga berkompetisi di Kejuaraan F4 Spanyol Formula Renault Eurocup, dan karting.[218] Ia adalah seorang investor dan anggota dewan dari platform eSports multi-racing Motorsport Games.[219]
Komite Spanyol UNICEF menunjuk Alonso sebagai Duta Niat Baik UNICEF pada bulan Februari 2005 untuk mempromosikan dan membela hak-hak anak dan kesadaran akan UNICEF.[220] Alonso mempromosikan upaya India untuk memberantas polio pada tahun 2011 dan cuci tangan pakai sabun kepada anak-anak sekolah pada tahun 2012,[221][222] sementara ia juga mendukung kampanye anti-cyberbullying UNICEF pada bulan November 2017.[223] Alonso mendirikan Fundación Fernando Alonso pada tahun 2007 untuk mempromosikan olahraga balap dan pendidikan keselamatan jalan.[181]
Penghargaan
Alonso menerima Autosport Gregor Grant Award 2003 untuk kesuksesannya memenangkan Grand Prix Hungaria 2003.[224] Ia juga berhasil memenangkan Penghargaan Olahraga Nasional Putri Cristina untuk atlet pendatang baru di tahun itu.[225] Alonso dinobatkan sebagai penerima Trofi Lorenzo Bandini pada bulan April 2005.[226] Dari bulan Oktober 2005 hingga bulan Mei 2006, ia menerima Penghargaan Pangeran Asturias untuk Olahraga, Penghargaan Premios Nacionales del Deporte Sportsman of the Year, dan Medali Emas Royal Order of Sports Merit untuk memenangkan Kejuaraan Dunia F1 musim 2005.[227]
Ia dinobatkan sebagai Pengemudi Balap Internasional Autosport pada tahun 2006.[228] Alonso terpilih sebagai Rookie of the Year Indianapolis 500 atas penampilannya di Indianapolis 500 2017.[150] Ia dilantik menjadi FIA Hall of Fame pada tahun 2017 karena menjadi Juara Dunia F1, dan sekali lagi sebagai Juara Ketahanan Dunia FIA pada tahun 2019.[229][230] Hal ini membuat Alonso menjadi pembalap mobil profesional yang pertama yang dilantik ke dalam FIA Hall of Fame sebanyak dua kali.[230]
Kehidupan pribadi
Dari bulan November 2006 hingga bulan Desember 2011, Alonso menikah dengan Raquel del Rosario, seorang penyanyi utama band pop asal Spanyol, yaitu El Sueño de Morfeo.[231] Sejak tahun 2022, Alonso menjalin hubungan dengan seorang presenter televisi asal Austria, yaitu Andrea Schlager.[232] Alonso mendukung tim sepak bola Real Madrid dan Real Oviedo,[17] dan merupakan penggemar bersepeda.[233] Tingginya 174 cm (5'9"),[234] dan fasih berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol.[235] Garasi pribadinya berisikan mobil-mobil seperti McLaren P1, Ferrari 458 Italia, Nissan GT-R, dan Honda NSX.[236][237][238]
Sejak kecil sampai beranjak dewasa, Alonso dibesarkan dalam pendidikan agama Katolik Roma. Saat ini ia mendeskripsikan dirinya sebagai seorang ateis.[239]
Pencapaian dan statistik karier
Musim ke musim
Daftar kemenangan Formula Satu
Catatan kaki
- ^ Sebagai bagian dari himbauan Michelin tentang keselamatan, maka para pembalap F1 yang timnya memakai ban Michelin (termasuk tim Renault) memutuskan untuk tidak mengikuti start di Grand Prix Amerika Serikat 2005.
- ^ Gião mengajukan banding karena yakin Alonso telah menyalipnya saat kondisi bendera kuning. Banding ditolak karena Gião mengajukannya melalui manajernya dan bukan melalui timnya; ofisial kemudian mengkonfirmasi kemenangan kejuaraan Alonso.[31]
- ^ a b Sebastian Vettel saat ini menjadi pemegang rekor untuk peraih posisi pole termuda dan juga pemenang lomba termuda di dalam ajang F1.[39]
- ^ Pemilik Fuji Speedway, yang menyelenggarakan 6 Hours of Fuji, memiliki permintaan yang dikabulkan agar balapannya dimundurkan seminggu agar Alonso dapat berkompetisi di acara dan menghindari bentrok tanggal dengan Grand Prix Amerika Serikat 2018.[134]
- ^ Lebih dari dua juta orang menonton siaran langsung program orientasi rookie di media sosial.[146]
- ^ Tim McLaren menawarkan untuk membeli Arrow Schmidt Peterson mobil Oriol Servià untuk memungkinkan Alonso memasuki balapan dan memenuhi kewajiban sponsor karena kedua tim bermitra. Alonso menentang penggantian pembalap yang memenuhi syarat, dan tim McLaren memilih untuk tidak melakukannya.[155]
- ^ Bocoran Paradise Papers menyatakan bahwa manajer Alonso, yaitu Luis García Abad, mendirikan dan membentuk Revolution Holdings Limited untuk tim di pulau Mediterania, Malta. Dokumen yang dirilis ke media Spanyol mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Perbendaharaan mengetahui keberadaan dan rekeningnya.[208]
Referensi
Situs web dan publikasi sejenis
- ^ a b Maher, Thomas (14 Januari 2023). "F1 drivers' height and weight: A full rundown of the 2023 grid". Planet F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-02. Diakses tanggal 14 Mei 2023.
- ^ "Hasil GP Hungaria 2003". Info Hungaroring. 24/08/2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-31. Diakses tanggal 13/12/2008.
- ^ "Alonso gots pole in Malaysia". Motoring.co.za. 23/03/2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-11-26. Diakses tanggal 13/12/2008.
- ^ "Tangguhnya Sebastian Vettel di Monza". DetikSport. 14/09/2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-07. Diakses tanggal 13/12/2008.
- ^ "Profile of Fernando Alonso Diaz". Ghabo. Diakses tanggal 13 Desember 2008. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Oktaviandini, Ricka (30/09/2009). Burhani, Ruslan, ed. "Alonso Bergabung Ferrari Selama Tiga Tahun". ANTARA News. Lembaga Kantor Berita Nasional Indonesia, ANTARA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-02. Diakses tanggal 1 Oktober 2009.
- ^ "Official --- Fernando Alonso Joins Ferrari for 2010". Motor Authority. 2009-09-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-07. Diakses tanggal 2009-10-01.
- ^ "McLaren Formula 1 - McLaren and Fernando Alonso extend relationship". mclaren.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-29. Diakses tanggal 19 October 2017.
- ^ Benson, Andrew (7 July 2012). "Alonso takes pole at soaking wet Silverstone". BBC Sport. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-06. Diakses tanggal 7 July 2012.
- ^ "'Fernando Alonso best driver in the world'". Crash.net. Crash Media Group. 6 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-09. Diakses tanggal 7 July 2012.
- ^ Allen, James (28 May 2012). "How is Alonso leading the championship with that car and what happens next?". James Allen on F1. James Allen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-05. Diakses tanggal 7 July 2012.
- ^ a b c d e f g h i j k Donaldson, Gerald. "Fernando Alonso – 2005, 2006". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 May 2019. Diakses tanggal 25 November 2019.
- ^ a b c d Jenkins, Chris (15 June 2005). "Alonso charges to top of F1". USA Today. hlm. 01C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 10 December 2019 – via Gale in Context: Biography.
- ^ a b c Urruty, Martín (26 September 2005). "De plebeyo a rey; Cómo llegó Alonso a ser el campeón más joven de la historia" [From commoner to king; How Alonso became the youngest champion ever] (dalam bahasa Spanyol). ESPN Deportes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2007. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b c d e f g h "Fernando Alonso logra su sueño a los 24 años" [Fernando Alonso achieves his dream at 24]. Las Provincias (dalam bahasa Spanyol). 25 September 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2021. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b c "Un chico reservado y buen estudiante" [A reserved boy and a good student]. Diario AS (dalam bahasa Spanyol). 28 March 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b c d e Ramos, Alberto (13 March 2007). "Curiosidades sobre Fernando Alonso, un piloto especial" [Curiosities about Fernando Alonso, a special pilot]. 20 minutos (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2016. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b Álvarez, Raúl (24 November 2018). "Fernando Alonso, los años de Oviedo" [Fernando Alonso, the years of Oviedo]. La Voz de Asturias (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2018. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ Lara, Ángela (28 September 2005). "Un chico de barrio" [A neighborhood boy]. Mundo Deportivo (dalam bahasa Spanyol). hlm. 38. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 29 December 2019.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u "Fernando Alonso". Motor Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2019. Diakses tanggal 25 November 2019.
- ^ "Fernando Alonso: 'Menos mal que el Celta no me fichó'" [Fernando Alonso: 'Luckily, Celta didn't sign me up']. Atlántico Diario (dalam bahasa Spanyol). 15 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2016. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Benson, Andrew (21 October 2016). "Fernando Alonso: McLaren-Honda driver still Formula 1's gold standard". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2018. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b "Fernando Alonso: why I race". McLaren. 14 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2019. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b Ubha, Ravi; Wyatt, Ben (2 April 2014). "Fernando Alonso: The family ties that bind Ferrari's F1 star". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2014. Diakses tanggal 25 November 2019.
- ^ "José Luis Alonso, los sacrificios de un padre entregado a la causa" [José Luis Alonso, the sacrifices of a father dedicated to the cause]. Sport (dalam bahasa Spanyol). 16 October 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2019. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ "A Fondo Su vida en fechas" [Thoroughly Your Life on Dates]. El Mundo. 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2006. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ a b c d e "Fernando Alonso". Commission Internationale de Karting. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2015. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ a b c d "Atlas F1 News Service: Biography Fernando Alonso (ESP)". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2008. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ a b "Fernando: The rising star". McLaren. 13 January 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "Genís Marcó, el valedor de Alonso en el karting y su segunda familia" [Genís Marcó, Alonso's supporter in karting and his second family]. Sport. 17 October 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "Alonso title confirmed". Autosport. 27 November 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2018. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Arron, Simon (5 February 2018). "Silverstone 2000: Meeting Fernando Alonso". Motor Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Sanz, Miguel (4 March 2009). "Alonso y Minardi, 10 años de una gran historia" [Alonso and Minardi, 10 years of a great story]. Marca (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2019. Diakses tanggal 28 November 2019.
- ^ Cooper, Adam (21 March 2011). "Fernando Alonso and the class of 2001". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ "Alonso's hopes for Renault race drive". Formula1.com. 24 June 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 June 2002. Diakses tanggal 7 December 2019.
- ^ Williams, Richard (1 May 2005). "Interview with Fernando Alonso". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 December 2019. Diakses tanggal 25 November 2019.
- ^ a b c d e f "Fernando Alonso Biography". Racefans.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 December 2018. Diakses tanggal 6 December 2019.
- ^ "Alonso impresses in Jaguar test". BBC Sport. 30 May 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2004. Diakses tanggal 6 August 2015.
- ^ a b c "The youth of today". Motor Sport. 92 (7): 40–41. July 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2019. Diakses tanggal 7 December 2019.
- ^ "Renault name unchanged line-up". BBC Sport. 20 August 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2003. Diakses tanggal 8 December 2019.
- ^ a b "2005: A first for Fernando". ESPN. 1 January 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 December 2019. Diakses tanggal 10 December 2019.
- ^ Moffitt, Alastair (20 December 2005). "Alonso to make shock switch from Renault to McLaren". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ Roebuck, Dan (10 March 2006). "Renault reliability gives champion edge". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ a b c Allen, James (20 October 2006). "To Alonso, the title – to Schumacher, the legend". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ Garside, Kevin (11 October 2006). "Alonso to play safe in Brazil". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ Baldwin, Alan (7 December 2006). "How Alonso switched to McLaren?". Rediff.com. Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 June 2008. Diakses tanggal 25 November 2019.
- ^ a b Benson, Andrew (19 November 2018). "Fernando Alonso: Lewis Hamilton, Ron Dennis & where it started to go wrong at McLaren in 2007". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2018. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ a b Noble, Jonathan (15 December 2006). "More security, no stickers for Alonso debut". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ Spurgeon, Brad (15 December 2006). "Champions All Around". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2019. Diakses tanggal 11 December 2019.
- ^ Harden, Oliver (17 December 2014). "Fernando Alonso and McLaren: Where It Went Wrong in 2007". Bleacher Report. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ "Formula One title permutations". Reuters. 18 October 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ "17 surprising Fernando Alonso facts – one for each of his F1 seasons". Formula1.com. 1 December 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ a b Benson, Andrew (19 November 2018). "Fernando Alonso: Lewis Hamilton, McLaren, 'spy-gate' & threats & demands to Ron Dennis". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ Rodríguez, Jaime (2 November 2007). "Alonso: 'En McLaren, nunca me sentí en casa'" [Alonso: 'At McLaren, I never felt at home']. El Mundo (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ "Alonso: Why I quit McLaren". Eurosport. 2 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ González, Elvira (30 October 2013). "Cuando Alonso pudo sur Vettel: A finales de Vettel, tras dejar McLaren, el asturiano tenia a Red Bull como primera opción" [When Alonso could replace Vettel: At the end of Vettel, after leaving McLaren, the Spaniard had Red Bull as the first option]. Mundo Deportivo (dalam bahasa Spanyol). hlm. 26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ "Alonso dreams of a perfect season". RTÉ Sport. 11 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ "Alonso opts for return to Renault". BBC Sport. 10 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ a b Cary, Tom (23 March 2009). "Fernando Alonso: F1 2009 driver profile". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ Allievi, Pino (27 December 2008). "Top 10 Gazzetta E' Alonso il numero 1" [Top 10 Gazzetta Alonso is number 1]. La Gazzetta dello Sport (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ a b Noble, Jonathan (4 July 2008). "Alonso to decide future after summer". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2008. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ Henry, Alan (4 August 2008). "Alonso set for Honda move as staging post to long-term Ferrari future". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2019. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ English, Steven (5 November 2008). "Renault retain Alonso and Piquet for '09". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2008. Diakses tanggal 12 December 2019.
- ^ Tremayne, David (25 July 2009). "Fernando Alonso: 'With all the fights, this may be F1's worst year ever'". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2019. Diakses tanggal 13 December 2019.
- ^ a b c "Drivers: Fernando Alonso". GrandPrix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2019. Diakses tanggal 13 December 2019.
- ^ Caygill, Graham (28 July 2009). "Renault to fight race ban". The National. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2019. Diakses tanggal 13 December 2019.
- ^ Knutson, Dan (11 November 2009). "Forza Fernando!". Auto Action (1365): 24–26. ISSN 1320-2073.
- ^ Allen, James (1 October 2009). "Raikkonen and Domenicali differ on reasons why he was dropped". James Allen on F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2011. Diakses tanggal 13 December 2019.
- ^ Holt, Sarah (23 September 2010). "Fernando Alonso is main threat – Lewis Hamilton". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2010. Diakses tanggal 13 December 2019.
- ^ Strang, Simon (14 November 2010). "Defeated Alonso defends pit strategy". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-17. Diakses tanggal 19 November 2010.
- ^ Cooper, Adam (February 2012). "Putting it all on red: has Fernando Alonso taken a reckless gamble by committing to Ferrari through 2017? Or is the Prancing Horse finally ready to fight the Red Bulls?". Racer: 36–38. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 19 December 2019 – via Gale In Context: Biography.
- ^ Collantine, Keith (16 December 2011). "2011 F1 driver rankings no.2: Fernando Alonso". RaceFans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 18 December 2019.
- ^ "Alonso staying with Ferrari until 2016". CNN. 19 May 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ a b Spurgeon, Brad (23 November 2012). "The Crown Awaits: Vettel or Alonso?". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ Benson, Andrew (13 November 2012). "Would Vettel or Alonso be more deserving champion?". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ a b Salisbury, Matt (27 November 2012). "How Vettel beat Alonso to the 2012 title". Crash. Diarsipkan dari versi asli (page 1 & page 2) tanggal 19 December 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ Straw, Edd (12 December 2013). "Alonso and Ferrari's season of discontent" (PDF). Autosport. 214 (11): 52–54. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 December 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ Estrada, Chris (2 December 2013). "Ecclestone: Fernando Alonso "gave up a little bit" in 2013". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2019. Diakses tanggal 20 December 2019.
- ^ a b Benson, Andrew (19 November 2018). "Fernando Alonso: The Ferrari years and the championships that got away". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2019. Diakses tanggal 20 December 2019.
- ^ Gill, Pete (1 May 2015). "Fernando Alonso signed three-year McLaren deal, reveals Ron Dennis". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ "McLaren driver Fernando Alonso to miss Formula One's season-opening Australian GP". The National. Agence France-Presse. 3 March 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Finnerty, Joe (18 March 2016). "McLaren-Honda bidding to launch revival at Australian Grand Prix". Surrey Live. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Benson, Andrew (18 March 2015). "McLaren: could one of F1's top teams struggle for years?". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Douglas, Steve (8 June 2015). "'Amateur' outburst exposes Alonso's frustration at McLaren". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Saunders, Nate (27 September 2015). "Fernando Alonso fumes at Honda's 'GP2 engine' at Suzuka". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Baldwin, Alan (28 November 2015). Palmer, Justin, ed. "Alonso could take a sabbatical in 2016, says Dennis". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Barretto, Lawrence (4 December 2015). "Fernando Alonso committed to racing for McLaren in F1 in 2016". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Johnson, Daniel (31 March 2016). "Doctors order Fernando Alonso to miss Bahrain Grand Prix". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Barretto, Lawrence (13 December 2016). "Fernando Alonso tells McLaren staff he's staying in 2017". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019.
- ^ Smith, Luke (13 January 2017). "McLaren planning to open Alonso F1 contract talks 'a few races into the year'". Motorsportstalk | NBC Sports. NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2019. Diakses tanggal 22 December 2019.
- ^ Elizade, Pablo (19 October 2017). "Alonso says new McLaren deal is "long-term"". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2019. Diakses tanggal 22 December 2019.
- ^ "Alonso will not race in Formula 1 in 2019". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2020. Diakses tanggal 8 February 2020.
- ^ Collantine, Keith (17 December 2018). "2018 F1 driver rankings #4: Alonso". RaceFans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 22 December 2019.
- ^ Straw, Edd (23 August 2018). "Why Alonso is leaving Formula 1". Autosport: 16–22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2019. Diakses tanggal 22 December 2019.
- ^ "Alonso to make F1 return in post-race Bahrain test". Formula One. 28 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2019. Diakses tanggal 7 April 2019.
- ^ Larkham, Lewis (23 June 2019). "McLaren has no more F1 runs planned for Alonso". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2020. Diakses tanggal 28 July 2020.
- ^ Noble, Jonathan (20 January 2020). "Alonso no longer a McLaren ambassador". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 January 2020. Diakses tanggal 20 January 2020.
- ^ Balseiro, Jesús (7 July 2020). "Alonso está de vuelta" [Alonso is back]. Diario AS (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2020. Diakses tanggal 28 July 2020.
- ^ "Alonso says 'it's like a new beginning' as he gets first taste of 2020 Renault in Barcelona test". Formula1.com. 13 October 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2021. Diakses tanggal 13 October 2020.
- ^ Morlidge, Matt (15 December 2020). "Fernando Alonso tops 'young driver test' for Renault on F1 2020's last day". Sky Sports (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 May 2021. Diakses tanggal 15 February 2021.
- ^ "Alonso says debris caused brake failure that curtailed 'fun' Formula 1 return". Formula1.com (dalam bahasa Inggris). 28 March 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 May 2021. Diakses tanggal 12 April 2021.
- ^ Smith, Luke (17 April 2021). "Alonso: Lack of trust in Alpine F1 car costly at old-school Imola". Autosport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 May 2021. Diakses tanggal 29 April 2021.
- ^ Howard, Tom (18 April 2021). "Raikkonen loses points after post-race penalty at Imola". Motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2021. Diakses tanggal 29 April 2021.
- ^ Smith, Luke (2 August 2021). "Ocon credits Alonso for role in shock Hungary F1 race victory". Motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 August 2021. Diakses tanggal 2 August 2021.
- ^ Galloway, James (26 August 2021). "Fernando Alonso extends Formula 1 return into 2022 season with Alpine as contract confirmed". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2021. Diakses tanggal 26 August 2021.
- ^ Gale, Ewan (5 September 2021). "Why Alonso was "thinking of the worst" during charge to sixth". GP Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2021. Diakses tanggal 26 September 2021.
- ^ "Alonso pleased with Alpine's points at Monza after 'uncompetitive' start to weekend". Formula1.com. 16 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2021. Diakses tanggal 26 September 2021.
- ^ Collantine, Keith (26 September 2021). ""We never get lucky" rues Alonso after losing podium finish". RaceFans.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2021. Diakses tanggal 26 September 2021.
- ^ "2022 FIA Formula One World Championship – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 10 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 January 2022. Diakses tanggal 10 March 2022.
- ^ Benson, Andrew (2022-06-19). "Verstappen holds off Sainz to win in Canada". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2022. Diakses tanggal 2022-06-21.
- ^ "Fernando Alonso signs to Aston Martin for 2023 on multi-year contract". Formula1. 1 August 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-01. Diakses tanggal 2022-08-02.
- ^ "Alpine thought it could treat Alonso as Piastri's seat-warmer". The Race (dalam bahasa Inggris). 2022-08-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-16. Diakses tanggal 2022-10-16.
- ^ Das, Andrew; Katz, Josh (2023-03-05). "Verstappen Runs Away With Formula 1 Opener". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 2023-03-05.
- ^ Noble, Jonathan (19 Maret 2023). "Alonso gets Saudi F1 podium back after penalty ruling overturned". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 2023-03-20.
- ^ "Alonso gets Saudi GP F1 podium back after penalty overturned". The Race (dalam bahasa Inggris). 2023-03-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-20. Diakses tanggal 2023-03-20.
- ^ "Australian GP: Max Verstappen holds off Lewis Hamilton for victory after wild finish to chaotic race". Sky Sports F1. 2 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-09. Diakses tanggal 24 April 2023.
- ^ Cobb, Haydn (2 April 2023). "Sainz blasts "most unfair penalty ever", seeks Australian GP stewards' explanation". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-12. Diakses tanggal 24 April 2023.
- ^ Boxall-Legge, Jake (29 April 2023). "F1 Azerbaijan GP: Leclerc doubles up for sprint race pole despite crash". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-02. Diakses tanggal 2023-05-17.
- ^ Boxall-Legge, Jake (28 April 2023). "F1 Azerbaijan GP: Leclerc beats Red Bulls for grand prix pole". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-03. Diakses tanggal 2023-05-17.
- ^ Boxall-Legge, Jake (29 April 2023). "F1 Azerbaijan GP: Perez passes Leclerc to win F1 sprint". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-01. Diakses tanggal 2023-05-17.
- ^ Boxall-Legge, Jake (30 April 2023). "F1 Azerbaijan GP: Perez leads dominant Red Bull 1-2 from Leclerc". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2023-05-17.
- ^ Boxall-Legge, Jake (27 August 2023). "F1 Dutch GP: Verstappen fends off Alonso in red-flagged, rain hit race". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 August 2023. Diakses tanggal 28 August 2023.
- ^ "Fernando Alonso - Fastests laps". Statsf1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2023. Diakses tanggal 2023-09-09.
- ^ Benson, Andrew (5 November 2023). "'Alonso masterclass burnishes the legend of one of the greatest'". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2023. Diakses tanggal 6 November 2023.
- ^ Mancebo, Adrián (25 January 2018). "El día que Alonso debutó en resistencia: 24 Horas Barcelona 1999" [El día que Alonso debutó en resistencia: 24 Horas Barcelona 1999]. Auto Bild (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Canseco, Marco (29 April 2015). "Alonso had deal with Porsche to race in Le Mans". Marca. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2019. Diakses tanggal 22 December 2019.
- ^ Bradley, Charles (26 October 2017). "Brown: United will "bring our A-game" for Alonso's Daytona bid". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Pockrass, Bob (28 January 2018). "Fernando Alonso's Daytona 24 Hours scuppered by brake issues". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Klein, Jamie (27 January 2019). "Rolex 24: WTR wins shortened race as Alonso beats Nasr". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Watkins, Gary (16 September 2017). "Toyota open to Alonso discussions for Le Mans 2018". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Benson, Andrew (10 November 2017). "Fernando Alonso to race Le Mans next year for Toyota". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Goodwin, Graham (7 November 2017). "Alonso Visits Toyota in Cologne For 'Seat Fitting'". DailySportsCar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Smith, Luke (19 November 2017). "Alonso Happy to Complete Long-Awaited Maiden LMP1 Test". SportsCar365. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ a b Sheehan, Sam (9 February 2018). "Fernando Alonso to contest entire WEC season after race moved to avoid F1 clash". Autocar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Noble, Jonathan (30 January 2018). "Alonso joins Toyota for Le Mans debut, other WEC races". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Saunders, Nate (8 February 2018). "Alonso tests Toyota's Le Mans 'rocket ship'". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 May 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Tickell, Sam (4 May 2018). "Alonso Aiming For More Than Just A Le Mans Win in Sportscars". DailySportsCar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Tunnicliffe, David (17 June 2019). "Alonso, Buemi & Nakajima wrap up World Championship". WEC Magazin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ David | (4 May 2019). "Toyota and Aston Martin victorious in Spa". WEC-Magazin (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-26. Diakses tanggal 17 March 2020.
- ^ "Toyota diagnoses wiring issue that cost #7 car Le Mans victory". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-26. Diakses tanggal 17 March 2020.
- ^ "Le Mans 24h: Alonso, Buemi, Nakajima win again for Toyota". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-26. Diakses tanggal 17 March 2020.
- ^ Baldwin, Alan (1 May 2019). Ferris, Ken, ed. "Alonso to leave Toyota WEC team after Le Mans". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Noble, Jonathan (12 April 2017). "Alonso Indy 500 idea was originally a joke, says Brown". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Barstow, Ollie (12 April 2017). "The British driver that made Alonso's Indy 500 deal possible". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Adam, Mitchell (12 April 2017). "Stefan Wilson parked 2017 Indy 500 bid for McLaren and Alonso". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2019. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ Saunders, Nate (5 May 2017). "Over 2 million watched Fernando Alonso's Indy 500 test". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2018. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Khorounzhiy, Valentin (3 May 2017). "Livery unveiled for Alonso's Indy 500 campaign". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-26. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Ayello, Jim (4 May 2017). "Insider: Fernando Alonso enjoys 'perfect' IMS debut". The Indianapolis Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Martin, Bruce (3 June 2017). "Excellent adventure: Fernando Alonso's road to the Indy 500". Autoweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ a b "Alonso named Indy 500 Rookie of the Year". AS. 30 May 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2017. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Errington, Tom (14 August 2018). "IndyCar: McLaren plans a series switch for Fernando Alonso in 2019". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Pruett, Marshall (5 September 2018). "Alonso pleased with IndyCar Barber test". Racer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Beer, Matt (20 May 2019). "How Alonso and McLaren's 2019 Indianapolis 500 attempt unravelled". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ "Fernando's Indy 500 Seat Fit". McLaren. 6 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
Malsher, David (6 March 2019). "Alonso has McLaren seat fit ahead of Indy 500 return". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019. - ^ Fryer, Jenna (20 May 2019). "Alonso Rejects McLaren Offer to Buy Him Indy 500 Seat". U.S. News & World Report. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Saunders, Nate (23 May 2019). "McLaren explains comedy of errors that led to Fernando Alonso's Indy 500 nightmare". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2019. Diakses tanggal 24 December 2019.
- ^ Martin, Bruce (25 February 2020). "Why it's important for Fernando Alonso to be in the Indianapolis 500". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-15. Diakses tanggal 13 March 2020.
- ^ "Why Alonso's Indy dream is alive despite disaster qualifying". The Race. 16 August 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-26. Diakses tanggal 18 August 2020.
- ^ "Fernando Alonso reveals a clutch problem derailed his Indy 500 bid as ex-F1 racer Takuma Sato took victory". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-04. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ "Championship swap: Jimmie Johnson, Fernando Alonso turn laps together". NASCAR.com. NASCAR Digital Media LLC. November 26, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-28. Diakses tanggal November 28, 2018.
- ^ "Alonso swaps seats with NASCAR racer Jimmie Johnson". FormulaOne.com. Formula One World Championship Limited. 26 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-26. Diakses tanggal 28 November 2018.
- ^ Keiloh, Graham (20 August 2019). "Fernando Alonso prepares for Dakar Rally with five-month test programme". Motor Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2019. Diakses tanggal 25 December 2019.
- ^ Lillo, Sergio; Khorounzhiy, Valentin (20 August 2019). "Alonso begins Dakar 2020 preparations with Toyota". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2019. Diakses tanggal 25 December 2019.
- ^ "Rallye-raid : Fernando Alonso participe au Rallye Al Ula-Neom" [Rally-raid: Fernando Alonso participates in the Rally Al Ula-Neom]. L'Equipe (dalam bahasa Prancis). 5 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2019. Diakses tanggal 25 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso ramps up Dakar Rally preparations with podium finish at AlUla-Neom cross-country rally". Arab News. 14 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2019. Diakses tanggal 25 December 2019.
- ^ "Dakar Rally 2020: Carlos Sainz wins third title as Fernando Alonso finishes 13th". BBC Sport. 17 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2020. Diakses tanggal 5 August 2021.
- ^ Smith, Luke (17 January 2020). "Alonso expecting Dakar Rally return in the future". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2020. Diakses tanggal 8 February 2020.
- ^ a b Benson, Andrew (19 November 2018). "Fernando Alonso: Comparisons with Lewis Hamilton & what makes Spaniard an all-time great". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2020. Diakses tanggal 4 August 2021.
- ^
- "F1 media sees Alonso as best driver on current grid". f1i.com. 27 October 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "Researchers Say Juan Manuel Fangio Was the Greatest F1 Driver of All Time". roadandtrack.com. 20 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "Fernando Alonso: McLaren-Honda driver still Formula 1's gold standard". BBC Sport. 21 October 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "Formula 1's greatest drivers. Number 10: Fernando Alonso". BBC Sport. 25 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "Hamilton: Alonso is one of the best drivers F1 has ever seen". grandprix247.com. 24 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2018. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "More Sports: Hamilton: "Alonso is one of the best drivers F1 has ever seen" – MARCA.com (English version)". Marca. 24 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- "Fernando Alonso was Formula 1's best driver in 2014". GiveMeSport. 16 January 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 28 February 2017.
- ^ a b c Benson, Andrew (September 2012). "Alonso: F1's fastest driver?" (PDF). F1 Racing (199): 46–53. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ "'Overrated' – Former F1 champion has shared his honest opinion on Fernando Alonso". 15 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-12. Diakses tanggal 2023-03-12.
- ^ "Red Bull rules out signing Alonso because he causes 'chaos'". 9 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-12. Diakses tanggal 2023-03-12.
- ^ Galloway, James (24 November 2018). "Fernando Alonso leaves F1: What has made him so good?". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ James, Neil (23 September 2014). "Why Fernando Alonso's Formula 1 Skills Shine so Clearly at the Singapore GP". Bleacher Report. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2019. Diakses tanggal 20 December 2019.
- ^ a b Noble, Jonathan (9 September 2015). "The real differences: Hamilton vs Senna vs Schumacher vs Alonso". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2019. Diakses tanggal 25 December 2019.
- ^ "Alonso switches helmet design and supplier - F1technical.net". f1technical.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2017. Diakses tanggal 6 June 2017.
- ^ "Alonso changes the design and the brand of your helmet: Schuberth to Arai – Most Reliable Car Brands". www.mostreliablecarbrands.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 6 June 2017.
- ^ "Alonso rings the Bell with new head protection". f1i.com. 21 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2017. Diakses tanggal 6 June 2017.
- ^ "Fernando Alonso: Me and My Lid". F1 Racing (261): 114. November 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019 – via PressReader.
- ^ "Alonso unveils 'new' helmet design". Crash. 16 January 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ a b "El oro solidario de Alonso" [Alonso's solidarity gold] (dalam bahasa Spanyol). LaSexta. 26 May 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2011. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso reveals his new helmet ahead of the Monaco GP". AS. 22 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
Collantine, Keith (23 May 2013). "Drivers change helmet designs for Monaco weekend". RaceFans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 26 December 2019. - ^ "New helmet design for Fernando Alonso". GPUpdate. 23 October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 December 2013. Diakses tanggal 18 November 2013.
- ^ Smith, Luke (20 November 2014). "Alonso changes helmet, Williams alters livery, other minor changes for Abu Dhabi GP". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ a b Bradley, Charles (3 January 2018). "Alonso reveals special Daytona 24 Hours helmet design". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ Saunders, Nate (13 October 2017). "Fernando Alonso to wear Indy 500 helmet at U.S. Grand Prix". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ Wood, Ryan (21 February 2018). "Fernando Alonso unveils 2018 Formula 1 helmet design". Motorsport Week. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ Mitchell, Scott (22 November 2018). "Alonso reveals new helmet design for final F1 race". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ Elizade, Pablo (20 December 2013). "Fernando Alonso requests 14 as his Formula 1 car number". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 26 December 2019.
- ^ "A14 Management". A14management.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 May 2023. Diakses tanggal 9 June 2023.
- ^ a b Saunders, Nate (5 November 2018). "The art of deciphering Alonsospeak". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2019. Diakses tanggal 3 September 2019.
- ^ a b Roebuck, Nigel (December 2010). "A fighter with a Lion's heart". Motor Sport. 86 (12). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 December 2018. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ Eason, Kevin (4 March 2006). "Diamonds aren't for ever; The Champion". The Times. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 11 December 2019 – via Gale Academic OneFile.
- ^ a b c Anderson, Ben (20 August 2015). "The Real Fernando Alonso – Understanding F1's Most Enigmatic Driver" (PDF). Autosport. 221 (8): 10–23. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 26 November 2019.
- ^ "Lewis Hamilton and Call of Duty - five of the best F1 driver cameos". Motorsport.com. 2 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 August 2021. Diakses tanggal 4 August 2021.
- ^ "From Lewis Hamilton to Michael Schumacher: WATCH F1 Drivers' Secret Guest Appearance in the Cars Movie Franchise". EssentiallySports. 2021-12-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-28. Diakses tanggal 2022-12-28.
- ^ Baldwin, Alan (14 April 2005). "Alonso measures up to Schumacher". The Times of Malta. Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 December 2019. Diakses tanggal 10 December 2019.
- ^ Puigemont, Oriol (21 August 2015). "How much do Spaniards like Fernando Alonso?". El País. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ Straw, Edd (May 2017). "The F1 Competitors". Formula1 in 2017: Global fan insight into the world's largest annual sporting series (2005–2017) (PDF). Motorsport Stats. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 November 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso inaugura un circuito y un museo con su nombre en Llanera" [Fernando Alonso inaugurates a circuit and a museum with his name in Llanera]. El País (dalam bahasa Spanyol). 26 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 August 2019. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ Long, Michael (24 May 2011). "The world's 24th most marketable athlete – Fernando Alonso". SportsPro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso refuerza su compromiso por la seguridad vial" [Fernando Alonso reinforces its commitment to road safety]. La Voz de Asturias (dalam bahasa Spanyol). 24 December 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2019. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "ING launches global TV advertising campaign featuring Fernando Alonso" (Siaran pers). ING. 12 March 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2019. Diakses tanggal 28 December 2019. "Salinan arsip". Archived from the original on 2019-12-28. Diakses tanggal 2023-03-12.
- ^ "F1 Star Fernando Alonso Returns For Chandon's New Video With McLaren-Honda F1 Team". B&T Magazine. 26 March 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso Announces Sponsorship Deal With Adidas Motorsport". SportsBusiness Daily. 14 May 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso x Bang & Olufsen". www.bang-olufsen.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2020. Diakses tanggal 6 November 2020.
- ^ Idrees, Farah (1 June 2017). "On The Scene: KIMOA Celebrates Its U.S. Launch". The Knock Turnal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ a b Pascual, Alfredo (8 November 2017). "Fernando Alonso's unborn cycling team had its operations base in Malta". El Confidencial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ "The World's 100 Highest-Paid Athletes: #19 Fernando Alonso". Forbes. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 June 2012. Diakses tanggal 28 December 2019.
"The World's 100 Highest-Paid Athletes: #19 Fernando Alonso". Forbes. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2013. Diakses tanggal 28 December 2019.
"The World's 100 Highest-Paid Athletes 2014: #21 Fernando Alonso". Forbes. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2015. Diakses tanggal 28 December 2019.
"The World's 100 Highest-Paid Athletes 2015: #17 Fernando Alonso". Forbes. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2016. Diakses tanggal 28 December 2019.
"The World's 100 Highest-Paid Athletes 2016: 24. Fernando Alonso". Forbes. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 June 2016. Diakses tanggal 28 December 2019.
"The World's Highest-Paid Athletes 2017: 20. Fernando Alonso". Forbes. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
Badenhausen, Kurt (13 June 2018). "Full List: The World's Highest-Paid Athletes 2018". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2019. Diakses tanggal 28 December 2019. - ^ "The Top-Earning Drivers In Motorsports: #1 Fernando Alonso". Forbes. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2013. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Top-Earning International Stars 2016: 30. Fernando Alonso ($36.5 million)". Forbes. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Highest Paid International Celebrities of 2017: 27. Fernando Alonso ($36 million), tie". Forbes. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Highest-Paid European Celebrities 2017: 17. Fernando Alonso ($36 million)". Forbes. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "The Celebrity 100: #43 Fernando Alonso". Forbes. 11 June 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2008. Diakses tanggal 28 December 2019.
"Celebrity 100: The World's Highest-Paid Entertainers 2017: 77. Fernando Alonso ($36 million), tie". Forbes. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2017. Diakses tanggal 28 December 2019. - ^ Brown, Nathan (30 June 2020). "Arrow McLaren SP releases Fernando Alonso's 2020 Indy 500 livery". IndyStar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2021. Diakses tanggal 5 August 2021.
- ^ Baldwin, Alan (23 November 2017). Robinson, Neil, ed. "Motor racing – Alonso launches his own eSport team". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ Ashton, Graham (13 March 2019). "Fernando Alonso Continues Racing Sim Team With Logitech G". The Esports Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
- ^ Larkham, Lewis (2 February 2019). "Fernando Alonso's FA Racing team makes Formula Renault track debut". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2019. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ Field, Matthew (16 March 2019). "Formula 1 champion Fernando Alonso invests in e-sports racing venture". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2019. Diakses tanggal 27 December 2019.
Impey, Steven (19 March 2019). "Fernando Alonso invests in new esports racing platform". SportsPro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 27 December 2019. - ^ "Alonso Named UNICEF Ambassador". Atlas F1. 15 February 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2019. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Alonso appeals for a polio-free India". The Times of India. Press Trust of India. 27 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "In India, Formula 1 star and UNICEF Ambassador Fernando Alonso says hand-washing is a simple solution to saving millions of children's lives". UNICEF. 5 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 September 2015. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ Bolea, Víctor (11 December 2017). "Alonso apoya a Unicef contra el ciberacoso infantil" [Alonso supports UNICEF against child cyberbullying] (dalam bahasa Spanyol). SoyMotor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 June 2018. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Gregor Grant: Alonso". Autosport. 7 December 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2019. Diakses tanggal 7 December 2019.
- ^ "Otro más para la estantería" [Another one for the bookshelf]. ESPN. EFE. 29 September 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso and Flavio Briatore were recipients of awards at last night's Lorenzo Bandini Trophy ceremony in Brisighella" (Siaran pers). Renault. 21 April 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2006. Diakses tanggal 12 August 2019. "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-01-15. Diakses tanggal 2023-03-12.
- ^ Larraz, Teresa (22 October 2005). "Alonso gets Spain's top sporting award". Rediff. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 28 December 2019.
"Fernando Alonso y Gemma Mengual, premios nacionales del deporte 2005" [Fernando Alonso and Gemma Mengual, national sport awards 2005]. El Mundo (dalam bahasa Spanyol). EFE. 3 April 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
"Raúl recibe la Medalla de Oro al Mérito Deportivo" [Raúl receives the Gold Medal for Sports Merit]. 20minutos (dalam bahasa Spanyol). EFE. 25 May 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2019. Diakses tanggal 28 December 2019. - ^ Freeman, Glenn (3 December 2006). "Int. Racing Driver: Fernando Alonso". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2021. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ Rubio, Javier (5 December 2017). "Alonso, en el 'Hall of Fame' de la FIA: "¡Tengo dos años para que me inviten otra vez!"" [Alonso, In the Hall of Fame of the FIA: "I have two years to be invited again!"]. El Confidencial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2017. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ a b Sánchez de Castro, David (4 December 2019). "Fernando Alonso, doble leyenda de la FIA ante un 2020 histórico" [Fernando Alonso, double legend of the FIA before a historic 2020]. 20minutos (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2019. Diakses tanggal 28 December 2019.
- ^ "Fernando Alonso y Raquel del Rosario se separan". La Verdad (dalam bahasa Spanyol). EFE. 21 December 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 22 November 2017.
- ^ Janisch, Matthias; Ruckhofer, Sarah (2022-07-09). "Steirerin über Freund Alonso: Andrea Schlager: "Ich finde es schön, dass sich alles so gefunden hat"". Kleine Zeitung (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 2022-09-15.
- ^ Ravi Ubha, Ben Wyatt (2014-04-02). "Fernando Alonso: The family ties that bind Ferrari's F1 star". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 2022-09-15.
- ^ "Fernando Alonso Official Site". Fernando Alonso Official Site (dalam bahasa Spanyol). 2018-07-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 2022-09-15.
- ^ "Face to face with Fernando". Scuderia Ferrari. 6 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2013. Diakses tanggal 24 July 2013.
- ^ Chillingsworth, Luke (12 March 2023). "Inside Fernando Alonso's house, cars, travel with £200m F1 net worth". Express.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023.
- ^ "F1: The baller life of Fernando Alonso, owner of an e-racing team and the fastest cars in the world". GQ India (dalam bahasa Inggris). 3 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023.
- ^ Reyes, Alvin (19 December 2022). "The Most Expensive Car In Fernando Alonso's Collection". SlashGear (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023.
- ^ Mohan, Ashwath (6 April 2023). "Fernando Alonso Religion and Ethnicity – What Is Alonso's Nationality?". Sportsmanor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 14 Mei 2023.
Daftar pustaka
- Actis, Raquel (2003). Fernando Alonso: El Principe de la Formula 1 (dalam bahasa Spanyol). Nuevas Ediciones del Motor. ISBN 978-84-607-9784-5.
- Seara, Victor (2004). Fernando Alonso: Una Estrella en El Mundo de la Formula 1 (dalam bahasa Spanyol). La Esfera de los Libros. ISBN 978-84-9734-182-0.
- Actis, Raquel (2005). Fernando Alonso: La Lucha por la Superacion (dalam bahasa Spanyol). Cultural. ISBN 978-84-609-7818-3.
- Viaplana, Josep (2005). El nuevo rey-Campeón Fernando Alonso (dalam bahasa Spanyol). Ediciones B. ISBN 978-84-666-1798-7.
- Brian, Rodrigo Castillo (2005). Los 100 Mejores Pilotos de Fórmula 1: De Nino Farina a Fernando Alonso, 1950-2005 (dalam bahasa Spanyol). Cahoba Promociones y Ediciones. ISBN 978-84-9832-056-5.
- Camus, Martine (2006). Fernando Alonso: Le Sacre de la Jeunesse (dalam bahasa Prancis). Chronosports. ISBN 978-2-84707-108-5.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Fernando Alonso pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote |
- Fernando Alonso Diaz di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Inggris) (Spanyol) Situs resmi Fernando Alonso Diarsipkan 2010-03-04 di Wayback Machine.
- (Inggris) Profil dan statistik Fernando Alonso dalam F1 Database Diarsipkan 2005-09-01 di Wayback Machine.
- (Inggris) Profil Diarsipkan 2014-10-30 di Wayback Machine. – dalam situs resmi Formula Satu Diarsipkan 2008-03-20 di Wayback Machine.
- (Inggris) (Spanyol) Fernando Alonso di X