Jawa Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 191:
{{div col end}}]]
 
Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas, yaitu masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah [[Jabodetabekjur|Bodebek]]{{efn|Hanya mencakup Kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[Tajurhalang, Bogor|Tajurhalang]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]], [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]], [[Kabupaten Bogor]], seluruh kecamatan di [[Kota Bogor]], [[Kota Depok]], [[Kota Bekasi]], dan Kecamatan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]], [[Cibitung, Bekasi|Cibitung]], [[Kota Cikarang]], [[Kabupaten Bekasi]]}} yang berdekatan dengan Provinsi [[DKI Jakarta]] serta [[Bandung Raya]]{{efn|Hanya mencakup Kecamatan [[Padalarang, Bandung Barat|Padalarang]], [[Ngamprah, Bandung Barat|Ngamprah]], [[Lembang, Bandung Barat|Lembang]], [[Kabupaten Bandung Barat]], seluruh kecamatan di [[Kota Bandung]], [[Kota Cimahi]], dan kecamatan [[Kabupaten Bandung]] yang berbatasan dengan Kota Bandung}} dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.
 
Tahun [[2010]], jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di [[Kota Banjar]] hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di [[Kabupaten Bogor]].