Abdul Haris (akademisi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mohon izin menyampaikan, jabatan direktur jenderal pada saat menterinya Nadiem berbeda dengan Pada saat menterinya prof satryo. Jabatan sebelumnya Dirjen Dikti Ristek, jabatan saat ini Dirjen Dikti (Tanpa Ristek). Lagipula saat ini jabatan beliau bukan Dirjen Dikti, tetapi yaitu Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu pada Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Prof Abdul Haris sudah diangkat/dilantik sebagai Deputi di Kementerian lain. Yaitu Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu pada Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Sumber: Instagram Kemenko PM Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 31:
}}
'''Abdul Haris''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Pemalang|Pemalang]]|21|09|1970}}) adalah Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu pada [[Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia|Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat]]. Ia dilantik
== Pendidikan ==
Abdul Haris lahir pada tanggal 21 September 1970 di [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], sebagai anak tertua dari enam bersaudara. Orang tuanya bekerja sebagai petani. Setelah menyelesaikan SMA pada tahun 1988, Abdul Haris belajar fisika di [[Universitas Indonesia]], dan lulus pada tahun 1992. Ia memperoleh gelar master di bidang fisika dari universitas yang sama pada tahun 1995.Abdul Haris memulai studi doktoralnya di bidang geofisika di [[Universitas Kiel]], [[Jerman]] pada tahun 1999. Ia menyelesaikannya pada tahun 2002 dengan disertasi berjudul ''"Amplitude Preserving Pre-stack Depth Migration and Its Application to Imaging of BSR in Marine Multi-channel Seismic Reflection Data"''.<ref name=":1">{{Cite news|title=Prof. Abdul Haris Dikukuhkan Sebagai Guru Besar FMIPA UI|url=https://www.sci.ui.ac.id/prof-abdul-haris-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-fmipa-ui/|work=Universitas Indonesia|access-date=7 Mei 2024}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|title=Dr. rer. nat. Abdul Haris|url=https://staff.ui.ac.id/aharis|website=University of Indonesia|archive-url=https://web.archive.org/web/20140707123318/https://staff.ui.ac.id/aharis|archive-date=7 July 2014|access-date=16 March 2024|url-status=dead}}</ref>
== Karier ==
Baris 43:
Abdul Haris dilantik menjadi Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI pada 7 Januari 2014. Ia mengalahkan Sumi Hudiyono PWS dan Emil Budianto dari jurusan kimia serta Gatot Fatwanto H. dari jurusan matematika. Abdul Haris dilantik keesokan harinya. Ia diangkat kembali untuk posisi tersebut pada tahun 2017 sebagai kandidat tunggal.<ref>{{Cite web |title=Selamat atas terpilihnya Dr. rer. nat. Abdul Haris sebagai Dekan FMIPA UI |url=https://www.sci.ui.ac.id/selamat-atas-terpilihnya-dr-rer-nat-abdul-haris-sebagai-dekan-fmipa-ui/ |access-date=2024-03-16 |website=Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI |language=id-ID}}</ref><ref>{{Cite web |title=Terpilih Kembali, Ini Prioritas Abdul Haris |url=https://www.sci.ui.ac.id/terpilih-kembali-ini-prioritas-dr-rer-nat-abdul-haris/ |access-date=2024-03-16 |website=Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam |language=id-ID}}</ref> Selama menjabat, fakultas menjalin kerjasama dengan [[Universitas Putra Malaysia]].<ref>{{Cite web |title=FMIPA UI Bahas Kerjasama dengan Fakulti Sains UPM - FMIPA UI |url=https://www.sci.ui.ac.id/fmipa-ui-bahas-kerjasama-dengan-fakulti-sains-upm/ |access-date=2024-03-19 |website=sci.ui.ac.id |language=id-ID}}</ref>
Pada Juli 2019, ia dikukuhkan oleh Rektor UI [[Muhammad Anis]] menjadi Guru Besar tetap di bidang ilmu geofisika.<ref name=":1" /> Setahun setelah masa jabatan keduanya sebagai dekan, pada September 2019, ia menjadi salah satu kandidat dalam Pemilihan [[Rektor UI]] periode 2019-2024 berhadapan dengan Dekan Ekonomi dan Bisnis [[Ari Kuncoro]] dan Guru Besar Kedokteran [[Budi Wiweko]]. Dalam pemilihan itu, [[Ari Kuncoro]] terpilih menjadi Rektor UI,<ref>{{Cite news|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2019-09-26|title=Ari Kuncoro Akhirnya Pimpin UI|url=https://mediaindonesia.com/humaniora/261720/ari-kuncoro-akhirnya-pimpin-ui|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2022-08-30}}</ref> lalu menunjuknya menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi pada tahun 2019 hingga 2020. Pada tahun 2020, Ari Kuncoro lalu menunjuknya kembali menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menggantikan [[Rosari Saleh]].<ref name=":2" /> Pada Maret 2024, ia lalu diangkat oleh Menteri [[Nadiem Makarim]] menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.<ref name=":0">{{Cite news|last=Setiawanty|first=Intan|date=16 Maret 2024|title=Nadiem Makarim Lantik Wakil Rektor UI Abdul Haris Jadi Dirjen Diktiristek|url=https://nasional.tempo.co/read/1845576/nadiem-makarim-lantik-wakil-rektor-ui-abdul-haris-jadi-dirjen-diktiristek|work=Tempo|access-date=7 Mei 2024}}</ref>
== Penghargaan ==
|